VOI PESONA INDONESIA Pesona Indonesia Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Museum W.R Soepratman. Pendengar, Melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013, setiap tanggal 9 Maret, masyarakat Indonesia kini merayakan Hari Musik Nasional. Hari Musik Nasional jatuh pada 9 Maret karena dianggap sebagai tanggal lahir Wage Rudolf Soepratman, seorang pahlawan dan pencipta lagu 'Indonesia Raya'. Karenanya, di peringatan Hari Musik Nasional ini, kami ajak anda berkelana ke Museum W.R Soepratman. Museum W.R Soepratman berlokasi di Jalan Mangga 21, Tambaksari, Surabaya. Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 10 November 2018. Risma menyatakan bahwa tujuan dibangunnya museum itu adalah sebagai tanda apresiasi bagi para pahlawan yang pernah mewarnai sejarah perjuangan bangsa di Surabaya. Selain itu juga, sebagai pengingat dan pembelajaran bagi generasi bangsa agar tahu dan menghargai jasa para pahlawan.
Museum WR Soepratman merupakan bekas rumah tinggal W.R Soepratman selama di Surabaya. Rumah ini sebenarnya adalah milik kakak dari W.R Soepratman, yaitu Rukiyem Supratijah. Pada 1936, barulah W.R Soepratman menempati rumah tersebut untuk bersembunyi dari kejaran pasukan Belanda akibat menciptakan lagu Indonesia Raya.Bentuk Museum ini pun masih tetap dibuat sama seperti rumah W. R Soepratman dahulu dengan aksen tempo dulu yang khas. Mengunjungi Museum ini, anda akan melihat tepat di depan museum patung W.R Soepratman tengah memainkan biola di samping bendera merah putih.Biasanya, wisatawan akan berfoto di spot depan patung W.R Soepratman ini.
ada banyak spot foto menarik di Museum ini dengan nuansa vintage atau zaman dulu. Misalnya, anda bisa berfoto di depan berbagai kotak kaca koleksi museum. Ada juga koleksi replika biola W.R Soepratman di museum ini. Ada juga satu ruangan yang menggambarkan beberapa penghargaan dari negara untuk W.R Soepratman, misalnya perangko lama, uang rupiah bergambar W.R Soepratman, hingga nama jalan di beberapa titik Kabupaten - Kota di Jawa Timur. Museum W.R Soepratman buka setiap Selasa sampai Minggu mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Pengunjung tak dipungut biaya untuk tiket masuk alias gratis. Museum ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan dan WiFi gratis.
Konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia per tahun masih cukup tinggi dibandingkan beberapa negara anggota ASEAN. Menurut data Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Organisasi Pangan Dunia (OECD-FAO), tahun 2018, konsumsi beras tahunan Indonesia per kapita mencapai 135 kg, lebih tinggi dari Filipina (115 kg), Thailand (99 kg), dan Malaysia (81 kg). Oleh karena itu, beras selalu menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintah Indonesia, terutama terkait perdagangan dan pertanian. Tahun 2020 lalu konsumsi beras masih tercatat di atas 90 kg per orang per tahun. Kebutuhan yang tinggi akan bahan pangan pokok ini, mengharuskan pemerintah Indonesia untuk memperhatikan ketersediaannya.
Demi menjamin stok di tahun 2021 ini, pemerintah akan mengimpor 1 juta ton beras, dilakukan melalui penugasan kepada Perusahaan Umum Urusan Logistik [Perum Bulog]. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan pada Kamis lalu [4/3/2021], menjaga ketersediaan beras di dalam negeri merupakan hal penting untuk dilakukan agar harganya bisa tetap terkendali.
Pemerintah akan melakukan dua kebijakan untuk penyediaan beras dalam negeri, setelah adanya program bantuan sosial beras selama pemberlakuan Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PPKM]. Pertama, pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah dan 500.000 ton lagi sesuai kebutuhan Bulog. Kedua, melaksanakan penyerapan gabah oleh Bulog dengan target setara beras 900.000 ton saat panen raya pada Maret-Mei 2021, dan 500.000 ton pada Juni-September 2021.
Untuk mengurangi konsumsi beras terutama beras impor, Kementerian Pertanian menargetkan tingkat konsumsi beras secara nasional turun sebesar 7 persen menjadi 85/kg/kapita per tahun hingga 2024. Penurunan konsumsi beras sebesar itu setara 1,77 juta ton atau senilai Rp17,78 triliun, suatu angka yang cukup besar. Untuk pengurangan konsumsi beras, diversifikasi pangan merupakan pilihan yang tepat. Karena dapat mengantisipasi krisis, menyediakan pangan alternatif, menggerakkan ekonomi dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat. Saat ini, setiap provinsi di Indonesia difokuskan memproduksi bahan pangan lokal selain beras. Setidaknya ada enam komoditas pangan yang didorong produksinya antara lain ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan sorgum.
Batu Angus merupakan salah satu wisata andalan Kota Ternate. Batu Angus merupakan objek wisata paling diminati wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Wisatawan yang berkunjung ke Ternate, pasti akan mengunjungi Batu Angus. Objek wisata Batu Angus letaknya sekitar 10 kilometer dari Kota Ternate. Objek wisata ini bisa dijangkau menggunakan angkutan kota dengan tarif sekitar Rp3.000 atau menggunakan taksi. Tiba di lokasi, anda masih harus berjalan sejauh 200 meter hingga tiba di Batu Angus.
Batu Angus merupakan hamparan batu yang tampak seperti hangus terbakar. Hamparan batu itu membentang dari kaki Gunung Gamalama hingga ke pantai. Bebatuan ini merupakan sisa lahar letusan Gunung Gamalama pada abad ke-17. Lahar yang telah berubah menjadi batu itu tampak seperti batu yang hangus terbakar. Karenanya masyarakat setempat menamainya Batu Angus. Selain terdapat hamparan batu yang hangus terbakar, di kawasan Batu Angus juga ada situs sejarah berupa tempat tewasnya seorang tentara Jepang yang parasutnya tidak terbuka normal setelah terjun dari pesawat pada Perang Dunia II.
Pemandangan menarik berupa hamparan bebatuan hangus ini menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Batu Angus. Kebanyakan wisatawan yang datang mengabadikan pemandangan unik ini dengan berfoto. Selain berfoto, anda yang datang ke Batu Angus juga bisa menyaksikan dan menikmati pemandangan Gunung Gamalama yang menghijau, bentangan laut dan juga pulau Halmahera yang bisa dilihat dari ketinggian di kawasan Batu Angus. Di lokasi seluas 10 hektar ini, anda pun bisa berkemah sambil menanti pemandangan matahari terbenam yang indah. Sayangnya, di lokasi wisata ini belum tersedia rumah makan. Karenanya, anda harus membawa sendiri bekal makanan anda.
Belum sampai seratus hari menjalankan pemeritahannya, Joe Bidden telah menunjukkan sikapnya terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi sehubungan kasus tokoh oposisi Rusia Alexey Navalny. BBC memberitakan Washington telah menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pejabat senior Rusia yang terlibat Tindakan peracunan kepada Alexei Navalny. Sanksi dijatuhkan kepada tujuh pejabat senior Rusia dan 14 kelompok yang ditengarai terkait dengan kegiatan peracunan dan proses produksi racun yang digunakan dalam usaha membunuh Navalny. Di bawah sanksi tersebut, Amerika Serikat membekukan asset para pejabat senior Rusia di Amerika Serikat. Dua pejabat penting Rusia itu antaralain adalah pemimpin Badan Intelejen Rusia, Alexander Bortnikof dan Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchkov. Walaupun sanksi tidak ditujukan langsung kepada pemerintahan Rusia, namun Tindakan Washington itu sesungguhnya mengarah kepada pemerintah. Laporan intelejen Amerika Serikat menyimpulkan bahwa pemerintah Rusia berada di balik serangan terhadap Navalny yang sampai sekarang masih ditahan di salah satu penjara di Moskow.
Kasus tokoh oposisi Rusia telah menjadi pemantik bagi pemerintahan Joe Bidden dalam menegaskan sikapnya. Bulan lalu, setelah menelpon Vladimir Putin, Joe Bidden menyatakan akan memperjelas sikapnya terhadap pemerintahan Rusia di bawah Vladimir Putin dengan mengambil sikap lebih tegas dibanding Presiden Donald Trump.
Pemerintah Rusia telah menanggapi sikap dan langkap Amerika Serikat sebelum sanksi dijatuhkan . Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menyatakan bahwa Barat telah menghukum Rusia secara tidak adil. Menurut Lavrov, negara Barat telah menyembunyikanfakta fakta yang sesungguhnya dapat digunakan untuk memahami kejadian sesungguhnya yang dialami Navalny yang merupakan pengkritik keras Valdimir Putin. Pemerintah Moskow dalam pernyataannya menyebut negara Barat, dengan maksud menunjuk Amerika Serikat dan Uni Eropa yang merupakan sekutu Washington. Pada faktanya, Uni Eropa juga telah mengumumkan menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat pemerintah Rusia sehubungan kasus peracunan dan penahanan Navalny. Tindakan Uni Eropa, dan juga Amerika Serikat terhadap Pemerintah Rusia sehubungan kasus Alexey Navalny, sejauh ini patut dapat dikatakan masih cukup terukur. Bagi Uni Eropa sendiri, sanksi yang dijatuhkan sangat boleh jadi masih didasarkan pertimbangan bahwa Rusia sebagai negara penting setidaknya dalam kaitan ekonomi. Jerman misalnya masih sangat tergantung kepada Rusia yang merupakan pemasok utama gas untuk negaranya.
Karenanya baik Amerika Serikat maupun Uni Eropa memberikan reaksi dalam memberikan sanksi tidak langsung kepada pemerintahan Putin, melainkan masih mengarah pada orang orang tertentu, sambal tetap menyerukan agar Navalny dibebaskan dari penjara.