warna warni

warna warni (402)

14
June

Delegasi Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Tim Phoenix yang beranggotakan tiga mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB meraih Global Winner pada kompetisi L'oreal Brandstorm Challenge 2019 di Paris. Ketiga mahasiswa itu adalah Johan Poernomo, Rifda Annelies, dan Albert Sahala Theodore. Kompetisi ini diikuti 65 negara dengan peserta lebih dari 40,000 mahasiswa dari seluruh dunia. Setiap peserta mengikuti tahap seleksi di negaranya masing-masing dan pemenang dari setiap negara akan diberangkatkan ke Paris untuk mengikuti final tingkat internasional.

Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan, Tim Phoenix mengusung produk bernama EzBand yang diintegrasikan dengan aplikasi mobile untuk memberikan early detection kepada orang tua, terkait penyakit eczema pada anak-anak mereka. Serta repackaging dari La Roche-Posay Lipikar Baume AP+ yang mudah digunakan oleh anak saat muncul gejala eczema. Eczema atau eksim merupakan penyakit menimbulkan iritasi dan ruam pada kulit dimulai dari masa kanak-kanak. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan permasahalan fisik yang terlihat, tetapi juga menimbulkan masalah psikologis dan psikososial bagi penderitanya.

Pada Global Final L’oréal Brandstorm Challenge tahun ini, setiap perwakilan negara harus melakukan pitching produk yang mereka bawa kepada tiga kelompok juri. Setelah itu juri melakukan penilaian secara online yang objektif sehingga didapatkan enam perwakilan negara dengan nilai terdiri. Tim Phoenix sebagai wakil dari Indonesia terpilih menjadi satu dari enam perwakilan negara tersebut yang akhirnya mempresentasikan lagi produknya di stage utama atau tahap final dan dinilai langsung oleh Top Executives dari L’oréal. Tim Phoenix akhirnya terpilih menjadi pemenang dari Global Final L’oréal Brandstorm Challenge 2019. Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan bahwa selain hadiah yang bersifat langsung, tim akan mendapatkan kesempatan untuk ikut magang pada program Intrapreneurship Award di Station F, startup campus terbesar di dunia.

 

28
May

PetaBencana.id, platform buatan  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan penghargaan pada ajang United Nations Public Sector Award atau UNPSA 2019. PetaBencana.id menjadi pemenang untuk kategori Ensuring Integrated Approaches in Public Sector Institutions. PetaBencana.id merupakan platform yang memuat peta kebencanaan, khususnya banjir, di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi), Kota Bandung in Jawa Barat dan Kota Surabaya di Jawa Timur. Plaform yang sifatnya gratis dan open source ini dikembangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Urban Risk Lab. 

 

PetaBencana.id memungkinkan para pengguna untuk aktif dalam melaporkan keadaan banjir di wilayahnya secara realtime. Namun laporan tersebut akan diverifikasi dan disebarkan secara langsung melalui peta publik. Pengguna media sosial dan aplikasi pesan instan kini dapat melaporkan situasi banjir di sekitar dengan mudah.

Pengguna Twitter cukup mengirim cuitan ke @petabencana dengan #banjir dan BencanaBot akan otomatis memandu pengguna untuk mengisi laporan. Pengguna Telegram juga dengan mudah untuk melaporkan banjir dengan mengirim pesan “/banjir” ke @BencanaBot, yang akan membantu pengguna membuat laporan. Pengguna dapat menambahkan deskripsi, foto, tinggi banjir dan detail lokasi dalam laporan.  Selain menggunakan kode pada media sosial Twitter, PetaBencana.id merupakan satu-satunya platform yang mengintegrasikan kanal media sosial popular lainnya, seperti Telegram, Qlue, PasangMata detik.com, dan Z-alert. Ini memungkinkan komunikasi terintegrasi dengan media sosial dan teknologi digital yang ada sekarang ini. Masyarakat dapat berkontribusi dalam membantu memberikan informasi ancaman maupun bencana banjir di wilayahnya.

ajang United Nations Public Sector Award atau UNPSA 2019 digagas Badan PBB untuk Masalah Ekonomi dan Sosial atau United Nations Department of Economic and Social Affairs. Program yang digiatkan oleh badan ini yaitu menciptakan 17 tujuan sebagai Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan yang ditargetkan hingga 2030 ini salah satu membahas mengenai Climate Action, yang  terkait dengan isu perubahan iklim yang dirasakan oleh seluruh dunia. Selain kategori yang dimenangkan PetaBencana.id, beberapa kategori lainnya juga ikut dilombakan.

 

27
May

Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai “Indonesia Menggagas Pameran Ekonomi Pasifik di Selandia Baru”. Indonesia menggagas sebuah pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di kawasan Pasifik yaitu Pacific Exposition 2019. Sampai hari Jumat (17/5/2019), 16 negara mendaftar untuk ikut serta di pameran yang berlokasi di Auckland, Selandia Baru. Negara-negara tersebut yaitu Australia, Caledonia Baru, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Samoa, Selandia Baru, Solomon Islands, Tuvalu dan Indonesia. Tantowi Yahya, selaku Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga yang dipilih sebagai Ketua Panitia Penyelenggara menjelaskan, Pacific Exposition adalah manifestasi dari keinginan Indonesia untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan yang selama ini belum mendapatkan perhatian penuh.

Berbagai produk dan peluang investasi serta keelokan masing-masing negara peserta akan dipamerkan selama 3 hari di pameran tersebut. Dengan berbagai atraksi dan pertunjukan yang akan digelar sepanjang Expo, Dubes Tantowi menargetkan paling sedikit 5.000 pengunjung akan hadir di Skycity, tempat Expo diselenggarakan. Lima provinsi di Indonesia yang merupakan bagian dari Pasifik akan hadir pada pameran itu, yakni Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.

Pacific Exposition merupakan pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di Pasifik dan didukung sepenuhnya oleh Selandia Baru dan Australia. Pameran ini akan berlangsung pada 12 sampai 14 Juli di Skycity Auckland. Menurut Tantowi, Pacific Expo juga menjadi ajang bagi upaya Indonesia untuk menyatukan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan dalam ikatan yang saling menguntungkan dan jauh dari pembahasan-pembahasan politik. Kementerian Luar Negeri, kata Tantowi Yahya, telah mengadopsi pameran dagang, investasi dan pariwisata ini sebagai program pemerintah.

Side event dari pameran tiga hari tersebut, jelas Tantowi, adalah konferensi dan pergelaran seni dan budaya Pasifik, dengan output konsep dasar Budaya Pasifik sebagai perekat bangsa-bangsa di kawasan tersebut.

26
May

Indonesia dikaruniai dengan kekayaan akan keanekaragaman kopi yang merupakan potensi besar, terutama secara ekonomi. Masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi ini terutama untuk pasar di luar negeri. Karena itu Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo – Mesir menggelar seminar dan pelatihan cara menjadi barista bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia, di Kairo, beberapa waktu lalu.

Pelatihan yang bertema Peran Barista Terhadap Kopi Nasional ini, menghadirkan narasumber Ardani Yusuf Prawira dari Jakarta Coffee House. Dilansir dari kemlu.go.id, pelatihan ini merupakan upaya mendorong pengembangan industri kopi nasional melalui peningkatan konsumsi kopi di luar negeri khususnya di Mesir. Seperti diketahui, jumlah pelajar Indonesia terbesar di luar negeri adalah di Mesir.

Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy mengatakan mahasiswa peserta pelatihan ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi kopi Indonesia. Menurut Helmy, Indonesia memiliki berbagai jenis kopi spesial yang bukan hanya dikenal di Indonesia, namun juga di mancanegara. Kopi tersebut antara lain Kopi Gayo dari Aceh, kopi Wamena dari Papua, kopi Toraja dari Sulawesi serta kopi Flores. Setiap kopi itu memiliki cita rasa, keasaman dan aroma khas sesuai dengan letak geografisnya. Hal ini juga menjadi tantangan untuk memperkenalkan Indonesia, termasuk melalui kopi. Dari pelatihan ini juga diharapkan akan muncul barista serta duta kopi Indonesia yang nantinya dapat membuka kedai kopi yang representatif di Mesir.

Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi mengatakan, dalam pelatihan ini dipaparkan sejarah kopi, kopi dan industrinya, serta barista dan tugasnya. Para peserta juga diajarkan istilah cupping and roasting workshop (pengenalan cara uji cita rasa kopi dan teknik menyangrai kopi). Selain itu ada juga Coffee Brewing Workshop (teknik-teknik menyeduh kopi), cafe clinic (cara pengembangan usaha cafe), nonton bersama Battle of Barista, dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

23
May

15 Juni sampai 13 Juli 2019, Festival seni terlama di Indonesia, Bali Arts Festival akan dihelat. Festival Seni Bali akan menampilkan kekayaan seni dan budaya Bali. Puluhan ribu seniman Bali dijadwalkan ambil bagian dalam festival ke-41, yang akan merayakan angin sebagai sumber kehidupan melalui tema "Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin". Bali Arts Festival akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada malam 15 Juni setelah parade jalanan. Upacara pembukaan akan diadakan di Pusat Seni Werdhi Budaya, sebuah kompleks budaya yang luas di Denpasar Timur.

Bali Arts Festival dibuka pada tanggal 15 Juni dengan kegiatan Pawai jalanan. Pada kegiatan ini menampilkan lebih dari 1.500 pemain di Jalan Raya Puputan Renon Denpasar dengan mengelilingi monumen Bajrasandhi. Selain menampilkan pertunjukan seni dan budaya dari seluruh Bali, pawai ini akan melibatkan rombongan seni  dari daerah lainnya di Indonesia dan luar negeri, seperti Papua, Sumenep di Jawa Timur, India, dan Tiongkok. Selain pertunjukan seni,  ada pula pameran seni dan kerajinan, lokakarya, seminar, kompetisi, dan acara kuliner masakan Bali otentik.

Festival Seni Bali untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1979 ketika gubernur saat itu Ida Bagus Mantra memutuskan bahwa pemerintah harus menyediakan ruang dan dana untuk mempromosikan budaya lokal dan memelihara komunitas estetika. Bali Arts Festival telah menjadi media untuk menemukan kembali dan melestarikan seni dan budaya Bali yang unik dan ternama, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Melalui acara tahunan khusus ini, diharapkan kebijaksanaan dan filosofi otentik masyarakat Bali tidak hanya dipertahankan namun juga akan tumbuh dan menyebar ke belahan dunia lain.

 

22
May

Jateng Fair 2019

Written by
Published in warna warni

Agenda rutin Jateng Fair akan kembali digelar tahun ini. Acara yang mengangkat tema "Glorious Borobudur" ini akan digelar pada 28 Juni-14 Juli 2019. Tema Borobudur yang agung atau Glorious Borobudur karena Borobudur merupakan produk budaya Indonesia yg telah mendunia. Tema ini bertepatan dengan PT PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko yang tahun ini mencanangkan Borobudur sebagai tempat spritual dan cagar budaya, bukan hanya tempat wisata. Diadakannya acara ini juga merupakan ajang promosi pembangunan sekaligus perayaan hari jadi ke-69 Provinsi Jawa Tengah. 

Direktur PT Pusat Rekreasi Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng, Titah Listiorini menjelaskan pada Jateng Fair 2019 menghadirkan area Borobudur Mini Park atau taman replika Candi Borobudur, Borobudur Art and Agriculture, serta Borobudur Culinary Fair. Pengunjung juga dapat menikmati suguhan laser show ornamen-ornamen Candi Borobudur. Terdapat pameran yang diisi oleh produk- produk unggulan, seperti tempat wisata, kuliner, hingga aneka kerajinan tangan yang berasal dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

Pada acara tersebut, pengunjung juga dihibur aksi panggung Nella Kharisma, Hanin Dhiya, Ndx Aka, Fourtwnty, Souljah, band Grassrock-Ita Purnamasari, dan lain sebagainya. Untuk target transaksi pendapatan selama Jateng Fair tahun ini sebesar Rp8 miliar. Sedangkan target pengunjung 500 ribu orang. Adapun harga tiket masuk  sebesar Rp15.000 pada hari kerja dan Rp20.000 pada akhir pekan. Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono berharap, ajang Jateng Fair kali ini mampu menyedot pengunjung serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng.

21
May

Untuk mengenalkan anak-anak pada profesi apoteker, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada ( UGM) mengembangkan aplikasi permainan "Meet Pharmy”. Menurut Ris Heskiel Najogi Sitinjak, mahasiswa Fakultas Farmasi salah satu pengembang aplikasi "Meet Pharmy", Melalui aplikasi permainan ini mereka coba untuk mengenalkan profesi apoteker, menumbuhkan minat, serta wawasan anak-anak terhadap profesi apoteker. Najogi mengatakan aplikasi Meer Pharmy telah dikembangkan sejak bulan November 2018 lalu bersama rekannya di Fakultas Farmasi, yaitu; Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi, serta Luh Rai Maduretno Asvinigita, Lutfiana Pasebhan Jati dari Sekolah Vokasi dan Laksa Ersa Anugratama dari Fakultas Peternakan..Melalui aplikasi permainan ini mereka mencoba mengenalkan profesi apoteker,kepada anak-anak usia 2 hingga 14 tahun.

Menurut Najogi, anak-anak pada usia tersebut sudah sangat mengenal smartphone,  sehingga mereka memanfaatkan piranti tersebut untuk menumbuhkan minat serta wawasan anak terhadap profesi apoteker. Lewat aplikasi game ini mereka berusaha mentransfer informasi kesehatan pada anak-anak, khususnya komunikasi apoteker dengan pasien. Anak-anak akan diajak untuk merasakan pengalaman berkonsultasi dengan seorang apoteker bernama Pharmy. Pharmy akan memberikan resep dan juga menjelaskan pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit. Meet Pharmy memiliki sejumlah fitur meliputi tiga kasus penyakit sederhana, yakni batuk, pilek, serta demam yang kerap dialami anak-anak. Selain itu, dilengkapi pula dengan fitur modul untuk orang tua yang memuat informasi seputar penyakit yang disajikan. Meet Pharmy sudah bisa diunduh di Google Play Store dan saat ini sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna.

 

saat ini, aplikasi Meet Pharmy sedang terus dikembangkan. Salah satunya dengan menambahkan bahasa baru dalam aplikasi ini. Apabila sebelumnya aplikasi hanya tersedia dalam bahasa Inggris, saat ini telah ditambahkan bahasa Indonesia di dalamnya. Tidak hanya itu, desain menu utama juga dibuat lebih atraktif. Disamping itu, juga ada pembaruan beberapa tampilan scene gambar, bahasa perintah dalam permainan lebih singkat, serta penyempurnaan langkah-langkah permainan. Aplikasi ini juga berhasil mengantarkan kedelapan mahasiswa UGM meraih medali perak dalam ajang "World Young Inventor Exhibition" dalam "International Invention, Innovation & Technology Exhibition" (ITEX) 2019 di Malaysia pada 2 hingga 4 Mei 2019. Aplikasi Meet Pharmy juga mendapatkan penghargaan medali emas kategori "Medicine and Public Health di Thailand Inventors’ Day 2019" pada 2 hingga 6 Februari 2019 di Bangkok.

20
May

Warni. Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Setiap 20 Mei, masyarakat Indonesia memeringati Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan yang sering disingkat Harkitnas yang jatuh pada 20 Mei tiap tahunnya bertujuan untuk memeringati berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Pada 20 Mei 1908, Boedi Oetomo didirikan oleh sejumlah mahasiswa sekolah khusus pendidikan dokter pribumi di Batavia-STOVIA, yaitu Soetomo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, R. Angka Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, R. Mas Goembrek, Soeradji Tirtonegoro, dan Soewarno. Latar belakang berdirinya Boedi Oetomo bertopang pada kesadaran para mahasiswa akan masa depan Indonesia yang bergantung di tangan mereka. Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diperingati pada era pemerintahan Presiden Soekarno di Yogyakarta pada 1948.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dilaksanakan dengan upacara di sekolah-sekolah dan Kementerian, Lembaga, instansi pemerintah dan Kantor perwakilan RI di luar negeri.   Tema peringatan Kebangkitan Nasional ke 111 ini adalah: “BANGKIT UNTUK BERSATU”.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sejumlah seminar dan diskusi dengan tema Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional. Ziarah ke taman makam pahlawan, khususnya pendiri Boedi Oetomo, dilakukan usai menyelenggarakan upacara bendera.

Hari Kebangkitan Nasional tidak hanya diperingati secara formal saja. Berbagai kegiatan juga dilaksanakan untuk memeriahkan peristiwa bersejarah itu. Salah satunya, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali telah melakukan pawai bertema 'PPMKI Siap Menyambut Hari Kebangkitan Nasional'. Kegiatan ini telah dilaksanakan di Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar pada Sabtu 18 Mei. Event ini akan dimeriahkan oleh 500 mobil dan 500 motor antik yang berasal dari club-club di Bali. Dihadirkan pula berbagai lomba menarik, live music, robotic dance dan masih banyak yang lainnya. Ketua PPMKI Gede Agus Mahendra Pendit menyebutkan bahwa event ini merupakan momen untuk memberikan hiburan kepada masyarakat setelah berhasil melewati perhelatan nasional yakni pemilihan Presiden.

19
May

Jateng Fair 2019.

Written by
Published in warna warni

Borobudur adalah candi atau kuil Budha terbesar di dunia. Sebagai salah satu ikon budaya Indonesia, kemegahan candi Borobudur menjadi tema “Jawa Tengah (Jateng Fair) 2019”. Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini akan digelar pada 28 Juni hingga 14 Juli 2019.

Direktur PT Pusat Rekreasi Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng Titah Listiorini di Semarang, Kamis (16 Mei 2019) mengatakan tema Jateng Fair 2019 adalah Borobudur yang mulia dan agung atau 'Glorious Borobudur'. Menurutnya hal itu karena Candi Borobudur merupakan aset Jawa Tengah yang telah mendunia. Karena itu pihaknya bekerjasama dengan pihak pengelola Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, yang pada tahun ini akan mencanangkan Borobudur sebagai tempat spiritual dan cagar budaya, bukan hanya tempat wisata.

Dia menjelaskan pihaknya akan membuat dekorasi bernuansa Candi Borobudur selama 17 hari pelaksanaan Jateng Fair 2019 di kompleks Pusat Rekresai Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang. Dekorasi antara lain dengan menghadirkan area Borobudur Mini Park atau taman replika Candi Borobudur, Borobudur Art and Agriculture dan area Borobudur Culinary Fair. Hampir sama dengan tahun lalu, Jateng Fair 2019 memamerkan berbagai produk unggulan hasil pertanian, kerajinan tangan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, pariwisata, hingga perusahaan multinasional. Para pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar 15.000 rupiah (Senin – Kamis) dan 20.000 rupiah untuk akhir pekan. Para pengunjung juga akan dihibur artis ibu kota seperti Nella Kharisma, Hanin Dhiya, Ndx Aka, Fourtwnty, Souljah, band Grassrock, dan Ita Purnamasari. Tahun ini target pengunjung sebanyak 500.000 diharapkan dapat tercapai.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono berharap ajang Jateng Fair tiap tahunnya menghadirkan inovasi dan kreasi sehingga mampu menyedot pengunjung serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Jateng Fair 2019 termasuk rangkaian perayaan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah. Karena itu dia ingin setiap tahun ada terobosan inovasi dan kreasi untuk memeriahkan Jateng Fair. Namun inovasi itu harus diikuti dengan jaminan keselamatan bagi para pengunjung.

14
May

Khatam Fest 2019

Written by
Published in warna warni

untuk meningkatkan keimanan umat melalui khatam Al Quran, juga untuk meningkatkan perekonomian umat berbasis masjid serta wisata religi, ISYEF (Indonesia Islamic Youth Economic Forum) bersama DMI (Dewan Masjid Indonesia)   menyelenggarakan Khatam Fest di bulan Ramadan ini.  Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum DMI, Haji Syafruddin, melalui kegiatan itu diharapkan pemuda dan remaja masjid dapat meningkatkan kemampuan ilmu agama sekaligus mengembangkan jiwa wirausaha berbasis masjid.

Khatam Fest digelar di Lima Pulau di Indonesia yaitu Sumatera di Kota Aceh dan medan, Jawa di Kota Surabaya dan Bandung, Kalimantan di Kota Banjarmasin, Sulawesi di Kota Makassar, dan di Pulau Ambon. Khatam Fest akan digelar mulai tanggal 11 Mei hingga 25 Mei mendatang dan Bandung menjadi kota pertama. Selama festival ini berlangsung, ISYEF juga akan mengadakan beberapa pelatihan pemberdayaan ekonomi bagi marbot dan pemuda masjid. Penyelenggaraan Khatam Fest juga melibatkan melibatkan ustaz-ustaz DMI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

 

Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) adalah organisasi kepemudaan binaan Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang akan bertindak sebagai pelaksana dari kegiatan yang diagendakan pada 11 Mei hingga 25 Mei 2019 ini. Sedang Dewan Masjid Indonesia (DMI) adalah organisasi tingkat nasional dengan tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat. Pada tahun ini, ISYEF menargetkan setidaknya seribu orang akan hadir dan mengikuti kegiatan Khatam Fest.

 

Page 12 of 29