Pelangi Nada edisi kali ini, kami hadirkan lagu-lagu Indonesia bernuansa Islami. mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul “Lailahaillallah”.
demikian lagu berjudul “Lailahaillallah” yang dibawakan oleh Opick. Opick merupakan salah satu penyanyi di Indonesia yang konsisten mengeluarkan album-album religi. Lagu “Lailahaillallah” ini terdapat dalam album “Sang Maha Cahaya” yang dirilis pada tahun 2016. Setiap album religi yang dikeluarkan oleh Opick adalah salah satu upayanya untuk mencerahkan para pendengarnya, agar selalu terus mengingat Allah. Pendengar, lagu religi berikutnya “Hanya Pada-Mu Aku Bergantung”.
telah anda dengarkan lagu “Hanya Pada-Mu Aku Bergantung” yang dinyanyikan oleh Renny Djajoesman. Lagu ini terdapat dalam album “Sujud” yang dirilis tahun 2016. Musik dari lagu yang diciptakan oleh Lies Hadi ini diaransemen oleh Edi Kemput. Lagu ini terlebih dahulu dipopulerkan oleh sahabat Renny Djajoesman sekaligus penyanyi senior papan atas, Gito Rollies. Lagu ini bercerita tentang seorang hamba yang berserah diri kepada Allah SWT. Pendengar, berikut hadir kembali lagu bernuansa Islami berjudul Istighfar. Selamat mendengarkan…
demikian “Istighfar” yang dilantunkan oleh Hedi Yunus. Lagu yang juga dirilis tahun 2016 ini terdapat dalam album bertajuk “Salat”. Menurut salah satu personil grup vokal Kahitna ini musiknya dikemas dengan melodi yang easy listening sehingga bisa didengarkan kapan saja, tak hanya di bulan Ramadhan. Pendengar, demikian Pelangi Nada edisi Ramadhan kali ini. Menutup perjumpaan, saya hadirkan lagu pop religi lainnya “Lillahi Ta’Ala” oleh Sarah.
Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan salah satu tananaman berkasiat sebagai obat yang cukup mudah ditemukan di Indonesia, terutama di kota besar. Tanaman ini memiliki bentuk daun memanjang dengan permukaan daun berwarna hijau pekat. Memiliki bunga berwarna kuning pias, putih, atau ungu dan dapat berbunga lebat sepanjang tahun. Sambiloto juga berbuah yang berbentuk lonjong dengan biji gepeng. Ketinggian batang bisa mencapai 90 cm dan bercabang banyak sehingga akan membuat tanaman ini tampak rimbun.
Sambiloto diperkirakan berasal dari Asia. Tanaman ini kemudian menyebarluas ke India, semenanjung Malaya dan pulau Jawa, Indonesia. Meskipun demikian, ternyata masyarakat di beberapa wilayah lain di Indonesia juga mempunyai sebutan lain untuk sambiloto, seperti: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat), sambiloto, ki pait (Jawa Tengah) dan ki oray dalam bahasa Sunda. Tanaman ini bisa tumbuh dengan curah hujan antara 2000-3000 mm per tahunnya, dengan suhu 25 sampai 32 derajat celcius di ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Karena itulah sambiloto dapat tumbuh subur di Indonesia.
para pakar pengobatan herbal di seluruh dunia telah melakukan uji coba mendalam dan berkelanjutan terhadap manfaat daun sambiloto sebagai obat kanker. Hasil pengujian laboratorium membuktikan bahwa keunggulan farmakologi sambiloto meliputi anti inflamasi, anti tumor jinak, anti kanker (tumor ganas), diuretik, analgesik, anti hipertensi, hipoglikemia, stomatik, abortif, dan anti HIV. Khasiatnya menghambat pembentukan sel kanker, menekan laju penyebaran, hingga mematikan sel kanker yang diperoleh dari zat laktone pada daun sambiloto. Zat laktone itu sendiri terdiri atas senyawa-senyawa penting, seperti andrographolide, deoksiandrographolide, dehidroandropholide, homoandrografolide, dan neoandrografolide
berdasarkan temuan para pakar di Jepang, senyawa-senyawa tersebut, terutama andrographolide berperan sebagai antioksidan yang bekerja aktif melawan sel kanker skuamosa dan sejumlah sel limfosit yang telanjur terkontaminasi leukemia. Senyawa ini juga menghambat sel kanker agar tidak terus membelah diri. Senyawa andropholide ini pula yang menciptakan rasa pahit luar biasa pada daunnya.
berdasarkan uji klinis terhadap keutamaan daun sambiloto untuk menyembuhkan kanker, terungkap bahwa dari sekian banyak jenis kanker yang ada, daun sambiloto lebih efektif diterapkan pada pederita kanker payudara dan kanker lambung. Untuk jenis kanker lainnya, daun sambiloto memberikan reaksi yang lebih lambat. Efektivitas daun sambiloto juga ditentukan dari cara pengolahannya. Banyak orang yang tidak merasakan manfaat apa-apa setelah mengonsumsi daun sambiloto. Setelah ditelusuri, ternyata pangkal masalahnya terletak pada cara mengolah, dosis, serta kedisiplinan orang itu sendiri. Pengobatan herbal cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pengobatan medis.
Sebagian besar pengobatan herbal tidak menimbulkan efek samping serius jika diterapkan dengan benar dan di bawah pengawasan ahli herbal. Penggunaan jangka panjang tanaman herbal termasuk daun sambiloto tanpa dosis yang tepat dan pengawasan dokter herbal, juga dapat memberi dampak negatif diantaranya menurunkan selera makan, merusak sel-sel pankreas dan menurunkan kadar gula dalam darah yang berujung pada penyakit hipoglikemia.
Teluk Ijo, itulah nama yang diberikan oleh penduduk sekitar. Teluk yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Kecamatan Pesanggaran ini memiliki semua keindahan alami. Dikelilingi hutan alamai yang asri, kicauan burung yang bernyanyi berpadu dengan hembusan angin dan suara ombak, terdengar seperti suara orchestra alam, yang dirasa bisa menenangkan jiwa dan pikiran kita, terutama dari permasalahan rutinitas sehari-hari。
biasanya begitu mendengar kata Teluk Hijau, kita akan langsung bertanya mengapa dikatakan hijau? Karena seperti yang kita tahu, biasanya laut itu berwarna biru。 Tetapi begitu anda sampai di teluk hijau ini, anda akan disuguhi pemandangan berupa teluk yang memang berwarna hijau。 Selain itu di sini anda juga akan melihat eksotisme tersendiri dari wisata ini, seperti pasirnya yang berwarna putih dan air terjun setinggi 8 meter。
Teluk Hijau memiliki keunikan pasir putih yang halus dan mudah melekat di kulit. Selain air terjun setinggi 8 meter, di ujung barat dan timur juga terdapat batu karang. Memiliki air laut yang jernih dan berwarna kehijauan dan suasana asri membuat siapapun yang melihatnya akan merasa kagum. Di sini anda bisa berenang atau sekedar bermain air dipantainya. Air terjun air tawar yang terdapat di sisi timur, dengan debit yang sedang ini, biasa dipakai untuk membilas badan setelah selesai berenang di pantai。Untuk yang suka berkemah, di lokasi ini juga cukup bagus untuk mendirikan tenda。
untuk menuju Teluk Hijau ini, apabila anda berangkat dari kota Jember, jarak tempuhnya sampai pantai Rajegwesi adalah sekitar 106 Km. Di sinilah kendaraan bisa diparkir. Kemudian anda masih harus berjalan lagi sekitar 2 Km. Untuk sampai di pantai Rajegwesi ini, jalan yang harus anda lalui juga menguras tenaga. Karena anda harus trekking naik turun melewati hutan dan semak di atas bukit. Walaupun perjalanan lumayan berat, tetapi di jamin anda tidak terlalu merasakan beratnya. Ini karena di sisi kiri anda bisa menikmati pemandangan laut dengan pinggir pantai yang berwarna kehijauan.pada waktu anda berada di Banyuwangi atau Jember, luangkanlah waktu untuk mengunjungi Teluk Hijau ini. Karena setelah pulang dari Teluk Hijau ini, anda akan mendapatkan energy baru untuk menyelesaikan tugas anda.
Pantai Teluk Gurita terletak di Kecamatan Kakuluk Mesak ± 18 km dari kota Atambua kearah Barat Laut, dan perjalanan dapat ditempuh dalam waktu ± 30 menit. Teluk ini sudah dijadikan pelabuhan alam sejak nenek moyang. Air lautnya jernih, berpasir putih dan berombak tenang, berpadu dengan hijaunya bukit-bukit yang mengelilinginya. Teluk yang juga dinamai Kuit Namon ini ternyata menjadi surganya para pemacing. Anda dapat melakukan kegiatan memancing di seputar teluk ini dari tepi pantai, maupun memakai perahu untuk memancing di danau Konkas yang berhubungan langsung dengan Teluk Gurita.
Dibalik keindahan alamnya yang cantik, Teluk Gurita juga menyimpan sejarah. Dahulu tempat ini bernama Kuit Namon dan merupakan pelabuhan alam yang digunakan untuk berdagang. Kebanyakan para pedagang tersebut berasal dari Asia dan Eropa yang bertujuan untuk mencari cendana dan lilin. Suatu hari kapal pedagang dari Spanyol datang di pelabuhan ini untuk berdagang. Saat sedang bertransaksi tiba-tiba kapal tersebut dililit oleh gurita raksasa hingga akhirnya kapal tersebut tenggelam. Sejak saat itu tempat ini diganti namanya menjadi Teluk Gurita. Bangkai kapal yang tenggelam tersebut hingga saat ini masih berada di dasar teluk ini.Jika Anda pergi ke Teluk Gurita ini, jangan lupa untuk mencicipi jagung bakar dan akar sembilan yang dijual oleh warga yang tinggal di sekitar teluk. Anda bisa mendapatkan makanan pada Rumah makan “Tanjug Berluli“ Yang jaraknya dari lokasi ± 5 km. Rumah makan ini menyediakan menu makanan Seafood, Seperti Cumi, Kepiting, Ikan karang dan udang. Semua menu ini diolah dalam bentuk Goreng, Panggang dan Kuah Asam dan Manis. Selain itu, ada juga beberapa kios yang menjual souvenir seperti kain tenun khas Belu, patung terbuat dari kayu cendana dengan madu asli yang bisa anda bawa untuk cendramata dari NTT.
Di sekitar lokasi wisata Teluk Gurita belum ada penginapan yang disediakan. Bagi anda yang menjelajahi lokasi ini dapat menginap di kota Atambua. Untuk menjangkau lokasi wisata Teluk Gurita, dari kota Atambua anda dapat menggunakan Angkutan Umum, Trevel atau ojek. Anda harus menyewa jasa angkutan umum Rp.15.000 per orang, Trevel Rp. 250.000 per kelompok, Ojek Rp. 25.000 per orang.