ofra voi

ofra voi

21
September

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya membuat pembasmi petsida dari limbah batok kelapa. Limbah batok kelapa sengaja dipilih menjadi bahan utama karena desa Sutojayan, Kabupaten Blitar merupakan daerah dengan lahan pertanian yang luas, dan jumlah pohon kelapa yang melimpah. Tim melakukan program sosialisasi dan pelatihan secara bertahap melalui media online untuk menangani masalah limbah organik khususnya batok kelapa di Desa Sutojayan.

 

 

Program pelatihan yang dinamakan LIKE-TOK tersebut, bertujuan memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam produksi asap cair dan produk samping berupa briket untuk meningkatkan dan memberdayakan kesejahteraan masyarakat. Selain itu program LIKE-TOK dapat menciptakan kelompok tani yang mandiri.Dalam sosialisasi tersebut tim LIKE-TOK memaparkan bagaimana membuat pestisida cair dibuat dari batok kelapa yang sudah kering.Prosesnya dilakukan dengan alat pirolisis. Dengan alat ini akan dilakukan proses pembakaran batok kelapa dengan suhu kurang lebih 400 derajat Celcius selama 3-6 jam. Setelah proses pembakaran akan terjadi destilasi uap dan terjadi proses kondensasi dan terbentuklah asap cair. Asap cair inilah nanti yang akan digunakan untuk bahan Petsida.

 

 

Program LIKE-TOK akan terus berlanjut dan akan terus dikembangkan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan dan mengurangi permasalahan limbah Desa Sutojayan. Melalui program ini, LIKE-TOK dapat mengurangi limbah batok kelapa sebanyak 98,8% setiap bulannya. Selain bisa mengurangi pencemaran lingkungan, asap cair dari batok kelapa bisa memberdayakan dan meningkatkatkan ekonomi masyarakat Desa. Rencana tahapan berikutnya dari program LIKE-TOK yaitu melakukan penjualan secara online dengan menggunakan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas

 

 

 

 

17
September

VOI HDS Kami awali dengan peristiwa tahun 1945 Palang Merah Indonesia didirikan.

Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Proses pembentukan PMI setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai 3 September 1945. Saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Menteri Kesehatan RI pada waktu itu, Dr. Boentaran Martoatmodjo agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.

Hari ini Dalam Sejarah dilanjutkan dengan Hari Perhubungan Nasional yang diperingati tiap tanggal 17 September setiap tahunnya. Sebelum ditetapkannya hari perhubungan nasional, setiap Badan usaha Milik Negara-BUMN yang bergerak di sektor perhubungan merayakan hari jadi mereka masing-masing di tanggal yang berbeda dan berdekatan. Mempertimbangkan waktu dan biaya, perayaan yang berdekatan untuk merayakan hal yang nyaris sama dianggap tidak efisien. Oleh karena itu, pada tahun 1971 ditetapkan peringatan hari perhubungan nasional untuk menyatukan peringatan hari bakti seluruh BUMN yang bergerak di bidang transportasi, yaitu 17 September. Hari perhubungan nasional ini ditetapkan pada tahun 1971 melalui keputusan Menteri Perhubungan yang diterbitkan pada tanggal 26 Agustus 1971.

Kami akhiri Hari Ini dalam Sejarah dengan Perjanjian Perdamaian Camp David untuk 'perdamaian' di Timur Tengah yang ditandatangani pada tanggal 17 September 1978 di Gedung Putih, Washington DC.

Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter memimpin perundingan yang berlangsung selama 12 hari antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin. Perjanjian ini mendapatkan namanya dari tempat peristirahatan milik para presiden AS, Camp David, di Frederick County, Maryland, tempat perundingan berlangsung. Perjanjian ini juga melahirkan Perjanjian Damai Israel-Mesir pada tahun 1979.

17
September

               

VOI KOMENTAR Pada Selasa 15 SeptemberBadan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor Indonesia mengalami pertumbuhan negatif pada Agustus 2020. Namunneraca perdagangan mengalami surplus, karena ekspor lebih tinggi ketimbang impor. BPS mengumumkan angka impor Indonesia pada Agustus 2020 sebesar US$ 10,74 miliar. Sedangkan, nilai ekspor sebesar US$ 13,07 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 membukukan surplus US$ 2,33 miliar. Surplus neraca perdagangan ini merupakan suatu kejutan ditengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan turun dan lesu perekonomian yang terjadi bukan hanya di Indonesia tetapi juga hampir di semua negara.

Melihat perkembangan ekonomi Indonesia pada masa sulit saat ini, Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada awal tahun 2021. Ekonom ADB untuk Indonesia, Emma Allen dalam webinar on Asian Development Outlook 2020 di Jakarta, Selasa (15/9), mengatakan, ADB memproyeksikan pemulihan terjadi secara cepat seiring permintaan domestik yang mampu mendongkrak indeks manajer pembelian bidang manufaktur hingga melampaui ambang batas 50 pada Agustus. Oleh sebab itu, dalam publikasi ekonomi tahunannya, Asian Development Outlook 2020 yang baru dirilis turut mempertahankan prediksinya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5,3 persen setelah mengalami kontraksi 1 persen di 2020.

Apa yang disampaikan oleh ADB terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan membaik di 2021  tidak terlalu jauh berbeda dengan paparan Pemerintah kepada DPR pada pekan lalu.  Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pada rapat kerja dengan Banggar DPR menyatakan pada pekan lalu bahwa pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2021 yang semula ditargetkan berada di level antara 4,5 persen hingga 5,5 persen kini menjadi 5 persen. Dia juga menjelaskan bahwa perubahan target pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan keputusan tepat yang menggambarkan harapan dan kehati-hatian terhadap kondisi ketidakpastian pada 2020.

Sejatinya, wabah virus corona merupakan pukulan telak pada pertumbuhan ekonomi pada hampir setiap negara. Bagi Indonesia, kontraksi 1 persen di kuartal IV ini merupakan kejadian langka setelah krisis keuangan tahun 1997-1998. Namun, dengan banyak kebijakan yang diambil oleh pemerintah, misalkan pemberian bantuan tunai untuk mendorong belanja di dalam negeri, dan pemberian kelonggaran berinvestasi dan berbisnis sedikit banyak memberi harapan untuk memulihkan kondisi ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Walau kini Indonesia menghadapi ancaman gelombang ke-2 virus corona, penanganan bersama menghadapi Covid-19 dengan beberapa negara, terutama dalam pembuatan vaksin yang kini dalam uji klinis tahap akhir, telah memberikan harapan kepada masyarakat untuk dapat hidup sehat dan normal sehingga menggeliatkan kembali perekonomian dalam negeri baik di bidang industri,  jasa, manufaktur maupun pariwisata.

17
September

VOI WARNA WARNI Setelah Februari hingga April 2020 kemarin, Hari Tanpa Bayangan akan kembali lagi terjadi di Indonesia. Sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami Hari Tanpa Bayangan dari bulan September hingga Oktober 2020. Hari tanpa bayangan atau kulminasi atau transit atau istiwa adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.Akibatnya, bayangan benda yang tegak akan menjadi hilang atau tidak terlihat, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Dalam keterangan tertulisnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, bahwa hari tanpa bayangan ini terjadi karena bidang ekuatro bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. Sehingga, posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai dengan 23,5 LS, dan hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, menyebabkan kulminasi utama di wialyah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Indonesia secara geografis terletak di antara lintang 6º LU hingga lintang 11º LS. Dengan demikian, akan terjadi hari tanpa bayangan Matahari pada titik-titik tertentu di Indonesia manakala Matahari memiliki deklinasi +6º hingga deklinasi -11º dan sebaliknya. Wilayah yang akan mengalami hari tanpa bayangan  adalah Kota Banda Aceh pada 7 September 2020, di mana waktu kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.36 WIB. Sedangkan, wilayah Kupang adalah daerah yang akan merasakan hari tanpa bayangan paling akhir periode ini, yaitu pada tanggal 18 Oktober 2020. Untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi 8 Oktober 2020, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB. (VOI)