mazpri

mazpri

04
January

 

VOI BERITA Presiden Joko Widodo menerima 90 raja dan sultan dari seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/1). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pertemuan   tersebut  merupakan kelanjutan  dari pertemuan antara dirinya dengan raja dan sultan se-Indonesia, Rabu malam. Seperti ditulis Kompas.com, Menteri Muhadjir menjelaskan, pada pertemuan Rabu malam,  ia mendapatkan banyak masukan dari para raja dan sultan untuk kebaikan bangsa ke depan. Ia berharap, dapat  menindaklanjuti  hal tersebut  dalam rangka membangun hubungan yang baik dan meningkatkan peran kesultanan dalam kemajuan kebudayaan. kom

04
January

 

VOI BERITA Presiden Joko Widodo ingin agar pemerintah memberikan perhatian pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di Indonesia Saat membuka Rapat Paripurna Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1), Presiden mengatakan, bangsa Indonesia memiliki bonus demografi dengan tingginya jumlah anak muda di dalam negeri Bonus ini, menurut Presiden, harus dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan, dengan meningkatkan kualitas pendidikan di dalam negeri termasuk dengan meningkatkan pelatihan vokasi bagi anak muda Indonesia  

Saya ingin di 2018 ini kita memberikan perhatian pada peningkatan investasi SDM sumber daya manusia, karena jumlah penduduk kita 250 juta, 60 persen di antaranya adalah anak-anak muda. Bonus demografi ini harus menjadi kekuatan dan peluang kita melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang sudah mulai kita jalankan sejak 2017. 

Lebih lanjut Presiden memerintahkan jajarannya untuk memperbaiki kualifikasi tenaga kerja Indonesia yang lebih terampil dan terlatih Hal ini dimaksudkan agar seluruh tenaga kerja Indonesia dapat terserap oleh industri yang ada Presiden berharap agar keahlian dan keterampilan yang diajarkan di sekolah-sekolah vokasi searah dengan kebutuhan dunia industri (Ndy)

04
January

 

VOI PESONA INDONESIA Toraja tidak hanya terkenal akan produksi biji kopinya. Namun, Kabupaten ini juga dikenal memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya adalah Desa Adat Kete Ke’su yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan local maupun mancanegara.

Desa Kete Ke’su memiliki deretan rumah adat yang disebut Tongkonan. Beberapa bangunan diperkirakan berusia sekitar 300 tahun. Bentuk Tongkonan ini memiliki beberapa keunikan seperti atap yang berbentuk seperti tanduk kerbau. Selain itu, semua Tongkonan dibangun menghadap Utara sebagai lambang asal muasal leluhur Tana Toraja. Harapannya adalah jika ada penduduk setempat yang meninggal, ia dapat berkumpul bersama para leluhurnya di sana.

Tongkonan ini biasanya dihias dengan tanduk kerbau yang disusun secara vertical di halaman depan. Keberadaan tanduk kerbau ini menunjukan status sosial pemilik Tongkonan.

waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Kete Ke’su ini adalah dari bulan Juni hingga Desember. Sebab, biasanya di bulan-bulan tersebut sedang diadakan Rambo Solok yang diadakan hingga seminggu. Rambo Solok merupakan pemakaman tradisional yang rumit sekaligus upacara yang paling penting di Toraja. Biaya untuk melakukan upacara ini pun sangat mahal. Oleh karena itu, upacara ini bisa ditunda hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

 

menuju Desa Kete Ke’su bisa dicapai melalui perjalanan darat. Dari Makassar, bisa menggunakan bus untuk menuju ke Rantepao, Toraja. Jadwal keberangkatan bus ini biasanya pukul 7 pagi dan 7 malam. Jumlah bus yang beroperasi setiap harinya tergantung pada jumlah penumpang. Setelah sampai di Rantepao, perjalanan ke Desa Kete Ke’su ini akan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan sewaan. Perjalanan ini memakan waktu selama sekitar setengah jam.

Desa Kete Ke’su sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, toko souvenir, warung makanan dan minuman serta area parkir untuk kendaraan roda dua dan empat. Biaya yang diperlukan untuk masuk ke desa ini relatif murah yaitu Rp 10.000 per orang.

Dalam upacara Rambo Solok, puluhan hingga ratusan kerbau dipotong karena kepercayaan suku Toraja, roh-roh hewan merupakan sarana bagi jiwa untuk mencapai Nirvana. Selain itu kerbau juga merupakan simbol kekayaan dan kekuasaan sehingga jumlah hewan yang dipotong dalam upacara ini menjadi lambang status individu. Untuk kelas menengah, dibutuhkan 8 kerbau dan 50 ekor babi untuk upacara. Sedangkan bagi bangsawan dibutuhkan 100 kerbau.

04
January

 

VOI PESONA INDONESIA jika anda ingin menikmati wisata sambil mempelajari sejarah dengan akses yang mudah, silakan kunjungi Distrik Jayapura Selatan, Kotamadya Jayapura, Provinsi Papua. Tidak jauh dari pusat ibukota Papua ini, ada sebuah pantai yang merupakan perpaduan wisata alam dan wisata sejarah. Pantai ini bernama Pantai Hamadi. 

untuk sampai ke Pantai Hamadi, pertama anda bisa naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Sentani di Kota Jayapura. Lalu, dari kota Jayapura, anda bisa lanjutkan perjalanan dengan angkutan umum dengan tarif sekitar Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000; atau, anda bisa gunakan jasa ojek dengan tariff Rp. 10.000 hingga Rp 30.000 saja.  

Jika anda merasakan semilir angin dalam perjalanan dari Kota Jayapura, artinya anda sudah dekat dengan Pantai Hamadi yang memang terletak dekat jalan raya. Tak lama kemudian, anda akan melewati pintu gerbang kawasan Pantai Hamadi. Untuk masuk ke kawasan pantai, anda akan dikenakan tariff masuk Rp 10.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 20.000 untuk kendaraan roda empat.

Sesampainya di kawasan Pantai Hamadi, anda akan disambut oleh segarnya angin dan pemandangan yang indah. Pepohonan hijau, hutan bakau, dan pasir putih akan hadir di sekitar Pantai Hamadi. Pantai Hamadi akan semakin menarik lagi saat laut pasang. Karena setiap kali laut sedang pasang, ada fenomena yang dinamakan warga sekitar sebagai “Ombak Terbang”. “Ombak terbang” ini terjadi ketika gelombang besar dari laut lepas membentur keras tembok karang buatan. Saking keras benturannya, ombak bisa memuncrat  hingga 5 sampai 8 meter tingginya.Di pantai yang luasnya sekitar 5 hektar persegi ini, anda juga bisa menemukan sisa-sisa perang dunia kedua. Peninggalan sejarah yang paling mudah ditemukan adalah bebatuan sisa benteng pertahanan Sekutu yang terbentang sepanjang 2 kilometer.  Jika anda berkeliling lebih lanjut, anda bisa menemukan banyak peninggalan sejarah lainnya seperti meriam. 

setelah berenang dan berkeliling di Pantai Hamadi, anda bisa melepas lelah dengan bersantai di pondok-pondok yang disewakan dengan harga mulai Rp 25.000 hingga Rp 100.000. Di pondok-pondok ini, anda bisa menikmati udara segar dan bersih dari lautan lepas.

Setelah puas bermain di Pantai Hamadi, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga dan sahabat anda. Tidak jauh dari kawasan Pantai Hamadi, ada pusat cinderamata dan kerajinan lokal bernama Pasar Sentral Hamadi. Selain bisa membeli oleh-oleh, anda juga bisa menemukan sebuah monumen yang mengenang pendaratan pasukan sekutu tepat di depan Pasar Sentral Hamadi.