warna warni

warna warni (402)

08
January

permintaan beton di masyarakat saat ini sanggat tinggi, sehingga menyebabkan makin tinggi pula kadar karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh Portland Pozzoland Cement (PPC) sebagai bahan utama pembuat beton. Produksi semen PPC, saat ini mencapai 2,8 miliar ton per tahun untuk produksi bahan baku beton. Sehingga menyumbang dua hingga enam persen dari keseluruhan emisi CO2 oleh manusia dan diprediksi akan terus meningkat. Melihat kondisi ini, Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni Mohamad Ilham Fahmi, Ifon Robi Kurniadi, Ilham Pradana Kusuma, dan Aditya Rachmad Andriyono berinovasi memanfaatkan abu cangkang keong sawah dan serbuk kapur alami untuk campuran pembuatan beton.

4 Mahasiswa yang tergabung dalam Tim PERFE-CT ini memanfaatkan cangkang keong sawah karena selama ini yang dimanfaatkan hanya dagingnya saja, sedangkan cangkangnya terbuang sia-sia. Cangkang keong sawah mengandung kadar CaCO3 (kalsium karbonat) yang sangat tinggi, sehingga dapat bereaksi sangat baik dengan semen sebagai bahan utama pembuatan beton. Dalam pembuatan beton, material pozzolanic menjadi campuran dari semen PPC. Untuk mengurangi penggunaan PPC itulah, Tim PERFE-CT mengganti material pozzolanic dan menambahkan komposisinya menggunakan abu cangkang keong dan serbuk kapur alami. Selain mampu mengganti material pozzolanic, penggunaan material lokal ini juga dapat membantu perekonomian serta mengurangi limbah yang tak ternilai. Berkat inovasinya tersebut, tim mahasiswa dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut berhasil menyabet tiga penghargaan dalam Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) 2018 di Taiwan. Kompetisi yang digelar World Invention Intelectual Property Associations (WIIPA)tersebut, diikuti oleh 300 lebih peserta yang berasal dari 26 negara. Tim mendapat tiga penghargaan sekaligus di ajang KIDE 2018 tersebut. Antara lain Gold Medal 2018 Kaohsiung International Invention & Design Expo, Award of Excellence dari Toronto Canada International Society of Innovation & Advanced Skill, dan Excellent Gold Medal dari Highly Innovative Unique Foundation Kingdom of Saudi Arabia.

 

08
January

permintaan beton di masyarakat saat ini sanggat tinggi, sehingga menyebabkan makin tinggi pula kadar karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh Portland Pozzoland Cement (PPC) sebagai bahan utama pembuat beton. Produksi semen PPC, saat ini mencapai 2,8 miliar ton per tahun untuk produksi bahan baku beton. Sehingga menyumbang dua hingga enam persen dari keseluruhan emisi CO2 oleh manusia dan diprediksi akan terus meningkat. Melihat kondisi ini, Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni Mohamad Ilham Fahmi, Ifon Robi Kurniadi, Ilham Pradana Kusuma, dan Aditya Rachmad Andriyono berinovasi memanfaatkan abu cangkang keong sawah dan serbuk kapur alami untuk campuran pembuatan beton.

4 Mahasiswa yang tergabung dalam Tim PERFE-CT ini memanfaatkan cangkang keong sawah karena selama ini yang dimanfaatkan hanya dagingnya saja, sedangkan cangkangnya terbuang sia-sia. Cangkang keong sawah mengandung kadar CaCO3 (kalsium karbonat) yang sangat tinggi, sehingga dapat bereaksi sangat baik dengan semen sebagai bahan utama pembuatan beton. Dalam pembuatan beton, material pozzolanic menjadi campuran dari semen PPC. Untuk mengurangi penggunaan PPC itulah, Tim PERFE-CT mengganti material pozzolanic dan menambahkan komposisinya menggunakan abu cangkang keong dan serbuk kapur alami. Selain mampu mengganti material pozzolanic, penggunaan material lokal ini juga dapat membantu perekonomian serta mengurangi limbah yang tak ternilai. 

Berkat inovasinya tersebut, tim mahasiswa dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut berhasil menyabet tiga penghargaan dalam Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) 2018 di Taiwan. Kompetisi yang digelar World Invention Intelectual Property Associations (WIIPA)tersebut, diikuti oleh 300 lebih peserta yang berasal dari 26 negara. Tim mendapat tiga penghargaan sekaligus di ajang KIDE 2018 tersebut. Antara lain Gold Medal 2018 Kaohsiung International Invention & Design Expo, Award of Excellence dari Toronto Canada International Society of Innovation & Advanced Skill, dan Excellent Gold Medal dari Highly Innovative Unique Foundation Kingdom of Saudi Arabia.

08
January

permintaan beton di masyarakat saat ini sanggat tinggi, sehingga menyebabkan makin tinggi pula kadar karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh Portland Pozzoland Cement (PPC) sebagai bahan utama pembuat beton. Produksi semen PPC, saat ini mencapai 2,8 miliar ton per tahun untuk produksi bahan baku beton. Sehingga menyumbang dua hingga enam persen dari keseluruhan emisi CO2 oleh manusia dan diprediksi akan terus meningkat. Melihat kondisi ini, Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni Mohamad Ilham Fahmi, Ifon Robi Kurniadi, Ilham Pradana Kusuma, dan Aditya Rachmad Andriyono berinovasi memanfaatkan abu cangkang keong sawah dan serbuk kapur alami untuk campuran pembuatan beton.

4 Mahasiswa yang tergabung dalam Tim PERFE-CT ini memanfaatkan cangkang keong sawah karena selama ini yang dimanfaatkan hanya dagingnya saja, sedangkan cangkangnya terbuang sia-sia. Cangkang keong sawah mengandung kadar CaCO3 (kalsium karbonat) yang sangat tinggi, sehingga dapat bereaksi sangat baik dengan semen sebagai bahan utama pembuatan beton. Dalam pembuatan beton, material pozzolanic menjadi campuran dari semen PPC. Untuk mengurangi penggunaan PPC itulah, Tim PERFE-CT mengganti material pozzolanic dan menambahkan komposisinya menggunakan abu cangkang keong dan serbuk kapur alami. Selain mampu mengganti material pozzolanic, penggunaan material lokal ini juga dapat membantu perekonomian serta mengurangi limbah yang tak ternilai. 

Berkat inovasinya tersebut, tim mahasiswa dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut berhasil menyabet tiga penghargaan dalam Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) 2018 di Taiwan. Kompetisi yang digelar World Invention Intelectual Property Associations (WIIPA)tersebut, diikuti oleh 300 lebih peserta yang berasal dari 26 negara. Tim mendapat tiga penghargaan sekaligus di ajang KIDE 2018 tersebut. Antara lain Gold Medal 2018 Kaohsiung International Invention & Design Expo, Award of Excellence dari Toronto Canada International Society of Innovation & Advanced Skill, dan Excellent Gold Medal dari Highly Innovative Unique Foundation Kingdom of Saudi Arabia.

07
January
Sepatu buatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada meraih penghargaan medali perak dalam Seoul International Invention Fair 2018 dan penghargaan Special Award dari King Abdulaziz University, pada awal Desember lalu. Sepatu ini bisa mencegah kelainan otot atau sendi pergelangan kaki pada penderita kelumpuhan. Seoul International Invention Fair merupakan ajang penghargaan dan pameran karya inovasi dari seluruh negara di dunia. Kegiatan ini diikuti 633 inovator dari 30 negara, sementara dari Indonesia sendiri sebanyak 40 orang inovator. Sepatu ini diberi nama aveo. Ketua tim Muhammad Fahmi Husaen mengatakan Aveo merupakan sepatu untuk mencegah kontraktur pada engkel kaki. Bahkan sejak awal dirancang untuk dapat menggerakkan kaki sesuai standar fisioterapi yang menggunakan mekanisme kontrol otomatis melalui smartphone dengan komunikasi bluetooth. Sistem Aveo dikembangkan dan diprogram sesuai dengan gerakan fisioterapi pergelangan kaki. Ia menjelaskan Aveo juga dilengkapi sensor Mechanomyogram untuk mengukur ketegangan otot kaki saat sepatu bergerak, sehingga dapat memperkirakan pergerakan sepatu. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan sepatu Aveo mampu menggerakkan pergelangan kaki dan dapat berfungsi sebagai pengganti fisioterapis Sepatu yang bernama Aveo ini merupakan rancangan dari Muhammad Fahmi Husaen, Naufal Gugus Priambadha, Septia Dini Rahayu, Danar Aulia Hasan, Widiyanto Danang Maruf, Danar Aulia Husnan di bawah bimbingan Budi Sumanto. Selain sepatu aveo, Tim Universitas Airlangga juga berhasil meraih juara melalui produk inovasi bernama PINELICA atau gel kulit nanas yang dapat digunakan sebagai masker dan krim untuk mengatasi ketombe dalam Seoul International Invention Fair 2018.
04
December

24 November lalu, Rektor Institut Teknologi Bandung-IPB, Dr. Arif Satria secara resmi membuka Botani Mart yang berlokasi di Jalan Raya Dramaga, Bogor. Botani Mart merupakan  tempat belanja produk-produk pertanian hasil inovasi peneliti IPB dan menjadi etalase bagi produk inovasi IPB yang unik, khas serta punya value yang lebih baik dari produk lain. Misalnya bibit pohon nangka yang bisa berbuah saat ukuran pohon masih pendek dan kecil tetapi buahnya besar dan manis. Selain itu, Botani Mart IPB juga merupakan integrated mart dimana di dalamnya ada agrotourism, agrimart, travel yang berkesinambungan, jual beli buah, tanaman hias, bibit, pupuk dan sayur mayur. Sebagai salah satu unit bisnis penunjang dari Direktorat Bisnis dan Manajemen Aset Komersial IPB, Botani Mart juga  diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. 

Menurut Rektor IPB, lokasi Botani Mart harus strategis dan tempatnya harus asik. Karena itu, Botani Mart memadukan keindahan alam dengan kreativitas milenial plus tradisi kuliner lokal yang menghidangkan masakan khas seperti jamur, sayuran dan ikan, sehingga Botani Mart IPB ini juga sangat cocok untuk liburan bersama keluarga. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS menyampaikan bahwa produk inovasi yang dipasarkan di Botani Mart IPB ini sudah mengikuti uji kualitas. Ke depan, Prof. Erika berharap produk yang siap diluncurkan sudah ada brand IPB yang tersertifikasi.

Prof Erika menambahkan target tahun depan, ada tiga konsep yang akan dikerjakan yaitu pengembangan air minum (mineral), pengembangan pabrik roti dan agro tourism. Menurutnya  IPB harus punya pabrik air minum mineral, punya pabrik roti tanpa terigu yang lebih enak dan sehat dan agro tourism yang besar. Selain menjadi tempat yang menjual produk Inovasi IPB, di Botani Mart masyarakat juga akan memperoleh edukasi. Botani Mart juga punya misi memberikan edukasi kepada pengunjung tentang Botanical Knowledge. Di sini pengunjung dapat mengenal bunga-bunga dan buah lokal.

 

03
December

Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dari 40 ribu jenis tumbuhan di negara kita,  6000 hingga 7500 jenis merupakan tanaman obat. Hal ini tercatat oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Riset Tumbuhan dan Jamu pada 2012-2017. Untuk itu, Yayasan Kebun Raya Indonesia-YKRI akan membangun Kebun Raya Tanaman Obat.  Alasan membangun Kebun Raya Tanaman Obat ini adalah terinspirasinya YKRI terhadap kebun raya Padua Italia. Kebun raya tersebut merupakan kebun raya tanaman obat yang juga menjadi laboratorium serta penelitian obat-obatan dan menjadi tempat praktik untuk mahasiswa dan ahli di Italia.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa potensi tanaman obat di Indonesia sangat besar. Oleh sebab itu perlu dibuat Kebun raya karena salah satu fungsi kebun raya adalah melakukan konservasi untuk menyelamatkan tumbuhan yang sudah terancam punah, termasuk di dalamnya tumbuhan obat. Menurut data LIPI ada 1.300 jenis tumbuhan yang bisa dikembangkan sebagai tanaman obat. Namun baru 200 jenis yang  diketahui sehingga masih banyak peluang-peluan untuk eksplorasi dan riset. Ia berharap, melalui Kebun Raya Tanaman Obat ini nantinya potensi 900-an jenis tumbuhan obat yang belum teridentifikasi dan belum ditemukan bisa dikembangkan. 

YKRI bersama-sama mengajak masyarakat luas untuk terus melakukan pelestarian serta menggali potensi untuk menciptakan Kebun Raya Tanaman Obat di Indonesia. Wakil Ketua II YKRI Sonny Keraf mengatakan, ide membangun kebun raya tanaman obat ini akan mulai dijalankan tahun 2019. Meskipun demikian, ia belum memastikan lokasi Kebun raya tanaman obat. Inisiasi pembuatan Kebun Raya Tanaman Obat ini sangat penting, karena salah satu kekuatan di Indonesia adalah sumber Keanekaragaman Hayati.

 

02
December

Edisi kali ini mengetengahkan topik mengenai Wakili Indonesia, Kota Surabaya Masuk Nominasi   Guangzou Award 2018.

Kota Surabaya kembali masuk nominasi Guangzhou Award 2018. Ini merupakan ke-empat kalinya kota Surabaya ikut serta dalam bertaraf ajang internasional ini. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku optimistis, Surabaya bisa meraih penghargaan prestisius tersebut kali ini. Pemerintah Surabaya masih berupaya meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Ada beberapa progres pembangunan yang saat ini sedang dilakukan antara lain, perbaikan saluran air, pelebaran jalan dan penambahan kapasoitas rumah pompa. Tri Rismaharini mengatakan, warga yang mendukung pembangunan oleh Pemerintah Surabaya itu juga dapat berpartisipasi dalam Guangzhou award. Warga dapat memposting vote pada link: vote. guangzhouaward.org/EN/vote.aspx. 

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, M. Fikser, mengatakan bersamaan dengan acara United Cities and Local Government (UCLG) beberapa waktu lalu, para juri The Guangzhou International Award for Urban Innovation 2018 sudah datang ke Surabaya untuk menilai apakah proposal yang diajukan sama dengan kondisi di lapangan. Mereka datang tanpa pemberitahuan dan tidak mau ditemani pemerintah Kota Surabaya. M. Fikser seperti dikutip dari Akurat.co mengatakan mereka ingin lihat dampak yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya secara langsung. Dari 900 kota, telah diseleksi menjadi 169 kota dari 66 negara, kemudian diseleksi lagi menjadi 15 kota, dan Surabaya salah satunya.

 

 

 

Sementara itu, Director of Guangzhou Institute for Urban Innovation, Nicholas You, mengungkapkan alasan Surabaya dipilih sebagai nominator Guangzhou Award 2018. Menurutnya, inisiatif yang dilakukan Risma dengan melibatkan elemen masyarakat telah menjadi gerakan sosial, seperti pembayaran transportasi umum (Bus Surabaya) menggunakan botol plastik bekas. Tidak hanya itu, inisiatif Kota Surabaya dalam mengolah limbah sangat kreatif dan didasarkan pada model bisnis yang murah serta berkelanjutan. Dikatakannya, walaupun populasi berkembang jumlah limbah yang dihasilkan berkurang. Hal ini dapat dicontoh oleh negara lain. Nicholas mengatakan Surabaya sudah layak disebut sebagai kota berkelanjutan. Hal itu didasarkan pada sistem pengelolaan limbah yang partisipatif, yang menjadi indikator kunci dalam perubahan perilaku. Hal ini juga bisa menjadi salah satu bahan terpenting memperkenalkan perubahan di sektor lainnya, seperti transportasi, energi, keselamatan dan nutrisi.

Mewakili Indonesia, Surabaya akan bersaing dengan 15 kota untuk bisa meraih penghargaan prestisius itu. Kota tersebut adalah Brussels (Belgia), Dangbo (Benin), Federal Distric (Brasil), Vaudreuil-Dorion (Kanada), Vancouver (Kanada), Guangzhou (China), Nanning (China), Bogota (Kolombia), Curridabat (Kolombia), Senftenberg (Jerman), Isfahan (Iran), Hong Kong (China), Eliat (Israel), Kfar Saba (Israel) dan Bologna (Italia).
Kota-kota yang terpilih tersebut akan diundang ke Guangzhou pada awal Desember ini. Di sana, juri akan memutuskan pemenang berdasarkan presentasi serta aplikasi tertulis yang sudah disiapkan setiap kota.

27
November

 

 

16 November kemarin, Presiden Joko Widodo meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Papua. Di Monumen yang letaknya tak jauh dari Bandara Mopah ini, tersimpan tujuh mimpi besar anak-anak Indonesia untuk 70 tahun ke depan. Peletakkan kapsul waktu ke dalam cangkang ini dilakukan oleh 36 anak-anak muda Indonesia. Menurut Presiden, Monumen seluas 2,5 hektar ini memiliki bentuk seperti Markas Avengers yang sangat futuristik. Presiden menilai, kapsul waktu ini memiliki jiwa dan semangat yang sama dengan para Avengers. Para Avengers, bukan hanya punya mimpi besar.Namun juga melakukan tindakan yang besar untuk melindungi banyak orang.

Tujuh mimpi anak-anak muda Indonesia dikumpulkan selama ekspedisi Kapsul Waktu sejak 22 September 2015. Ekspedisi itu digelar di 43 kota di 34 provinsi sejauh 24.089 kilometer dari Sabang sampai Merauke. Di setiap provinsi, anak-anak muda menuliskan keinginannya dalam 70 tahun kedepan yang kemudian disimpan permanen di monumen, sehingga kelak di tahun 2085 dibuka oleh penerus selanjutnya. Tujuh mimpi anak-anak bangsa tersebut, antara lain Pertama, SDM Indonesia kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia. Kedua, masyarakat Indonesia menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Ketiga, Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia. Keempat, masyarakat dan aparatur pemerintah bebas dari perilaku korupsi. Kelima, membangun infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Keenam, Indonesia sebagai negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik. Dan ketujuh, Indonesia sebagai barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

Monumen Kapsul Waktu berupa bangunan tugu dengan pintu yang mewakili suku asli Merauke, yakni Malind, Muyu, Mandobo, Mappi dan Auyu, sebagai penjaga tugu. Di dalam Monumen terdapat relief mengenai perjalanan Indonesia, Pancasila, serta kebudayaan Papua. Sementara 1,5 hektar arealnya menjadi alun-alun. Selain menjadi ruang terbuka publik dan lokasi wisata bagi masyarakat Merauke, Monumen Kapsul Waktu diharapkan dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi lokal.

 

26
November

 

Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Dosen IPB Raih Penghargaan dari Presiden Prancis

Ika Amalia Kartika, dosen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor ( IPB) tedorong mengembangkan energi terbarukan berupa biodiesel dari biji buah nyamplung. Biji buah nyamplung adalah biji dihasilkan dari tanaman nyamplung. Tanaman ini banyak ditemukan di daerah pesisir pantai maupun di tepi sungai. Sampai saat ini biji buah nyamplung belum banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut memotivasi Ika untuk memanfaatkan biji buah nyamplung sebagai bahan biodiesel.

Ika Amalia saat ini tengah mengembangkan riset mengenai pembuatan biodiesel dari biji buah nyamplung. Pengembangan riset tersebut mencakup pemurnian minyak nyamplung dari resin, dan produk sampingan dari biji buah nyamplung. Melalui penelitiannya, Ia berpartisipasi dalam kegiatan "Make Our Planet Great Again" tahun 2018, sebuah program diinisasi pemerintah Prancis sebagai upaya dalam penanganan pemanasan global.  Program tersebut diperuntukkan bagi peneliti, mahasiswa doktoral, dan mahasiswa internasional. Pada program yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara ini, Ika mendapat penghargaan Laureate dari Presiden Prancis bulan Oktober lalu. Sebelum menggunakan biji buah nyamplung, awalnya Ika menggunakan buah jarak sebagai bahan baku biodiesel, namun ternyata kadar minyak buah jarak terlalu rendah. Ika memutuskan mencari pengganti buah jarak dan menemukan biji buah nyamplung. Menurutnya, kadar minyak dihasilkan dari biji buah nyamplung jauh lebih banyak dari buah jarak.

penggunaan biji buah nyamplung dalam proses pembuatan biodiesel ternyata sangat ramah lingkungan. Proses pembuatan biodisel dari biji buah nyamplung tidak perlu melakukan pembuatan minyak dan pemurnian terlebih dahulu. Proses pembuatan minyak dan pemurnian minyak dapat dihilangkan sehingga harga biodiesel dari biji buah nyamplung lebih murah. Meskipun biji buah nyamplung memiliki potensi besar sebagai bahan baku biodiesel, masih terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembuatannya. Kandungan resin yang ditemukan dalam minyak nyamplung juga menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. 

22
November

Pameran kuliner SIAl Interfood 2018 dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 21 hingga 24 November di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. SIAL InterFOOD adalah pameran makanan internasional yang berafiliasi dengan pameran dagang Prancis Salon International de L’alimentation (pasar makanan global). Pameran tahunan ini akan menghadirkan stand makanan, minuman, peralatan horeca (hotel, restoran, kafe), layanan katering, dan roti. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizki Handayani Mustafa, pameran kuliner SIAI Interfood 2018 akan mampu mendorong kebangkitan industri kuliner sekaligus menjadi daya tarik pariwisata di Indonesia. Rizki Handayani Mustafa menambahkan Industri kuliner Indonesia tumbuh pesat. Di kota-kota besar dan kecil sekarang mudah ditemukan restoran maupun gerai kopi dengan sajian modern. Kebangkitan kuliner juga tidak lepas dari besarnya devisa dari industri ini yang mencapai 30 persen dari total pengeluaran wisatawan 

Dengan berkolaborasi bersama berbagai organisasi dan asosiasi, para pakar, chef, praktisi di bidang kuliner dan gastronomi bertaraf nasional daninternasional, pameran ini menyelenggarakan berbagai program antara lain SIAL Innovations yaitu program acara yang memberikan penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukungnya, seperti pengemasan. Produk Pemenang Sial Innovations akan dipertunjukkan dalam semua jaringan pameran SIAL Interfood dari Perancis, Kanada, India, Cina, hingga Timur Tengah. Selain itu kegiatan La Cuisine Competition dengan berkolaborasi bersama World’s Chef dan Associations of CulinaryProffesionals (ACP) di mana event ini menjadi ajang pertemuan para profesional dalam bidang jasa makanan. Pada kesempatan itu para koki bertaraf internasional akan mendemonstrasikan keahliannya, sekaligus juga akan berlangsung kompetisi memasak para koki profesional dari berbagai negara. Ada pula kegiatan demo teh dan kompetisi menyeduh teh, seminar dan workshop mengenai kopi dan wine, juga pertemuan bisnis antar pelaku industri kuliner internasional.Tahun ini SIAl Interfood menargetkan 75.000 pengunjung untuk hadir. Sementara pada pameran SIAL INTERFOOD 2017 tahun lalu diikuti 900 peserta dari 33 negara dan 53.000 pengunjung dari 49 negara. Antara