(voinews.id)Filipina mulai meluncurkan program booster COVID-19 kedua bagi orang dewasa penderita gangguan imun, menyusul langkah serupa yang ditempuh sejumlah negara Asia.
Hampir 61 persen dari 110 juta populasi Filipina telah divaksin, sementara hampir 13 juta orang sudah mendapatkan dosis booster pertama, menurut data pemerintah.
Dari 690.000 orang yang dianggap paling rentan, antara 7.000-13.000 orang mulanya ditargetkan untuk putaran kedua booster, guna meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19 beserta varian-variannya.
"Karena cakupan vaksinasi bertambah, sementara COVID-19 masih ada, ke depannya kami akan menganggap ini sebagai penyakit endemi," kata Menteri Kesehatan Francisco Duque di forum publik.
Di antara negara yang telah menyetujui booster kedua adalah Korea Selatan, Taiwan dan Singapura, yang berharap mencegah kemunculan kembali virus corona, terutama di kalangan kaum lansia, saat otoritas menghapus sebagian besar pembatasan COVID yang tersisa pekan ini.
Filipina berhati-hati untuk membuka kembali kegiatan masyarakat, meski ada upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi yang berkontraksi lebih dari sembilan persen pada 2020.
Sebelum pandemi, Filipina adalah salah satu negara di Asia yang ekonominya mengalami pertumbuhan tercepat.
Dengan total 3,68 juta kasus dan lebih dari 60.000 kematian COVID-19, Filipina melaporkan krisis COVID-19 terparah di Asia Tenggara.
Kasus harian turun secara signifikan, kini tercatat rata-rata 207 kasus per hari dan hanya satu persen dari puncaknya, menurut pelacak data global Reuters.
Sumber: Reuters
(voinews.id)Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi atau tsunami pada malam hari, usai penetapan status level 3 pada aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK).
"Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level 2 menjadi level 3 yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari," ujar Dwikorita dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Dwikorita menjelaskan secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami beberapa kali.
Sehingga pada malam hari, sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai akibat aktivitas GAK.
Selain itu pada malam hari, pemantauan berbagai kemungkinan dari arah laut tidak dapat dilakukan lantaran tidak terlihat jelas.
"Dan tentunya waspada terhadap potensi gelombang tinggi sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG," ujar dia.
Akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, BMKG, bersama PVMBG, Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.
Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung, kemudian untuk memastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi, dan BMKG serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG badan geologi, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," ujar Dwikorita.
antara
(voinews.id)Otoritas kesehatan Beijing memperketat pergerakan warga setelah dalam dua hari terakhir ditemukan 20 kasus positif COVID-19 di wilayah ibu kota China itu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing menyebutkan beberapa kasus positif ditemukan di tiga distrik, yakni Chaoyang, Shunyi, dan Fangshan.
Tes PCR secara massal dan investigasi dilakukan lebih lanjut karena kemungkinan akan ditemukan beberapa kasus lagi, demikian pernyataan CDC yang dipantau ANTARA Beijing, Minggu.
Dari 20 kasus positif, sebanyak 10 kasus di antaranya ditemukan di satu sekolahan di Distrik Chaoyang. Sekolah tersebut langsung ditutup selama tujuh hari mulai Jumat (22/4).
Murid dan guru di semua sekolahan di distrik terluas di Beijing itu diwajibkan melakukan tes PCR tiga kali dalam sepekan.
Sejumlah petugas medis berpakaian APD dan personel keamanan berseragam dikerahkan ke beberapa kawasan permukiman.
Sempat terjadi keributan antara petugas dengan warga yang tiba-tiba mendapati akses utama menuju kompleks apartemen mendadak dikunci, bahkan gerbang kompleks ada yang langsung dilas tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
Sebagian warga, sementara itu, juga ada yang bersiap menghadapi situasi tersebut dengan menyediakan kebutuhan pokok untuk beberapa hari ke depan.
"Kami harus mulai menyiapkan stok makanan mulai sekarang," kata seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Distrik Chaoyang.
Sementara itu, Pemerintah Kota Beijing mengimbau warga Ibu Kota tidak mudik dan agar tinggal di rumah selama musim libur Hari Buruh mulai 1 Mei mendatang.
Beijing akan memperketat pengawasan orang yang masuk ke Beijing selama sepekan libur Hari Buruh, kata juru bicara Pemkot Beijing Xu Hejian.
Pengetatan pengawasan itu akan dilakukan di bandar udara, stasiun kereta api, dan pintu utama jalan tol.
Otoritas setempat juga menangguhkan kegiatan paket wisata antarprovinsi selama musim libur.
Taman hiburan, arena olahraga dan pusat kebugaran, gedung bioskop, museum, perpustakaan, dan galeri seni hanya diizinkan menampung 75 persen pengunjung.
antaranews
(voinews.id)Kasus kematian pada pasien positif COVID-19 dalam gelombang terbaru di Shanghai, China, terus meningkat dari hari ke hari.
Dari yang sebelumnya 11 kasus kematian, sehari sebelumnya bertambah satu lagi sehingga sejak Januari hingga 23 April 2022 terdapat 12 kasus kematian di kota pusat keuangan China itu.
Pasien COVID-19 yang meninggal rata-rata berusia 88 tahun, memiliki penyakit bawaan, dan tidak mendapatkan vaksin, demikian otoritas kesehatan Kota Shanghai kepada pers, Sabtu (23/4).
Kota terkaya China itu sedang menghadapi lonjakan kasus terparah, bahkan lebih parah daripada yang terjadi di Wuhan pada awal 2020.
Pada Jumat (22/4), Shanghai melaporkan 2.736 kasus positif baru dan 20.634 kasus tanpa gejala.
Padahal sehari sebelumnya, hanya ada 1.931 kasus baru dan 15.698 kasus tanpa gejala.
Kasus baru tersebut kebanyakan ditemukan di kawasan tertutup, terkontrol, dan terisolasi, demikian diungkapkan otoritas kesehatan Shanghai.
Faktor utama penyebab peningkatan kasus COVID-19 di Shanghai, menurut otoritas setempat, adalah kamar yang kecil dan dapur bersama di beberapa area permukiman lama warga.
Klaster COVID-19 lainnya ada di lokasi proyek pembangunan dan tempat hiburan di kota setingkat provinsi yang berpenduduk 25 juta jiwa itu.
Sejak pertengahan Maret tahun ini, Shanghai memberlakukan penguncian wilayah secara parsial.
Tes PCR secara massal dan vaksinasi juga digencarkan.
Seluruh staf dan pegawai di Konsulat Jenderal RI, Pusat Pameran Dagang Indonesia (ITPC), kantor perwakilan perusahaan swasta dan BUMN Indonesia di Shanghai bekerja dari rumah (WFH) sesuai dengan instruksi otoritas setempat.
antaranews