08
November

(voinews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pelaksanaan Indonesian Day di London, Inggris menjadi momentum yang baik sekaligus upaya mempromosikan potensi wisata dan ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia di Inggris.

Menparekraf Sandiaga dalam kunjungannya ke Indonesian Day di Vinegar Yard London, Inggris, 6 November 2022, mengatakan Indonesian Day merupakan rangkaian acara yang mengajak warga London dan sekitarnya untuk merasakan pengalaman berwisata di Indonesia. Acara ini diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London dan berlangsung pada 6-8 November 2022.

Dalam acara itu ditampilkan kuliner, fesyen, budaya, fotografi, dan lain-lain. “Kami yakin kegiatan ini yang sangat tepat dan juga di waktu yang sangat strategis saat kita sudah mulai bangkit kembali membuka peluang untuk meningkatkan kunjungan dari wisatawan khususnya dari UK," ujar Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan saat ini wisatawan asal Inggris menempati posisi kelima dari jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini, kata Sandiaga, akan terus ditingkatkan seiring telah pulihnya sektor pariwisata di Indonesia, lantaran suksesnya pemerintah menangani pandemi COVID-19.

"Jika kita berkolaborasi angka yang dulu 400.000 wisatawan pada 2019, bisa ditingkatkan dengan paket-paket wisata yang lebih mengarah kepada eco-tourism, wellness tourism, dan juga promosi kita termasuk promosi ekonomi kreatifnya seperti kuliner dan fashion, kriya, dan film-film Indonesia agar bisa ditingkatkan. Saya melihat bahwa ada peluang-peluang naik dari posisi lima ke posisi tiga sehingga Inggris ini menjadi sasaran pasar utama kita," katanya.

Selain menghadiri Indonesian Day, dalam kunjungannya ke London, Menparekraf Sandiaga juga menghadiri World Travel Market. Keterwakilan Indonesia tahun ini, merupakan pertama kali untuk hadir kembali secara fisik. Kemenparekraf membawa 36 pelaku industri parekraf yang nanti akan menawarkan destinasi-destinasi baru maupun 5 destinasi super prioritas.

08
November

 

(voinews.id)-Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap terus ada peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) saat menerima kunjungan Duta Besar Korsel untuk Indonesia Park Tae-Sung di Jakarta pada 7 November 2022.

Peningkatan kerja sama yang diharapkan terutama di sektor transisi energi, kesehatan, dan ekonomi digital. Hubungan bilateral Indonesia dan Korsel semakin erat dan menunjukkan banyak peningkatan. Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, Menko Airlangga mengungkapkan saat ini Korsel menduduki peringkat ke-7 realisasi investasi di Indonesia pada periode Januari-September 2022 dengan nilai investasi 1,66 miliar dolar AS dan total 4.016 proyek.

“Tentunya investasi ini berkontribusi besar dalam pembangunan industri dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” tutur Airlangga Hartarto. Kunjungan Dubes Park Tae-Sung guna mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dengan Korsel, di antaranya melalui pelaksanaan Indonesia-Korea Business Roundtable dan penandatanganan nota kesepahaman (Mou) kerja sama ekonomi digital.

MoU akan dilakukan antara Menko Airlangga dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan, yang akan dilaksanakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Menko Airlangga mendorong penandatanganan MoU tersebut karena dapat menjadi payung kerja sama di sektor ekonomi digital yang lebih luas dan menjadi landasan pengembangan kerja sama digital ekonomi sektor swasta dua negara.

Selain itu ia menyambut baik pelaksanaan Indonesia-Korea Business Roundtable dan mengharapkan Pertemuan ini dapat mendorong penguatan kerja sama sektor swasta dua negara dan memberikan wadah pengusaha Indonesia dan Korea Selatan dapat berdiskusi dan mengembangkan jaringan usahanya di pasar domestik masing-masing. Menko Airlangga juga mengapresiasi selesainya proses perundingan Perjanjian Ekonomi Komprehensif Indonesia Korea (IKCEPA) dan mendorong perjanjian tersebut untuk segera diimplementasikan pada Januari 2023.

 

antara

08
November

 

(voinews.id)- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh signifikan pada triwulan III 2022, yakni sebesar 4,83 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang 4,12 persen. Hal tersebut menandakan bahwa aktivitas sektor manufaktur di Tanah Air terus menggeliat di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

"Alhamdulillah, pertumbuhan industri manufaktur pada triwulan III 2022 yang 4,83 persen juga lebih baik dibandingkan periode sebelumnya pada triwulan II 2022 yang mencapai 4,33 persen," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Selasa. Menperin memberikan apresiasi kepada para pelaku industri di Indonesia yang masih bergairah di tengah lesunya perekonomian global.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pelaksanaan berbagai program dan kebijakan strategis. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan nonmigas menjadi sektor yang konsisten dalam memberikan kontribusi paling besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Pada triwulan III 2022, sumbangsih sektor manufaktur mencapai 16,10 persen, naik dibanding triwulan II 2022 di angka 16,01 persen.

"Dengan adanya andil besar dari sektor industri manufaktur, ekonomi kita terus tumbuh positif, yang pada triwulan III 2002 mencapai 5,72 persen, lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya (5,45 persen). Bahkan, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sekitar 3,51 persen. Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dibanding negara-negara lain," ungkap Agus.

Adapun beberapa sektor industri yang mencatatkan kinerja pertumbuhan yang gemilang pada triwulan III 2022, antara lain industri logam dasar yang tumbuh sebesar 20,16 persen. Capaian itu didorong oleh peningkatan produksi besi dan baja serta naiknya permintaan dari luar negeri. Selanjutnya, industri mesin dan perlengkapan yang tumbuh sebesar 17,67 persen, disusul industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (12,56 persen), serta industri alat angkutan (10,26 persen).

"Pertumbuhan pesat di subsektor ini karena adanya kebijakan pemerintah meningkatkan permintaan domestik. Antara lain ketika kita melakukan relaksasi PPnBM, yang dampaknya luar biasa terhadap market, dan juga program P3DN yang turut mendorong penyerapan produk dalam negeri," papar Agus.

Berikutnya, subsektor industri yang terindikasi terdampak melemahnya perekonomian global, misalnya industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, industri barang galian bukan logam, serta industri furnitur.

"Kita akan kembalikan lagi kinerjanya agar lebih baik. Melambatnya ini antara lain karena permintaan dari luar negeri terganggu karena tekanan ekonomi global, khususnya di Eropa. Selain itu inputnya yang cukup tinggi, berkaitan bahan baku baik ketersediaan maupun harga. Salah satunya karena menguatnya dolar Amerika Serikat," ujarnya.

 

antara

08
November

(voinews.id) Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berpartisipasi dalam pameran pariwisata terbesar kedua dunia "World Travel Market (WTM) London 2022" yang berlangsung di Excel, London, Inggris mulai 7 hingga 9 November 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, di London, 7 November 2022 mengatakan keikutsertaan Indonesia pada bursa pariwisata yang telah ada sejak 1980 menjadi upaya Kemenparekraf untuk memasarkan pariwisata Indonesia sebagai salah satu destinasi utama di Asia Tenggara untuk pasar Inggris.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk membangkitkan kembali industri pariwisata, di antaranya pembebasan persyaratan tes PCR bagi pelaku perjalanan internasional yang sehat pada saat kedatangan, pembebasan persyaratan karantina untuk wisatawan yang sudah vaksinasi lengkap, pemberlakuan visa on arrival khusus wisata untuk 86 negara sejak September 2022, bebas visa untuk negara anggota ASEAN, dan second home visa.

“Kemudahan pelayanan visa merupakan komponen penting yang dapat meningkatkan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dan meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global. Tahun 2023, Indonesia menargetkan 3,5 juta sampai dengan 7,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Kami yakin bahwa second home visa dengan masa berlaku 5 hingga 10 tahun bisa menjadi pintu bagi ceruk pasar wisman yang memenuhi kriteria," ujar Sandiaga.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini menambahkan keikutsertaan Indonesia pada WTM London 2022 sekaligus untuk memfasilitasi 36 pelaku pariwisata Indonesia yang terdiri dari biro perjalanan wisata, tour operator, destination management company, dan jaringan hotel terkenal, agar dapat mengaktifkan kembali bisnisnya melalui pameran pariwisata global.

Pelaku pariwisata tersebut menawarkan berbagai paket wisata menarik, termasuk Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang menjadi andalan Indonesia. Yakni Danau Toba - Sumatra Utara, Borobudur - Jawa Tengah, Mandalika - NTB, Labuan Bajo - NTT, dan Likupang - Sulawesi Utara.

Target yang diharapkan dari keikutsertaan Indonesia pada WTM London 2022 ini sebesar 29.500 pax, dengan nilai transaksi wisman diharapkan mencapai Rp322.280.000.000 atau 20,578,512 dolar AS.

"Kelas menengah atas dan kelas atas di Eropa merupakan segmentasi utama yang dibidik mengingat segmentasi pasar ini tetap memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan perjalanan wisata long haul ke luar negeri di tahun depan meskipun ada ancaman resesi," ujarnya.

Indonesia melalui Kemenparekraf menghadirkan Pavilion Wonderful Indonesia dengan area seluas 100 m2 dan berlokasi di booth AS900.

Selain berpartisipasi pada bursa travel dunia, Kemenparekraf juga melakukan beberapa aktivitas pemasaran lainnya, seperti collaborative marketing, joint promotion, familiarization trip (wisata pengenalan), dan festival.

Kemenparekraf saat ini juga sedang mengembangkan berbagai produk pariwisata pasca-pandemi yang bersifat customized, personalized, localized, dan smaller in size. Juga peralihan dari wisata massal yang mengandalkan sun, sea, and sand, menjadi pariwisata yang lebih berkualitas yang menawarkan pengalaman serenity, spirituality, dan sustainability.

Dan salah satu fokusnya adalah pengembangan desa wisata, kampung tematik, dan kota kreatif. Desa wisata saat ini menjadi tujuan wisata populer di Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki total 85.000 desa dan 7.500 desa di antaranya memiliki daya tarik wisata. Bahkan desa wisata terbukti menjadi pandemic winner. Terbukti dengan naiknya peminat wisatawan ke desa wisata hingga 30 persen.

Selain desa wisata, pemerintah Indonesia sedang giat menjalankan program "Indonesia Spice Up The World (ISUTW)". Program ini kedepannya memacu pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri sebagai gastrodiplomasi Indonesia guna mencapai nilai ekspor rempah dan bumbu sebesar 2 miliar dolar AS dan mengaktivasi sebanyak 4.000 restoran di mancanegara pada tahun 2024.