Sunday, 10 March 2019 00:00

Pawai Ogoh-Ogoh di Bali

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2019 lalu, mayarakat Hindu di seluruh Indonesia telah merayakan hari Raya Nyepi tahun Saka1941. Nyepi berasal dari kata sepi. Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender caka yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti tahun baru Masehi, tahun baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Pada hari Nyepi ini, tidak ada kegiatan seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum seperti Bandar Udara Internasional juga tutup, tetapi tidak untuk rumah sakit.

Biasanya menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu menjalani sejumlah ritual khas yang pada dasarnya merupakan upaya pensucian diri dan lingkungan . Pada 2 sampai 4 hari sebelum Nyepi, masyarakat mensucikan diri dan perangkat peribadahan, yang biasanya dilakukan di pura. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon kehadapan Tuhan yang Maha Esa untuk mensucikan alam manusia dan alam semesta.

Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali, seperti Ritual Buta Yadnya. Ritual ini dilakukan satu hari sebelum nyepi. Buta Yadnya adalah rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran Buta Kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatifdalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, terdapat tradisi pawai ogoh-ogoh yang akhirnya menjadi festival tahunan yang semarak dan menjadi daya tarik pariwisata。

ogoh ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi symbol unsur negatif yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, sifat buruk dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusi.Dalam wujudpatung, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud raksasa. Selain wujud raksasa , ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud mahluk-mahluk yang hidup di dunia, surga dan neraka seperti naga, gajah, bidadari dan lain-lain. Bahkan dalam perkembangannya ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat serta ada pula yang menyimpang dari prinsip dasar ogoh-ogoh , contohnya ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris.

Boneka tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Seiring waktu, kebanyakan ogoh-ogoh ini dibuat dengan bahan dasar Styrofoam karena menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus. Pembuatan ogoh-ogoh ini dapat berlangsung sejak berminggu-minggu sebelum Nyepi. Waktu pembuatan sebuah ogoh-ogoh dapat bervariasi bergantung pada ukuran, jenis bahan dan jumlah sumber daya manusia yang mengerjakan dan kerumitan desain dari ogoh-ogoh。

pelaksanaan ritual pawai ogoh-ogoh berlangsung serempak sehari menjelang Hari Raya Nyepi atau disebut juga dengan tilem sasih kesanga di setiap banjar di seluruh Bali。 Persiapan pawai biasanya telah dimulai sejak sore dan pawai akan berlangsung hingga menjelang tengah malam.         

Read 1272 times Last modified on Monday, 11 March 2019 09:08