VOI PESONA INDONESIA Kepulauan Kei terletak di selatan jazirah Kepala Burung Irian Jaya, di sebelah barat Kepulauan Aru, dan di timur laut Kepulauan Tanimbar, provinsi Maluku. Kepulauan Kei terdiri atas dua pulau utama, Kei Kecil dan Kei Besar. Keduanya berada di Kabupaten Maluku Tenggara, dengan ibu kota Langgur. Maluku Tenggara memiliki 119 pulau. Dengan 119 pulau yang dimilikinya, kei layak menjadi destinasi wisata bagi anda pencinta wisata bahari. Untuk berwisata Kei, anda bisa naik pesawat udara dari kota Ambon menuju Bandara Internasional Karel Satusuituben di pulau Kei Kecil.Berwisata ke Kepulauan Kei, ada berbagai objek wisata yang bisa anda kunjungi. Salah satunya pantai Ngurbloat. Lokasinya di Desa Ngilngig, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pantai Ngurbolat terletak di Desa gilngig, Kabupaten Maluku Tenggara. Ngur dalam bahasa Kei artinya pasir. Pantai ini letaknya bersebelahan, berjarak sekitar 18 kilometer dari Langgur, Ibu Kota Maluku Tenggara. Karena letaknya menghadap barat, pantai ini cocok menjadi tempat memburu matahari tenggelam.
Pantai ini membentang sejauh 3 kilometer, itulah kenapa pantai ini juga dikenal dengan nama Pantai Pasir Panjang. Pasirnya pun begitu halus dan lembut sebagaimana National Geographic menjulukinya sebagai: pantai dengan pasir paling lembut di Asia. Lautnya landai dan dangkal. Anda tak perlu takut berenang di sini, karena ombak sudah pecah pada jarak 100 meter dari daratan. Kalau surut, area yang dangkal itu berubah wujud menjadi padang pasir putih.
berada di pantai Ngurbolat Anda juga dapat mengamati dari jauh bagaimana nelayan setempat menebarkan jala mereka. Ini menjadi pemandangan yang menarik untuk diamati. Waktu terbaik untuk mengunjungi Pantai Ngurbloat adalah antara bulan April-Mei dan Oktober-Desember, karena selama bulan-bulan ombak yang relatif lebih tenang dan iklim yang menyenangkan.Beberapa penginapan berupa vila dan bungalo sederhana dengan tarif sekitar Rp 500 ribu semalam bisa ditemui di sepanjang pantai. (VOI)
VOI KOMENTAR Ditengah upaya Indonesia menekan laju penyebaran Covid-19, bencana banjir datang menerjang ibukota negara dan sejumlah wilayah di Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, ada 63 wilayah tingkat rukun tetangga (RT) yang terendam banjir yang terjadi sejak Senin (21/9). Banyak warga terpaksa mengungsi.
Hujan yang mengguyur sejak Senin juga merendam tiga kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat. Banjir di Sukabumi mengakibatkan dua orang meninggal dan 20 orang luka-luka serta 23 rumah terendam dan empat rumah hanyut.
Bulan September-Oktober merupakan periode peralihan musim atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan, pada musim ini perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dalam durasi singkat, yang dapat disertai angin kencang, angin puting beliung dan fenomena hujan es.
Musim hujan baru saja mulai, tetapi banjir sudah terjadi. Selama ini, biasanya banjir baru dirasakan oleh warga pada akhir tahun atau awal tahun baru atau bulan Januari-Februari.
Banjir kali ini begitu menyesakkan karena pada saat bersamaan, Indonesia masih sibuk berjuang untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Mitigasi bencana banjir saat pandemi berbeda dengan saat kondisi normal. Mitigasi bencana banjir saat pandemic covid-19 akan lebih sulit dilakukan ketimbang saat kondisi normal. Kesulitannya terletak terutama pada tuntutan untuk melakukan protokol kesehatan. Protokol kesehatan tampak sulit diperhatikan pada saat masyarakat yang terdampak dari musibah banjir bergerak dan berkumpul di tempat pengungsian.
Masih banyak kesulitan lain dalam mitigasi bencana banjir ditengah pandemi Covid-19, antara lain menyediakan perangkat evakuasi lebih luas serta obat-obatan yang lebih banyak. Selain itu, prasyarat dan kebutuhannya tidak sama. Kebutuhan sumber daya saat evakuasi dan pengelolaan pengungsian akan lebih sulit.
Terkait mitigasi bencana banjir, daerah-daerah yang tergolong rawan banjir perlu segera menyiapkan dari sekarang lokasi pengungsian dua kali lipat dari kapasitas normal. Dengan kapasitas tempat pengungsian yang besar dari biasanya, maka masyarakat terdampak yang bergerak dan berkumpul di tempat pengungsian yang lebih luas dapat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah ancaman kluster baru Covid-19.
Untuk mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan, pemerintah daerah dan pusat, termasuk semua stakeholders terkait harus bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan baik.
VOI PESONA INDONESIA Berwisata ke Yogyakarta, ada beragam objek wisata menarik yang bisa kita kunjungi. Salah satunya Desa Wisata Srikeminut. Desa wisata ini begitu asri dan sejuk karena berada di tengah bukit dan dilintasi Sungai Oya. Lokasinya di Sriharjo, Kedungmiri, dan Wunut di Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul. Untuk berkunjung ke Desa Wisata Srikeminut, anda bisa masuk secara gratis. Anda hanya perlu membayar parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Desa Wisata Srikeminut buka setiap hari mulai pukul 6 Pagi hingga 5 Sore pada hari biasa, dan mulai pukul 6 pagi hingga 6 Sore pada akhir pekan.
di Desa Wisata Srikeminut terdapat tiga titik wisata yakni Area Terasering atau Bukit Sriharjo, Ngepohsari atau Area Sepeda Air, dan Padusan Banyu Bening. Di Area Terasering, anda bisa berfoto-foto di area persawahan hijau bertuliskan “Sriharjo”. Persawahan hijau ini dikelilingi oleh pepohonan rindang. Tak hanya itu, ada juga kegiatan Techno Eco Park bagi anda yang ingin mempelajari seputar cara bertani dengan teknik modern. Sementara di Ngepohsari dan Padusan Banyu Bening yang berada di Sungai Oya, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, seperti bermain air, berenang, dan bermain sepeda air. Anda juga bisa naik prosotan, perahu, dan jembatan. Di tempat wisata tersebut juga tersedia area bermain air untuk anak-anak
di desa wisata ini, anda juga bisa menelusuri alam sekitar dengan trekking ke puncak Watu Manjung dan Air Terjun Watu Lawang. Untuk trekking, terdapat paket wisatanya.. Paket trekking dengan satu pemandu cukup bayar Rp 250.000 untuk lima orang. Dengan nominal tersebut, peserta trekking akan difasilitasi air mineral, kopi atau teh sesuai keinginan wisatawan, helm, tongkat trekking, dan kotak P3K. Saat berada di puncak Watu Manjung, anda bisa melihat pemandangan matahari terbit atau terbenam sambil menikmati kopi atau teh yang telah diberikan. Selepas berwisata, jangan lupa beli hasil panen penduduk setempat untuk oleh-oleh anda.
VOI HDS Kami awali dengan peristiwa 23 September 1943, Mussolini mendirikan Republik Sosial Italia.
Pada bulan Juli 1943, setelah Pasukan Sekutu berhasil menghantam Italia di Afrika Utara dan kemudian menduduki Sisilia, Raja Vittorio Emanuele III, bersama Dewan Fasis Nasional Italia mencopot jabatan dan menangkap Mussolini. Setelah Mussolini digulingkan, Raja Emanuele III kemudian mendiskusikan gencatan senjata dengan Sekutu. Saat gencatan senjata disetujui kedua pihak, Nazi Jerman dengan cepat menginvasi wilayah utara Italia dan membebaskan Mussolini dari penjara serta mendirikan Republik Sosial Italia (RSI). RSI memproklamirkan kemerdekaanya pada 23 September 1943 dan mengklaim wilayahnya adalah seluruh daratan lama Italia. Republik ini didukung oleh Partai Republik Fasisme. Secara hukum, ibu kota Republik Sosial Italia adalah Roma, akan tetapi de facto pusat pemerintahan berada di Salò.
Beralih ke peristiwa 23 September 1983, bom meledak di pesawat Gulf Air 771.
Sebanyak 107 penumpang dan 5 awak di pesawat Gulf Air penerbangan 771 dari Kota Karachi, Pakistan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dinyatakan tewas ketika pesawat itu terbang menukik tajam menghantam padang gurun dekat Mina Jabel Ali, 40 kilometer dari Abu Dhabi pada 23 September 1983. Sebagian korban tewas adalah warga negara Pakistan yang hendak kembali ke Abu Dhabi dan Bahrain setelah menghabiskan liburan Idul Adha bersama keluarga mereka di kampung halaman. Berdasarkan hasil penyelidikan American National Transportation Safety Board terhadap kotak hitam yang dirilis pada 1987, pesawat jenis Boeing 737-2P6 itu meledak karena bom waktu yang diletakkan di bagasi.
Kita Akhiri dengan peristiwa 23 September 1968, Hari Bahari Nasional dirayakan pertama kali.
Melalui Surat Keputusan No 249 tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan 23 September menjadi Hari Maritim.Menyusul peristiwa Gerakan Satu Oktober 1965 jabatan Presiden Soekarno digantikan Soeharto.Indonesia yang dipimpin Presiden Soeharto untuk pertama kali merayakan Hari Bahari pada 23 September 1968 di Manado.Soeharto berharap peringatan ini dapat dijadikan momentum untuk melestarikan serta meningkatkan potensi bahari nusantara mengingatIndonesia memiliki bentang lautan yang indah karena lebih dari 70 persen dari wilayah Indonesia adalah lautan.