27
January

VOInews, Jakarta: Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Budapest melantik 20 anggota baru Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang akan bertugas di 4 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Hongaria, Jumat (26/1/2024). Pelantikan dipimpin oleh Ketua PPLN Budapest Agung Wicaksono, dan turut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Hongaria, A.H. Dimas Wahab, serta para pejabat dan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Anggota PPLN Bidang Teknis, Data, dan Informasi, La Ode Nazaruddin, menyampaikan bahwa terdapat 3 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPS LN) di Kota Budapest dan 1 TPS LN di Kota Szeged.

“Ketiga TPS di Budapest akan berlokasi di BOK Kocsarnok, sementara TPS di Szeged akan berada di Albert Szent Gyorgi Agora. Waktu pembukaan TPS LN dijadwalkan mulai pukul 09.00 hingga pukul 18.00 waktu setempat,” katanya dalam keterangan KBRI Budapest yang diterima di Jakarta.

Selain 20 anggota KPPSLN, 8 orang Petugas Ketertiban juga dilantik untuk mengawal dan mengamankan proses pemungutan suara di TPS. “Pengambilan sumpah yang dilakukan menjadi simbol komitmen mereka dalam menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme,” tulis KBRI.

Setelah pelantikan, pada hari yang sama, PPLN Budapest menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada anggota KPPSLN tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam penyelenggaraan pemungutan suara. Hal ini bertujuan agar pemilu yang akan berlangsung di Hongaria dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sukses.

“PPLN Budapest berkomitmen untuk memastikan bahwa proses pemilu luar negeri di Hongaria berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar demokratis yang tinggi,” tulis KBRI.

Dengan kerjasama yang baik PPLN Budapest, KPPSLN, petugas ketertiban, dan dukungan penuh KBRI Budapest, diharapkan pemilu ini dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya.

26
January

 

VOInews, Jakarta: Grup band pop rock Mayang Voice Band baru saja meluncurkam mini album pertamanya yang bertajuk Story of Love dengan single lagu berjudul "Hatiku Hanyalah Untukmu". Mayang selaku vokalis dan gitaris mengatakan meski bertemakan lagu cinta, namun lagu ini juga dapat dipersembahkan untuk keluarga dan sahabat.

 

"Sebenarnya lagu ini enggak harus diperuntukkan untuk pacar, jadi bisa untuk ke keluarga juga. Bisa untuk temen, sahabat gitu. Kalau aku mendedikasikan lagu ini tuh untuk daddy. Yang selalu support aku dalam keadaan apapun," kata Mayang kepada RRI Voice of Indonesia di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

 

Mayang juga menjelaskan single lagu "Hatiku Hanyalah Untukmu" mengisahkan sepasang kekasih yang saling jatuh cinta dan saling mendukung menjadi lebih baik.

 

"Sang wanita merasa telah bertemu dengan orang yang membawanya kearah yang lebih baik," ucap Mayang.

 

Mayang Voice Band beranggotakan Mayang (vocalis dan gitaris), Izal (Lead gitar), Ajeng (Bass), Fifi (Keyboard), dan Devi (Drummer).

 

Mini album Story of Love sudah dapat dinikmati di seluruh layanan streaming digital platform.

26
January

VOInews, id, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan prioritas implementasi penuh ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP) untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghadirkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri pariwisata.

Menparekraf saat berbicara pada the 27th Meeting of ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) pada rangkaian ASEAN Tourism Forum 2024, Vientiane, Kamis (25/01/2024) menjelaskan kualitas sumber daya manusia tetap menjadi prioritas utama kepentingan nasional setiap negara anggota ASEAN di berbagai sektor.

"Indonesia melanjutkan komitmen untuk implementasi ASEAN MRA-TP yang sedang berjalan. Oleh karena itu, saya dengan tulus berharap dapat menjalin banyak kolaborasi besar dengan seluruh negara anggota ASEAN untuk lebih meningkatkan kapasitas profesional pariwisata, mempromosikan program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta memperluas gerakan antar masyarakat di bawah payung ASEAN MRA-TP," ujar Sandiaga.

Sandiaga juga menjelaskan komitmen Indonesia dalam penerapan kurikulum ASEAN MRA-TP yang telah disebarkan ke berbagai politeknik pariwisata di Indonesia sejak tahun lalu. Kurikulum ASEAN MRA-TP diharapkan akan mendorong kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa semakin terasah dengan baik agar siap terjun ke dunia usaha, dunia kerja, dan dunia industri. Serta juga memperluas jejaring kerja sama dengan perguruan tinggi ternama di dunia.

"Saat ini politeknik pariwisata di bawah naungan kami sudah menerapkan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Profession (ACCSTP) dan Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) yang berbasis industri, fleksibel, dan terstruktur dengan baik untuk enam bidang pekerjaan (sektor perhotelan dan perjalanan) di sektor pariwisata. Semua politeknik pariwisata tersebut menjadi pilot project yang menjadi contoh bagi lembaga pendidikan vokasi lainnya di kawasan ASEAN," kata Sandiaga.

Indonesia menempatkan pendidikan bagi generasi muda sebagai salah satu prioritas nasional. Hal ini tertuang dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2020-2045.

Tahun 2045 menandai visi Indonesia Emas yang memiliki bonus demografi. Indonesia Emas ditandai dengan jumlah penduduk produktif yang mencapai 70 persen (antara 15-64 tahun) dibandingkan kelompok umur lainnya.

"Oleh karena itu, Indonesia akan selalu berupaya mengembangkan kebijakan untuk mendukung pendidikan dalam berbagai cara karena kami percaya bahwa pendidikan adalah jenis investasi terbaik yang pernah ada," ujar Sandiaga.

Indonesia sebagai lead country coordinator untuk The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP) terus berupaya mendorong adanya sekretariat regional di Indonesia. Dengan kehadiran sekretariat regional ini diharapkan dapat memfasilitasi terciptanya tenaga kerja profesional pariwisata di ASEAN.

Berkaitan dengan ASEAN Tourism Strategic Plan Post 2025, Indonesia juga berupaya memberikan masukan mengenai nilai-nilai Blue, Green, and Circular Economy yang akan membawa pengaruh positif untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di ASEAN dan secara global.

“Indonesia memberikan contoh terkait dengan penerapan renewable energy, kemudian juga green investment, dan apa yang telah dilakukan Indonesia terkait dengan carbon footprint calculation, rencana strategis terkait sustainable tourism, serta kompetensi profesional pariwisata yang akan dimasukkan dalam ATSP setelah tahun 2025” kata Sandiaga.

The 27th Meeting of ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) menghasilkan kesepakatan seperti mendorong penerapan ASEAN MRA TP secara lebih luas, perumusan rencana aksi ASEAN Sustainable Tourism Framework, dan penyusunan ASEAN Tourism Strategic Plan pasca 2025.

26
January

VOInews, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak diaspora Indonesia di Laos turut aktif mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia di pasar internasional melalui industri kuliner. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pertemuan dengan diaspora di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Laos, Rabu (24/01/2024) mengatakan, dalam mempromosikan potensi parekraf di Indonesia khususnya industri kuliner diperlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Termasuk diaspora Indonesia di luar negeri.

"Dengan menguatkan sinergi dan kolaborasi, sektor parekraf akan bangkit lebih kuat serta target nilai ekspor produk ekonomi kreatif 27,53 miliar dolar AS pada tahun 2024 dapat tercapai serta memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat Indonesia," kata Sandiaga.

Melalui adanya kolaborasi yang kuat, sektor parekraf Indonesia mampu bertahan di masa pandemi COVID-19 dan bahkan mampu mengembangkan diri hingga mendapatkan banyak respons positif dari komunitas internasional.

"Indonesia masih berada di posisi ketiga dalam peta kekuatan industri ekonomi kreatif setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan, ini harus kita tingkatkan karena nilai tambahnya sangat luar biasa dan kekuatan kuliner Indonesia kualitasnya sudah dikenal di mancanegara. Ini adalah kesempatan untuk mengedepankan cita rasa kuliner Indonesia dan tidak hanya memenangkan hati masyarakat Laos tetapi juga bagi masyarakat di seluruh dunia,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan kehadiran restoran masakan Indonesia di negara itu akan sangat membantu perekonomian pada diaspora. Karena berbagai makanan asal Indonesia cukup populer di luar negeri dan dapat dikolaborasi dengan selera warga lokal.

"Jadi makanan Indonesia dan makanan lokal di Laos ini memiliki rasa yang hampir sama, dan akan digemari oleh banyak orang. Jadi ini adalah bagian daripada kita mendorong program Indonesia Spice of the World sehingga bisa kita gunakan untuk promosi pariwisata kita," terangnya.

Indonesia Spice Up the World adalah program unggulan Kemenparekraf yang diluncurkan Presiden pada 2022 di Dubai dan bertujuan untuk mempromosikan kuliner Indonesia. Selain juga untuk meningkatkan jumlah ekspor rempah asal Indonesia ke seluruh dunia dengan target nilai ekspor sebesar 2 miliar dolar AS dan 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada 2024.

Kemenparekraf dikatakan Sandiaga, akan terus mendukung pengembangan program Indonesia Spice Up the World. Di antaranya adalah Indostar yang merupakan program turunan Indonesia Spice Up The World yang memberikan fasilitasi bantuan pemasaran, pendanaan, pelatihan, dan pengembangan untuk mendorong akses pembiayaan serta mempromosikan bumbu dan rempah-rempah Indonesia di luar negeri.

Di kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Laos, Grata Endah Werdaningtyas, menjabarkan fakta lain yang ditemukan oleh timnya di lapangan yakni masyarakat Laos sangat membutuhkan produk konsumsi sehari-hari. Permintaan konsumsi lebih besar daripada produksi produknya. Tapi hal ini juga memberi kesulitan untuk membawa produk-produk Indonesia ke Laos.

"Kami bekerja sama dengan Kadin Indonesia dan Young Entrepreneur Association of Laos untuk promosi produk Indonesia ke pasar Laos. Ini menjadi suatu peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan produk Indonesia. Tantangannya sekarang adalah bagaimana membuka jalur untuk supply-demand ini. Ini perlu kolaborasi dan koordinasi yang lebih optimal lagi dengan kementerian atau lembaga lainnya," ujar Grata.

Pada akhir acara, Menparekraf mendorong lebih banyak anak-anak muda dan diaspora Indonesia untuk optimistis mengembangkan bisnis kuliner sehingga dapat mendorong terciptanya lapangan kerja masyarakat.

Menparekraf optimistis akan semakin banyak para pengusaha kuliner dari kalangan anak muda yang dapat membangkitkan ekonomi Indonesia. "Jadi saya sangat bangga bahwa kita dipercaya dan Indonesia bisa menjadi juara bukan hanya di tanah air tapi juga di mancanegara," kata Sandiaga.