VOInews.id- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia harus bersiap menghadapi pandemi dan ancaman lainnya di masa depan. Saat menyampaikan laporannya pada sidang ke-76 Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa pada Senin waktu setempat, Tedros mengatakan meskipun COVID-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, dunia harus tetap memperkuat respons terhadap penyakit tersebut.
“Berakhirnya COVID-19 sebagai darurat kesehatan global bukanlah akhir COVID-19 sebagai ancaman kesehatan global,” kata Tedros di hadapan negara-negara anggota WHO, dalam situs resmi PBB, Selasa.
“Ancaman varian lain yang muncul yang menyebabkan gelombang penyakit baru dan kematian tetap ada, dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada," sambung dia. Tedros mengatakan pandemi bukan satu-satunya ancaman yang dihadap umat manusia. Dia menekankan perlu ada mekanisme global yang efektif dalam menangani dan merespons segala jenis keadaan darurat kesehatan.
antara
VOInews.id- Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya penguatan hubungan bilateral Indonesia-Iran di berbagai bidang saat menerima kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa sore. “Bukan hanya di bidang ekonomi, tapi juga di kesehatan, tambang, pendidikan, hubungan masyarakat, dan lain-lain,” kata Puan usai pertemuan. Puan berharap pertemuan bilateral itu dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Iran, termasuk meningkatkan hubungan antarparlemen, agar semakin baik, erat, dan menambah peningkatan volume perdagangan.
“DPR dapat membantu implementasi kesepakatan internasional yang disetujui pemerintah Indonesia dan Iran sehingga kesepakatan internasional dapat dilaksanakan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” paparnya. Dia mendorong isu penguatan hubungan bilateral dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, mengingat total perdagangan kedua negara mengalami peningkatan dari tahun 2021 ke 2022. "Saya juga mendorong peningkatan perdagangan kedua negara melalui pengesahan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) RI-Iran," ujarnya.
Puan juga berharap ada kerja sama lebih jauh antara Indonesia dan Iran dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Dia menyatakan bahwa Indonesia memiliki Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dapat menjadi penggerak bagi kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi antarkedua negara.
antara
VOInews.id- Presiden Joko Widodo dan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi direncanakan untuk menandatangani sedikitnya 10 kerja sama kedua negara dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa. Berdasarkan informasi yang disampaikan pembawa acara tayangan langsung penyambutan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Youtube Sekretariat Presiden, yang dipantau Selasa, 10 kerja sama itu antara lain kerja sama perdagangan preferensial, kerja sama iptek dan inovasi, kerja sama pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas.
Selain itu juga kerja sama jaminan produk halal, kerja sama bea cukai, kerja sama pengobatan farmasi, biologis dan tradisional serta kosmetik dan produk makanan, kerja sama pemberantasan peredaran gelap narkotika dan juga kerja sama pertukaran kebudayaan.
Untuk diketahui, nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Iran pada tahun 2022 mencapai 257,2 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat sebesar 23 persen dari tahun 2021. Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 09.28 WIB, dan langsung menuju Istana Kepresidenan Bogor.
Kunjungan ini merupakan kunjungan perdana Seyyed Ebrahim Raisi ke Indonesia semenjak dilantik sebagai Presiden kedelapan Iran 3 Agustus 2021 lalu. Presiden Seyyed Ebrahim Raisi bersama rombongan direncanakan berada di Indonesia hingga Rabu 24 Mei 2023. Selama di Indonesia, Presiden Iran tidak hanya akan bertemu Presiden Jokowi tapi juga akan menghadiri dan bertemu tokoh lain.
antara
VOInews.id- Korea Selatan (Korsel) pada Selasa memulai proses untuk memosisikan roket Nuri di landasan di Naro Space Center, sehari sebelum peluncuran roket tersebut untuk mengirim beberapa satelit ke orbit. Nuri, yang juga dikenal sebagai KSLV-II, akan mencapai landasan peluncuran sekitar satu jam setelah roket itu meninggalkan gedung perakitan pada pukul 7:20 waktu setempat, menurut Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Institut Penelitian Dirgantara Korea (KARI).
Roket itu diperkirakan akan diletakkan di pusat antariksa di desa pesisir selatan Goheung sebelum tengah hari dan menjalani pemeriksaan pra-peluncuran pada sore hari. Lepas landas - peluncuran ketiga Nuri - kemungkinan akan berlangsung pada pukul 18:24 waktu setempat pada Rabu, tetapi waktunya bisa berubah, kata kementerian tersebut.
Pada Juni tahun lalu, Korsel berhasil meluncurkan roket antariksa Nuri dalam upaya keduanya menempatkan satelit ke orbit, yang merupakan suatu tonggak penting dalam program luar angkasa negara itu. Korsel telah menjadi negara ketujuh di dunia --setelah Rusia, Amerika Serikat, Prancis, China, Jepang dan India-- yang mengembangkan kendaraan peluncuran antariksa yang dapat membawa satelit lebih dari satu ton.