warna warni

warna warni (402)

17
February

Supermoon adalah fenomena alam ketika Bulan purnama (atau bisa juga Bulan baru), berada pada jarak kurang dari 362.000 kilometer dari Bumi. Dengan kata lain, walaupun Bulan sedang berada di perigee (jarak terdekat bulan dan bumi), namun jaraknya masih lebih jauh dari 362.000 kilometer dari Bumi, maka ia tidak akan dikategorikan sebagai Supermoon. Setelah sebelumnya muncul pada 21 Januari kemarin di Indonesia, Supermoon kembali terjadi pada 19 Februari ini. Bulan purnama pada 19 Februari ini  diperkirakan mencapai jarak kurang lebih sekitar 356.846 kilometer dari Bumi. Jarak tersebut sudah kurang dari "batas" kategori Supermoon, sehingga disebutkan sebagai Bulan purnama. Supermoon kali ini merupakan fenomena alam Supermoon yang terlama dari supermoon-supermoon sebelumnya.

Pada peristiwa supermoon 19 Februari ini, posisi bulan akan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi untuk tahun ini, yaitu sekitar 356.000 kilometer. Karena jaraknya ini pula, Bulan akan terlihat lebih besar daripada biasanya sehingga bisa diamati lebih jelas lagi. Ukuran bulan pun terkesan membesar dengan kisaran kurang dari 10 persen. Untuk menyaksikannya, siapapun harus berada di sisi malam bumi dengan menghadap bulan. Untuk melihat lebih jelas supermoon, faktor cuaca dan tempat sangat mempengaruhi.

Fenomena langit ini akan berpengaruh pada pasang surut air laut seperti purnama biasa. Menurut Rukman Nugraha, astronom di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadinya Supermoon secara umum memiliki dampak, namun detailnya bergantung juga pada kondisi pantainya serta tipe pasang surut di pantai tersebut. Supermoon membuat air laut menjadi naik sekitar 5 sentimeter karena adanya tarikan gravitasi yang lebih besar daripada biasanya. Namun, peristiwa ini tidak akan membuat terjadinya bencana alam. Supermoon 19 Februari ini merupakan supermoon kedua yang terjadi di Indonesia. 21 Maret mendatang akan terjadi kembali Supermoon ketiga di Indonesia. 

14
February

5 Februari kemarin, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan HARI RAYA IMLEK. Berbagai acara dan kegiatan dilakukan masyarakat Tionghoa untuk memeriahkan HARI RAYA IMLEK. Salah satunya melalui kegiatan PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA. Perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY XIV berlangsung pada 13 hingga 19 Februari 2019. Acara tersebut akan dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Kota Yogyakarta. Pekan budaya yang digelar komunitas Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2570 ini disiapkan lebih meriah. Salah satu yang paling ditunggu adalah karnaval Malioboro Imlek Festival dan perlombaan Jogja Dragon Festival atau Festival Naga Barongsai pada 16 Februari 2019 di sepanjang Jalan Malioboro.

 

, pada Jogja Dragon Festival ada sedikitnya 20 tim yang ikut berlaga. Sedangkan untuk karnaval yang digelar akan diikuti 31 tim.

Karnaval Jogja Dragon Festival kali ini akan diramaikan tiga naga raksasa. Tiga naga raksasa tersebut adalah tim Naga Hijau asal Magelang Jawa Tengah sepanjang 90 meter, Naga Jogja (pemegang rekor MURI tahun 2018) sepanjang 165 meter, dan Naga Nusantara asal Selama PEKAN BUDAYA TIONGHOA JOGYAKARTA berlangsung, mulai pukul 16.00 hingga  22.00 WIB juga diadakan pameran budaya di beberapa titik di Kampung Ketandang, yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Di Rumah Budaya Ketandan setiap hari ada pertunjukkan wayang Poetehi, sekaligus pameran kerajinan Wayang Poetehi dari para perajin kampung Guhdo, Jombang Jawa Timur. Ada pula workshop bagi yang berminat belajar membuat wayang potehi. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa, seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. Ada pula berbagai lomba yang dapat diikuti para pelajar, misalnya lomba mewarnai, lomba desain batik, dan dance competition.

Tangerang dengan panjang 67 meter. Karnaval itu juga akan melibatkan enam reog raksasa asal Ponorogo Jawa Timur.

Selama PEKAN BUDAYA TIONGHOA JOGYAKARTA berlangsung, mulai pukul 16.00 hingga  22.00 WIB juga diadakan pameran budaya di beberapa titik di Kampung Ketandang, yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Di Rumah Budaya Ketandan setiap hari ada pertunjukkan wayang Poetehi, sekaligus pameran kerajinan Wayang Poetehi dari para perajin kampung Guhdo, Jombang Jawa Timur. Ada pula workshop bagi yang berminat belajar membuat wayang potehi. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa, seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. Ada pula berbagai lomba yang dapat diikuti para pelajar, misalnya lomba mewarnai, lomba desain batik, dan dance competition.

 

10
February

Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan membentuk kampung iklim di desa dan kelurahan di wilayah setempat. Ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkunagn Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo melalui Kasi Mitigasi Sutopo di Probolinggo, baru-baru ini. Sebelum pembentukan kampung iklim, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di berbagai desa dan kelurahan di Probolinggo.

Sutopo mengatakan pembentukan kampung iklim tersebut sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menanggulangi dampak perubahan iklim di Indonesia. Ia menjelaskan program kampung iklim merupakan program nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tujuannya untuk mendorong partisipasi masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim pengurangan emisi dan efek rumah kaca.

Selain itu program kampung iklim juga diharapkan menciptakan masyarakat yang memahami permasalahan perubahan iklim dan dampaknya, serta melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara proaktif yang berkontribusi dalam pencapaian pembangunan nasional yang berkelanjutan. Sutopo berharap program kampung iklim tersebut mampu menambah semangat untuk membangun ketahanan iklim dan mengurangi efek rumah kaca melalui kegiatan adaptasi dan mitigasi demi menjaga kelestarian lingkungan.

Diantara kegiatan yang dikembangkan pada Kampung Iklim adalah penyelamatan sumber mata air, pemanfaatan energy alternatif dengan mengembangkan mikrohidro, pemanfaatan limbah kotoran ternak dan konservasi dengan melaksanakan penghijauan dan pembangunan sumur resapan. Adapun upaya pelaksanakan Program kampung Iklim tersebut dapat disinesgikand engan program Corporate Social Responsibility atau yang lebih dikenal dengan CSR perusahaan, serta bersinergi dengan program kegiatan Dinas Instansi terkait.

07
February

 

Industri kuliner mulai menjamur di Indonesia sejak rendang terdaftar sebagai makanan khas Indonesia di Badan PBB untuk  Pendidikan, Pengetahuan dan Kultur (UNESCO)  tahun 2010. Hal ini juga telah membuat masyarakat dunia mulai mencari tahu makanan khas Indonesia lainnya. Indonesian Chef Association (ICA) pun mengambil langkah cepat dengan mulai memperkenalkan beberapa masakan khas Indonesia kepada masyarakat dunia. Para chef Indonesia ini juga mengkombinasikan makanan khas Indonesia dengan selera masyarakat dunia sehingga melahirkan jenis masakan yang disebut dengan fusion. Berbicara mengenai selera tentu masakan Indonesia yang kaya akan rempah memiliki rasa yang lebih kuat.

Ditemui setelah acara Talkshow Meet The Legend di salah satu Mall in Jakarta, Sabtu 2 Februari 2019, Vice President Indonesian Chef Association, Lucky Permana menjelaskan arti rempah bagi masakan Indonesia dan memberikan saran bagi pelaku industri kuliner Indonesia.

Indonesian Chef Association pun gencar menggelar berbagai seminar dan talkshow untuk memberikan edukasi bagi pelaku industri kuliner dan mahasiswa Tata boga akan pentingnya masakan Indonesia bagi perkembangan industri kuliner. Begitu banyak makanan khas Indonesia yang menggugah selera. Setiap wilayah di Indonesia pun memiliki jenis masakan khas sendiri. Ratusan mungkin ribuan jumlahnya. Indonesia memang kaya akan rasa yang mampu memenuhi selera masyarakat dunia. Pepatah mengatakan cara terbaik mengenal sebuah wilayah atau negara adalah melalui makanannya. Jadi siapkah anda mengenal Indonesia yang kaya rasa? 

 

 

03
February

.

Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sangat dikenal oleh masyarakat internasional sebagai tujuan wisata. Bali juga sering dipilih menjadi tempat pelaksanaan berbagai event bertaraf nasional maupun internasional. Pada Maret 2019 mendatang, sebuah kegiatan bertaraf internasional kembali digelar di Bali atau Pulau Dewata ini. Acara 101 Travel Sketch Bali International Edition, akan akan diselenggarakan pada tanggal 1 sampai 3 Maret 2019. Kegiatan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2017 silam.

Pada tahun ini, diharapkan lebih dari 400 pembuat sketsa dari Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara, China dan Australia akan berpartisipasi pada acara ini. Panorama Hospitality Management atau PHM dalam keterangan resminya, pada Jumat, 1 Februari mengatakan program ini dibuat untuk mengakomodasi segala usia dan tingkat keterampilan. Berbagai lokakarya yang dilaksanakan di lokasi yang indah diharapkan dapat menginspirasi banyak peserta agar dapat menciptakan karya yang lebih kreatif, baik itu seniman profesional, calon seniman atau penggemar seni. Anak-anak juga dapat mengikuti program "Sketching for Kids" di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana bersama Nadia Mahatmi.

Mira Boma, Presiden Direktur PHM Hospitality mengatakan ini merupakan cara terbaik untuk memulai tahun 2019. Yaitu dengan menunjukkan betapa indahnya Indonesia dan bagaimana acara sketsa Bali ini bisa memberikan inspirasi kepada banyak orang. Acara ini akan didukung oleh para bintang Sketcher internasional dan nasional ternama seperti Paul Wang yang berkolaborasi dengan William Sim serta sketcher lainnya. Para Sketcher ini akan berbagi ilmu dalam lokakarya selama acara berlangsung. Para peserta dapat belajar dan berdiskusi dengan seniman pilihan mereka.

Peserta nantinya dapat memilih untuk menjelajahi dan membuat sketsa desa Ubud atau mengikuti lokakarya di tempat seperti Istana Ubud, Pasar Seni Ubud, Pura Saraswati, Museum Puri Lukisan, dan Subak Juwuk Manis (Sawah Ubud). Acara dari PHM Hospitality itu tahun lalu diadakan di Bogor, Yogyakarta, Bandung, Malang dan Jakarta.

30
January

Film dokumenter karya anak SD Pangudi Luhur Yogyakarta meraih penghargaan Premio Giovani dalam Cortocircuito-Savigliano Film Festival di Italia, akhir tahun lalu. Siswi kelas 5 yang bernama Anindyah Cintya Laksita, sukses meraih penghargaan dalam karyanya yang berjudul “Jamilah’s Friend”. Film tersebut menceritakan tentang seorang dokter hewan yang sangat mencintai kucing-kucing yang terlantar. Film tersebut terinspirasi dari Santo Fransiskus Asisi, ia adalah pelindung semua makhluk hidup. Film dokumenter berdurasi 12 menit diproduksi Orca Films Yogyakarta dan dibuat Cintya dengan didampingi mahasiswa perfilman Oktovianus Patintingan sebagai kamerawan.

Penghargaan di Italia tersebut bukan pertama kali diraih film Jamilah’s Friend. Sutradara cilik Indonesia, Andyah Cintya Laksita meraih penghargaan Special Award Viva Film Festival 2018 di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina pada September lalu. Cintya merupakan sutradara termuda dalam festival ini dan karyanya menjadi satu-satunya film Indonesia yang masuk nominasi. Dokumenter berjudul Jamilah's Friends karya Cintya bersaing dengan 1.550 karya lain dari 110 negara. Festival film dokumenter internasional ini menjadi istimewa karena salah seorang perintisnya adalah Al Gore pejuang lingkungan dan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat. Al Gore menjabat sebagai Presiden Kehormatan Festival. Selain Viva Film Festival 2018, Jamilah's Friends juga telah terpilih sebagai karya unggulan dalam Saratov International Film Festival of Documentary Drama pada 27-30 September 2018 di Saratov, Rusia dan Festival Cine Animal Bogota yang digelar 4 Oktober-1 November 2018 di Bogota, Kolombia.

Film Cintya mengisahkan seekor kucing terlantar bernama Jamilah yang berkeliaran di celah-celah pasar Kota Yogyakarta. Tanpa tuan yang berbagi pakan kucing-kucing itu bertahan hidup dari sisa-sisa makanan dan sampah. Mereka bisa saja kenyang tapi dengan selalu menyantap panganan asal-asalan maka cacing dan bakteri akan melekat dalam tubuh. Seorang dokter hewan bernama Andre Lisnawan ternyata punya agenda reguler memberikan makanan layak untuk Jamilah dan kucing-kucing gelandangan lainnya. Di tengah malam yang beku Andre berkeliling sudut-sudut pasar menemui satu demi satu kucing, memastikan semuanya makan. Kegiatan kemanusiaan Andre, direkam oleh Cintya, siswa berusia 11 tahun yang bersekolah di SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

 

29
January

Kementrian Pariwisata Indonesia mulai mengembangkan homestay desa wisata. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementrian Pariwisata bekerjasama dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) dalam menentukan lokasi bersama lembaga dan institusi daerah.

Homestay dan desa wisata itu menjadi salah satu fokus Kemenpar lantaran, Pertama, Indonesia adalah negara besar, area yang sangat luas, kepulauan dan terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kedua, membangun hotel yang fix, membutuhkan waktu yang sangat panjang bisa 4-5 tahun baru jadi. Sementara dengan target 20 juta wisatawan mancanegara di 2019, maka Indonesia harus menyiapkan akomodasi yang cepat dan tetap memiliki daya tarik. Karena itu solusi terbaik adalah dengan mengembangkan rumah penduduk sebagai tempat akomodasi, yang bisa bersentuhan langsung dengan budaya dan adat istiadatnya.

Ketiga, dengan mengembangkan homestay dan desa wisata, itu semakin memperkuat bahwa dampak ekonomi di sektor pariwisata itu menetes sampai ke bawah. Tentu, Kemenpar akan berkolaborasi dengan Kemendes yang memiliki budget untuk pengembangan kawasan pedesaan. Mentri Pariwisata, Arief Yahya juga meminta UNWTO (UN-World Tourism Organization) untuk mendampingi, dan sekaligus memberikan masukan tentang apa yang harus dilakukan oleh Indonesia dalam mengembangkan homestay dan desa wisata itu. Kemenpar bersama Kemendes menargetkan 2000 desa wisata di Tahun 2019 dimana tahun 2018, baru 1.734 desa.

Tahun 2019 ini mentargetkan 10.000 homestay di 10 destinasi prioritas. Selama 2017-2018, sudah menyentuh di 2.938 homestay. Diantaranya, mengubah menjadi homestay 2640 unit, merenovasi 203 unit, dan membangun baru 95 unit. Tahun 2017 ditargetkan 20.000 homestay, tahun 2018 ditambah 30.000 lagi, dan tahun 2019 dibangun 50.000 unit, sehingga total keseluruhan berjumlah 100.000 homestay. Homestay Desa Wisata bakal menjadi portofolio industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata. Indonesia akan menjadi negara dengan homestay terbesar, terbanyak, dan terbaik di dunia.

Program homestay desa wisata yang dilaksanakan mulai tahun 2017 merupakan kontribusi Kemenpar terhadap program satu juta rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibuat Kementerian PUPR. Pembangunan homestay mempunyai nilai strategis, terutama untuk memperkuat unsur amenitas dalam teori 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas). Indonesia memiliki 74.745 desa yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Dari jumlah desa yang ada tersebut, sebanyak 1.902 berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata sebagai daya tarik wisata.

27
January

Kontes Robot

Written by
Published in warna warni

Mungkin banyak yang berfikir, robot adalah teknologi yang sulit. Padahal teknologi robot, dapat dipelajari secara sederhana bagi pelajar tingkat dasar dan menengah. Hal ini disebabkan robot merupakan penerapan dari mata pelajaran di sekolah, seperti Matematika atau Fisika.

Saat ini, masih sedikit sekali sekolah di Indonesia yang memasukkan robot sebagai mata pelajaran atau ekstrakurikuler. Padahal, minat pelajar terhadap robot sangat tinggi. Robot dapat merangsang kreativitas anak, rasa ingin tahu, dan semangat untuk terus belajar karena banyak hal baru dalam robot. Terbatasnya peluang untuk mempelajari robot di sekolah dengan cepat ditangkap sejumlah lembaga pendidikan. Kini sejumlah lembaga pendidikan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang, membuka semacam pelatihan untuk merancang dan membuat robot bagi pelajar SD dan SMP. Mahalnya komponen robot yang mencapai Rp 4 juta per unit robot menjadi salah satu kendala pengembangan robot di kalangan pelajar.

Terkait hal tersebut, Jakarta Islamic Centre (JIC) menggelar kontes robotik terbesar se-Jakarta. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Februari 2019 di Gedung Jakarta Islamic Centre, Koja Jakarta Utara. Kontes robotik ini menjadi rangkaian kegiatan akbar Jakarta Islamic Education Fair (JIEF) 2019. Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan JIC, Rakhmad Zailani Kiki, mengatakan peluang dan tantangan era Revolusi Industri 4.0 saat ini harus dihadapi dan diantisipasi sebaik mungkin, khususnya bagi lembaga pendidikan Islam Jakarta.

Menurut Rakhmad Zailani, dunia anak-anak sangat menyukai visualisasi robot atau sesuatu yang berkarakter ‘hero’ dalam bentuk robot. Robot juga menjadi salah satu icon yang banyak menginspirasi anak-anak dari sejak dulu hingga sekarang, apalagi di era revolusi Industri 4.0 saat ini

Kontes robotik dilaksanakan untuk memperkuat pemahaman dan wawasan seputar sains, mekanika dan elektronika robot bagi pelajar-pelajar muslim Jakarta, yang dikemas dalam bentuk kompetisi. Melalui kontes robotik ini, JIC berharap dapat mendorong penguasaan sains, mekanika dan elektronika di bidang robotik. Dalam kontes robotik ini, JIC bekerjasama dengan rumah robot Racer dan Motecors. Sementara itu, Kepala Sekretariat JIC, Ahmad Juhandi, mengapresiasi kegiatan kompetisi robotik yang akan dilaksanakan Februari 2019 mendatang, dan berharap kegiatan ini lebih semarak lebih bermanfaat serta dapat diikuti oleh para penggemar robotik baik murid SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA se-DKI Jakarta.

23
January

Pariwisata Indonesia mencatatkan prestasi manis di awal tahun 2019. Negara khatulistiwa ini mendapat penghargaan ASEAN Tourism Awards 2019, di empat kategori berbeda.

Ajang ini diadakan oleh ASEAN Tourism Forum (ATF). Keempat kategori tersebut adalah Community Based Tourism, Homestay, Spa, dan Public Toilet. Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menerima langsung penghargaan ini di Ha Long Bay, Vietnam, pada Jumat (18/1) lalu.

Untuk kategori Community Based, destinasi wisata Indonesia yang mendapat penghargaan adalah Pasar Karetan di Semarang dan Bangsring Underwater di Banyuwangi.

Kemudian untuk kategori Homestay, penghargaan diberikan untuk Tembi Village Guest House di Yogyakarta. Lalu di kategori Spa ada lima tempat yang mendapat penghargaan, yakni Bhava Spa, Heaven Spa by Westin, Martha Tilaar Spa, Taman Sari Royal Heritage Spa, dan Ubud Traditional Spa di Bali.

Sementara di kategori Public Toilet, ada tiga tempat di Indonesia yang mendapat penghargaan ini. Mereka adalah The Mulia Bali Public Toilet, The Bali Safari and Marine Park Public Toilet, dan Tunjungan Plaza Public Toilet.

Keberhasilan pariwisata Indonesia meraih penghargaan ini sangat diapresiasi oleh Arief Yahya. Beliau menuturkan, ada faktor 3C sebagai tolok ukur dalam setiap capaian penghargaan, yakni Calibration, Confidence, dan Credibility. Calibration artinya sudah dikalibrasi, diukur, dan sesuai dengan kriteria yang berstandar ASEAN.

Kemudian Confidence bermakna kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri Indonesia, dalam membuat keputusan ke depan. Lalu Credibility memiliki definisi peningkatan kredibilitas atau lebih terpercaya. Berbagai kemenangan itu semakin menyadarkan kepada kita bahwa kita ini bangsa pemenang, tutur Arief Yahya, yang hadir di ATF 2019 sejak 16 Januari 2019.

21
January

Lembaga Pemeringkatan Perguruan Tinggi DUnia, Times Higher Education-THE, merilis Top 100 Emerging Economies University Rangking. Universitas Indonesia-UI masuk pada daftar tersebut dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari Indonesia. Bersama dengan Beijing Insitute of Technology, Universitas Indonesia meraih posisi ke-82. Muhammad Anis, selaku Rektor UI, mengungkapkan rasa bangganya. Pihaknya mengaku bangga menjadi perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil meraih peringkat ke-82 dalam kancah pemeringkaan universitas terbaik di negara berkembang.

Tahun ini merupakan tahun keempat Indonesia masuk ke dalam pemeringkat Times Higher Education. Lembaga menitikberatkan indikator penilaian berdasarkan performa pengajaran, penelitian, transfer dan sharing keilmuan, serta cakupan internasional sebuah universitas. Dengan prestasi ini, diharapkan, nama baik Pendidikan di Indonesia dapat terus dikenal oleh masyarakat dunia, sehingga bertambah banyak jumlah mahasiswa asing yang ingin menikmati perkuliahan di Indonesia.

Pada peringkat pertama hingga keempat diraih oleh Perguruan Tinggi dari Negara Republik Rakyat Tiongkok, yaitu Tsinghua University, Peking University, Zhejiang University, dan University of Science and Technology of China. Sedangkan Malaysia, ada tiga Perguruan Tinggi yang masuk dalam Top 11 yaitu University of Malaya, Universiti Teknologi Petronas, dan Universiti Teknologi Malaysia (peringkat 18, 60, 86 secara berturut-turut).