01
July

 

 

VOInews, Jakarta: Indonesia mendorong kerja sama konkret untuk memajukan peran perempuan dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan pada sesi “Peran Perempuan dalam Memajukan Perdamaian dan Keamanan” atau Women, Peace and Security (WPS) di Mongolia.

“Saya dorong kerja sama konkret untuk memajukan agenda WPS agar manfaatnya langsung dirasakan oleh kaum perempuan, dan secara lebih luas lagi oleh rakyat,” kata Menlu Retno dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/7), usai mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja ke Mongolia.

Untuk itu, Retno Marsudi mengatakan, Indonesia mendorong kerja sama peningkatan partisipasi perempuan dalam preventive diplomacy, proses perdamaian dan resolusi konflik. Menurutnya, Indonesia telah menginisiasi pembentukan Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators pada tahun 2019.

Retno Marsudi menjelaskan, Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators merupakan jejaringyang pertama dan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara. Jejaring ini juga, menurut Retno, telah jadi bagian dari Global Alliance of Regional Women Mediator Networks.

“Menanggapi pernyataan Indonesia ini, OSCE (Organization for Security Cooperation in Europe) telah menyambut baik dan menawarkan kerja sama untuk meningkatkan pelatihan dan jejaring kerja untuk para negotiators dan mediators perempuan,” kata Retno.

Selain itu, dalam sesi tersebut, Indonesia juga menyampaikan pentingnya meningkatkan partisipasi perempuan dalam pasukan perdamaian PBB. Retno Marsudi mengatakan, Indonesia adalah kontributor terbesar ke-8 pasukan perdamaian PBB. Menurutnya, pasukan penjaga perdamaian perempuan Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar 50 persen dibandingkan 5 tahun lalu.

“Saya mengusulkan agar para Menlu perempuan dapat memastikan bahwa kebijakan yang lebih ramah terhadap perempuan dalam misi perdamaian PBB penting untuk terus diperjuangkan di dalam forum PBB. Usulan ini ditanggapi dengan sangat baik,” katanya.

Dalam sesi tersebut, Retno Marsudi juga mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan menebarkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi. Ia pun menyatakan kesiapan Indonesia untuk berbagi pengalaman di bidang ini, karena menurutnya, perempuan perlu diberdayakan secara ekonomi dan sekaligus menjadi agen perdamaian dan toleransi.

“Dalam pernyataaan saya, saya menyebutkan salah satu contoh sebuah program dari salah satu LSM Indonesia yang disebut “Peace Village.” Program ini ditujukan untuk menjadikan perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi sambil memberdayakan perempuan di bidang ekonomi,” katanya.

Retno Marsudi juga menekankan pentingnya memastikan akses perempuan terhadap pendidikan dan pekerjaan. Terkait hal ini, dirinya menyampaikan upaya yang terus dilakukan Indonesia dalam membantu perempuan Afghanistan agar dapat memperoleh akses pendidikan dan peran lainnya di masyarakat.

“Saya juga menyampaikan bahwa Desember tahun lalu, Indonesia telah menyelenggarakan International Conference on Afghan Women Education dengan hasil komitmen yang cukup besar untuk mendukung pendidikan bagi perempuan Afghanistan, termasuk tawaran-tawaran untuk beasiswa. Dan untuk tahun ini, konferensi yang kedua akan dituanrumahi oleh Qatar,” tutupnya.

29
June

 

 

VOInews, Jakarta: Masyarakat bersama komunitas diaspora Indonesia di Ceko mengikuti shalat Idul Adha yang diselenggarakan oleh KBRI Praha. Pelaksanaan shalat Idul Adha 1444 H dilaksanakan di Wisma Duta Indonesia, Praha, Republik Ceko.

“Mengikuti pengumuman dari the Islamic Foundation in Prague, umat muslim di Ceko merayakan Idul Adha 1444 H pada Rabu, 28 Juni 2023,” tulis KBRI Praha dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (29/6).

Shalat Idul Adha di Wisma Duta RI Praha dipimpin oleh Counsellor KBRI Praha, Ary Raharjo, dan dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Toha Nugraha dari PPI Ceko. 

“Dalam khutbahnya, khatib mengingatkan para jamaah agar dapat meneladani keimanan dan ketaqwaan Nabi Ibrahim as serta putranya Nabi Ismail as.,” tulis KBRI.

Lebih dari 100 jamaah memadati halaman Wisma Duta RI Praha mengumandangkan takbir di Hari Raya Qurban tahun ini. Tidak hanya masyarakat Indonesia, pelaksanaan shalat Idul Adha di Wisma Duta Indonesia juga diikuti oleh umat muslim dari negara sahabat. 

“Termasuk juga delegasi DPR RI dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang tengah melaksanakan kunjungan kerja di Ceko,” tulis KBRI Praha.

Usai pelaksanaan shalat Idul Adha, masyarakat dan diaspora Indonesia bersilaturahmi sekaligus menikmati sajian makanan khas Indonesia yang disiapkan oleh KBRI.

29
June

VOInews, Jakarta: Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman atas pembakaran al-Quran di Stockholm yang terjadi pada Hari Raya Idul Adha.

“Indonesia mengecam keras aksi provokatif pembakaran Al Quran oleh seorang warga negara Swedia di depan Mesjid Raya Södermalm, Stockholm saat Hari Raya Idul Adha,” tulis akun twitter resmi Kementerian Luar Negeri RI, yang dikutip di Jakarta, Kamis (29/6).

Indonesia menilai tindakan tersebut telah mencederai perasaan umat Islam dan tidak bisa dibenarkan.

“Kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain,” tulis Kemlu.

Kementerian Luar Negeri RI juga menyatakan, Indonesia bersama dengan negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Swedia telah menyampaikan protes atas kejadian ini.

Sebelumnya, terjadi aksi unjuk rasa di depan Mesjid Raya Södermalm. Dalam melakukan aksinya, salah seorang demonstran bernama Salwan Momika-sebagaimana disaksikan oleh ratusan orang yang ada di lokasi-membakar lembaran al-Quran sebagai bentuk pertentangan terhadap Islam. Salwan Momika ditengarai merupakan seorang warga negara Swedia.

Sebelum membakar al-Quran, Momika terlebih dahulu melemparkan kitab suci umat Muslim itu ke tanah dan menyerukan kata-kata yang menghina Islam.

Polisi Stockholm dipanggil ke luar masjid untuk mencegah terjadinya insiden yang dapat dipicu oleh aksi provokasi tersebut.

 
 
29
June

 

 

VOInews, Jakarta: Sebanyak 1.384 warga negara Indonesia ikut serta melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H yang diselenggarakan oleh KBRI Bangkok, Kamis (29/6). Meskipun dilaksanakan di hari kerja, namun tidak mengurangi antusiasme masyarakat Indonesia untuk datang ke lapangan sepak bola KBRI Bangkok guna melaksanakan shalat Idul Adha.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, KBRI Bangkok menyampaikan shalat Idul Adha tahun ini tidak saja diikuti oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Bangkok tapi juga para wisatawan.

“Shalat Idul Adha kali ini tidak hanya dihadiri oleh warga negara Indonesia yang tinggal di Bangkok dan kota-kota disekitarnya saja, melainkan juga diikuti oleh masyarakat Indonesia yang sedang berlibur ke Thailand,” tulis KBRI Bangkok.

Bertindak selaku Imam shalat Idul Adha 1444 H kali ini adalah Ustadz Romli bin Abdulwahid dari Masjid Daarul Aman Bangkok. Sedangkan Khotib adalah Ustadz Habib Sayid Akhmad Auliya Faturahman Al Bahasyim dengan Bilal yaitu Ustadz Asep Saepuddin Muhajir, Guru Pelajaran Agama Islam pada Sekolah Indonesia Bangkok.

Perayaan Idul Adha kali ini mengambil tema “Ibadah Qurban, Cerminan Keikhlasan dan Ketaatan dalam Bingkai Solidaritas Kemanusiaan.” Dalam khutbahnya, khatib menggaris bawahi pentingnya memaknai ibadah qurban sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Perlunya umat Islam memiliki totalitas iman dan takwa kepada Allah SWT di atas kecintaan terhadap apapun yang dimiliki, mengenai kemuliaan nyawa manusia dimana Nabi Ismail diganti dengan domba oleh Allah swt, dan hakikat pengorbanan dalam wujud harta, benda, fikiran dan waktu,” tulis KBRI Bangkok.

Selain itu disampaikan pula bahwa ibadah qurban mengajarkan umat Islam mengenai pentingnya solidaritas kemanusiaan dengan saling memberi selain kesolehan yang tinggi kepada Allah SWT.

Usai pelaksanaan shalat Idul Adha, masyarakat Indonesia berswafoto ria dan berbincang ringan di beberapa sudut lapangan sepak bola KBRI Bangkok. Masyarakat Indonesia juga berkesempatan menikmati makanan ringan nusantara seperti risoles dan arem-arem sebagai pelepas rindu terhadap makanan ringan Tanah Air.

Pelaksanaan Shalat Idul Adha menjadi salah satu momen yang berharga bagi masyarakat Indonesia di Thailand. Masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa Indonesia di Thailand menantikan momen ini, karena dapat melepaskan rasa rindu suasana lebaran Idul Qurban ala Indonesia di negeri Gajah Putih tersebut sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat Indonesia lainnya.

Pada perayaan Idul Adha tahun 2023, Masjid Assafier KBRI Bangkok menfasilitasi warga negara Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah Qurban yaitu berupa pemotongan satu ekor sapi dan 3 ekor kambing. Pemotongan hewan kurban tidak dilaksanakan di lingkungan KBRI Bangkok, melainkan di wilayah Minburi, Thailand. Adapun daging qurban tersebut diberikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin, dan fisabilillah di daerah Minburi, Bangkok, Thailand.