Wednesday, 24 April 2019 08:22

Gianyar Jadi Kota Kerajinan Dunia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kabupaten Gianyar di Provinsi Bali memiliki hampir 70 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang kerajinan. Belum lama ini kota tersebut dinobatkan menjadi World Craft City atau Kota Kerajinan Dunia. Sertifikat Kota Kerajinan Dunia diserahkan langsung oleh Presiden World Craft Council Asia Pacific Region, Ghada Hiijawi Quddumi, dan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, Mufidah Jusuf Kalla, di Bali Agung Theatre Show-Bali Safari and Marine Park, Senin (22/4).

Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, dalam keterangan resmi hari Minggu (21/4) lalu mengatakan, kini Gianyar bukan hanya dikenal sebagai bumi seni dan kota pusaka dunia, tetapi juga memiliki predikat baru sebagai Kota Kerajinan Dunia.

Menurut Mayun, identitas baru ini akan membuka peluang bagi perajin Gianyar untuk berinteraksi dengan perajin lain di berbagai penjuru dunia, baik untuk transaksi maupun alih pengetahuan dan teknologi, serta kerja sama usaha. Mayun berharap, dengan semakin terbukanya peluang tersebut, perajin Gianyar juga terpacu untuk meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing secara global.

Predikat Kota Kerajinan Dunia yang diterima Gianyar ini merupakan yang pertama di Indonesia. Ketua Dewan Kerajinan Nasional DaerahKabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, mengatakan, predikat tersebut diraih karena wilayah ini dinilai paling memenuhi kriteria dalam upaya pengembangan industri kerajinan, dan mampu memberikan manfaat bagi warga setempat.

Adnyani mengemukakan, penilaian yang menonjol adalah peranan pemerintah daerah bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah dalam upaya mengembangkan dan melestarikan kerajinan. Termasuk peran lembaga pendidikan yang memasukkan kurikulum kerajinan, khususnya di sekolah menengah. Selain itu Gianyar banyak didukung seniman muda yang kreatif dan inovatif.

Ia menyebutkan, ada tujuh kriteria yang diamati dari produk industri kerajinan di Gianyar untuk dapat menjadi kota kerajinan dunia, yakni autentik, awet, asli, mudah dipasarkan, ramah lingkungan, bernilai internasional, dan berkelanjutan.

Hingga akhir 2018, hampir 70 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah di Gianyar mampu menampung hampir 82 ribu tenaga kerja. Industri kerajinan di sana di antaranya menggunakan bahan kayu, emas, perak, dan bambu.

Read 949 times