Suprapto

Suprapto

21
February

UniRenk merilis daftar Universitas Islam terbaik dunia 2021 atau 2021 Top Islamic Universities versi UniRenk pada Rabu (18/2). Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, menempati posisi nomor satu. Sebagai kampus Islam terbaik, UMM mengalahkan University of Science and Technology dari Iran dan Cairo University dari Mesir, pada urutan kedua dan ketiga. Urutan keempat Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan kelima Umm Al-Qura University Arab Saudi.

UniRenk merupakan lembaga pembuat rangking perguruan tinggi internasional yang berpusat di Sydney, Australia. Setiap tahun lembaga ini merilis hasil survei perguruan tinggi terbaik di dunia dengan indikator penilaian berbasis matrik web yang dibuat oleh UniRank.

Dikutip dari laman resmi www.4icu.org, daftar kampus Islam terbaik merujuk pada tiga faktor. Yaitu pertama, diakreditasi oleh organisasi pendidikan tinggi yang sesuai di setiap negara. Kedua, menawarkan setidaknya gelar sarjana empat tahun, atau gelar pascasarjana (gelar magister dan doktoral). Ketiga, memberikan kursus terutama dalam format pendidikan tradisional, tatap muka, dan nonjarak jauh.

UniRenk menjelaskan penyusunan daftar universitas Islam terbaik dunia dilakukan berdasarkan metrik web yang valid, tidak bias, dan tidak dapat dipengaruhi, yang disediakan oleh sumber intelijen web independen dari data yang dikirimkan oleh universitas itu sendiri.

Selain itu UniRank juga merilis 15 universitas terbaik di Indonesia 2021 untuk semua kategori, baik negeri, swasta dan universitas Islam. Tiga diantaranya adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada posisi pertama, Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat posisi kedua disusul Universitas Diponegoro (Undip).

19
February

Hari Ini Dalam Sejarah. Kami awali dengan peristiwa tanggal  19 Februari 1948- Konferensi Pemuda dan Mahasiswa Asia Tenggara untuk Kebebasan dan Kemerdekaan dimulai.

The Conference of Youth and Students of Southeast Asia Fighting for Freedom and Independence atau Konferensi Pemuda dan Mahasiswa Asia Tenggara untuk Kebebasan dan Kemerdekaan diselenggarakan di Calcutta, India pada 19 hingga 23 Februari 1948. Konferensi ini diselenggarakan oleh Federasi Pemuda Demokratis Dunia dan International Union of Students. konferensi ini diklaim sebagai titik awal serangkaian pemberontakan komunis bersenjata di negara-negara Asia. Konferensi ini dihadiri oleh delegasi dari Burma, Cina, Ceylon, India, Indonesia, Malaya, Nepal, Pakistan, Filipina, Uni Soviet dan Vietnam.

Beralih ke peristiwa tanggal  19 Februari 1960, Prototipe Roket penelitian Tiongkok T-7 diluncurkan.

T-7 adalah nama dari roket Sounding Rocket tiongkok pertama yang diluncurkan ke orbit. Prototipe T-7 diluncurkan pertama kali pada 19 Februari 1960 diluncurkan pertama kali dan roketnya diluncurkan pada 13 September 1960. T-7 membawa muatan 25 kg hingga ketinggian 58 kilometer. T-7 memiliki panjang 8 meter, berat peluncuran 1138 kg dan diameter 45 sentimeter. Sounding rocket disebut juga sebagai roket penelitian. Roket ini dirancang untuk melakukan pengukuran dan melakukan percobaan ilmiah selama penerbangan sub-orbital tersebut.

Kita akhiri dengan  peristiwa tanggal 19 Februari 1986- Pembantaian Akkaraipattu.

Pembantaian Akkaraipattu terjadi pada 19 Februari 1986 ketika sekitar 80 pekerja Tamil di bidang pertanian diduga dibunuh oleh personil tentara Sri Lanka. Jasad mereka dibakar di Provinsi Timur Sri Lanka. Insiden tersebut terungkap hanya beberapa hari kemudian setelah para pemimpin masyarakat mengunjungi lokasi terpencil dekat kota Akkaraipattu, di mana pekerja pertanian ditembak.

19
February



Diantara upaya keras Dunia  untuk mengenyahkan covid19, maka yang kecurangan, menjual vaksin palsu atau bahkan melakukan imunisasi kosong atau tanpa vaksin menjadi sangat ironi.
Setelah Vaksin yang ditunggu-tunggu untuk mengatasi covid19  berhasil diproduksi massal ternyata kelemahannya adalah potensi beredarnya vaksin palsu.  Warga Tiongkok melakukan pemalsuan itu akhir tahun lalu, dan mengirimnya ke HongKong dan dikirim ke berbagai negara yang belum ditemukan negara mana. Tentulah ini menimbulkan keresahan. Terutama bagi negara-negara yang telah memesan vaksin Sinovac dari Tiongkok. Sebenarnya praktik pemalsuan ini gampang ditebak dan harusnya bisa diantisipasi oleh otoritas Tiongkok. Siapa yang tidak tergiur untuk ikut meraup Untung dari produksi massal  vaksin. Agar pemalsuan yang merugikan pemakai vaksin tidak terjadi, maka harusnya ada pengaman berlapis yang dibuat. Tapi kenyataannya memang tidak seperti harapan.  Operasi pemalsuan ini mulai terkuak pada akhir tahun lalu. Ada puluhan orang kabarnya diperiksa dan akan ditindak. Wajar kalau negara2 yang sudah memesan sinovac dari Tiongkok meminta kejelasan dan jaminan bahwa sinovac yang dikirim ke negara pemesan adalah yang asli. Karena si pemalsu ternyata juga bekerjasama dengan orang dalam produsen Sinovac. Sungguh ironis dalam kondisi pandemi menyangkut nyawa dan hidup orang banyak masih ada yang mau bermain curang dan culas.  Sementara di negara bagian  Nuevo Leon, Meksiko enam orang telah ditahan di negara karena memproduksi vaksin covid-19 palsu.  Kabar ini disampaikan oleh Kementerian Keamanan dan Perlindungan Sipil Meksiko.  Kementerian Keamanan dan Perlindungan Sipil Meksiko juga meminta warga untuk waspada terhadap peredaran vaksin palsu. Kementerian tersebut menganjurkan warga menerima vaksin hanya di pusat kesehatan negara bagian dan rumah sakit.  
Di Indonesia, untuk mencegah peredaran vaksin Corona palsu, BPOM telah memiliki mekanisme pengawasan peredaran secara daring. Pihak BPOM juga bekerja sama dengan Kominfo dan sejumlah marketplace di Indonesia untuk mengawasi peredaran vaksin khususnya yang dijual di e-commerce.
Keculasan dan keinginan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan memalsukan vaksin  membuat kondisi  tidak pasti akibat covid19 ini semakin tidak pasti. Tentu kita berharap walaupun negara pemakai vaksin tengah bersiap melakukan cross check agar tidak memakai vaksin yang palsu, seyogyanya negara produsen  vaksin harus lebih berhati2, melakukan pengawasan berlapis atau jika dimungkinkan hukum seberat-beratnya pelaku kejahatan pemalsu vaksin tersebut. Hingga timbul efek jera dan kepercayaan pemakai vaksin bisa Kembali muncul.


19
February

Pesona Indonesia kali ini akan memperkenalkan kepada anda Tari Cokek. Tari Cokek merupakan perpaduan antara kebudayaan Betawi dengan unsur China yang sudah ada sejak awal abad ke-20.
Kata cokek sebenarnya berasal dari bahasa Cina, yakni cukin, berarti selendang yang panjangnya kurang dari satu meter, dipakai oleh para penari wanita untuk menggaet pasangannya. Ada pula yang mengartikan 'cokek' sebagai "penyanyi merangkap penari" dan biasanya cokek dipanggil untuk memeriahkan suatu hajatan, saat kenduri, atau perayaan. Para Cokek disamping menyemarakan suasana pesta dengan nyanyian dan tarian, mereka juga membantu para tamu dalam perjamuan, seperti menuangkan minuman, menambah nasi atau lauk pauk dengan sikap luwes. Pada perkembangan selanjutnya, cokek diartikan sebagai tarian pergaulan yang diiringi oleh orkes gambang kromong dengan penari-penari wanita yang disebut wayang cokek. Para tamu diberi kesempatan untuk ikut menari bersama, berpasangan dengan para cokek.

        

Keistimewaan Tari  Cokek terlihat pada gerakan tubuh penarinya yang bergerak perlahan-lahan,  sehingga mudah untuk diikuti. Tarian diawali dari formasi memanjang, di mana  antara satu penari dengan penari lainnya saling bersebelahan. Setelah itu, kaki  para penari digerakkan melangkah maju mundur dengan diikuti rentangan tangan  setinggi bahu. Rentangan tangan itu disesuaikan dengan gerakan kaki yang  bergerak maju mundur tersebut. Gerakan ini kemudian dilanjutkan dengan ajakan  kepada para penonton untuk ikut bergabung menari. Ajakan kepada para penonton itu  dilakukan dengan cara mengalungkan selendang ke leher. Penari  menariknya maju ke  depan. Proses menari bersama ini dilakukan  berdekatan antara penari dengan penonton, namun tidak saling bersentuhan.

Pada awal kemunculannya, Tari Cokek dimainkan oleh tiga penari perempuan. Sekarang, pertunjukan Tari Cokek seringkali dimainkan oleh lima hingga banyak orang penari perempuan dan beberapa orang laki laki sebagai pemain musik yang sebagian ikut mengiringi tarian wanita. Busana yang dipakai penari tari Cokek berupa baju kurung dan celana dari bahan semacam sutra dengan warna yang mencolok. Pada ujung bawah celana biasanya diberi hiasan dengan kain yang serasi. Selembar selendang panjang terikat di pinggang dengan kedua ujungnya terjurai ke bawah. Rambut penari tersisir rapi ke belakang. Ada juga yang dikepang kemudian disanggulkan dengan bentuk tidak terlalu besar, lalu dihias dengan tusuk konde bergoyang-goyang. Kemudian diberi hiasan benang wol yang dikepang atau dirajut. Menurut istilah setempat disebut "burung hong", semacam burung pheonix yang dipercaya sebagai burung pembawa keberuntungan.