22
May

VOInews, Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggencarkan aksi penyelamatan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia yang bertepatan dengan peringatan Hari Biodiversitas Internasional. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis dikutip Antara Minggu mengatakan upaya penyelamatan keanekaragaman hayati (kehati) Indonesia telah menjadi program prioritas riset BRIN.

Sementara itu Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono menyampaikan dalam rangka peringatan Hari Biodiversitas Internasional 2023. Badan Riset dan Inovasi Nasional menyelenggarakan Biodiversity Week bertema “From Agreement to Action: Build Back Biodiversity” - Menyulam Aksi Penyelamatan dan Pemanfaatan Berkelanjutan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Acara akan digelar pada Senin 22 Mei 2023 secara hybrid dari Green House Biodiversitas, Kawasan Sains Teknologi Soekarno Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Cibinong. (antara)

22
May

VOInews, Jakarta: Kesuksesan Timnas U-22 Indonesia merebut medali emas SEA Games 2023 membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menyiapkan program khusus sepak bola berupa Liga Antar Kampung (Tarkam). terutama untuk usia dini. Hal itu disampaikan Staf Khusus Menpora Alvin Suryohadiprojo dalam keterangan tertulis Minggu.

Menurut Alvin. keberhasilan Timnas U-22 tersebut menjadi tonggak sejarah kebangkitan sepak bola di Indonesia dan diharapkan momen tersebut segera dieksekusi demi memperlancar estafet prestasi. Tim Indonesia pada SEA Games 2023 Kamboja sukses memenuhi target pemerintah dengan 87 emas, 80 perak dan 109 perunggu. Dari jumlah tersebut ada cabang yang pertama kali meraih emas, yakni sepak bola dengan menunggu 32 tahun, serta basket putri yang merebut emas pertama sejak kejuaraan tersebut digelar. (antara)

20
May

 

VOInews, Jakarta: Tanggal 19 Mei 2023, Indonesia, selaku Ketua ASEAN 2023, telah bergerak cepat membantu rakyat Myanmar yang terkena dampak Siklon Mocha. Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) dan ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT) yang terdiri atas perwakilan Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, Thailand, AHA Centre dan ASEC telah tiba di Myanmar guna mendukung upaya tanggap darurat.

“Termasuk mengumpulkan informasi di lapangan dan memfasilitasi rapid needs assessment,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/5).

Disebutkan, bantuan tersebut telah siap dan berada di gudang Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) di Subang, Malaysia dan Chainat Thailand. Selain itu, koordinasi penyediaan alat angkut bantuan dengan menggunakan pesawat militer anggota ASEAN juga telah dilakukan melalui ASEAN Militaries Ready Group on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (AMRG on HADR).

“Bantuan tanggap darurat pertama menurut rencana akan dilakukan 21 Mei dengan pesawat komersial. Bantuan selanjutnya akan dikirim tanggal 22/23 Mei 2023, menggunakan pesawat militer dari Indonesia, Singapura dan Thailand,” tulis Kemlu RI.

Melalui Pernyataan Bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN (15/5), negara anggota ASEAN menyampaikan kesiapsediaan ASEAN memberikan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar melalui pendekatan “One ASEAN One Response".

20
May

 

VOInews, Bukittinggi : Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Ratna Dewi Pettalolo menegaskan setiap penyelenggara Pemilu penting untuk melakukan tindakan pencegahan agar mengurangi potensi pelanggaran yang dilakukan peserta, pemilih, atau penyelengara Pemilu.

 

Menurut keterangan humas DKPP, Sabtu (20/05/2023), penegasan ini disampaikan oleh Ratna Dewi dalam kegiatan Rapat Koordinasi Penanganan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum Tahun 2024 yang diselenggarakan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat di Bukittinggi, Jumat (19/05/2023).

 

“Tindakan ini merupakan upaya awal yang wajib dilakukan pengawas, melalui promosi atau penanaman nilai tata kelola pemilu yang baik,” ujar Ratna Dewi.

 

Untuk mencapai Pemilu yang baik, kata Ratna Dewi, dibutuhkan penyelenggara yang memiliki pengetahuan yang baik, bisa mengatur emosi, dan menjadi teladan bagi semua unsur yang terlibat, baik itu penyelenggara atau peserta Pemilu.

 

“Penyelenggara harus sebagai primus inter pares, dia punya kemampuan dan bisa memiliki perilaku-perilaku yang bisa diteladani,” tutur Ratna Dewi.

Perempuan kelahiran Kota Palu ini menyebutkan bahwa hal ini akan berkaitan dengan Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP).

 

Menurut Ratna Dewi, kode etik ini melekat sejak penyelenggara Pemilu mengangkat sumpah jabatan sampai akhir masa jabatan dan harus menjadi pedoman dalam menyelenggarakan Pemilu.

 

“Jadi penyelenggara Pemilu itu tidak hanya tunduk pada hukum, tapi harus tunduk dengan aturan etik yang terkait dengan moralitas,” tegas Anggota Bawaslu RI Periode 2017-2022 ini.(gus)