Kementerian Perindustrian terus mendukung kemajuan sektor industri kecil menengah dan aneka (IKMA) Nasional agar lebih berdaya saing secara global, salah satunya dengan menggelar "Semarak Festival IKMA 2019". Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Semarak Festival IKMA 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (11/12) mengatakan, Semarak Festival IKMA 2019 merupakan salah satu wujud nyata peran Kementerian Perindustrian dalam peningkatan daya saing produk serta sumber daya manusia khususnya pada sektor IKMA. Menurut Agus Gumiwang, pemerintah tengah memberikan perhatian tinggi pada peran generasi muda melalui penumbuhan wirausaha-wirausaha baru. Kombinasi antara kuantitas dan kualitas baik dari sisi produk maupun sumber daya manusia akan menjadi keunggulan dalam penumbuhan dan pengembangan IKMA.
Agus Gumiwang menjelaskan, terdapat lima hal dalam kegiatan tersebut, yang jika disandingkan akan membentuk sektor IKMA yang berdaya saing, yaitu pemanfaatan era digital, kreativitas, produk dan sumber daya manusia yang berkualitas, promosi dan pemasaran, serta kemitraan. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada acara tersebut adalah Penganugerahan Penghargaan “Startup4Industry”. Maksud dari program Startup4Industry adalah untuk mendukung transformasi digital industri manufaktur dengan mencetak startup penyedia teknologi bagi industri kecil dan menengah.
Aspek berikutnya adalah kreativitas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan ruang kreatif yang lebih luas kepada generasi muda adalah memberikan penghargaan Lomba Desain Indonesia Footwear Creative Competition. Aspek yang ketiga adalah produk dan SDM yang berkualitas. Kementerian Perindustrian memberikan fasilitasi untuk pengembangan produk kepada IKMA. Selain itu pihaknya juga memberikan fasilitasi untuk pengembangan SDM diantaranya untuk Sertifikasi Kompetensi Kerja Barista, Pakaian Jadi, Teknis Reparasi AC dan Finishing Mebel Kayu. Aspek keempat adalah promosi dan pemasaran. Kementerian Perindustrian memfasilitasi IKM untuk mengikuti pameran sebagai bentuk promosi dan meningkatkan pangsa pasar. Aspek yang terakhir adalah Kemitraan. Dalam menghadapi suasana persaingan yang semakin kompetitif, kerjasama dalam bentuk kemitraan usaha merupakan suatu strategi untuk mengembangkan perusahaan.
Tidak ada sengketa yang tidak dapat diselesaikan. Ungkapan ini setidaknya dapat digunakan sehubungan pertemuan Presixen Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymir Zelenski di Paris, Perancis, Senin 9 Desember 2019. Difasilitasi oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron, kedua kepala negara itu telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Ketika perang tengah berkecamuk di antara kedua negara, kesepakatan gencatan senjata merupakan kabar gembira. Selama hampir enam tahun permusuhan telah menyebabkan terjadinya perang yang sedikitnya sudah menewaskan 13 ribu orang. Selama ini tentara Ukraina bertempur melawan pemberontak yang mendapat dukungan kuat dari Rusia. Perang terjadi akibat terjadinya konflik pada tahun 2014, ketika pasukan Rusia mencaplok Crimea yang merupakan wilayah Ukraina. Sebelumnya Presiden Ukraina Yanukovych dilengserkan melalui aksi protes di Kiev yang disebut "Revolusi Maidan”. Kelompok separatis dukungan Rusia kemudian mendirikan negara yang merdeka dari Ukraina. Namun hingga saat ini dunia tidak mengakuinya. Sejak itulah perang terjadi. Pemerintah Moskow telah secara nyata mendukung kaum pemberontak dengan mengirimkan persenjataan. Karenanya kesepakatan presiden Rusia dan Presiden Ukraina tersebut merupakan angin segar untuk rakyat kedua negara yang selama ini telah menderita akibat perang yang berkepanjangan.
Sebelum tercapainya kesepakatan, Rusia dan Ukraina telah melakukan pertukaran tawanan serta menarik pasukan militernya dari garis depan peperangan. Dalam kesepakatan di Paris kedua negara juga bersedia untuk melepaskan setiap tahanan hingga akhir Desember 2019. Pembebasan tahanan itu dilakukan seiring ditarik mundurnya pasukan dari beberapa kawasan perang di Ukraina hingga Maret 2020.
Mungkin menjadi tanda tanya, mengapa Rusia yang harus berunding dengan pemerintah Ukraina? Bukankah yang terjadi adalah perang saudara antara tentara Ukraina dan pemberontak? Dalam hal ini peran Presiden Macron dari Perancis cukup signifikan. Bersedianya Vlaidimir Putin duduk satu meja dengan Presiden Volodymir Zelenski dalam pertemuan tingkat tinggi di Paris adalah atas prakarsa Presiden Macron. Hal ini menegaskan bahwa dunia memang tidak mengakui klaim pemberontak yang mendirikan negara baru di Ukraina. Selain itu Rusia telah mengakui keterlibatannya secara langsung dalam perang saudara, dan tampil memberi solusi damai atas perang yang telah menyebabkan kerusakan, penderitaan dan melayangnya belasan ribu nyawa.
Pertemuan tingkat Tinggi di Paris antara Presiden Rusia dan Presiden Ukraina telah menjadi babak baru penyelesaian konflik dan diharapkan menciptakan perdamaian yang langgeng di Ukraina.
Indonesia dan Afrika Selatan mengadakan konsultasi bilateral, di sela-sela pelaksanaan Bali Demokrasi Forum, pada 6 Desember 2019. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya yang memimpin delegasi Indonesia mengatakan, hubungan bilateral Republik Indonesia-Afrika Selatan memasuki momentum baru dengan telah terselenggaranya pertemuan Konsultasi Bilateral yang pertama itu
Seperti dikutip kemlu.go.id / Foreign Office Consultation atau Konsultasi Bilateral ini merupakan tindak lanjut MoU on the Establishment of the Joint Commission for Bilateral Cooperation yang sebelumnya telah ditandatangani kedua negara Ketua delegasi Afrika Selatan, Deputy Director General Asia and Middle East Department of International Relations and Cooperation, Profesor Anil Sooklal menyampaikan bahwa hubungan kedua negara yang telah terjalin lebih dari dua dekade sejak 1994 perlu didukung kerja sama lebih konkrit dalam bidang ekonomi
Pertemuan membahas kemajuan bilateral Indonesiaa dan Afrika Selatan, termasuk implementasi Plan of Action atau rencana aksi Kerja Sama Bilateral 2017-2021 yang ditandatangani tahun 2017 Dalam pertemuan itu, pihak Afrika Selatan menyampaikan akan mendukung Indonesia dalam pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Southern African Customs Union (SACU), dan dalam hal ini terbuka untuk menjajaki kemungkinan pembentukan PTA secara bilateral dengan Indonesia apabila perkembangan dengan Southern African Customs Union menemui hambatan, termasuk dengan melakukan identifikasi atas produk-produk yang saling menguntungkan kedua negara
Selain itu / kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi, utamanya dalam sektor infrastruktur, manufaktur dan pertanian Peningkatan investasi tersebut tidak hanya diarahkan pada inbound investment Afrika Selatan di Indonesia melainkan juga pada peningkatan outbound investment Indonesia di Afrika Selatan Pertemuan juga membahas isu-isu regional dan multilateral yang menjadi kepentingan bersama kedua negara dan kedua pihak sepakat intensifkan kolaborasi kedua negara dalam kerangka PBB, G20 dan Indian Ocean Rim Association (IORA ) Dalam kesempatan itu, Delegasi Afrika Selatan juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia pada Bali Democracy Forum (BDF) sebagai platform yang positif dan menginspirasi bagi pemajuan demokrasi di dunia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Fiji Inia Batikoto Seruiratu sepakat kedua negara memajukan kerja sama ekonomi konkret di kawasan Pasifik. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Fiji di sela-sela kegiatan Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum) ke-12 di Nusa Dua, Bali, Kamis 5 Desember. Demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang dikeluarkan Jumat 6 Desember. Pada kesempatan tersebut Menteri Luar Negeri Fiji menegaskan dukungan terhadap komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan, sebagai bentuk kontribusi Indonesia pada stabilitas keamanan, perdamaian dan kemakmuran di kawasan. Di
Berkaca dari kesuksesan pelaksanaan Pacific Exposition di Auckland, Selandia Baru pada Juli 2019 lalu, Pemerintah Indonesia kembali mengajak pemerintah Fiji untuk berkolaborasi dalam Pacific Fair 2020 yang akan diselenggarakan Indonesia. Pacific Fair 2020 diharapkan menghasilkan lebih banyak kemitraan konkret di bidang ekonomi untuk mempertahankan kemitraan positif yang telah terbangun antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan saat Pacific Exposition.
Selanjutnya, Menlu RI dan Menlu Fiji juga mendiskusikan persiapan awal pembentukan perjajian dagang istimewa antarkedua negara (Indonesia-Fiji Preferential Trade Agreement/IF-PTA). Perjanjian dagang tersebut diharapkan dapat memperluas peluang kerja sama ekonomi kedua negara di bidang investasi, infrastruktur dan konektivitas. Untuk itu, kedua pihak berharap agar tahap awal negosiasi IF-PTA dapat dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2020.
Untuk bidang pertanian, Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Fiji secara spesifik menyampaikan harapan agar Indonesia bisa memberikan bantuan pembangunan kapasitas dalam bentuk pelatihan untuk mengelola produk-produk dari hasil pertanian, antara lain singkong dan ubi jalar.
Selain itu Indonesia dan Fiji menjajaki kerja sama untuk pengembangan rumput laut. Kerja sama ini secara konkret dilakukan dalam proyek kemitraan antara kedua negara untuk pembentukan pusat rumput laut (seaweed center).
Menutup keterangan tertulisnya, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, pemerintah Indonesia selama ini terus berkomitmen dan berupaya lebih berperan dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi negara-negara di kawasan Pasifik yang sebagian besar merupakan negara kepulauan. Tantangan tersebut, antara lain dampak perubahan iklim, isu kelautan dan bencana alam. Selain itu, pemerintah Indonesia juga ingin berkontribusi dalam upaya pengembangan kawasan Pasifik.