Wednesday, 06 March 2024 16:52

Parlemen Indonesia-Kanada Bahas Kesetaraan Gender dan Energi Terbarukan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kompleks MPR/DPR di Senayan, Jakarta. (Foto: Wikimedia Commons/Puspita Nasution)

 

VOInews, Jakarta: Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI dan Parlemen Kanada menggelar pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Pertemuan itu membahas isu kesetaraan gender dan energi terbarukan.

"Kerja sama Indonesia dengan Kanada, antara lain di bidang ekonomi, energi, kesetaraan gender, dan pertukaran budaya," kata Ketua GKSB DPR RI Sari Yuliati saat menerima kunjungan Duta Besar Kanada, Jess Dutton, seperti dikutip Antara.

 

Sari menjelaskan pentingnya peningkatan keterampilan bagi para wanita. Menurutnya, hal itu sejalan dengan program dari pemerintah Kanada.

 

"Untuk di bidang kesetaraan gender, Pemerintah Kanada mempunyai program konkret untuk meningkatkan skil buat wanita, khususnya yang berada dalam taraf ekonomi menengah ke bawah," jelasnya.

 

Baca juga: Pesawat Militer Kanada RCAF CP-140 Mendarat di Indonesia

 

Dalam forum bilateral itu, Sari didampingi oleh Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Kanada, Darizal Basir. Dari Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, hadir para pejabat seperti Sekretaris Pertama Urusan Politik dan Publik, Stuart Shaw.

 

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kanada dimulai sejak ditandatanganinya persetujuan kedua negara pada tanggal 9 Oktober 1952. Dari persetujuan tersebut, disepakati bahwa masing-masing membuka perwakilan diplomatik.

 

Secara historis hubungan kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1948. Masa-masa itu di tengah usaha Indonesia mencari dukungan serta pengakuan internasional atas kemerdekaannya yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.

 

Jenderal McNaughton dari Kanada, sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB pada saat itu, berperan menentukan resolusi yang akhirnya menguntungkan Indonesia. Dukungan Kanada terus berlanjut melalui program Colombo Plan tahun 1950-an. (Antara)

Read 201 times