Sulawesi Selatan tidak hanya memiliki hasil lautnya yang berlimpah tetapi juga ada pesona alam yang dapat anda kunjungi ketika berada di Sulawesi selatan, yaitu Pulau Selayar. Pulau Selayar merupakan pulau kecil yang berada di Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Ibukota Kabupaten Selayar adalah Kota Benteng. Perjalanan menuju Pulau Selayar memerlukan waktu sekitar 10 jam dari Kota Makasar.
Pulau Selayar memiliki pantai-pantai dengan pasir putih yang sangat halus seperti, Pantai Pamatata, Pantai Tanaera, Pantai Lansangireng, Pantai Taloiya, Pantai Pabadilang, Pantai Rampang-Rampangan, dan Pantai Labuang Nipaiya.
Tidak hanya keindahan pantai, Pulau Selayar juga menyajikan panorama bawah laut yang indah di Taman Nasional Takabonerate. Di sini ada karang atol dengan luas 220.000 hektar dan merupakan karang atol terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia.
di Pulau Selayar anda juga dapat melihat keunikan yang terdapat di Perkampungan Toa Bitombang yang merupakan perkampungan tertua di Pulau Selayar. Keunikan dari perkampungan ini adalah rumah-rumah beratap bambu dengan penopang kayu yang tinggi, Tiang-tiang rumah menggunakan kayu Bitti atau Holasa yang memilii kualitas yang baik, itu sebabnya rumah-rumah di perkampungan ini tetap kokoh walaupun telah berusia ratusan tahun.
Keunikan lain dari desa ini adalah penduduknya yang sebagian besar berusia di atas 90 tahun tetapi masih dapat melakukan aktivitas produktif seperti beternak dan berkebun. Keindahan pantai, laut, bangunan, kebudayaan, aktivitas masyarakat dan berbagai keunikan alam dan masyarakat merupakan pesona Pulau Selayar yang menarik untuk dilihat dan dinikmati.
Berwisata ke banyuwangi, Jawa Timur, cobalah nikmati beragam kuliner khasnya. Misalnya saja Sego Cawuk. Kuliner dari kota bertajuk The Sunrise of Java ini biasanya dinikmati sebagai menu sarapan pagi. Dinamakan Sego Cawuk karena dulunya makanan ini dimakan dengan cara dicawuk atau dimakan menggunakan sendok daun pisang yang dilipat. Alas penyajiannya juga menggunakan daun pisang.
Dalam seporsi Sego Cawuk terdiri dari nasi putih yang disiram dengan dengan kuah pindang dan kuah trancam (kuah yang di dalamnya berisi parutan kelapa dan jagung bakar yang diserut). Kuah pindang yang digunakanpun cukup unik, karena kuah pindang ini dimasak dengan cara di Gendam, cara memasak yang cuma ada di Banyuwangi. Cara memasak gendam kuah pindang yaitu dengan memanaskan gula pasir hingga menjadi caramel lalu dicampur dengan air dan dibiarkan mendidih, setelah itu dicampurkan rempah laos dan asam wadung. Terakhir memasukkan ikan laut ke dalam kuah hingga matang. Kemudian Sego Cawuk disajikan dengan beberapa lauk pauk, seperti telur masak pindang, pelasan ikan laut, dan coco tahu (sejenis tahu yang dimasak dengan kelapa). Satu lagi lauk yang tak boleh ketinggalan, yaitu semanggi sambal sereh. Daun semanggi rebus yang diberi sambel sereh yang rasanya pedas asam karena berasal dari campuran cabe rawit, terasi, gula, dan belimbing wuluh sebagai pengganti tomat.
Sego Cawuk punya Kuah berwarna merah kuning dengan taburan bawang goreng. Saat dihidangkan, tercium bau gurih dan harum saat masakan ini. Ketika disantap, anda akan merasakan manis, gurih, asam, dan pedas yang tersaji dalam satu porsi Sego Cawuk. Tak sulit menemukan kuliner ini di Banyuwangi. Hanya saja, karena ini merupakan menu sarapan pagi, untuk menikmatinya, jangan membelinya terlalu siang. Soal harga, kuliner ini cukup terjangkau, seporsi nasi Cawuk dibandrol seharga Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000.
Bintan kembali menjadi tuan rumah untuk event sport tourism bertaraf internasional bertajuk Triathlon Ironman 70.3. Sport Tourism yang masuk dalam 100 CoE (Calender of Event) 2019 Kementerian Pariwisata ini digelar 25 Agustus 2019 di Plaza Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kompetisi dunia triathlon jarak jauh ini terbuka bagi atlet amatir juga amatir elit untuk berlaga memperebutkan slot di Kejuaraan Dunia Ironman 70.3 yang akan diadakan di Taupo, Selandia Baru pada 2020 mendatang. Ironman 70.3 merupakan salah satu seri kejuaraan triathlon yang diatur oleh korporasi triathlon dunia WTC. Angka 70.3 tersebut mengacu kepada total jarak yang dilombakan yaitu 70,3 mil atau 113 kilometer yang terdiri atas renang 1,9 kilometer, sepeda 90 kilometer, dan lari 21,1 kilometer.
Pada tahap pertama lomba yaitu Perfect Swim Conditions, semua peserta wajib berenang di perairan Teluk Lagoi. Setelah itu, dilanjutkan dengan Spectacular One-Lap Bike Course. Pada tahap kedua ini, peserta akan bersepeda di jalanan berkelok melewati bagian barat laut pulau. Peserta akan bersepeda sembari menikmati pemandangan hutan dan pantai. Setelah menempuh perjalanan sekitar 90 Kilometer, barulah peserta naik ke tahap terakhir yaitu Scenic Run Course. Peserta akan berlari 2 lap dengan pemandangan Teluk Lagoi. Penyelenggaran tahun ini ada sedikit perubahan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perubahan pertama yaitu adanya sistem rolling start di renang. Dalam hal ini, peserta akan dibagi ke dalam sejumlah grup yang terdiri atas empat orang yang akan dilepas setiap enam detik di start.Perubahan itu menggantikan sistem start berbarengan di tahun sebelumnya. Kemudian tahun ini panitia menyediakan sejumlah titik rain shower yang menyemprotkan air di jalur lomba untuk menyegarkan para peserta.
sebanyak 882 peserta dari 55 negara sudah mendaftarkan diri dalam kompetisi olahraga Triathlon Ironman 70.3. Mereka berasal dari Singapura, Indonesia, Australia, Great Britain, Filipina, Japan, India, Prancis, New Zealand, dan Amerika Serikat. Ditargetkan akan ada sekitar 1200 peserta meramaikan acara ini. Dalam kompetisi tersebut, para peserta tak hanya diajak menikmati bentangan pesisir Bintan yang memukau, perbukitan hijau, namun juga memiliki kesempatan untuk menyusuri desa-desa yang ada di Bintan. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, sport tourism secara langsung akan berdampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi di daerah setempat. Peserta akan melihat lebih dekat ‘wajah’ Bintan dan menikmati semua yang tersaji.
Kanker payudara merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi pada perempuan.Berbagai metode pengobatan kanker terus diupayakan untuk pengobatan kanker payudara. Termasuk dengan mengeksplorasi bahan alam untuk digunakan sebagai agen kemoterapi kanker payudara yang efektif dan minim efek samping.Seperti yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melakukan penelitian guna menemukan potensi baru dalam pengobatan kanker payudara. Mereka melakukan penelitian untuk menemukan efek anti kanker yang terdapat di bonggol pisang terhadap kanker payudara.
Dari sejumlah studi terdahulu, bonggol pisang diketahui mengandung banyak senyawa flavonoid, seperti kuersetin, kaempferol, dan rutin. Salah satu anggota tim, Mila Hanifa menjelaskan, salah satu agen kemoterapi kanker payudara yang terbukti efektif adalah doksorubisin. Namun, doksorubisin memiliki kelemahan berupa efek samping apabila digunakan dalam dosis tinggi maupun jangka panjang. Oleh karena itu, mereka terdorong mengeksplorasi dan meneliti lebih dalam penggunaan bahan alam yang minim efek samping berupa bonggol pisang kepok.Hasil uji memperlihatkan bahwa ada potensi dari ekstrak bonggol pisang dapat meningkatkan efektivitas doksorubisin sehingga dapat dikembangkan sebagai pencegah kanker maupun sebagai suplemen dalam pengobatan kanker
Mila menyampaikan untuk memberikan kenyamanan dalam konsumsi, mereka memformulasikan ekstrak bonggol pisang dalam bentuk effervescent atau tablet yang menghasilkan gas ketika dimasukan ke dalam air. tablet bonggol pisang ini diberi nama NACOVENT atau banana corm effervescent. effervescent dipilih karena memiliki sensasi soda dan rasa segar setelah dikonsumsi, proses penyerapan dalam tubuh cepat serta mudah digunakan. Penelitian yang dilakukan ketiga mahasiswa ini berhasil memperoleh dana hibah penelitian dari Kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi. Bahkan, berhasil lolos untuk melaju dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2019 yang akan digelar pada 27-31 Agustus 2019 mendatang di Universitas Udayana, Bali.