(voinews.id)Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kepada anggota komisi agar tolok ukur program legislasi yang dirumuskan DPR tidak berdasarkan dari banyaknya undang-undang yang dilahirkan, namun dari kualitasnya.
"Kerja legislasi DPR tidak hanya sekadar kuantitas, tapi soal kualitas," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis. Membuat undang-undang menurut dia tidak bisa sembarang, tidak bisa sekadar memasang target jumlah 100 atau 200 UU.
"Namun, yang jauh lebih penting adalah UU itu dibahas dengan mekanisme yang benar serta memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat," tutur Puan. Hal itu pula kata dia yang menjadi dasar UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagai salah satu produk legislasi yang disahkan pada Masa Persidangan IV DPR dengan membutuhkan waktu dalam proses pembahasannya.
"UU TPKS merupakan hadiah buat seluruh masyarakat Indonesia menjelang peringatan Hari Kartini. Payung hukum ini bertujuan menjaga dan mengayomi, bukan hanya untuk perempuan melainkan untuk satu bangsa Indonesia," ucap Puan. UU tersebut katanya lahir atas kolaborasi dan sinergi yang apik antar semua pihak. Dalam proses pembahasan dan pengambilan keputusannya, UU itu juga berusaha mengakomodasi dan memberi ruang yang luas untuk publik berpartisipasi secara aktif untuk memastikan kualitasnya.
antara
(voinews.id)Pesawat Israel menggempur Gaza pada Kamis dini hari setelah sebuah roket yang berasal dari wilayah Palestina mendarat di Israel, kata pejabat Hamas dan sumber militer Israel.
Dua kamp pelatihan digunakan oleh Hamas, yang menguasai kantong wilayah yang diblokade, dan tidak ada laporan mengenai korban, ungkap saksi mata.
Pesawat tempur Israel menghantam sebuah pos keamanan dan sebagian situs bawah tanah yang digunakan untuk membuat mesin roket, kata militer Israel lewat pernyataan.
Sebelumnya sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di Israel selatan, merusak satu rumah dengan nihil korban jiwa, kata polisi. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kedua pada hari ini.
Terjadinya kembali kekerasan di Israel dan wilayah Palestina menimbulkan kekhawatiran bakal terjadi konflik yang lebih luas. Sejak Maret, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 29 warga Palestina dalam penyerbuan di Tepi Barat dan sederet serangan mematikan oleh warga Arab yang menewaskan 14 orang di Israel.
Lewat pernyataan Hamas menyebutkan bahwa gempuran Israel hanya akan mendorong warga Palestina untuk "melawan pendudukan dan meningkatkan dukungan mereka untuk Yerusalem dan warganya."
Bentrokan di Kota Tua Yerusalem - terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal sebagai Kuil Bait Suci oleh kaum Yahudi - berpotensi badai api yang lebih besar seperti perang Israel-Gaza selama 11 hari tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.
Ketegangan tahun ini meningkat, sebagian karena bulan suci Ramadhan bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.
Dengan memperbolehkan lebih banyak penganut Yahudi memasuki kompleks tersebut, warga Palestina mengatakan Israel melanggar kebijakan berabad-abad di mana jemaah bukan Muslim boleh berkunjung tetapi tidak berdoa.
Para pemimpin Israel mengatakan bahwa mereka menjamin kebebasan beribadah bagi semua agama di Yerusalem.
Masjid Al Aqsa merupakan situs paling suci ketiga bagi umat Muslim dan juga dihormati sebagai lokasi dua kuil kuno oleh kaum Yahudi.
Rakyat Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan.
Israel, yang mencaplok Yerusalem Timur melalui langkah yang tidak diakui oleh internasional setelah merebut area tersebut pada perang 1967, selalu menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Sumber: Reuters
(voinews.id)Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti mengingatkan bahwa ketersediaan dan aksesibilitas ke vaksin COVID-19 akan memainkan peran penting dalam pemulihan kesehatan global.
“Banyak negara berkembang belum mampu memvaksinasi sebagian besar penduduknya. Kami percaya bahwa diskusi tentang kebijakan yang terkait dengan akses, distribusi, dan ketersediaan akan sangat bermanfaat dengan fokus utama pada kesetaraan vaksin,” kata Bharti dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.
India selalu mendukung pemerataan dan pemerataan distribusi vaksin. Ada kesenjangan besar dalam distribusi dan ketersediaan vaksin di antara negara-negara, ujar dia.
Sebagai 'Apotek Dunia', lanjut dia, India terus memainkan peran untuk memperkuat upaya internasional untuk memerangi pandemi dan membantu negara-negara berkembang, dengan menekankan kesetaraan vaksin dan akses yang adil.
“Untuk melakukan bagiannya dalam memastikan pemulihan global yang lebih kuat dan adil, India telah memasok lebih dari 170 juta dosis ke 98 negara hingga akhir Maret 2022. Pasokan vaksin ini mencakup hibah, komersial, dan inisiatif COVAX,” kata Bharti.
India akan memproduksi lima miliar dosis vaksin tahun ini untuk memperkuat upaya internasional memerangi pandemi dan membantu negara berkembang.
antara
(voinews.id)Tim perunding Ukraina pada Rabu (20/4) menawarkan kepada Rusia untuk melakukan perundingan khusus tanpa syarat di Mariupol, agar bisa mengevakuasi pasukan dan warga sipil dari kota pelabuhan yang terkepung itu.
Anggota perunding Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan di Twitter bahwa perundingan bisa dilangsungkan "satu lawan satu. Dua lawan dua. Untuk menyelamatkan orang-orang kami, (batalyon kanan-jauh) Azov, militer, warga sipil, anak-anak, orang-orang yang masih hidup dan yang mengalami luka-luka".
Ukraina pada Rabu menuduh pasukan Rusia tidak menjalankan perjanjian gencatan senjata di daerah setempat dalam waktu yang cukup untuk memberi kesempatan bagi perempuan, anak-anak, dan warga lanjut usia dalam jumlah besar untuk meninggalkan Mariupol.
Kota itu sebagian besar sudah luluh lantak karena serangan pasukan Rusia.
Para petempur Ukraina yang masih berada di kota tersebut tidak mengindahkan ultimatum dari Rusia agar menyerah. Mereka pada Rabu menyatakan tidak akan berubah sikap.
Seorang anggota senior Batalyon Azov, yang sekarang menggabungkan diri dengan angkatan bersenjata Ukraina serta memimpin gerakan pertahanan di Mariupol, menyatakan menolak tuntutan Rusia untuk meletakkan senjata.
Mereka justru menginginkan perjanjian yang memungkinkan para warga sipil pergi dari kota itu.
Gempuran Rusia yang terus menerus serta gencatan senjata yang tidak dijalankan, kata batalyon itu, telah membuat evakuasi mustahil dilaksanakan.
"Karena itu saya meminta agar jaminan-jaminan ini ditegakkan. Hanya dengan bantuan pihak ketigalah para warga sipil bisa meninggalkan daerah ini," kata wakil komandan Azov Svyatoslav Palamar, melalui rekaman video.
Azov, kata Palamar, sudah meminta Podolyak dan Arakhamia --perunding lainnya dari Ukraina-- untuk datang ke Mariupol guna menjalankan perundingan dengan para negosiator utama Rusia.
Sumber: Reuters