Pemerintah Indonesia membuka kesempatan beasiswa kepada sepuluh pemuda Palestina untuk menjadi penerbang.Beasiswa ini disediakan oleh Sekolah Penerbang Perkasa.Hal itu dikatakan Fungsi Politik Palestina pada Kedutaan Besar RI di Amman, Yordania, Nico Adam, Minggu (1/7), seperti dikutip Antara.Pendiri dan Pimpinan Sekolah Penerbangan Perkasa, Septo Adjie Sudiro, mengharapkan program pelatihan pilot ini dapat berjalan sesegera mungkin, dan anak muda Palestina yang mempunyai bakat dan minat di bidang ini dapat memanfaatkan kesempatan ini.Menurutnya, informasi mengenai peluang beasiswa penerbang ini telah disebarkan kepada masyarakat Palestina yang berada di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan di pengungsian.Duta Besar RI untuk Yordania, Andy Rachmianto, menyambut baik program beasiswa ini dan menghargai semangat masyarakat Indonesia dalam membantu warga Palestina. Ia menambahkan, Indonesia akan terus berada di garis terdepan dalam mendukung Palestina. Program beasiswa ini diharapkan dapat diikuti oleh individu dan lembaga-lembaga lainnya di Indonesia untuk mempersiapkan Palestina sebagai bangsa yang mandiri dan merdeka. Antara
Majelis Permusyawaratan Rakyat RI menggelar agenda rutin sosialisasi empat pilar kebangsaan di Banyuwangi, Jawa Timur melalui pagelaran wayang kulit arahan dalang Ki Sigit Setiawan. Melalui siaran pers yang diterima Antara News di Jakarta, Minggu (1/7), Kepala Biro Humas Sekretariat jenderal MPR RI, Siti Fauziah, mengatakan, pementasan seni budaya wayang kulit ini digelar dengan maksud untuk melakukan reaktualisasi terhadap nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan RI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka internalisasi pemahaman terhadap keempat Pilar MPR RI kepada masyarakat. Ia menambahkan, pementasan ini juga sebagai salah satu bentuk apresiasi sekaligus langkah konkret dan nyata MPR RI dalam upaya melestarikan warisan budaya tradisional, khususnya wayang kulit, yang telah menjadi ciri, jati diri, dan kekayaan intelektual bangsa Indonesia. Antara
Pencanangan revitalisasi kawasan Grand Inna Bali Beach Sanur telah dimulai, Jumat (29/6). Pencanangan itu untuk menjadikan kawasan Grand Inna Bali Beach (GIBB) menjadi icon dan hotel negara di kawasan Sanur. Menurut Dewan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Michael Umbas, revitalisasi ini merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada kunjungannya ke Hotel Grand Inna Bali dan menginap di sana pada 3 Agustus 2017 lalu. Pada kesempatan itu, Jokowi meminta agar Hotel Grand Inna Bali Beach dan hotel BUMN lainnya bisa mampu bersaing untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia. Michael Umbas melalui siaran persnya Sabtu (30/6) mengatakan, keseriusan presiden sampai menanyakan hal-hal detail tentang konsep pengembangan hotel menunjukkan komitmen yang tinggi. Yaitu, agar hotel BUMN dapat berperan maksimal dalam menunjang pariwisata. Terbukti komitmen presiden bisa diwujudkan dan dilaksanakan hari Sabtu. Dengan pencanangan tersebut, Kawasan Grand Inna Bali Beach akan dikembangkan menjadi 'Hotel Indonesia Bali' yang terdiri dari convention centre yang dilengkapi fasilitas akomodasi, art market dan diperkaya dengan eco park yang merupakan daya tarik tersendiri. Dirut PT HIN Iswandi Said mengatakan sebagai tindaklanjut dari kegiatan pencanangan, ke depan setelah pemenuhan aspek perijinan pihaknya akan segera melaksanakan ground breaking atau peletakan batu pertama. Rencananya, ground breaking akan dilakukan pada bulan Oktober 2018.
Masjid Cheng Ho Miniatur Pluralisme Indonesia.
Informasi selanjutnya tentang Masjid Cheng Ho Miniatur Pluralisme Indonesia. Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono mengatakan Masjid Cheng Ho yang berarsitektur khas Tionghoa merupakan miniatur pluralisme di Indonesia. Soni saat menghadiri Halal Bi Halal Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan Yayasan H. M. Cheng Hoo di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan , Sabtu mengatakan, Masjid ini unik, hadirnya masjid Cheng Hoo ini merupakan miniatur pluralisme di Indonesia. Masjid Cheng Ho memiliki kekhasan tersendiri dari masjid pada umumnya, karena memadukan nuansa Timur Tengah dan China serta perpaduan budaya Bugis Makassar, sehingga menjadi daya tarik bagi warga Muslim untuk beribadah di tempat itu. Yayasan Cheng Hoo saat ini juga sedang membangun fasilitas Sarana Pendidikan Islam Terpadu dengan anggaran sekitar 15 miliar rupiah. Terkait hal itu, Soni meminta Kabupaten Gowa bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan hadir mengambil bagian. Sementara Ketua Yayasan HM Cheng Hoo Sulsel Achmad Fran Sudictar menyataka Masjid Cheng Ho, merupakan bukti nyata bahwa tolerensi antara pemeluk agama terjaga dengan baik di Sulawesi Selatan.
Populasi Penyu Di Sumbar 30 Ribu Ekor .
Peneliti dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang menyebutkan populasi penyu di perairan laut di Provinsi Sumatera Barat kini diperkirakan mencapai 30 ribu ekor. Peneliti aktif penyu dari UBH Harfiandri Damanhuri di Padang, Sabtu mengatakan, itu merupakan jumlah populasi penyu dewasa yang masuk ke perairan Sumatera Barat dan mendarat serta bertelur di 124 titik lokasi peneluran. Dia menjelaskan, populasi habitat dilindungi itu mendarat dan bertelur di pantai dan pulau pulau kecil itu didominasi tiga jenis, yakni penyu hijau, penyu sisik dan penyu belimbing.
Dikatakan, pihak Internasional mencatat ada tujuh jenis penyu yang dilindungi dan enam di antaranya berada di Indonesia. Dari enam di Indonesia itu empat jenis di antaranya berada di perairan Sumatera Barat. Para peneliti dari UBH mulai serius melakukan penelitian terhadap penyu itu sejak 1999, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Agam dan Pasaman Barat. Namun, Harfiandri menjelaskan pada 2004 mulai menjadi perhatian serius dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, dan selanjutnya pada 2005 baru ada penetapan secara nasional kawasan konservasi penyu di Sumbar.
Selanjutnya pemerintah membangun infrastruktur di Pulau Karabak, Pesisir Selatan, dan juga di Kota Pariaman dan Kabupaten Mentawai. Pembangunan infrastruktur konservasin penyu itu telah memberi dampak ekonomi bagi masyarakat dan peningkatan populasi. Dampak lain konservasi penyu juga telah meningkatkan branding pariwisata di Ranah Minang itu. Bahkan, konservasi penyu di Sumbar itu telah dikunjungi oleh wisatawan dari 65 negara di dunia.
Pencanangan revitalisasi kawasan Grand Inna Bali Beach Sanur telah dimulai, Jumat (29/6). Pencanangan itu untuk menjadikan kawasan Grand Inna Bali Beach (GIBB) menjadi icon dan hotel negara di kawasan Sanur. Menurut Dewan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Michael Umbas, revitalisasi ini merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada kunjungannya ke Hotel Grand Inna Bali dan menginap di sana pada 3 Agustus 2017 lalu. Pada kesempatan itu, Jokowi meminta agar Hotel Grand Inna Bali Beach dan hotel BUMN lainnya bisa mampu bersaing untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia. Michael Umbas melalui siaran persnya Sabtu (30/6) mengatakan, keseriusan presiden sampai menanyakan hal-hal detail tentang konsep pengembangan hotel menunjukkan komitmen yang tinggi. Yaitu, agar hotel BUMN dapat berperan maksimal dalam menunjang pariwisata. Terbukti komitmen presiden bisa diwujudkan dan dilaksanakan hari Sabtu. Dengan pencanangan tersebut, Kawasan Grand Inna Bali Beach akan dikembangkan menjadi 'Hotel Indonesia Bali' yang terdiri dari convention centre yang dilengkapi fasilitas akomodasi, art market dan diperkaya dengan eco park yang merupakan daya tarik tersendiri. Dirut PT HIN Iswandi Said mengatakan sebagai tindaklanjut dari kegiatan pencanangan, ke depan setelah pemenuhan aspek perijinan pihaknya akan segera melaksanakan ground breaking atau peletakan batu pertama. Rencananya, ground breaking akan dilakukan pada bulan Oktober 2018.
Masjid Cheng Ho Miniatur Pluralisme Indonesia.
Informasi selanjutnya tentang Masjid Cheng Ho Miniatur Pluralisme Indonesia. Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono mengatakan Masjid Cheng Ho yang berarsitektur khas Tionghoa merupakan miniatur pluralisme di Indonesia. Soni saat menghadiri Halal Bi Halal Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan Yayasan H. M. Cheng Hoo di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan , Sabtu mengatakan, Masjid ini unik, hadirnya masjid Cheng Hoo ini merupakan miniatur pluralisme di Indonesia. Masjid Cheng Ho memiliki kekhasan tersendiri dari masjid pada umumnya, karena memadukan nuansa Timur Tengah dan China serta perpaduan budaya Bugis Makassar, sehingga menjadi daya tarik bagi warga Muslim untuk beribadah di tempat itu. Yayasan Cheng Hoo saat ini juga sedang membangun fasilitas Sarana Pendidikan Islam Terpadu dengan anggaran sekitar 15 miliar rupiah. Terkait hal itu, Soni meminta Kabupaten Gowa bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan hadir mengambil bagian. Sementara Ketua Yayasan HM Cheng Hoo Sulsel Achmad Fran Sudictar menyataka Masjid Cheng Ho, merupakan bukti nyata bahwa tolerensi antara pemeluk agama terjaga dengan baik di Sulawesi Selatan.
Populasi Penyu Di Sumbar 30 Ribu Ekor .
Peneliti dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang menyebutkan populasi penyu di perairan laut di Provinsi Sumatera Barat kini diperkirakan mencapai 30 ribu ekor. Peneliti aktif penyu dari UBH Harfiandri Damanhuri di Padang, Sabtu mengatakan, itu merupakan jumlah populasi penyu dewasa yang masuk ke perairan Sumatera Barat dan mendarat serta bertelur di 124 titik lokasi peneluran. Dia menjelaskan, populasi habitat dilindungi itu mendarat dan bertelur di pantai dan pulau pulau kecil itu didominasi tiga jenis, yakni penyu hijau, penyu sisik dan penyu belimbing.
Dikatakan, pihak Internasional mencatat ada tujuh jenis penyu yang dilindungi dan enam di antaranya berada di Indonesia. Dari enam di Indonesia itu empat jenis di antaranya berada di perairan Sumatera Barat. Para peneliti dari UBH mulai serius melakukan penelitian terhadap penyu itu sejak 1999, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Agam dan Pasaman Barat. Namun, Harfiandri menjelaskan pada 2004 mulai menjadi perhatian serius dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, dan selanjutnya pada 2005 baru ada penetapan secara nasional kawasan konservasi penyu di Sumbar.
Selanjutnya pemerintah membangun infrastruktur di Pulau Karabak, Pesisir Selatan, dan juga di Kota Pariaman dan Kabupaten Mentawai. Pembangunan infrastruktur konservasin penyu itu telah memberi dampak ekonomi bagi masyarakat dan peningkatan populasi. Dampak lain konservasi penyu juga telah meningkatkan branding pariwisata di Ranah Minang itu. Bahkan, konservasi penyu di Sumbar itu telah dikunjungi oleh wisatawan dari 65 negara di dunia.