Error
  • JUser: :_load: Unable to load user with ID: 2536
23
February

 

Presiden Joko Widodo berharap proyek padat karya tunai yang pengerjaannya melibatkan masyarakat setempat mampu meningkatkan peredaran uang dan daya beli rakyat di wilayah pedesaan. Harapan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi proyek padat karya tunai jalan produksi dan irigasi kecil di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (23/2).

Presiden Joko Widodo berharap proyek tersebut mampu meningkatkan daya beli dan daya konsumsi masyarakat. Ia memantau sampai saat ini, proyek-proyek di pedesaan yang sudah berjalan sebagian besar adalah proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Presiden ingin agar lebih banyak proyek serupa dikerjakan dengan pola padat karya tunai. Menurut dia, jika semua perangkat dan instrumen telah disiapkan hingga level terbawah maka penyerapan anggaran di desa-desa untuk proyek semacam itu dapat dioptimalkan. Presiden mengaku akan mendorong kementerian lain agar menerapkan pola padat karya yang melibatkan banyak masyarakat setempat untuk proyek-proyek serupa. (antara)

23
February

 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan dengan Jepang melalui Pemerintah Prefektur Fukuoka untuk menjajaki temu bisnis antara pelaku industri kedua negara, khususnya di sektor agro untuk menarik investasi dan mendongkrak ekspor. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Pariwisata Panggah Susanto pada acara Business Matching di Jakarta, Kamis mengatakan, pada tahun 2017, mereka menyatakan salah satu negara sasaran untuk program ke depannya adalah Indonesia dengan fokus di sektor agribisnis dari hulu sampai hilir. Panggah menyampaikan, sebagai langkah persiapan sebelum acara tersebut, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Fukuoka guna membahas proposal perencanaan bisnis dan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan industri agro setempat. Pemerintah Prefektur Fukuoka telah menjalankan Asia Business Delegation Program sejak tahun 2014. Program ini bertujuan untuk melakukan temu bisnis dan pertukaran informasi dengan pemerintah negara-negara di Asia. (antara)

23
February

 

Dalam memperingati 45 tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menggelar Seminar on Cultural Heritage Digital Archieve di ASEAN Secretariat di Jakarta Kamis (22/2). Seminar ini dibawakan oleh Prof. Dr. Ari Ide dari Kyoto University dan dibuka oleh Wakil Sekjen ASEAN untuk urusan masyarakat dan perusahaan, Dr. AKP Mochtan. Dalam sambutannya Mochtan mengungkapkan gagasan dari seminar ini adalah untuk melindungi serta mempromosikan semua warisan kebudayaan negara ASEAN melalui digitalisasi warisan.

Beberapa dari warisan sangatlah genting dan mungkin terancam punah akibat urbanisasi yang cepat, perdagangan ilegal, bencana yang disebabkan ulah manusia atau bencana alam. Jika ini terjadi, Arsip Digital mungkin merupakan satu-satunya yang dapat bertahan melewati ujian waktu dan perkembangan jaman yang keras dan tanpa kompromi. Digitalisasi warisan budaya adalah upaya yang keras untuk memastikan peninggalan ini akan bertahan dari generasi ke generasi.  

Dr. Mochtan menambahkan, digitalisasi aset budaya dengan menggunakan teknologi digital sangat signifikan dalam membantu penelitian dan kajian-kajian menjadi lebih baik. (voi/egi)

23
February

 

Otoritas India menghentikan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping-BMAD atasimpor produk melamin asal Indonesia. Directorate General of Anti-Dumping and Allied Duties-DGAD India mengeluarkan notifikasi pada 19 Februari 2018 yang merekomendasikan untuk tidak memperpanjang pengenaan BMAD atas impor produk melamin dari sejumlah negara, salah satunya dari Indonesia.

DGAD tidak menemukan adanya kerugian akibat impor produk melamin dari Indonesia selama periode penyelidikan. Selain itu, kondisi industri domestik melamin India telah sehat dan stabil setelah penerapan BMAD selama lima tahun. Sehingga, tidak ada dasar yang kuat untuk memperpanjang pengenaan BMAD tersebut,kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan melalui Pers Release yang diterima Voice of Indonesia (22/2).
 
Pengenaan BMAD ini telah berlangsung sejak 1 Juni 2012 dengan besaran USD 1.537 per metrik ton. Penyelidikan review pengenaan BMAD dimulai pada 22 September 2017 atas permintaan dari Gujarat State Fertilizers & Chemicals Ltd., yang merupakan industri domestik melamin India.
 
Selama masa penyelidikan tersebut, Direktorat Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan telah menyampaikan pembelaan tertulis. Dalam pembelaan tertulis, ditegaskan tidak ada hubungan kausalitas antara
barang impor dan kerugian industri domestik. Selain itu, perusahaan Indonesia yang mengekspor produk melamin ke India dan dikenakan BMAD sudah tidak beroperasi lagi.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia terakhir mengekspor produk melamin ke India pada 2011 dengan nilai USD 2,2 juta. Pada tahun yang sama, negara tujuan ekspor produk melamin Indonesia antara lain Australia sebesar USD 14,3 juta, Thailand sebesar USD 7,9 juta, dan Korea Selatan sebesar USD 6,5 juta.
 
Menyikapi rekomendasi DGAD India, Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati melihat hal ini sebagai peluang untuk kembali menggiatkan ekspor produk melamin ke India. Tidak diperpanjangnya pengenaan BMAD atas produk melamin harus menjadi dorongan bagi industri melamin Indonesia untuk kembali bangkit dan masuk ke pasar India karena potensi negara tersebut cukup menjanjikan, kata Pradnyawati./Sekar