Indonesia akan membawa beberapa isu penting salah satunya yaitu isu Indo-Pacifik dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan Konferensi Tingkat Tinggi lainnya di Singapura, pada pertengahan November ini. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rapat terbatas mengenai Persiapan Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo ke KTT ASEAN di Singapura dan KTT APEC di Papua Nugini di Kantor Presiden, Jakarta Kamis. Lebih lanjut Retno Marsudi menjelaskan, Indonesia juga memiliki kepentingan dalam hal Regional Comprehensive Economic Partnership, guna mefinalisasi konsep kerjasama ekonomi besar antar negara-negara anggota.
“Mempresentasikan konsep menegenai masalah Indo- Pasifik. Kalau kita lihat ini merupakan satu titik dimana di EAS presiden akan mempersentasikan Indo Pasifik setelah didalam beberapa waktu ke belakang, paling tidak selama satu setengah tahun kebelakang kita sudah melakukan konsultasi secara intensif dengan baik dengan negara anggota ASEAN maupun dengan para mitra ASEAN. Kemudian dan ini merupakan satu perjalanan dari 2014 pada saat EAS juga Presiden mempersentasikan mengenai maritime fulcrum kita. Disitu sudah disebut mengenai masalah Indo-Pasifik dan disinilah titik presiden menyampaikan konsep masalah Indo Pasifik.”
KTT ASEAN akan dilaksanakan pada tanggal 13 hingga 15 November 2018, sedangkan KTT APEC akan dilaksanakan di Papua Nugini pada tanggal 16 hingga 18 November 2018. Di sela-sela KTT tersebut akan dilaksanakan pula pertemuan antara ASEAN dengan negara–negara sahabat ASEAN, antara lain Jepang, China hingga Rusia. Khusus untuk pertemuan antara ASEAN dengan Rusia, Indonesia akan bertindak sebagai koordinator pertemuan dan akan membahas kerjasama antara ASEAN dan Rusia. (voi)
Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) mengajak semua pihak untuk bekrontribusi dalam menangani kabut asap dan akibat buruk yang dihasilkannya. Hal tersebut disampaikan Spesialis Program untuk Unit Pengetahuan Sosial dan Humaniora UNESCO Jakarta Irakli Khodeli, Kamis di Pekanbaru, Riau, saat membuka forum Akademi Manajemen Transformasi Sosial UNESCO atau UNESCO MOST Academy. Irakli mengatakan, kabut asap bukanlah merupakan permasalahan kecil yang dapat ditangani dengan langkah penyelesaian mudah, namun merupakan hal kompleks yang membutuhkan upaya penanganan yang menyeluruh. Terkait hal ini, Irakli mengatakan bahwa dibutuhkan pendekatan keilmuan, kebudayaan dan ekonomi untuk menjelaskan kompleksitas penanganan kabut asap yang terjadi di berbagai belahan dunia. Selain itu menurutnya, aspek ilmu pengetahuan dan budaya juga dapat memberikan masukan yang utuh kepada pemerintah untuk dapat menentukan langkah-langkah penanganan kabut asap yang terjadi.
“ Itulah mengapa dalam kegiatan ini kami ingin melihat pada aspek sosial, budaya dan ekonomi dari kompleksitas ini. Kami ingin memahami kompleksitas dari kabut asap, dampaknya, hubungan sebab akibat yang dimiliki dengan masyarakat yg terlibat. Ketika anda telah memiliki pengetahuan tentang hal itu, anda dapat membuat keputusan yang lebih baik sebagai pemerintah tentang apa yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. Yang ingin saya sampaikan adalah tidak ada solusi yang sederhana. Ada banyak kepentingan yang bermain ketika kita berbicara mengenai polusi kabut asap. Kita harus tahu apa saja kepentingan itu dan kita harus memiliki bukti ilmiah untuk dapat membuat keputusan yang optimal.”
Lebih lanjut Irakli Khodeli menyebut, saat ini, polusi asap telah menjadi perhatian bagi negara-negara di seluruh dunia. Bukan hanya bagi Negara yang rentan mengalami kebakaran hutan, namun juga negara lain yang kerap terdampak polusi asap. Hal ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan serius kabut asap. Di sisi lain, Irakli mengatakan, masih ada jarak yang menjauhkan antara aspek ilmu pengetahuan dan pengambilan keputusan di tataran pemerintah. Hal ini menurutnya kerap disebabkan oleh factor eksternal yang menjadikan penanganan polusi asap tidak maksimal. (ndy)
Tim junior Indonesia melaju ke babak perempat final bulutangkis BWF World Junior Championships 2018 di Ontario, Kanada usai mengalahkan Inggris pada laga terakhir babak penyisihan Grup H. Pada babak penyisihan Grup H yang berlangsung Rabu (7/11) waktu Kanada, tim Indonesia menghadapi Inggris dalam lima nomor pertandingan. Di nomor ganda campuran, pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang 21-14 dan 22-20 dari pasangan Rory Easton/Hope Warner. Kemudian, di nomor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani menang 21-14 dan 21-7 atas Freya Redfearn.
Sedangkan di nomor tunggal putra, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay menang 21-15 dan 21-18 atas Harry Huang. Selanjutnya, di nomor ganda putri, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti unggul 21-12 dan 21-10 atas Molly Chapman/Annie Lado. Sedangkan pasangan ganda putra Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumardana Riyanto menang 21-17 dan 21-13 dari Rory Easton/Zach Russ. Antara melaporkan, BWF World Junior Championship 2018 berlangsung mulai 5 hingga 18 November 2018 di Markham Pan Am Venue, Ontario, Kanada. antara
Industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi besar dalam struktur produk domestik bruto (PDB) dengan porsi mencapai 19,66 persen pada triwulan III tahun 2018. Dalam upaya meningkatkan kinerja industri manufaktur, pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi dan kemudahan perizinan usaha agar dapat menciptakan iklim bisnis di Tanah Air yang semakin kondusif.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis mengatakan, pemerintah juga sudah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang sekaligus dijadikan sebagai agenda nasional dan strategi Indonesia untuk kesiapan memasuki era revolusi industri 4.0. Artinya, Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur nasional yang berdaya saing global. antara