warna warni

warna warni (402)

17
April

Dengan luas wilayah laut mencapai 2,3 juta kilometer persegi, kekayaan laut Indonesia sangatlah besar. Apabila dikelola dengan benar, Indonesia dapat mandiri dalam memproduksi ikan laut tanpa perlu mengimpor dari negara lain. Melihat hal itu, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Alfian Bimanjaya mencoba membuat terobosan baru bernama Sistem Informasi Potensi Perikanan-SIRIPIKAN pada kompetisi bertaraf internasional Esri Young Scholars Award 2020 pada Maret lalu. Mahasiswa yang akrab disapa Alfian ini berhasil menggaet dua prestasi sekaligus. Ia berhasil keluar sebagai juara dua sekaligus juara favorit diantara para finalis

SIRIPIKAN dibuat dengan tujuan utama untuk memberikan Informasi geospasial tentang potensi perikanan sebagai upaya dalam meningkatkan efektivitas kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan distribusi ikan. Selain itu, SIRIPIKAN juga hadir dengan memberikan beberapa fitur analisis spasial seperti analisis kedekatan, pencari arah, rute, dan waktu tempuh yang masih jarang disediakan oleh aplikasi sejenis lainnya saat ini.Dalam pembuatan SIRIPIKAN, Alfian memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, khususnya citra satelit Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer untuk menentukan Zona Potensi Penangkapan Ikan. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) juga digunakan untuk menganalisis dan menyajikan informasi geospasial pada sebaran Zona Potensi Penangkapan Ikan.

Alfian menjelaskan, dari fitur-fitur yang dimiliki, penggunaan SIRIPIKAN tidak hanya terbatas untuk nelayan saja sebagai penyuplai ikan tangkap, tetapi juga bisa digunakan oleh distributor maupun pedagang ikan. Masyarakat sebagai konsumen ikan juga bisa menggunakan teknologi ini, begitu juga dengan pemerintah sebagai pihak yang mengambil kebijakan. Kedepannya, SIRIPIKAN masih memerlukan banyak pengembangan, terutama dalam hal pembaruan data. Saat ini informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan masih tersedia periodik secara bulanan. Rencana kedepan adalah bisa menyediakan informasi ZPPI untuk setiap minggu, bahkan diperbaharui setiap hari.

02
April

Beragam cara kini dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya ialah upaya membuat bilik atau ruang kecil portable yang berfungsi sebagai disinfektan tubuh dari bakteri, virus dan mikroorganisme lainnya. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI) mengembangkan bilik serupa namun dengan teknologi yang berbeda. FTUI berkolaborasi dengan Ikatan Alumni FTUI (ILUNI FTUI) mengembangkan Bilik Disinfeksi Cepat (BDC)-04 sebagai bentuk sumbangsih UI dalam mengurangi dampak penularan COVID-19.

BDC-04 mampu membersihkan virus dan bakteri yang menempel pada pakaian dan permukaan tubuh di bawah 10 detik per orang. Cara kerja BDC-04 ini adalah dengan proses penonaktifan mikroorganisme, bakteri dan virus dengan menggunakan sinar ultraviolet yg dikenal dengan Far-UVC, yang memiliki panjang gelombang 207 – 222 nm, akan dengan cepat membunuh virus dan aman bagi tubuh manusia, tutur Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng. Lebih lanjut Hendri menjelaskan, sinar UV sudah umum digunakan dalam proses sterilisasi alat-alat kesehatan di rumah sakit lebih dari 30 tahun. Dengan penyinaran 5-10 detik efektivitas dalam menonaktifkan mikroorganisme yang menempel pada pakaian atau tubuh manusia mencapai 89-99 persen.

Mengingat permukaan pakaian dan tubuh manusia yang beragam, maka proses penyinaran diharapkan lebih efektif dalam menjangkau setiap bentuk permukaan. Selain menggunakan sinar UVC, lanjut Hendri, BDC-04 dilapisi alumunium foil karena material ini memiliki pengaruh siklus hidup yang paling pendek bagi virus corona. Baca Menariknya, karena menggunakan sinar UV, maka penggunaan bilik ini akan menjaga baju tetap kering. Tak seperti kebanyakan bilik serupa yang telah beredar. BDC-04 dipasang perdana di Rumah Sakit UI (RS UI) bersamaan dengan pemasangan Moveable Hand Washer (MHW) atau wastafel portable, pada Kamis (26/3/2020). Ke depannya, BDC-04 juga akan didistribusikan ke berbagai tempat strategis seperti tempat pelayanan publik seperti rumah sakit, puskesmas, pasar, terminal dan lainnya.

06
April

Selama pandemic virus korona, pemerintah meminta masayrakat melakukan pembatasan fisik. Meskipun begitu, kebutuhan sehari-hari terutama untuk makan tetap harus terpenuhi. Merespons kondisi tersebut, dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap sayuran segar berkualitas serta meningkatkan akses pemasaran sayur produk petani, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) Institut Pertanian Bogor melalui Program One Village One CEO (OVOC) menggelar program Ayo Belanja Sayur dari Rumah. Selain Sehingga pembatasan aktivitas sosial yang sedang diberlakukan saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap akses memperoleh sayuran dan di sisi lain, hasil pertanian petani dapat terdistribusi, sehingga perekonomian petani tetap berjalan

Program ini melibatkan para petani sayur yang berasal dari 53 desa di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung dan Garut. Bekerja sama dengan Tokopedia melalui toko yang dinamakan Rumah Sayur Bogor ini mampu melayani permintaan konsumen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Di samping itu, program ini juga tengah dalam proses bekerja sama dengan market place. Ada sekitar 76 jenis sayuran segar yang ditawarkan. Sayuran sudah mengalami proses sortir, grading dan packaging dari petani, sehingga konsumen memperoleh sayuran dalam bentuk yang bersih dan siap dimasak atau diolah lebih lanjut. Proses penanganan pascapanen mulai dari kebun dilakukan oleh petani. Proses packing hingga pengiriman mengikuti prosedur yang mengedepankan sanitasi dan higienitas.

Selain bekerja sama dengan marketplace atau platform e-commerce, kegiatan Ayo Belanja Sayur dari Rumah bekerja sama dengan komunitas ibu-ibu rumah tangga berbasis komplek perumahan, di mana mitra kegiatan mengoordinir belanja sayur melalui media sosial. Mekanisme lain yang digunakan adalah dengan menjalin kerja sama dengan reseller. Kerja sama yang telah berjalan adalah dengan salah satu koperasi di daerah Cilandak dan Koperasi Dinatera milik Medco Foundation.Sejauh ini respons masyarakat terhadap kegiatan ini cukup baik, di mana pada hari pertama permintaan mencapai total 2.000 paket. Berdasarkan testimoni konsumen, terutama ibu-ibu, mereka merasa sangat terbantu dalam mendapatkan sayuran segar bermutu tinggi. Bahkan konsumen berharap selain sayuran, disediakan juga buah-buahan, ikan dan daging, karena akses akan produk-produk tersebut juga terbatas saat ini. Untuk memesan, pembeli hanya tinggal memilih jenis sayur dan jumlah yang diinginkan kemudian membayar barang yang dibeli melalui transfer. Produk akan dikirimkan sehari setelah pemesanan dilakukan.

 

 

29
March

VOI WARNA WARNI Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas ikan Indonesia. Untuk itu KKP mengembangkan laboratorium uji untuk mendeteksi kondisi ikan yang sudah ditangkap. Apakah ikan itu ditangkap dengan cara destructive fishing (aktifitas penagkapan ikan tidak ramah lingkungan) atau bukan. Demikian dikatakan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, hal itu menunjukkan Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berkomitmen meningkatkan mutu produk perikanan Indonesia sekaligus menjaga kelestarian alam. Sejauh ini, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan sudah bisa mendeteksi ikan-ikan yang ditangkap dengan menggunakan bahan peledak atau bom ikan. Namun, untuk ikan yang ditangkap dengan menyemprotkan racun, pihaknya belum dapat mendeteksi.

Rina menjelaskan, sulitnya pendeteksian karena ikan yang ditangkap menggunakan racun tidak terlihat secara fisik. Biasanya ikan hanya pingsan dan akan pulih setelah dipindahkan ke air yang tak terkontaminasi. Sedangkan mendeteksi ikan hasil pemboman lebih mudah karena dapat dilihat dari fisiknya, seperti tulang dan punggung rusak, serta bagian dalam ikan hancur.

Melalui pengembangan uji laboratorium ini, pendeteksian ikan akan dilakukan melalui darah. Pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan Institut Pertanian Bogor untuk merealisasikan inovasi tersebut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan melarang penangkapan
 ikan yang tak ramah lingkungan, karena dapat merusak ekosistem. Di antaranya membunuh terumbu karang dan biota laut lainnya. Rina memastikan, ikan-ikan hasil penangkapan yang tak ramah lingkungan (destructive fishing) tidak akan lolos sertifikasi. Seperti diketahui Ikan yang tidak lolos sertifikasi tidak bisa dikirim ke daerah tujuan. Hal ini diharapkan akan dapat mendorong pelaku usaha perikanan untuk melakukan penangkapan yang ramah lingkungan.


25
March

VOI WARNA WARNI Saat ini, masyarakat Indonesia mulai melirik kembali obat-obatan tradisional untuk menumbuhkan imunitas tubuh. Fenomena ini salah satunya dikarenakan oleh merebaknya pandemi Coronavirus (COVID-19) di Indonesia supaya memaksa orang berperilaku hidup sehat. Dilansir dari laman UNPAD, jika dilihat dari sisi sejarah, tanaman herbal sudah banyak dipergunakan nenek moyang Indonesia untuk pengobatan tradisional. Hal ini banyak tertuang dalam naskah kuno Nusantara, termasuk di antaranya pada naskah Sunda. Menurut Dosen Departemen Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Elis Suryani Nani Sumarlina, M.S., ada beberapa naskah kuno Sunda yang mengungkap seluk beluk tanaman obat dan pengobatan tradisional.

Pengobatan tradisional terkuak lewat naskah Sunda kuno abad 16 Masehi, Kropak 421 yang berisi mantra penangkal, Darmapamulih (mantra pengobatan), juga pada Kropak 409 . Naskah tersebut berbahan lontar juga memanfaatkan aksara dan bahasa Sunda Kuna. Naskah ini menguak tumbuhan yang berfungsi sebagai penangkal serangan penyakit beserta cara pengobatannya.Pada naskah ini, sejumlah tanaman herbal seperti jenis-jenis kunyit, temulawak, juga kunir diungkap manfaatnya. Temulawak memiliki kandungan minyak atsiri, yang berkhasiat menumbuhkan daya tahan tubuh. Kunir selain menumbuhkan kekebalan tubuh, mengobati demam, diare, antikanker dan scabies, mencegah depresi, mengatasi peradangan, mencegah alzheimer, maag, menghambat kerusakan kromosom, menjaga kekuatan otak, menurunkan depresi, dan menjaga gula pada penderita diabetes. 

Ada pula disebutkan khasiat dari tanaman lainnya, seperti rumput teki sebagai obat jantung, asma, dan kanker, daun sembung untuk menyembuhkan flu, batang secang sebagai obat radang dan demam, juga babadotan untuk mengatasi demam dan malaria. Tentang imunitas tubuh, naskah tersebut juga mengatakan sejumlah nama tanaman, anatar lain sirsak, daun katuk, kencur, daun binahong, jahe, buah jeruk, hingga kayu manis. Untuk menyembuhkan batuk, jahe, asem, adas, hingga asparagus adalah beragam tanaman yang bisa dipergunakan. Dr. Elis menyampaikan, bawang putih dan bawang merah juga dapat dipergunakan untuk menumbuhkan imunitas tubuh. Dalam naskah disebutkan, bawang putih dan jahe diparut, ditambah sedikit garam. Hasil campurannya disebutkan berkhasiat menyembuhkan penyakit paru-paru basah.

 

 

18
March

VOI WARNA WARNI Bunga Lengari, 16 tahun, asal Lembata, Nusa Tenggara Timur, membuat sebuah alat sederhana pemanen air tawar dari air laut. Pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas yang biasa disapa Osin itu membuatnya untuk menghadapi masalah kekeringan dampak perubahan iklim yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya. Awalnya ia mengikuti sosialisasi mengenai dampak dari perubahan iklim.  Melalui kegiatan tersebut, Osin dan teman-teman di sekolahnya mulai memahami bahwa kekeringan yang terjadi adalah dampak perubahan iklim. Akhirnya ia menemukan teori yang dikemas dengan hal yang sangat sederhana yaitu desalinasi air laut.

Alat desalinisasi air laut bentuknya seperti rumah-rumahan. Rangkanya dari kayu, alas memakai tripleks, wadah penampungan air laut menggunakan aluminium, alat ini dipasangi paralon yang dihubungkan dengan selang untuk mengalirkan air tawar.

Meskipun hasil air tawarnya belum bisa dikonsumsi karena kandungan yang belum diteliti lebih lanjut, Osin menggunakan air tawar itu untuk air minum ternak dan menyiram tanaman. Dia berharap, alat yang dibuat bersama teman-temannya itu bisa dikembangkan sehingga bisa menghasilkan air yang lebih banyak dan layak untuk dikonsumsi.

Osin mengisahkan, anak-anak di wilayah tempat tinggalnya sudah terbiasa mengantre berjam-jam untuk mengambil air di sumur sedalam 22 meter. Ketika mengalami kekeringan yang bisa terjadi selama 8-9 bulan, tak jarang juga Osin dan teman-teman tidak mandi, dan hanya mencuci muka untuk berangkat sekolah. Program Manager Plan Indonesia Wahyu Kuncoro mengatakan, Osin merupakan salah satu peserta dari Project Climate Change Child Centered Adaptation (4CA). Kemudian, Wahyu berujar, Plan Indonesia menggelar kompetisi untuk eksplor ide kreatif dan akhirnya tercetuslah desalinasi air laut.

 

 

 

 

17
March

VOI WARNA WARNI Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK–UB) mempunyai sebuah sekolah selam yang berafiliasi dengan Scuba School Internasional Indonesia (SSI Indonesia) yang diberi nama Fisheries Diving School. Sekolah selam ini meraih penghargaan internasional untuk kategori Excellence Ecology Training Centre Award dari Scuba School Internasional (SSI) Indonesia. Penghargaan akan diserahkan dalam kegiatan Deep and Extream Indonesia pada April mendatang. Penghargaan tersebut diberikan kepada FDS atas upayanya dalam mengembangkan kompetensi akademik di bidang ekologi laut.

Beberapa upaya yang telah dilakukan FDS, antara lain memberikan pelatihan bagi akademisi, peneliti, birokrat dan juga masyarakat nelayan untuk mengidentifikasi kondisi ekosistem di sebuah wilayah. Menurut Sekretaris Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) FPIK UB, Citra Satrya Utama Dewi, penghargaan tersebut diberikan kepada FDS atas upayanya dalam mengembangkan kompetensi akademik di bidang ekologi laut. Materi pelatihan yang diberikan juga beragam. Mulai dari ekologi kelautan, ekologi paus, ekologi penyu, ombak, hingga arus pasang dan surut. Tidak hanya itu. Sekolah Selam FPIK UB juga berperan aktif dalam kegiatan masyarakat di bidang kelautan. Selain itu juga berkontribusi pada seni 'Festival Bangsring Underwater' dalam bentu monitoring ikan nemo selama 48 jam. 

Dengan penghargaan ini, FDS juga dinobatkan sebagai salah satu dari 137 dive center di Indonesia yang dipercaya memilki kualitas unggul untuk penyelenggaraan pelatihan selam berbasis ekologi laut. Sekolah selam ini dibangun sebagai sebuah bentuk komitmen FPIK UB untuk mencetak sarjana perikanan dengan keterampilan unggul yang dibuktikan oleh lisensi atau sertifikat pendamping ijazah.

 

16
March

VOI WARNA WARNI Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali menggelar Tanah Lot Art & Food Festival pada 13 hingga 15 Maret 2020. Festival tahunan ini dimeriahkan dengan Okokan kolosal pertama dan peserta terbanyak yang diselenggarakan di Pantai Tanah Lot. Bupati Kabupaten Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, kegiatan menghadirkan 1.000 seniman di pantai Tanah Lot Bali. Ia menjelaskan, yang paling menarik dari Tanah Lot Art & Festival tahun ini adalah penampilan Okokan kolosal. Okokan kolosal ini adalah parade okokan pertama dengan peserta terbanyak yang diselenggarakan di Pantai Tanah Lot. Festival ini bukan milik pemerintah, tapi milik seluruh masyarakat Tabanan. Okokan adalah salah suatu alat musik bunyi-bunyian yang pada umumnya terbuat dari bahan kayu yang dilobangi hampir menyerupai kentongan, tetapi didalamnya diisi pemukul yang disebut palit.

Sebanyak 1.000 seniman tumpah ruah memenuhi pantai Tanah Lot, Bali. Keramaian tidak hanya terlihat dari barisan para seniman tapi juga di pinggir jalan yang dipadati turis lokal maupun internasional. Penampilan Okokan Kolosal berlangsung selama 10 menit. Festival ini bertujuan semakin mengenalkan Tanah Lot sebagai destinasi wisata berkelas internasional. Dalam sehari, Tabanan biasanya dikunjungi 7.000 hingga 9.000 pengunjung.  Karena pandemi, saat ini hanya dikunjungi 5.000 sampai 6.000 pengunjung per hari. Bupati Eka berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mempromosikan pariwisata Tabanan agar bisa pulih pasca wabah virus Corona ini. 

Bupati Eka berharap festival ini mampu menjauhkan virus corona dari Tabanan. Okokan punya filosofi menjauhkan penyakit dan hama, serta mendatangkan rejeki. Intinya menghilangkan energi negatif dan menggantinya dengan energi positif. Dia berharap persembahan Okokan ini bisa menjauhkan Virus Corona dari Bali, khususnya Tabanan dan mendatangkan kembali para wisatawan. Pada acara tersebut turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga Darmawati dan Wakil Gubenur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. 

 

12
March

Pulau Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival dan Seminar Wayang Internasional 2020. Acara tersebut rencananya dihadiri perwakilan dari 100 negara di dunia pada 13-19 April 2020. Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, melalui agenda internasional tersebut, ia mengharapkan mampu membantu mempromosikan Bali dan sekaligus membantu pariwisata Bali di tengah isu virus covid-19 belakangan ini. Rangkaian kegiatan akan dilaksanakan 13-19 April 2020 di sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Gianyar, Denpasar, dan Tabanan. Untuk acara pembukaannya direncanakan di Lapangan Astina, Gianyar. Sementara untuk kongres akan dilaksanakan di Sanur, Denpasar, dan seminar imternasional akan menggandeng kampus ISI Denpasar. Kongres UNIMA tersebut akan menghasilkan 'Bali Declarations' sebagai landasan untuk menjadikan kesenian wayang sebagai bagian dari resolusi PBB.

Wayan Koster mengatakan, pemerintah Provinsi Bali ke depan akan lebih berperan dalam mengangkat lagi kesenian wayang ini di tengah perkembangan zaman. Bali sangat butuh wayang dan dalang, terlebih sosok dalang banyak diperlukan seperti saat acara tiga bulanan anak, ritual upacara dan lainnya. Terkait kesenian wayang, Koster melihat peminatnya di Bali sudah menunjukkan tren penurunan. Apalagi ditambah masuknya kesenian modern dari luar yang turut menggerus keberadaan kesenian wayang dan ketertarikan generasi muda untuk menggeluti profesi sebagai dalang.

Pergelaran wayang, di sisi lain, juga mampu menjadi sarana untuk memberikan hiburan hingga sarana untuk menuangkan kritik sosial yang membangun. Sementara itu, Presiden UNIMA Indonesia TA Samudro Sriwijaya mengatakan Festival Wayang Internasional yang akan diikuti perwakilan dari 100 negara di dunia itu akan menghadirkan sekitar 100 peserta. Semuanya memiliki kesenian sejenis wayang yang dinaungi oleh organisasi UNIMA International, yang berpusat di Paris, Prancis. Melalui festival ini juga jadi kesempatan bagi dalang dan seniman wayang lokal untuk tampil di panggung internasional.

 

 

10
March

Ubud Food Festival

Written by
Published in warna warni

Diselenggarakan sejak 2015, Ubud Food Festival adalah festival kuliner lintas budaya yang diselenggarakan selama tiga hari dengan makanan Indonesia sebagai bintangnya. Di selenggarakan di Ubud, Bali, kegiatan ini menampilkan beragam masakan Indonesia, koki inovatif, dan produk lokal yang luar biasa. Pada tahun 2020, Ubud Food Festival akan mengangkat tema “pahlawan” yang memainkan peran penting dalam dunia gastronomi Indonesia. Dengan tema ini, festival ini akan mengangkat peran ibu, ayah, nenek dan kakek yang menyediakan makanan yang kaya akan sejarah dan rasanya bagi orang yang mereka cintai. Untuk tahun keenamnya, Festival ini akan mengeksplorasi bagaimana keragaman budaya Indonesia memainkan peran penting dalam kelezatan kulinernya.

 

Melalui acara khusus dan demo memasak, wisata kuliner, lokakarya, kelas memasak, musik dan pertunjukan, film dan pasar, petualangan kuliner lintas budaya tiga hari ini akan memperkenalkan khalayak pada resep tradisional keluarga Indonesia. Ubud Food Festival menjadi platform Indonesia untuk berbagi beragam budaya kuliner, produk lokal nan unik, dan aneka menu spesial dari restoran terkemuka ke hadapan dunia. Sejalan dengan tema tahun ini, Ubud Food Festival menyatukan sosok-sosok pahlawan makanan lokal untuk berkolaborasi dengan koki terkenal dari seluruh dunia. Festival ini bertujuan untuk mendorong pertukaran lintas budaya dan menciptakan kreasi baru. Ubud Food Festival 2020 akan menghadirkan lebih dari 90 pembicara yang terdiri dari koki, pemilik restoran, pengusaha makanan, petani, penulis buku, peneliti, dan pegiat kuliner.

 

 

Festival kuliner ini mengumumkan penundaan tanggal perhelatan acara, dari yang semula tanggal 17-19 April 2020, menjadi 26-28 Juni 2020. Pihak Ubud Food Festival (UFF) mengambil keputusan untuk mengundur jadwal acara, setelah menimbang situasi dunia terkini terkait virus corona (COVID-19). Janet DeNeefe, founder sekaligus director Ubud Food Festival mengungkapkan, sebagai salah satu bagian dari masyarakat Ubud skema kuliner Indonesia, UFF turut bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran virus corona, serta memastikan kesehatan serta keselamatan seluruh pihak terkait tetap terjaga. Pada 26 hingga 28 Juni 2020 nanti, diharapkan kondisi sudah kondusif. Sehingga Ubud Food Festival 2020 dapat mempersembahkan festival kuliner dalam kondisi aman, nyaman, dan sehat.

Page 7 of 29