Peradilan di Indonesia terus meningkatkan kinerja baik dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian perkara. Sebagai garda terakhir dalam penentuan keputusan peradilan, Mahkamah Agung harus jujur berdasarkan fakta dan data dalam penentuan terakhir perkara. Untuk itu, terobosan dan inovasi dalam peradilan di Indonesia terutama dalam upaya memberikan keadilan dalam penentuan keputusan akhir kepada masyarakat menjadi tujuan utama.
Dalam Sidang Pleno Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2020 secara virtual, Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Rabu, (17/2), mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan oleh Mahkamah Agung dalam penyelesaian perkara. Dia berharap agar Mahkamah Agung terus melakukan reformasi peradilan secara modern sehingga masyarakat mendapatkan kepastian hukum. Penggunaan teknologi dalam penyelesaian perkara sangatlah berarti dalam situasi dan kondisi saat ini. Sehingga ketetapan kepastian hukum yang jelas akan memberikan rasa aman, nyaman dan berkeadilan bagi masyarakat, pelaku usaha dan investor sehingga tidak ada lagi disparitas pemidanaan.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung, Muhammad Syarifuddin, dalam laporannya mengatakan bahwa capaian perkara yang telah diputuskan selama tahun lalu menjadi catatan sejarah. Sebanyak sebanyak 20.761 perkara yang masuk di 2020, 20.562 perkara telah diputuskan dan sisanya, 199 perkara masih dalam proses penyelesaian. Menurut Ketua MA Muhammad Syarifuddin, capaian tersebut menjadi catatan sejarah sejak berdirinya institusi Peradilan Mahkamah Agung. Karena jumlah tersebut yang telah diproses/diputuskan adalah tertinggi sepanjang sejarah MA dan yang masih tersisa di tahun lalu menjadi terendah dalam sejarah MA. Penggunaan teknologi dalam penyelesaian proses perkara menjadi catatan penting keberhasilan. Apalagi ditengah pandemi dan kurangnya SDM pengambil kebijakan.
Kinerja yang telah dilakukan oleh Mahkamah Agung di tahun 2020, sungguh spektakuler mengingat jumlah Hakim Agung yang relatif sedikit. Tidak dipungkiri bahwa aspek penggunaan teknologi modern dan efisiensi waktu telah menjawab keberhasilan MA dalam menyelesaikan perkaranya selain data serta bukti yang lengkap. Selain itu, dengan penerapan teknologi modern dalam situasi pandemi menjadi faktor penting dalam penyelesaian perkara. Namun yang terpenting adalah apa yang menjadi terobosan dan inovasi Mahkamah Agung dalam memutuskan perkaranya diharapkan tidak ada lagi perbedaan hukuman. Artinya dengan kepastian hukum yang jelas, diharapkan tidak ada lagi disparitas pemidanaan yaitu adanya perbedaan besaran hukuman yang dijatuhkan pengadilan dalam perkara-perkara yang memiliki karakteristik sama.
Pesona Indonesia kali ini akan memperkenalkan kepada anda Nasi Gemuk. 5 Februari lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan wisata kuliner saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Layang, Kepulauan Bangka Belitung. Disana, Sandiaga Uno menyantap nasi gemuk bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman; Bupati Belitung, Sahani Saleh; dan Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie. Sandiaga Uno mengatakan hidangan lokal nasi gemuk merupakan wisata kuliner yang lezat dan mampu menarik wisatawan saat berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung.
Nasi Gemuk merupakan kuliner khas masyarakat Bangka Belitung, Jambi dan Sumatera Selatan. Asal usul nama nasi sendiri tidak diketahui secara pasti. Namun banyak yang menyebut alasannya karena nasi berminyak dan menggunakan santan dalam jumlah besar. Nasi ini sudah popular sejak 1970an. Nasi Gemuk adalah nasi yang dimasak dengan santan kelapa dan daun pandan. Ketika disantap, rasa gurih begitu terasa. Penggunaan santan itulah yang menjadi kunci rasa gurih nasi gemuk. Selain santan, ada tambahan berbagai bumbu lain pada pembuatan nasi seperti daun salam, daun pandan, serai dan daun jeruk. Agar rasanya makin nikmat, nasi gemuk juga diberi bumbu halus. Antara lain campuran bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar dan jintan.
Nasi Gemuk biasanya dinikmati sebagai menu sarapan pagi. Saat disantap, nasi gemuk dinikmati dengan lauk pelengkap yang jadi ciri khasnya. Diantaranya irisan telur dadar, telur rebus, mentimun, bawang goreng, sambal dan kerupuk. Kari ayam atau sapi, kacang tanah dan ikan teri goreng juga sering ditambahkan dalam nasi gemuk. Harganya pun relatif terjangkau. Nasi Gemuk dijual seharga Rp. 8.000 hingga Rp. 10.000 per porsi.
Junta militer Myanmar bergeming alias tidak menunjukkan perubahan sikap walau mendapat tekanan dari Amerika Serikat dan PBB. Alih alih mengurangi tindak kekerasan kepada pengunjuk rasa, Penguasa Militer meningkatkan tekanannya pada Aung San Suu Kyi.
Setelah dituduh memiliki alat komunikasi walkie talkie secara illegal, pemimpin sipil itu menghadapi tuntutan pidana kedua. Penguasa militer menuduh Suu Kyi melanggar Undang Undang Bencana Alam Myanmar.
Sabtu pekan lalu junta Milter telah memberlakukan hukum untuk dapat menangkap siapapun yang dianggap mengganggu keamanan tanpa melalui prosedur. Walaupun demikian, masyarakat Myanmar tetap berunjuk rasa menentang kudeta militer dan meminta pemimpin mereka Aung San Suu Kyi dibebaskan.
Perserikatan Bangsa Bangsa telah memperingatkan pihak Junta untuk menghentikan kudeta dan perlakukan keras kepada rakyat yang berunjuk rasa.
Dalam pernyataannya, utusan PBB Christine Schraner Burgener menyatakan akan ada konsekuensi berat jika militer melakukan tindakan kekerasan kepada pengunjuk rasa. PBB juga menegaskan bahwa pemblokiran internet telah melanggar prinsip dasar demokrasi.
Atas berbagai tekanan termasuk sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat, Junta milter hanya menyatakan akan mengadakan pemiiihan umum. Tanpa menegaskan kapan akan dilaksanakan, mereka berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada siapapun yang menjadi pemenang Pemilu. Menjelang kudeta, pihak militer pernah menyatakan bahwa pemilu yang dimenangkan secara mutlak oleh partai LDP, dipenuhi kecurangan.
Myanmar adalah negara di Asia yang belum lama menganut sistem demokrasi melalui Pemilihan Umum. Perubahan sistem politik dan ketatanegaraan di Myanmar itu merupakan salah satu alasan yang mendorong ASEAN untuk menerima Myanmar menjadi anggotanya. Saat itu negara negara barat termasuk Amerika Serikat melihat demokratisasi di Myanmar merupakan pertanda baik dan era baru. Namun kudeta militer di negara tersebut belum lama ini telah membalikkan pandangan internasional. Sementara, Militer yang kini berkuasa setelah melakukan kudeta, tampaknya masih belum terlalu merasa terusik oleh pandangan internasional, kecaman bahkan sanksi yang dijatuhkan.
Jika Amerika Serikat serta merta memberikan perhatian dan menjatuhkan sanksi, tidak demikian halnya dengan Tiongkok. Sejauh ini Tiongkok seolah diam tak bereaksi menghadapi kudeta di Myanmar. Wajar jika masyarakat sipil pengunjuk rasa, dalam salah satu tuntutannya, meminta agar Beijing tidak mendukung junta militer. Apakah Tiongkok akan bersikap berbeda dengan Amerika Serikat, dunia internasional masih harus menunggu perkembangan selanjutnya.
Wisata Bogor tidak selalu daerah Puncak Cisarua. Namun, ada juga alternative lain seperti wisata persawahan yang cantic. Salah satunya adalah Kampung Tematik Mulyaharja di Bogor propinsi Jawa Barat. Menikmati akhir pekan bersama pasangan atau keluarga, cocok dilakukan di Agro Edukasi Wisata Organik (AEWO) Mulyaharja atau dikenal juga sebagai Kampung Tematik Mulyaharja. Di sana, Anda akan disambut hamparan sawah yang menyegarkan mata.
Wisata persawahan Mulyaharja sangat unik dibandingkan wisata sejenis seperti di Tegalalang, Ubud Bali atau Suargabumi di Magelang karena sawah ini berada di kawasan pertanian organik dan dikelola langsung oleh masyarakat lokal. Menurut Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Mulyaharja , Oji atau akrab disapa Kang Ojos, area persawahan ini sudah dikembangkan Kelompok Tani Dewasa sejak 1987. Lalu pada 2013, sawah ditanami padi organik dan pada 2017 dikembangkan menjadi lokasi wisata edukasi pertanian. Selama 3 tahun, AEWO Mulyaharja dikembangkan menjadi kawasan wisata pertanian organik terpadu. Hingga pada akhir 2020, Kompepar Mulyaharja diberikan dana hibah sebesar Rp 2,8 miliar dari Pemerintah Kota Bogor untuk semakin memantapkan wisata di sana. Sejumlah fasilitas sudah berdiri di sana. Mulai dari spot foto instagramable, saung untuk bersantai, kafe dan kios UMKM, serta sarana edukasi seperti kandang domba, pembuatan biogas dari kotoran sapi, sampai kolam lele.
Kompepar Mulyaharja memiliki target terciptanya segitiga emas Mulyaharja yang menggabungkan wisata edukasi, kuliner, dan lokasi nongkrong kekinian. Saat ini, untuk menikmati wisata di AEWO Mulyaharja, Anda cukup membayar Rp 10 ribu. Anda bisa datang mulai pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 17.30 WIB. Banyak kegiatan seru yang bisa kamu lakukan di Kampung Tematik Mulyaharja. AEWO Mulyaharja terdiri atas 23 hektar sawah padi organik. Namun hingga saat ini, masih 5 hektare yang sudah dilengkapi dengan fasilitas wisata. Bagi Anda yang hobi berfoto tidak perlu khawatir karena kampung tematik Mulyaharja juga menyediakan beberapa spot foto yang Instagramable. Edukasi pertanian organik merupakan keunggulan Kampung Tematik Mulyaharja dibandingkan desa lainnya. Bagi Anda yang ingin mencoba paket kegiatan ini dapat melakukan reservasi terlebih dahulu. Harganya adalah Rp 2,5 juta untuk 30 orang. Ini sudah termasuk dengan fasilitas tanam, instruktur, dan kudapan. Satu lagi kegiatan asyik yang bisa Anda nikmati adalah tinggal bersama warga yang berprofesi sebagai petani. Kegiatan ini cocok buat Anda yang rindu suasana kampung halaman. Di AEWO Mulyaharja tersedia 20 rumah yang akan dengan senang hati menyambut Anda. Untuk paket menginap selama 3 hari 2 malam, Anda dapat merasakan bercengkrama bersama warga dan mendapatkan makan 3 kali sehari. Biasanya tiap rumah mampu menampung 5 wisatawan. Jika Anda ingin merasakan sensasi tinggal bersama warga ini dikenakan biaya mulai Rp 300 ribu per orang.
Selain belajar bertani organik dengan menanam padi, menginap di rumah penduduk, ada juga paket trekking menjelajah kampong Wisata sambal belajar mengenal alam lebih jauh dengan paket Rp 100.000-Rp 135.000 per orang dengan minimal lima orang. Selama trekking, wisatawan akan ditemani pemandu dari warga lokal. Setelah lelah berwisata di lokasi sudah ada tempat khusus bersantap dengan menu paket yang bervariasi bisa dipesan untuk perorangan maupun per rombongan. Menu yang ditawarkan adalah sajian kuliner khas Jawa Barat, nasi liwet, ayam goreng, ikan asin, pepes, Karedok, semur jengkol, oncom dan minuman Bajigur. Di samping itu ada juga minuman kekinian berupa kopi, teh, dan cokelat di Kafe Saungkopi.
Untuk mencapai lokasi wisata ini, jarak yang ditempuh adalah kurang lebih 70 Km ke arah Selatan kota Jakarta. Melalui jalan bebas hambatan Tol Jagorawi akan semakin mempercepat sampai ke tujuan wisata Mulyaharja. Dari pusat kota Bogor ke Kampung Tematik Mulyaharja yang berlokasi di RT 05/RW 01, Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan jarak sekitar 10.3 Km dengan menggunakan mobil pribadi. Liburan bersama keluarga tentu akan lebih seru di kampong wisata Tematik Mulyaharja Bogor dan Jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan ya.