Rekomendasi UNESCO kepada negara-negara anggota agar ikut merayakan Hari Internasional untuk Monumen dan Situs hasil simposium ICOMOS (International Council on Monuments and Sites) yang diselenggarakan di Tunisia pada 18 April 1982, menjadikan tanggal 18 april diperingati sebagai Hari Warisan Dunia. Tujuan dari keberadaan Hari Internasional ini adalah mendorong umat manusia di seluruh dunia, baik kelompok masyarakat maupun perorangan, untuk menyadari pentingnya Warisan Budaya terhadap kehidupan, identitas, dan komunitas mereka.
Karena Warisan Budaya yang berupa monumen atau situs rentan akan kerusakan, maka diperlukan upaya-upaya untuk melindungi dan melestarikannya. Kesadaran keragaman Warisan Dunia di muka bumi yang secara paralel juga menunjukan keragaman masyarakat dunia perlu ditingkatkan. Hal ini sangat penting untuk menghormati dan menjaga baik-baik semua Warisan Budaya, melalui hukum nasional maupun kesepakatan internasional.
Warisan Dunia yang ada di Indonesia adalah juga Kebudayaan Nasional Indonesia. Sebagai bagian dari langkah strategis dalam menjaga warisan budaya, pemerintah membuat Undang-Undang Republik Indonesia No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Tema peringatan Hari Warisan Dunia 2019 adalah Rural Landscape (lanskap perdesaan). Rural Landscapes didefinisikan sebagai wilayah darat dan perairan yang dihasilkan atas interaksi manusia dan alam dalam menghasilkan sumber pangan dan lainnya. Kali ini perayaan Hari Warisan Dunia di Indonesia dipusatkan di Bali. Mengapa? Bali dengan sistem pengairan Subak, sesuai dengan tema Rural landscape.
Indonesia sendiri adalah bagian masyarakat dunia yang memiliki 8 situs warisan dunia. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan memiliki etnis terbanyak di dunia. Jadi wajar Indonesia sangat berkepentingan menjaga hasil olahpikir bangsa Indonesia yang menghasilkan kebudayaan yang tinggi dan diakui oleh masyarakat internasional. Ada atau tidak ada undang undang pemajuan Kebudayaan, bangsa Indonesia seharusnya menghargai dan menghormati warisan leluhur bangsa. Kalau bukan bangsa Indonesia siapa lagi?
Bank Indonesia (BI) terus menyosialisasikan penerapan perdagangan lintas negara menggunakan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) di ASEAN dengan bank-bank fasilitator dan juga importir serta eksportir potensial. Di Jakarta, Selasa, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatkan mata uang lokal perlu diintensifkan karena mampu mengembangkan pasar mata uang lokal, meningkatkan efisiensi transaksi perdagangan, dan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.
BI memang mengandalkan LCS sebagai alternatif bertransaksi dagang lintas negara selain menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat. Menurut Onny Widjanarko, penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dengan Thailand dan Malaysia yang difasilitasi oleh bank "Appointed Cross Currency Dealer Bank" (ACCD) di Indonesia menunjukkan progres yang positif. Sebagai gambaran, hingga akhir triwulan pertama tahun 2019, total transaksi perdagangan melalui local currency settlement menggunakan Baht Thailand mencapai 13 juta dolar Amerika atau setara 185 miliar rupiah. Angka itu menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar tujuh juta dolar Amerika Serikat atau setara 96 miliar.
Sementara itu untuk transaksi mata uang lokal (LCS) menggunakan Ringgit Malaysia jumlahnya mencapai 70 juta dolar Amerika atau setara 1 triliun rupiah. Angka itu meningkat tajam dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar enam juta dolar Ameria atau setara 83 miliar rupiah
Penerapan LCS merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank Sentral Thailand (BOT) pada 23 Desember 2016 dalam rangka mendorong penggunaan mata uang lokal. Hal ini merupakan bagian dari upaya ketiga bank tersebut untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat, meningkatkan pengembangan pasar mata uang lokal, dan pelaksanaan transaksi langsung antar pelaku pasar, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam efisiensi pasar dan menjaga kestabilan nilai tukar.
Penggunaan LCS di kawasan semakin diperluas dan diperkuat dengan kesepakatan antara BI, BNM, BOT dan juga Bank Sentral Filipina dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Minister & Central Bank Governors’ Meeting) pada 5 April 2019 di Chiang Rai, Thailand.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meyakini Indonesia akan semakin maju dan berkembang. Sebab memiliki sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam yang luar biasa. Hal itu disampaikannya saat membuka gelaran Indonesia Industrial Summit 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten Senin (15/4). Dalam sambutannya, Jusuf Kalla optimistis ekonomi Indonesia akan semakin maju melalui industrialisasi. Ia percaya Indonesia mampu menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030. Ini sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah dirancang.
Menurut Jusuf Kalla, selama ini sektor industri manufaktur memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Dalam kurun empat tahun terakhir, rata-rata sumbangsihnya mencapai 21,30 persen. Artinya, industri tetap menjadi kontributor tertinggi dalam pendapatan nasional. Oleh karena itu, menurut Jusuf Kalla, sudah saatnya industri nasional perlu memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas secara lebih efisien. Sebab, kemajuan teknologi telah mengubah segalanya, baik cara untuk berproduksi, berperilaku, hingga terhadap hubungan sosial.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri manufaktur memegang peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberikan kontribusi kepada produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 20 persen. Dari capaian 20 persen tersebut, Indonesia menempati peringkat kelima di antara negara G20. Ini artinya industri Indonesia tetap berkembang. Posisi Indonesia berada setelah Tiongkok, dengan sumbangsih industri manufakturnya mencapai 29,3 persen. Disusul Korea Selatan, 27,6 persen, Jepang 21 persen dan Jerman 20,7 persen.
Indonesia Industrial Summit 2019 digelar Kementerian Perindustrian selama dua hari, 15 dan 16 April 2019. Acara ini menjadi ajang bertemu para pemangku kepentingan untuk mengetahui perkembangan transformasi digital sektor industri manufaktur. Sekitar 5.000 peserta mulai dari pelaku industri, pengelola kawasan industri, pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan start-up sektor industri, Duta Besar dan lainnya menghadiri acara tersebut. Forum ini juga menghadirkan para menteri tekait untuk membahas mengenai isu-isu dan kebijakan terkini seperti kebijakan insentif fiskal untuk inovasi teknologi dan investasi para perusahaan industri.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan bantuan berupa tempat pengelolaan sampah kepada enam kota/kabupaten di sepanjang daerah aliran sungai Citarum di provinsi Jawa Barat. Secara simbolis, pemberian fasilitas pengelolaan sampah kepada Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi tersebut dilakukan di Keluarahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin lalu.
Die tempat tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah pusat daur ulang bekas tempat pembuangan akhir Cicabe. Pusat daur ulang Cicabe merupakan salah satu dari tiga pengelolaan sampah yang diresmikan menteri. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti bersama Wali Kota Bandung Oded M Danial, Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Kabupaten Bandung Dadang M. Nasser.
Dalam sambutannya Menteri Siti Nurbaya mengatakan, pemberian fasilitas pengelolaan sampah tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah pusat menyelesaikan berbagai persoalan di sepanjang daerah aliran sungai Citarum. Dikatakannya, program Citarum Harum diberikan dalam rangka menyelesaikan masalah sampah, maka diberikan bantuan fasilitas pengelolaan.
Dia berharap, pola penyelesaian masalah sampah, yang menjadi salah satu penyebab sendimentasi Citarum, bisa ditiru oleh daerah lain. Pengelolaan sampah dengan cara daur ulang dinilai bisa menjadi solusi menyelesaikan pencemaran dan sendimentasi di sungai Citarum yang selalu menjadi penyebab banjir.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap tidak ada lagi sampah yang dibuang langsung ke Citarum. Ridwan Kamil mengatakan, pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan membentuk bank-bank sampah sampai ke titik desa/keluarahan, bahkan Rukun Warga. Namun, penyelesaian banjir dan sendimentasi Citarum melalui bank sampah harus didukung oleh masyarakat. Menurut Ridwan Kamil masyarakat harus mulai melakukan pemilahan.
Dikatakannya, edukasi kepada masyarakat dilakukan bukan hanya memberi pengetahuan proses pemilahan sampah, namun juga memberi peluang nilai ekonomi kepada masyarakat dari pilahan sampah yang bisa dijual ke bank-bank sampah. Bukannya hanya itu, pihaknya juga sedang menjajaki kerja sama dengan Pegadaian untuk bekerja sama supaya sampah yang dikelola bisa ditukar dengan emas.