Lima Negara yang memiliki kekuatan nuklir global membuat pernyataan bersama untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, dan menghindari konflik akibat penggunaannya.
Pernyataan itu juga berjanji untuk mematuhi artikel kunci dalam NPT, bahwa negara-negara berkomitmen untuk pelucutan senjata nuklir secara penuh di masa depan. Senjata nuklir pernah digunakan AS di Jepang pada akhir Perang Dunia II. Yaitu lewat pemboman di Hiroshima dan Nagasaki dengan dampak yang sangat mengerikan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengapresiasi pernyataan bersama tersebut dengan mengemukakan bahwa keberadaan 13 ribu senjata nuklir di seluruh dunia merupakan ancaman yang berkembang, dengan risiko bahwa senjata itu dapat digunakan kapan pun. Penyebaran lebih lanjut dari senjata semacam itu harus dicegah. Perang nuklir tidak boleh sampai terjadi, mengingat dampaknya yang sangat dahsyat.
Meski berpengaruh, pernyataan bersama kelima negara tersebut tentu tidak serta merta mampu menghilangkan semua senjata nuklir di dunia.Beberapa negara lain seperti Iran, Korea Utara, India dan Pakistan, diketahui juga telah mulai mengembangkan senjata nuklirnya.Sementara Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklir tetapi tidak pernah secara resmi mengakui hal tersebut.
Betapapun, pernyataan kesepakatan pencegahan senjata nuklir itu diyakini dapat membantu meningkatkan rasa saling percaya antar negara. Termasuk menggantikan persaingan di antara kekuatan-kekuatan besar dengan koordinasi dan kerja sama. Di samping itu, diharapkan juga dapat mencairkan ketegangan yang kerap timbul diantara negara negara berkekuatan nuklir seperti Rusia dan AS yang terkadang masih menyisakan jejak Perang Dingin di masa lalu.
Fakta yang tidak dapat dipungkiri adalah, potensi perang nuklir itu pada dasarnya tetap ada. Banyak negara berupaya meningkatkan kekuatan militernya termasuk senjata nuklir, demi menjaga dari ancaman pihak lain.Padahal, terkadang perang dapat dicegah atau bahkan ‘dimenangkan’ dengan berbagai caralain, seperti diplomasi, menahan diri ataupun menghindar. Dengan demikian, perang nuklir dapat dihindari, dunia pun dapat diselamatkan dari kehancuran dan dampak yang mengerikan bagi umat manusia.
VOI KOMENTAR Sepanjang tahun 2021 bangsa Indonesia berkutat dengan dua pekerjaan besar, yakni memutus rantai Covid-19 dan menjaga perekonomian agar tetap tumbuh.
Presiden Widodo (Jokowi) melalui unggahannya di akun resmi instagram @jokowi di Jakarta, satu hari menjelang pergantian tahun 2022, menyebutkan usaha mengatasi masalah pandemi dan ekonomi harus seimbang, meski pandemi sejauh ini sudah semakin melandai.
Sementara di hari pertama tahun 2022, Presiden mengatakan, selama hampir dua tahun terakhir ini, seperti halnya negara-negara lain di dunia, bangsa Indonesia pun mengalami berbagai cobaan. Baik itu berupa pandemi Covid-19, resesi ekonomi maupun situasi ketidakpastian yang tinggi. Menurutnya, Indonesia telah melewati berbagai ujian berat yang menempa bangsa ini menjadi lebih kuat. Dengan tempaan itu, Presiden mengajak seluruh pihak agar memiliki semangat baru dan bekerja untuk Indonesia Maju.Diyakini, semua ujian di tahun 2021 itu, telah lebih menguatkan dan menyatukan bangsa Indonesia.
Apa yang disampaikan presiden sudah sepatutnya mendapat perhatian dari semua pihak, untuk kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi mengingat Indonesia tahun ini memiliki banyak pekerjaan besar. Seperti pemulihan ekonomi, mengatasi masalah kesehatan, dan juga menyukseskan penyelenggaraan pertemuan-pertemuan kelompok negara-negara ekonomi besar/maju G-20.
Sebagaipejabat Presidensi G20, Indonesia bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan seluruh rangkaian kegiatan kelompok G20 selama setahun kedepan. Aktivitas G20 dalam setiap presidensi normalnya mencakup 3-4 pertemuan tingkat working group (WG), 3-4 tingkat deputi, 2-4 tingkat Menteri dan diakhiri dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri oleh para Kepala Negara anggota G20.
Selain kesiapan sebagai Presidensi G20, Indonesia juga masih harus tetap berjuang mendorong pertumbuhan ekonomi serta menahan laju penyebaran Covid-19.Penyebaran kasus Covid-19 di dunia mencetak rekor tertinggi akhir-akhir ini akibat varian Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti adanya 'tsunami' COVID yang akan membebani sistem kesehatan global.
Untuk itu, ajakan Presiden kepada seluruh pihak agar memiliki semangat baru dan bekerja untuk Indonesia Maju di tahun 2022 ini sudah sepatutnya diikuti. Selamat Tahun Baru 2022.
VOI PESONA INDONESIA Tradisi Roah Segare merupakan bentuk rasa syukur masyarakat nelayan di Desa Kuranji Dalang kepada Allah atas hasil laut yang melimpah. Roah Segare diselenggarakan setiap bulan Muharram dalam penanggalan hijriah. Tradisi ini terus mereka lakukan turun-temurun hingga saat ini sebagai bentuk rasa syukur, juga karena telah dijauhkan dari segala macam bentuk musibah.
Prosesi Roah Segare dimulai dengan pembacaan Barzanji, Selakaran (melantunkan zikir dan sholawat Nabi Muhammad Saw secara bersama-sama, sambil berdiri, dan membentuk lingkaran), dan doa kepada Allah. Kemudian, dilanjutkan dengan mendoakan Dulang Penamat (sesaji) untuk kemudian dibawa ke bibir pantai. Dulang tersebut kemudian dilarung ke laut. Proses larung itu adalah simbol dari rasa syukur masyarakat nelayan dengan hasil laut yang melimpah. Dalam tradisi Roah Segare, ada beberapa ketentuan adat yang harus dilakukan. Misalnya nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari setelah ritual Roah Segare berlangsung. Ini untuk memberi waktu untuk laut memulihkan diri sejenak, setelah selama ini diambil hasilnya oleh nelayan. Jika dilanggar, masyarakat setempat percaya, nelayan akan mendapat bala bencana. Setelah tiga hari nelayan baru boleh melaut dengan harapan dan semangat baru, yaitu mendapat tangkapan yang melimpah.
Setelah prosesi melarung, masyarakat beserta para tamu pun disuguhkan makan yang telah didoakan tadi. Mereka melakukan tradisi Begibung atau makan bersama dalam satu wadah besar atau nampan. Makan bersama ini sebagai wujud kebersamaan dan kekeluargaan para nelayan di Pantai Kuranji. Roah Segare kini bukanlah hanya tradisi semata. Tradisi masyarakat Lombok ini terus dilakukan dan dikembangkan agar menajdi salah satu ikon wisata di Lombok Barat.
VOI PESONA INDONESIA Provinsi Jambi berada di bagian tengah Sumatra yang berdekatan dengan Sumatra Selatan dan Barat. Oleh karenanya, makanan khas Jambi memiliki banyak kemiripan dengan dua provinsi terebut. Salah satu makanan khas Jambi yang mempunyai cita rasanya mirip dengan kuliner Sumatra Selatan dan Barat adalah Gulai Tepek Ikan. Teksturnya mirip pempek khas Palembang, tetapi disajikan dengan kuah gulai yang kental dan rasa rempahnya kuat seperti kuliner khas Sumatra Barat.Jadi, jika Sumatra Selatan terkenal dengan pempek dan Sumatra Barat mempunyai gulai, maka Jambi memiliki Gulai Tepek ikan, yang merupakan kuliner khas Jambi dengan perpaduan cita rasa Minang dan Palembang.
Olahan ikan air tawar seperti tenggiri, gabus dan belida pun populer di ketiga wilayah ini, yaitu Provinsi Jambi, provinsi Sumatra Selatan dan Sumatra Barat。Untuk membuat Gulai Tepek Ikan, ikan tenggiri atau gabus diadon bersama tepung sagu dan bawang putih, kemudian dibentuk seperti pempek lenjer dan dimasak hingga matang。 Adonan ini lalu dicampurkan ke dalam kuah santan gulai yang gurih asam。Rasa asam pada kuah gulai berasal dari penggunaan nanas. Selain nanas, setidaknya ada belasan bumbu yang jadi bahan pembuatan kuah gulai seperti, kemiri, bawang merah, bawang putih, serai, kunyit, lengkuas, jahe merah, santan kelapa, garam dan gula。Langkah terakhir ialah memasukkan tepek ikan yang telah dipotong kecil-kecil, lalu tambahkan nanas, gula dan garam sesuai selera。
nama ‘tepek’ sendiri sebenarnya berarti dipadatkan atau dipipihkan. Ditepek-tepek sesuai dengan proses ketika membuat adonan ikan dan sagu, sebelum akhirnya direbus hingga matang. Tepek ikan yang sudah matang kemudian didinginkan dan dipotong kecil-kecil berbentuk jajaran genjang。Gulai tepek ikan bisa dijumpai pada saat-saat tertentu seperti pernikahan, kenduri atau acara adat Jambi. Gulai Tepek Ikan ini cocok dimakan bersama nasi gemuk//.