Wednesday, 08 May 2019 13:07

Kementerian Perindustrian RI Gandeng Jerman Gelar Pelatihan Industri 4.0.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kementerian Perindustrian RI bersama Pemerintah Jerman menyelenggarakan pelatihan Master Trainer  bersertifikat internasional pertama di Indonesia. Program ini bagian dari peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam rangka persiapan menghadapi era revolusi industri 4.0, yang dilaksanakan melalui pelatihan atau magang di industri. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Haris Munandar, dalam keterangan tertulis pada laman Kementerian Perindustrian, Minggu (5/5).

Haris Munandar mengatakan, Kementerian Perindustrian menetapkan 10 program prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu langkahnya adalah pengembangan sumber daya manusia yang kompeten sesuai kebutuhan dunia industri.

Dalam pelaksanaan pelatihan Master Trainer tersebut, sejumlah pemangku kepentingan dilibatkan, antara lain Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jawa Timur, dan lain Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah. Dari pihak Jerman turut serta Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit, Industrie-und Handelskammer atau Kamar Dagang dan Industri Jerman Trier, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Jerman Ekonid.

Pelatihan yang diikuti 16 peserta dari berbagai perusahaan itu berlangsung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian di Jakarta, pada 22 April hingga 3 Mei lalu.

Menurut Haris, setelah dinyatakan lulus, Master Trainer diberi tugas memberikan pelatihan kepada calon Pelatih Tempat Kerja, yang nantinya mengembangkan program pelatihan di industri dan memberi pendampingan peserta pelatihan di industri. Sehingga, peserta pelatihan yang telah dibekali kemampuan pedagogik atau kemampuan pemahaman di industri ini, berkompeten dalam bidangnya dan langsung terserap di pasar kerja.

Ia menambahkan, Master Trainer  ini memiliki tugas mencetak instruktur-instruktur baru di industri dalam upaya mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi. Ia berharap, permasalahan yang terkait dengan pendidikan vokasi di Indonesia akan dapat dipecahkan.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian telah menerapkan pendidikan vokasi, yang menggunakan konsep sistem ganda untuk menciptakan Sumber Daya Manusia kompeten sesuai kebutuhan industri.

Metode pembelajaran yang diadopasi dari Jerman tersebut, yaitu 70 persen adalah praktik, dan sisanya 30 persen teori. Konsep ini diwajibkan di seluruh unit pendidikan vokasi binaan Kementerian Perindustrian, yang terdiri atas 9 Sekolah Menengah Kejuruan, 10 Politeknik, dan 2 Akademi Komunitas.

Read 861 times