VOI PESONA INDONESIA Taman Wisata Puncak Bila terletak di pegunungan Bila, Kecamatan Bila, Kabupaten Sidrap. Lokasinya 215 kilometer arah utara dari ibukota provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan dari ibukota kabupaten Sidrap, jaraknya sekitar 36 kilometer dari arah timur. Objek wisata ini memadukan wisata modern dengan perpaduan keindahan alam. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Taman wisata yang telah dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Terbaik Sulawesi Selatan 2016 lalu yang mempunyai beragam wahana wisata yang menarik. Bagi pengunjung yang ingin berenang bisa mencoba waterboom. Selain itu, para pengunjung juga bisa menantang adrenalin dengan menaiki flying fox. Menikmati pemandangan alam sambil meluncur tentunya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Sementara aktivitas santai sambil menikmati panorama yang ada juga bisa dilakukan dengan menaiki sepeda air.
Setiap wahana permainan di Taman wisata Puncak Bila memiliki tarif tersendiri untuk bisa menikmatinya. Berwisata ke Taman Wisata Puncak Bila saat ini semakin menyenangkan, terlebih ketika pengelola taman wisata ini membuat spot foto menarik, berupa sepeda raksasa dengan panjang 14,71 meter dan tinggi 7,15 meter. Spot foto Sepeda raksasa ini diklaim sebagai sepeda terbesar di dunia dan telah menjadi ikon baru taman wisata Puncak Bila.
Selama perjalanan menuju Taman Wisata Puncak Bila, anda akan melewati deretan hamparan sawah hijau dan perkebunan. Untuk masuk ke lokasi wisata, anda dikenakan tiket masuk Rp 15.000 untuk hari senin hingga jumat. Untuk hari sabtu dan minggu sebesar Rp 20.000. Sedangkan saat hari libur nasional, wisatawan harus membayar Rp 25.000. Masuk ke Taman Wisata Puncak Bila, Aneka wahana permainan bisa anda nikmati sepuasnya. Di lokasi Taman wisata Puncak Bila, terdapat pula puluhan gazebo untuk tempat melepas lelah.
VOI PESONA INDONESIA Goa Batu Cermin yang terletak di Desa Wae Sambi, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan hanya berjarak 4 Km dari Labuan Bajo merupakan ibukota dari Manggarai Barat. Penemu Goa ini adalah Theodore Verhoven, seorang pastor Belanda yang juga seorang arkeolog pada tahun 1951. Menurut sang penemu, Theodore Verhoven, goa ini tadinya berada di bawah laut yang setelah jutaan tahun terangkat ke permukaan darat. Karena goa batu cermin adalah tempat yang pernah berada di bawah laut, maka di bagian dindingnya bisa dilihat beberapa fosil koral, kura-kura, dan penyu. Obyek wisata seluas 19 hektar dengan tinggi goa sekitar 75 meter ini biasanya ramai pada siang hari. Pada waktu memasuki goa, anda akan merasa tubuh anda diapit oleh tebing yang menjulang tinggi. Semakin dalam anda memasuki goa, anda akan merasakan udara yang semakin sejuk dan semakin sedikit cahaya yang akan anda peroleh. Sebelum memasuki goa, anda biasanya akan dibekali senter oleh pemandu wisata. Ini karena Goa Batu Cermin sangat gelap dan sempit.
Untuk bisa melihat fosil kura-kura di dinding goa ini, anda harus berjalan sekitar 20 meter dan karena sempit dan udaranya terbatas, wisatawan yang yang masuk goa pun dibatasi, misalnya 10 orang sekali masuk dan yang lainnya menunggu di luar. Menunggu pun tidak terlalu lama, hanya 30 menit. Goa ini diberi nama Goa Batu Cermin karena di dalam goa ada lubang di atas, sehingga siang hari sinar matahari bisa masuk ke dalam goa melalui celah sempit itu. Saat hujan, air hujan akan memasuki goa dan menimbulkan genangan. Genangan air yang terkena sinar matahari akan membuat anda bisa melihat wajah sendiri di genangan yang menggenangi goa itulah yang menyebabkan mengapa goa ini dinamakan Goa Batu Cermin.
Menuju ke lokasi Goa Batu Cermin ini tidaklah susah dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Dari depan pelabuhan Labuan Bajo anda bisa menggunakan angkutan umum atau motor. Angkutan ini hanya bisa membawa anda sampai di depan jalan masuk kawasan ini, setelah itu anda harus berjalan kurang lebih 10-15 menit menuju pos informasi Batu Cermin. Untuk masuk ke Goa Cermin ini, anda harus membayar tiket sebesar Rp 10.000 ditambah dengan biaya guide selama berada di dalam gua sekitar Rp 20.000.
VOI KOMENTAR Dalam Upaya mencegah penyebaran virus dan melacak mobilitas masyarakat di masa pandemi, pemerintah indonesia mewajibkan vaksinasi Covid19 bagi mayoritas warga. Untuk itu, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pemerintah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada ponsel. Di era digital sekarang ini, cara tersebut dianggap praktis sebagai bukti seseorang telah divaksinasi Covid19// PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).
Sayangnya, tidak sedikit warga yang mengalami kesulitan mengunduh aplikasi PeduliLindungi lantaran berbagai alasan. Antara lain, memori di perangkatnya terlanjur penuh, atau tidak memiliki ponsel cerdas. Bahkan tidak sedikit pula yang mengaku kesulitan mengunduh aplikasi PeduliLindungi karena tidak tahu caranya.//
Untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan, kemudian memperbaiki mekanisme terkait peraturan seputar penggunan aplikasi PeduliLindungi. Khususnya saat bepergian dengan menggunakan transportasi umum.//
Siaran Pers Kementerian Kesehatan, menyebutkan, mulai bulan Oktober 2021 mendatang, diberikan sejumlah opsi untuk menunjukkan status vaksinasi seseorang. Seseorang yang tidak punya ponsel pintar dan akan melakukan perjalanan udara maupun dengan kereta api, tidak perlu mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Cukup dengan sertifikat vaksin dan hasil tes swab PCR maupun antigen, keberadaannya terkait penyebaran Covid19 tetap bisa teridentifikasi melalui NIK (Nomor Induk Kependudukan) saat membeli tiket.
Kemenkes menjanjikan kesiapan pemberlakuan peraturan tersebut di bandara melalui integrasi data dengan tiket pesawat. Begitu pula dengan validasi hasil tes dan sertifikat vaksin pada tiket kereta api.
Upaya ini patut diapresiasi, karena diketahui banyak warga masyarakat yang mengeluhkan penggunaan aplikasi tersebut. Tidak semua masyarakat Indonesia memiliki ponsel cerdas dan canggih serta memahami dan mampu menggunakan aplikasi ini. Apalagi, tidak jarang aplikasi ini bermasalah ketika diakses oleh ribuan bahkan jutaaan warga masyarakat pada waktu yang bersamaan.
Berdasarkan data dari Kemenkes, pada awal Juli 2021 jumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi masih di bawah 1 juta orang. Kini aplikasi ini sudah diakses oleh kurang lebih 9 juta orang dengan 48 juta kali diunduh serta sekitar 55 juta pengguna bulanan.//
Kemenkes juga akan menjadikan fitur pada aplikasi PeduliLindungi bisa diakses di aplikasi lain dengan berkoordinasi dengan berbagai platform digital. Dengan begitu, masyarakat tidak harus menggunakan PeduliLindungi namun bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada di PeduliLindungi melalui aplikasi di platform digital lain.//
Semoga Integrasi aplikasi PeduliLindungi yang terkoneksi dengan hasil tes, hasil tracing kontak erat, sampai akses telemedicine untuk layanan obat gratis, serta terintegrasi dengan sistem karantina, bisa berjalan lancar.
VOI PESONA INDONESIA Kabupaten Malang di Jawa Timur mempunyai banyak pantai yang indah, salah satunya adalah Pantai Batu Bengkung. Pantai Batu Bengkung ini terletak di desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Pantai ini dinamai Pantai Batu Bengkung, karena di pantai ini terdapat batu karang yang membentang sangat panjang di antara dua bukit yang membengkung hempasan ombak. Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari Kota Malang, hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan。
Karena berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, membuat pantai ini memiliki ombak yang ganas. Oleh karena itu di sini dilarang untuk berenang。Pada waktu-waktu tertentu, ombak ganas pantai ini akan dipecah oleh deretan karang yang membentang sepanjang pantai. Air laut yang melewati sederetan karang pasti akan terjebak di cekungan karang. Kondisi ini membuat cekungan karang tersebut terisi air menyerupai kolam.
Salah satu keunikan pantai ini adalah adanya batu melengkung di bibir pantai. Keberadaan batu melengkung inilah yang menjadi ikon andalan dari Pantai Batu Bengkung. Anda juga bisa menemukan sebuah bukit, di mana anda bisa menikmati keindahan sekitar pantai dengan lebih jelas. Ketika anda mencapai tebing, anda akan meilihat pemandangan yang sangat eksotis berupa hamparan batu yang memanjang datar dan menjulang ke arah lautan yang berwarna biru.
di Pantai Batu Bengkung ini anda juga bisa menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang indah. Ini karena Pantai Batu Bengkung adalah salah satu pesisir yang menghadap langsung ke arah barat. Oleh karena itu menjelang matahari terbenam, pantai ini banyak dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan tenggelamnya matahari。 Banyak pula orang yang memilih mendirikan kemah di sekitar pantai. Tersedianya beberapa faisilitas yang dibutuhkan seperti toilet, parkir 24 jam serta warung makan membuat pengunjung semakin betah untuk berlama-lama menikmati keindahan pantai ini。
untuk masuk ke daerah pantai Batu Bengkung ini anda tidak usah khawatir , karena anda hanya membayar Rp. 5000. Harga tersebut belum termasuk parkir; di sini setiap kendaraan yang masuk dikenakan biaya Rp. 5000 dan Rp. 10.000 bagi kendaraan yang akan menginap. Sedangkan untuk anda yang ingin berkemah tidak dikenakan biaya tambahan lagi. Saudara, apabila anda belum menentukan tempat liburan anda, Pantai Batu Bengkung bisa menjadi pilihan anda.