Monday, 01 April 2019 00:00

Tradisi Ngarot, Jawa Barat

Written by 
Rate this item
(2 votes)

Tradisi Ngarot adalah upacara adat yang terdapat di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Jawa Barat. Tradisi ini memiliki arti ucapan syukur terhadap datangnya musim tanam. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada minggu ketiga bulan November atau Desember dan selalu pada hari Rabu. Hal ini dilakukan karena hari Rabu dianggap keramat dan hari yang baik untuk menanam padi.

Ngarot berasal dari bahasa Sunda yang berarti minum. Sedangkan dalam bahasa Sansekerta “Ngaruat” yang berarti bebas dari kutukan dewa, atau bebas dari segala dosa. Budaya Ngarot pertama kali dirintis Ki Buyut Kapol, yaitu seorang tokoh yang loyal dan berpengaruh di Desa Lelea. Ia rela memberikan sawah seluas 26.100 m2 sebagai wujud realisasi acara Ngarot dan dengan sangat senang masyarakat Lelea menyambutnya. Upacara ini biasanya dilakukan oleh pemuda-pemudi warga desa Lelea.

upacara Ngarot terdiri dari tiga bagian yaitu arak-arakan, seserahan dan pesta pertunjukan. Peserta yang mengikuti upacara Ngarot harus menggunakan pakaian khas, yaitu remaja putri menggunakan kebaya berselendang dilengkapi aksesoris seperti kalung, gelang, cincin, bros, peniti emas, dan hiasan rambut. Sedangkan remaja putra menggunakan baju komboran dan celana gombrang beserta ikat kepala.

Upacara dimulai jam 08.30 dan semua peserta Ngarot berkumpul di rumah Kepala Desa untuk didandani. Kemudian pemuda-pemudi diarak mengelilingi kampung. Setelah itu peserta Ngarot masuk balai desa dan disambut dengan tari-tarian daerah.

Lalu masuk ke inti acara, dimulai dari pembukaan, pembacaan sejarah Ngarot, ucapan sambutan dari Kepala Desa, dan proses penyerahan kepada para kasinoman atau pemuda-pemudi.

Read 4360 times Last modified on Monday, 01 April 2019 11:24