Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda “Desa Wisata Ekang Anculai”. Baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan Desa Wisata Ekang Anculai di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu contoh desa wisata terbaik di Indonesia. Sandiaga menjelaskan, selain keindahan alam, infrastruktur, atau fasilitas yang ditawarkan, hal lain yang membuat Desa Wisata Ekang Anculai menjadi desa wisata terbaik menurutnya adalah kolaborasi yang ada. Adapun, kolaborasi dalam desa wisata tersebut dilakukan oleh para pemuda selaku pengelola dengan masyarakat setempat yang mencapai 800 kepala keluarga.
Desa Wisata Ekang Anculai yang berjarak sekitar 15 menit dari pelabuhan Ferry Bandar Bentan Telani ini menawarkan sensasi wisata berbasis alam pedesaan. Sebelumnya kawasan wisata ini merupakan kawasan perkebunan karet yang kemudiandijadikan sebuah desa wisata yang indah setelah dikelola bersama-sama oleh warga desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), karang taruna dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Desa Wisata Ekang Anculai memiliki kawasan hutan karet yang kini dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan luar ruangan. Berkunjung ke desa wisata Ekang Anculai, ada banyak kegiatan dan aktivitas yang dilakukan disini, seperti sepeda, berkuda, olahraga, jogging, dan berenang.
Untuk bermalam di desa wisata ini dikenakan tarif 600 ribu per malamnya. Dengan harga tersebut, anda sudah bisa menikmati berbagai sarana hiburan, dari kolam renang, bersepeda hingga berkuda, dan sudah termasuk makan pagi. Penginapannya sendiri memiliki standar tinggi, dengan fasilitas kamar mandi, tempat tidur, AC, televisi, kopi dan layanan wifi. Desa wisata Ekang Anculai masih terus berbenah. Kedepannya desa wisata ini akan mengembangkan ekowisata Mangrove di wilayahnya.
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali yang digelar sejak 11 hingga 25 Januari lantas diperpanjang hingga 8 Februari tak efektif menekan laju penyebaran infeksi virus corona (Covid-19).
Pernyataan itu bahkan diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo melalui tayangan video yang diunggah di akun YouTube resmi Sekretariat Presiden. Pengakuan itu diutarakan Jokowi di tengah rapat bersama sejumlah menterinya. dalam video rapat terbatas yang diunggah akun Sekretariat Presiden di Youtube, Minggu (31/1).
Sebuah fakta yang mau tidak mau diakui oleh President yang tentu harus menjadi suatu hal yang harus diwaspadai. Karena faktanya memang PPKM yang diberlakukan hingga 8 Februari nanti seyogyanya akan mengurangi perjalanan masyarakat dari daerah satu ke daerah lainnya khususnya di Jawa dan Bali untuk mengurangi angka sebaran Covid 19. Namun angka sebaran virus Covid 19 ini masih terus tinggi. Hingga hari ini.
Sinyal bahwa rumah sakit di Jakarta sudah semakin kewalahan menerima pasien Covid beberapa waktu lalu sudah mulai didengungkan . Tapi nampaknya memang tidak mengurangi dan mengubah prilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi. Berkumpul di ruang2 tertutup, Prosedur kesehatan masih acap diabaikan.
Apa yang bisa Kita lakukan untuk membangkitkan kepatuhan masyarakat melaksanakan pembatasan pergerakannya alias stay at home demi menekan angka sebaran virus Covid 19?
Beberapa negara mengambil langkah tegas untuk mengatasi kecenderungan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan ini. Patroli kepolisian yang sudah dilakukan untuk mengurai keramaian seyogyanya bisa diperketat. Atau tindakan-tundakan lainnya .
Namun kiranya jika hal ini belum juga Efektif, sepertinya komunikasi kepada masyarakat harus dilakukan dengan menekankan pada kesadaran. Menampilkan kesulitan para petugas kesehatan yang sudah mulai kewalahan, atau sarana medis yang Makin terbatas untuk menangani pasien Covid dan mengkomunikasikannya pada Publik mungkin bisa jadi Hal yang menjadi solusi. Hal ini mungkin akan lebih banyak membantu memberi kesadaran pada masyarakat. Namun langkah itupun sebetulnya sudah pernah dicoba oleh berbagai elemen masyarakat dengan berbagai format.
Kita harapkan pemerintah terus, tanpa lelah melakukan upaya pendekatan persuasive dan dengan begitu masyarakat diharapkan terbangun kesadarannya. Semoga.
Hari Ini Dalam Sejarah. Kami awali dengan peristiwa tanggal 1 Februari 1979- Ayatollah Khomeini kembali ke Iran.
Sayyid Ruhollah Mūsavi Khomeini , yang dikenal di dunia Barat sebagai Ayatollah Khomeini, adalah seorang pemimpin agama, filsuf, revolusioner dan politisi Muslim Syiah Iran . Ia adalah pendiri Republik Islam Iran dan pemimpin Revolusi Iran 1979 yang menyaksikan penggulingan monarki Pahlavi dan Mohammad Reza Pahlavi, Shah Iran. Setelah revolusi, Khomeini menjadi Pemimpin Tertinggi negara itu, sebuah posisi yang diciptakan dalam konstitusi Republik Islam sebagai otoritas politik dan agama tertinggi di negara ini, yang dia pegang hingga kematiannya.
Pada 1 Februari 1979, Ayatollah Ruhollah Khomeini, kembali ke Iran setelah 14 tahun di pengasingan politik. Pada tanggal 1 April 1979, Ayatollah Khomeini mendirikan Republik Islam Iran.///
Kami beralih ke peristiwa tanggal 1 Februari 2003- Pesawat Ulang-alik Columbia meledak.
Pesawat Ulang-Alik Columbia milik Amerika Serikat meledak di udara saat akan mendarat di Pusat Stasiun Angkasa Luar Kennedy, Florida, Amerika Serikat, pada 1 Februari 2003.Tujuh astronot awak pesawat Columbia tewas. Pejabat Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) menyebutkan, kecelakaan itu terjadi saat pesawat buatan 1981 itu berada pada ketinggian 60 ribu kaki dari bumi dengan kecepatan 20 ribu kilometer/jam. Sebelum meledak, pesawat ini baru saja menuntaskan misinya yang ke-28, setelah lepas landas pada 16 Januari 2003. Sepanjang sejarahnya, Columbia telah melakukan 28 penerbangan.///
Kami akhiri hari ini dalam sejarah dengan peristiwa tanggal 1 Februari 2005- Raja Nepal Gyanendra melakukan kudeta.
Raja Gyanendra telah membubarkan pemerintah, menyatakan undang-undang darurat, dan membuat Nepal terisolasi dari masyarakat Internasional dengan memutuskan semua hubungan komunikasi. Namun, Raja Gyanendra membantah bahwa ia melakukan kudeta. Ia mengatakan, ia membubarkan pemerintahan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba karena gagal melangsungkan pemilihan umum, dan mengakhiri pemberontakan Maoist yang telah menewaskan ribuan orang. Sementara itu, tindakan Raja Gyanendra mengambil alih kekuasaan di Nepal disambut keprihatinan di seluruh dunia. Amerika menyatakan, sangat cemas melihat kemunduran demokrasi di Nepal.///Sekian, Hari ini dalam sejarah.
Pentingnya menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu faktor untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu kegiatan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan membuat PETIS, alat pencuci tangan otomatis. Alat ini kini dapat ditemukan di Pasar Wonokromo, Surabaya. Tempat tersebut dipilih karena menjadi salah satu aspek ekonomi yang penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari di masyarakat. Sehingga pasar menjadi tempat umum yang akan terus menghasilkan berbagai interaksi antara masyarakat sekitar
PETIS memiliki teknis kerja yang hampir sama dengan pencuci tangan portable yang ada saat ini. Namun, terdapat beberapa tambahan fitur teknologi seperti wastafel otomatis, sabun otomatis, thermogun yang akan memberikan hasil suhu tubuh dan terhubung dengan speaker. Serta terdapat water censor detector yang akan memberikan pemberitahuan jika air pada tandon akan habis. Alat ini juga akan mengecek suhu tubuh pengguna melalui thermogun yang sudah terintegrasi dengan wastafel. Selanjutnya pengguna dapat melakukan cuci tangan dengan sabun secara otomatis tanpa bersentuhan dengan alat.
Keunggulan yang ditawarkan oleh PETIS yaitu dapat memeriksa suhu tubuh masyarakat yang ingin ke pasar. Sehingga memudahkan petugas untuk menyeleksi pembeli yang mengalami demam. Selain itu, dengan adanya keran air dan sabun otomatis ini diharapkan dapat mengurangi sentuhan terhadap bidang. Selain itu, tim juga melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan tangan serta cara mengoperasikan alat tersebut.