Akbar

Akbar

20
June

 

VOInews.id-Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mendampingi Presiden Joko Widodo menyaksikan pertandingan FIFA Match Day antara Indonesia melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dalam pertandingan tersebut, skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong menelan kekalahan 0-2, setelah gol yang dibukukan Leandro Paredes pada menit ke-38 dan Cristian Romero pada menit ke-56, membobol gawang Indonesia yang dikawal Ernando Ari.

Kendati kalah, Menpora Dito menilai bahwa permainan timnas tidak buruk dan meyakini bahwa para pemain akan dapat memetik pelajaran berharga dari pertandingan ini. "Alhamdulillah kita telah menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Argentina. Saya rasa ini pengalaman yang sangat berharga untuk timnas kita," kata Menpora Dito seperti dilansir laman resmi Kemenpora.

Ia juga mengapresiasi kokohnya lini pertahanan Indonesia, yang mampu menahan gempuran bertubi-tubi dari lawan yang di atas kertas memiliki peringkat FIFA jauh di atas timnas Indonesia. "Saya rasa ini lonjakan langkah yang luar biasa karena kita langsung melawan tim nomor satu dunia.

Ini berarti melatih mental dan pengalaman. Karena timnas kita bisa melihat bagaimana caranya tim papan atas ini bertahan dan menyerang, jadi ini sangat baik untuk menambah pengalaman timnas kita," papar menteri termuda pada kabinet Presiden Jokowi itu.

Menpora Dito menambahkan bahwa Presiden Jokowi juga cukup puas dengan penampilan yang diperlihatkan para pemain, yang tidak gentar dengan nama besar kubu Argentina. "Tadi Bapak Presiden Joko Widodo juga sangat senang dan bangga dengan perjuangan timnas kita, meski kalah tapi mereka telah berusaha dan berjuang keras," katanya.

Pertandingan timnas Indonesia melawan Argentina merupakan salah satu ajang olahraga akbar yang dihelat di Indonesia pada 2023. Sebelumnya pada tahun ini, Indonesia telah menjadi tuan rumah untuk ajang balap sepeda motor World Superbike (Nusa Tenggara Barat), Formula E (DKI Jakarta), dan F1 Powerboat Lake Toba (Sumatera Utara) .

 

antara

20
June

 

VOInews.id- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berharap hasil dari Rapat Kerja Pengambilan Keputusan terkait RUU Kesehatan bisa segera disahkan melalui Rapat Paripurna DPR RI dalam waktu dekat. "Rapat kerja ini bisa dibawa ke tahap selanjutnya, yaitu persetujuan tingkat II di Rapat Paripurna DPR RI.

Mudah-mudahan bisa segera kita selesaikan sehingga bisa diimplementasikan dan memberi manfaat secepatnya bagi masyarakat," kata Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin. Budi mengatakan, RUU Kesehatan Omnibuslaw masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas DPR RI pada Februari 2023. Pada 7 Maret 2023, DPR RI menyampaikan RUU tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan ditindaklanjuti dengan menunjuk Kementerian Kesehatan RI dan kementerian/lembaga terkait untuk menyusun daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pihak pemerintah pada 9 Maret 2023.

Budi mengatakan, wacana kemunculan RUU Kesehatan telah ramai diperbincangkan sejak akhir 2022. Tapi banyak pihak menganggap proses penyusunan RUU cenderung terburu-buru dan minim pelibatan masyarakat sipil. Menanggapi catatan dan kritik masyarakat, Kementerian Kesehatan RI mengadakan "public hearing" dan sosialisasi pada 13--31 Maret 2023 dengan melibatkan kelompok organisasi profesi, masyarakat sipil, dan kelompok terkait lainnya. Dikatakan Budi, Badan Legislasi (Banleg) DPR RI telah mengerjakan draft RUU Kesehatan sejak akhir tahun lalu dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk organisasi profesi.

"Kalau ada yang tidak puas, keinginannya tidak masuk, itu saya rasa wajar di alam demokrasi, pemerintah juga tidak semuanya keinginan bisa 100 persen diterima," katanya. Dikatakan Budi Banleg juga sudah memberikan waktu kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengakomodasi perubahan kebijakan. "Itu merupakan hal wajar. Buat kami, tetap suatu saat ada keputusan yang harus diambil sesuai dengan mekanisme formal dan kalau sudah diambil kita bisa diimplementasikan," katanya.

Pada hari ini Komisi IX DPR RI menggelar agenda Rapat Kerja Pengambilan Keputusan RUU Kesehatan untuk disahkan melalui agenda Paripurna DPR RI yang disetujui oleh tujuh dari sembilan fraksi di Komisi IX. Fraksi yang menyetujui adalah PDIP, PPP, PAN, Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PKB. Sedangkan sisanya menolak, yakni Demokrat dan PKS. Raker tersebut adalah pembicaraan tingkat I pengambilan keputusan terhadap RUU Kesehatan dengan mendengarkan pendapat fraksi-fraksi untuk selanjutnya diambil keputusan.

Langkah berikutnya, Komisi IX akan meminta ke pimpinan agar DPR membahas di Badan Musyawarah (Bamus) untuk dilanjutkan ke dalam pembicaraan tingkat II berupa pengambilan keputusan di tingkat paripurna. Anggota Fraksi Nasdem Irma Suryani yang dikonfirmasi mengemukakan tahap lanjutan berupa Rapat Paripurna RUU Kesehatan diagendakan berlangsung pada Selasa (20/6). "Rapat Paripurna besok," katanya.

 

antara

20
June

 

VOInews.id- Deputi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden RI Bey Machmudin mengatakan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito tertarik dengan Kebun Raya Bogor karena terkenang akan cerita dari orang tuanya.

Bey mengatakan bahwa Kaisar Naruhito sewaktu kecil mendengarkan cerita langsung dari orang tuanya, Kaisar Akihito bersama Permaisuri Michiko, yang saat itu ditemani Presiden Soekarno berjalan-jalan di Kebun Raya Bogor pada 1962.

"Bapak Presiden mendapat informasi bahwa Kaisar Naruhito tertarik pada Kebun Raya Bogor karena Naruhito kecil mendengarkan cerita langsung dari orang tuanya saat diantar jalan-jalan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1962," kata Bey dalam keterangan resmi diterima di Bogor, Jawa Barat. Mendengar cerita tersebut, Presiden Jokowi mengajak Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi Griya Anggrek yang berada di Kebun Raya Bogor.

Berbeda dengan kunjungan kenegaraan dari pemimpin negara lain yang hanya dipusatkan di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana secara khusus mengajak Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako untuk melihat koleksi anggrek. Presiden Jokowi tampak menyetiri mobil bogie dari Istana Bogor menuju Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor, yang ditumpangi Ibu Iriana, Kaisar Naruhito. dan Permaisuri Masako.

"Jadi menanam pohon, ke Kebun Raya, dan 'joint press statement' menjadi rangkaian acara hari ini yang dihadiri Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako," kata Bey. Kunjungan Kaisar bertepatan dengan Peringatan 65 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang serta Peringatan 50 Tahun Kerja Sama Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang.

Kunjungan Kaisar Naruhito juga mengikuti jejak sang ayah dan sang kakek dalam membangun hubungan baik dengan Indonesia. Sang ayah, Kaisar Akihito bersama Permaisuri Michiko berkunjung ke Indonesia pada 1991 dan diterima Presiden Soeharto bersama Ibu Tien Soeharto. Sementara sang kakek, Kaisar Hirohito berkunjung ke Indonesia pada 1962 dan diterima Presiden Soekarno.

 

antara

19
June

 

VOInews.id- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus melakukan perbaikan jalan di 573 ruas jalan di seluruh Indonesia. Usai menghadiri pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) di Denpasar, Basuki mengatakan saat ini sudah disiapkan total dana anggaran Rp32,7 triliun untuk jalan di daerah. “Nah sekarang yang tahap pertama, sedang disiapkan kita usulkan Rp14,6 triliun untuk 573 ruas jalan di Indonesia,” kata dia. Kepada media Menteri PUPR menyebutkan ada 32 provinsi prioritas diantaranya Lampung, Jambi, Sumatera Utara, dan seputaran Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Apabila Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) selesai pada Juni 2023, maka proses perbaikan jalan dapat berlangsung bulan Juli tahun ini, kata dia. Basuki menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi kerusakan jalan pada daerah-daerah tersebut.

Ia mencontohkan kondisi jalan di Halmahera, Kepulauan Maluku dan di Nusa Tenggara Barat yang bertolak belakang dengan proyek prioritas tadi, di mana jalan di sana lebih bagus karena tidak dilintasi truk. “Nusa Tenggara Barat relatif lebih bagus jalan daerahnya karena angkutan beratnya jarang.

Di Sumatera karena banyak sawit, batu bara, nah itu kalau tidak ada prioritas dari pemerintah daerah itu jalan susah, jalan itu minimal lima tahun harus dipelihara,” tuturnya. Untuk Bali sendiri, saat ini pemantapan jalanannya sudah berada di angka 95 persen, sehingga relatif lebih baik daripada provinsi yang disebutnya tadi.

 

antara