(voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Jambore Nasional XI Tahun 2022 yang dinilai berlangsung baik dengan beragam kegiatan bagi para pramuka penggalang di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka, Cibubur, Jakarta, pada 14-21 Agustus.
"Saya kira kegiatannya sangat beragam. Keterampilan ada, teknologi ada, alam ada, budaya ada.
Saya kira sangat bagus," kata Presiden setelah meninjau langsung kegiatan Jambore Nasional tersebut pada Jumat, sebagaimana dalam keterangan yang diterima di Jakarta. Menurut Presiden Jambore Nasional tahun ini tidak hanya diisi dengan kegiatan alam, tetapi juga lingkungan hidup dan pengenalan warisan budaya tak benda Indonesia berupa batik kepada pada penggalang.
"Tadi saya lihat sudah bermacam-macam kegiatan baik yang berkaitan dengan sampah plastik itu isu lingkungan, ada yang juga panjat tebing, dikenalkan dari daerah-daerah yang belum ada batik membuat batik," ujarnya.
Presiden juga mengapresiasi adanya pengenalan teknologi digital kepada para penggalang melalui zona kampung digital dan komputasi awan. "Saya lihat juga tadi anak-anak dikenalkan dengan teknologi, dengan digital, cara membuat website, cara bermain di e-sport," kata Presiden.
Kunjungan Presiden ke Jambore Nasional XI 2022 menjadi pemenuhan janjinya kepada Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Budi Waseso, yang pekan lalu sempat menyampaikan undangan sekaligus rancangan kegiatan tersebut saat diterima di Istana Kepresidenan Jakarta.
Selain bersama Ketua Kwarnas Pramuka, dalam kunjungannya ke Jambore Nasional XI 2022, Presiden juga didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Jambore Nasional XI Tahun 2022 mengangkat tema "Melalui Kegiatan Jamnas XI 2022, Kita Wujudkan Pramuka yang Ceria, Berdedikasi, dan Berprestasi" dan telah dilangsungkan sejak Minggu, 14 Agustus 2022, bertepatan dengan Hari Pramuka Ke-61.
Pramuka penggalang dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang berusia 11-15 tahun menjadi peserta Jambore Nasional XI 2022, yang juga diikuti sejumlah peserta dari luar negeri.
(voinews.id)Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat yang mulai menurun sejak insiden pembunuhan Brigadir J, dengan cara menghindari berbagai pelanggaran yang dapat mencoreng citra institusi.
"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan bersama.
Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," kata Sigit mengawali pengarahannya melalui video conference kepada seluruh jajaran mulai dari tingkat Mabes Polri hingga polda jajaran seluruh Indonesia, Kamis. Kapolri menyebutkan, kepercayaan publik terhadap institusi Polri belakangan ini menurun terutama setelah munculnya peristiwa penembakan di Duren Tiga (penembakan Brigadir J).
Padahal, kata dia, sebelum ada peristiwa tersebut, sekitar bulan Desember hingga medio Juli, beberapa lembaga survei merilis meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
Faktor meningkatnya kepercayaan publik yang terbaru, kata Sigit, yakni adanya rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 diisi dengan berbagai macam kegiatan positif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Namun, setelah adanya peristiwa Duren Tiga, tren positif kepercayaan publik terhadap Polri mengalami penurunan.
Tetapi di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut secara tuntas, mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus itu.
Sigit pun memastikan, Polri akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kami laksanakan terkait dengan kasus tersebut, dan ini adalah pertaruhan institusi Polri, pertaruhan marwah Polri," katanya pula.
Mantan Kabareskrim Polri itu memastikan Polri akan mengungkap kasus kematian Brigadir J sesuai arahan Presiden.
(voinews.id)Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menegaskan pentingnya peran ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional.Hal itu dikatakannya dalam acara Tahniah Milad ke-19 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia bertema “Harmonisasi Nusantara Memajukan Asuransi Syariah” di Jakarta Kamis. Wakil Presiden mengatakan secara khusus industri asuransi syariah berpeluang besar memperkuat rantai nilai halal baik melalui industri produk halal maupun industri keuangan syariah. Keberadaan asuransi syariah penting untuk mendorong pengembangan industri produk halal Indonesia termasuk bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar makin berdaya saing di ranah domestik maupun internasional.
(antara)
(voinews.id)Korea Utara tidak akan pernah menerima tawaran bantuan ekonomi dari Korea Selatan untuk ditukar dengan penyerahan senjata nuklir, kata Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, Jumat.
Komentar itu menjadi pernyataan pertama dari petinggi Korut untuk menanggapi secara langsung usulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol pada Mei yang disebut Korut sebagai "rencana yang lancang".
Dalam sebuah jumpa pers untuk memperingati 100 hari pertama pemerintahannya, Yoon pada Rabu mengulangi lagi usulan itu. Dia mengatakan dirinya bersedia memberikan bantuan ekonomi secara bertahap kepada Korut jika negara yang terkucil itu berhenti mengembangkan senjata nuklir dan mulai melakukan denuklirisasi.
"Berpikir bahwa rencana menukar 'kerja sama ekonomi' dengan kehormatan kami, nuklir, adalah impian, harapan dan rencana Yoon, kami akhirnya menyadari bahwa dia benar-benar polos dan masih kekanak-kanakan," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan yang dirilis KCNA.
"Tak seorang pun mau menukar takdirnya dengan kue jagung," katanya. Dia mengatakan meskipun Yoon datang dengan rencana besar di masa depan, "rencananya yang berani" itu tidak akan berhasil.
"Kami tegaskan bahwa kami tidak akan duduk berhadapan dengan dia," kata Kim Yo Jong. Para pakar mengatakan rencana ekonomi Korsel itu mirip dengan yang diusulkan presiden-presiden sebelumnya, termasuk Presiden AS saat itu Donald Trump, sehingga Korut kemungkinan tidak akan menerima tawaran itu.
Scott Snyder, anggota senior di lembaga pemikiran Council on Foreign Relations, mengatakan bahwa usulan Yoon menambah panjang daftar tawaran ekonomi yang gagal kepada Korut.
"Asumsinya sama dengan asumsi di balik serangkaian upaya yang gagal untuk memulai lagi pembicaraan denuklirisasi," kata Snyder dalam sebuah unggahan blog, Kamis.
Dia menambahkan bahwa semakin rentan ekonomi Korut akan membuat para pemimpin di negara itu semakin menentang proyek-proyek infrastruktur yang diusulkan Korsel. Sementara itu, Korut pada Rabu menguji penembakan dua rudal ke laut, uji coba pertama dalam dua bulan terakhir.
Pengujian itu dilakukan setelah negara itu menyatakan kemenangan atas wabah COVID-19 pekan lalu.
Sumber: Reuters