Indonesia mendesak Dewan HAM PBB untuk segera menyelidiki pelanggaran HAM Israel di wilayah pendudukan Palestina melalui percepatan penunjukkan anggota Komisi Penyelidikan (Commission of Inquiry). Hal ini disampaikan Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Dubes Hasan Kleib, pada Sidang Dewan HAM di Jenewa, tanggal 2 Juli 2018. Sebagaimana dipahami, Sesi Khusus Dewan HAM tanggal 18 Mei 2018 lalu telah menyepakati pembentukan Komisi Penyelidikan untuk menginvestigasi pelanggaran HAM khususnya terkait penggunaan kekerasan bersenjata oleh otoritas Israel atas protes damai warga Palestina yang dimulai tanggal 30 Maret 2018. Aksi kekerasan Israel tersebut telah mengakibatkan tewasnya 132 warga Palestina dan melukai lebih dari 3.000 korban warga Palestina. Hingga saat ini, Dewan HAM belum selesai membentuk Komisi dimaksud. Duta Besar Kleib menyampaikan keprihatinan serius Indonesia terhadap pelanggaran HAM Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, termasuk penggunaan kekuatan yang berlebihan atas protes damai warga Palestina. Ditekankan pula oleh Dubes Kleib bahwa kebijakan dan aksi ilegal yang dilakukan Israel secara terang-terangan telah melanggar hukum Internasional, hukum HAM Internasional, serta resolusi PBB, termasuk Resolusi DK PBB.
Gamelan dan Tari Indonesia Tampil di Carnaval Tropical de Paris 2018.
Lebih dari 70 ribu orang memadati sepanjang jalan Champs-Élysées di jantung kota Paris untuk melihat Carnaval Tropical de Paris pada hari minggu 1 Juli 2018. Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan Walikota Paris, Federation du Carnaval Tropical de Paris, dan Pemerintah Daerah Ile-de-France setiap memasuki musim panas. Tahun ini, kembali hadir tim Indonesia yang terdiri atas kumpulan asosiasi Indonesia di Prancis dalam binaan KBRI Paris, yaitu ikatan diaspora Indonesia-Prancis IDNF, Sekar Jagat, IKFI, Pasar Malam, Joged Nusantara, Pencak Silat KBRI Paris, Bonapasogit, serta PPI Paris. Menambah kemeriahan penampilan seni Indonesia adalah kehadiran tim gamelan dan tari dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Tim Indonesia mengangkat tema “Batik", dengan tetap mengedepankan keragaman budaya Nusantara. Tim Indonesia yang berjumlah 100 orang adalah satu-satunya peserta Asia. Masyarakat Prancis dan turis yang menyaksikan karnaval ini memberikan sambutan meriah kepada barisan Indonesia yang tampil. Sebelumnya pada tahun 2017, tim karnaval “Indonesia" mengusung tema “Pencak Silat".
Indonesia Siapkan Digital Campaign dan Roadshow Intensif di Jerman.
Indonesia mendapatkan dukungan kuat dari KADIN Jerman (Deutscher Industrie- und Handelskammertag / DIHK www.dihk.de) untuk melakukan kampanye tentang ekonomi Indonesia dan kesempatan perdagangan serta investasi kepada jutaan anggota DIHK di seluruh Jerman. DIHK memiliki 79 kantor dagang di 16 negara bagian yang menaungi lebih dari 3,5 juta perusahaan Jerman, yang sebagian besar adalah UKM. Pengertian UKM di Jerman adalah perusahaan dengan pendapatan tahunan 50 juta Euro atau 800an milyar rupiah dengan pegawai di bawah 500 orang.
Kampanye ini dilakukan melalui dua mekanisme yaitu Digital Campaign dan Roadshow dengan dukungan DIHK. Digital Campaign akan dilakukan secara elektronik melalui jejaring DIHK secara regular sehingga peluang ekonomi dan investasi dengan Indonesia akan muncul dalam peta pemikiran pengusaha Jerman. Kampanye roadshow akan dilakukan akhir tahun ini setelah penyelenggaraan konferensi industri dan pengusaha Jerman di Jakarta pada November 2018 pada Asia-Pacific Conference 2018 (www.apk2018.com). Konferensi ini telah diketahui industrialis dan pengusaha Jerman dan rencananya sekitar 1000 kalangan bisnis Jerman akan hadir di Jakarta. Indonesia harus mampu memanfaatkan pertemuan ini secara maksimal guna meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia-Jerman.
Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memanfaatkan sekam padi menjadi bahan untuk membuat kerajinan gelas. Kreativitas itu diawali keprihatinan melihat sampah sekam padi yang banyak dibuang di pinggir-pinggir jalan. Kelima mahasiswa tersebut Bayu Aji Pamungkas, Ajeng Ramadhani Fisabilah, Cornelia C Armala, Dikki Apriyanto dan Eti Rahayu. Mereka dibimbing Fitria Damayanti Berutu sebagai dosen pendamping.
Bayu Aji menuturkan, sekam padi atau merang merupakan bagian kulit padi yang kering atau buah yang tidak memiliki bulir di dalamnya. Desa Srihardono, Kecamatan Pundong merupakan salah satu desa penghasil sampah sekam padi terbanyak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta. Dikatakannya, melihat sekam padi yang hanya dibuang di pinggir-pinggir jalan menggugah semangat mereka merubah bahan sekam menjadi produk kreatif. Sekam padi yang berserakan di sepanjang jalan raya tersebut digiling untuk kemudian diberi lem dan dicetak menjadi gelas suvenir.
Melalui program pengabdian masyarakat berbasis pengembangan ekonomi kreatif, tim yang dinamai G’Mers ini melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk mendaur ulang sampah sekam padi menjadi gelas ramah lingkungan.
Sebelumnya, pemanfaatan sekam padi di Desa Srihardono hanya terbatas sebagai campuran pakan ternak dan sisanya terbuang sebagai sampah organik. Saat ini, melalui tangan-tangan mahasiswa, sampah-sampah itu menjadi komoditi yang mampu dijual.
Selain pelatihan pemanfaatan sekam padi, mereka mengajarkan tata cara pembuatan, pengemasan, promosi dan pendampingan inovasi produk. Mereka juga mengajak masyarakat meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup. Salah satunya dengan menjaga lingkungan untuk selalu bersih dan bebas sampah sambil mengolah sampah yang awalnya tidak berharga menjadi punya daya jual yang ekonomis.
Ke depan program ini diharapkan menjadi inisiator pemanfaatan sekam padi. Produk yang dihasilkan juga diharapkan dapat menjadi souvenir khas Pundong sebagai lumbung padi Kabupaten Bantul.
Indonesia dan Kanada sudah punya hubungan dan kerjasama yang cukup baik, salah satunya adalah dalam memajukan kesetaraan gender. Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. Menteri Yohana Yembise dalam sambutannya sebagai tamu kehormatan pada perayaan Hari Nasional Kanada ke-151 di Jakarta, Senin (2/7).
“ Indonesia dan Kanada punya kesamaan dalam hal kesetaraan gender. President Joko Widodo dan Perdana Menteri Justin Trudeau sangat mendukung kampanye HeForShe dari PBB. Kedua negara kita juga berkomitmen untuk memajukan kualitas dan pemberdayaan, pemajuan, dan peningkatan kesetaraan gender. Saya senang karena kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan adalah inti bantuan pembangunan dari pemerintah Kanada “.
Lebih lanjut Menteri Yohana Yembise mengatakan, Indonesia telah menerapkan program pengarusutamaan gender dalam kementerian dan institusi pemerintah yang ada di Indonesia. Selain itu perlindungan perempuan dan hak anak terus dijamin dalam beragam undang-undang dan peraturan. Menteri Yohana juga mengatakan, Indonesia akan menerima dukungan dan kerjasama Kanada dalam upaya memajukan isu-isu kesetaraan gender. (voi/Steve)
Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Marie Louis Hannan dalam pidatonya menyampaikan, ASEAN dan Kanada bekerjasama dalam merespon berbagai ancaman lintas batas, seperti terorisme dan ekstremisme dengan kekerasan, kejahatan terorganisasi, proliferasi senjata dan kejahatan siber dalam upaya membangun dunia yang lebih damai dan aman. Pada peringatan 151 tahun Hari Nasional Kanada pada Senin, 2 Juli 2018 di Jakarta ia menyebut hubungan ASEAN dan Kanada sebagai mitra wicara adalah contoh sempurna dari kerjasama dalam menghadapi tantangan global. Kanada dan ASEAN juga bekerjasama di bidang pemajuan kesetaraan gender.
“ Kami memajukan kesetaraan gender dengan meningkatkan kerja sama regional di antara anggota ASEAN: untuk meningkatkan peran kepemimpinan perempuan dalam isu-isu penting, seperti pencegahan dan penyelesaian konflik dan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan dan memastikan semua perempuan berpartisipasi sepenuhnya dalam ekonomi global “.
Duta Besar Marie Louis Hannan lebih lanjut menjelaskan, Kanada dan ASEAN juga akan melanjutkan diskusi terkait Perjanjian Free Trade Agreement. Agenda ini juga termasuk komitmen kuat atas penghormatan kepada hak asasi pekerja dan pemangku kepentingan lokal dan bisnis yang bertanggung jawab. Menurutnya, ASEAN dan Kanada sudah banyak bekerjasama dalam menghadapi berbagai tantangan terkini. Namun masih banyak yang dapat dilakukan untuk menghadapi kesempatan dan tantangan masa depan. (voi/Sekar)