Daniel

Daniel

12
February

Hubungan Filipina dengan Amerika Serikat memasuki babak baru. Negara tetangga Indonesia itu telah menghentikan keanggotaannya dari Visiting Forces Agreement-VFA, yaitu perjanjian militer dengan Amerika Serikat.  Keputusan Presiden Rodrigo Duterte bahwa Filipina keluar dari VFA sudah disampaikan ke pemerintah Amerika Serikat.  Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin telah mengkonfirmasi bahwa hal itu sudah disampaikan dan diterima oleh wakil kepala misi diplomatik di Kedutaan Amerika Serikat di Manila.

Alasan  berhentinya Manila dari keanggotaan VFA adalah karena Washington menolak pengajuan visa bagi Ronald Dela Rosa yang merupakan sekutu politik Duterte.

Perjanjian kerjasama militer VFA, berlaku sejak 1998. Melalui kesepakatan bersama itu Filipina menerima kehadiran ribuan pasukan militer Amerika serikat di Filipina guna keperluan latihan militer dan operasi kemanusiaan. Karena itu, Amerika serikat menanggapi langkah Presiden Duterte dengan cukup berhati hati.

Sebagaimana dikutip kantor berita Associated Press, Kedutaan Besar Amerika serikat di Manila menyatakan perlunya mempertimbangkan masalah ini dengan sangat hati-hati. Menurut Amerika keputusan Duterte dapat berimplikasi signifikan bagi hubungan kedua negara, yang telah berjalan selama ini dengan baik. Di sisi lain, Washington juga belum menjelaskan apa alasan menolak permohonan visa orang dekat Presiden Duterte tersebut. Ronald de La Rosa adalah   mantan kepala polisi nasional yang sekarang menjadi senator. Pada saat menjadi kepala polisi, Filipina melakukan perang dengan para pengedar narkoba. Karena itu sejumlah pejabat Filipina menduga penolakan visanya terkait dengan perang narkoba yang sempat dikritik Amerika Serikat. Washington sendiri,  sampai saat pemutusan keanggotaan dari  kerjasama militer VFA oleh Duterte, masih  belum menjelaskan alasannya.

Bagaimanapun Washington tentu sedang mempertimbangkan dengan serius pemutusan kerjasama militer yang dilakukan Presiden Duterte.   Sebab Amerika Serikat memandang kehadiran militernya di Filipina merupakan penyeimbang kekuatan militer China di kawasan Laut Cina Selatan.

Amerika Serikat masih mempunyai waktu 180 hari sebelum menjawab keputusan Presiden Duterte. Yang menarik, Presiden Filipina itu telah menunjukkan siapa dirinya terhadap Amerika Serikat yang notabene negara besar. Filipina dan Amerika bahkan diketahui  punya sejarah hubungan dekat selama ini. Namun bila dianggap perlu tampaknya Filipina tak segan-segan memperlihatkan  sikap tegasnya kepada Amerika Serikat. 

11
February


Indonesia dorong East Asia Summit untuk memperkuat kerja sama maritim dalam  kawasan pada pertemuan The 4th East Asia Summit (EAS) Conference on Maritime Security Cooperation  di Chennai, India tanggal 6-7 Februari 2020 Seperti dikutip laman kemlu.go.id  pertemuan ini membahas empat isu  penting mengenai keamanan maritim (maritime security), keselamatan maritim (maritime safety), transisi regional blue economy, dan Indo-Pacific Oceans Initiative/IPOI, termasuk keinginan India memperkaya arsitektur regional maritim di Kawasan Indo-Pasifik 

Ketua Delegasi Republik Indonesia  pada pertemuan East Asia Summit   Foster Gultom mengatakan kunci kestabilan keamanan dan keselamatan maritime  di kawasan, terutama melalui dialog dan kolaborasi ASEAN dan mitra wicara membuahkan kepercayaan strategis dan kerja sama saling menguntungkan dapat terus terbangun

Selain itu  Indonesia juga kembali menggarisbawahi pentingnya identifikasi kerja sama inovatif dengan melibatkan pemangkukepentingan di kawasan, sehingga masyarakat ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik menjadi lebih tangguh Sebagai Ketua, bersama India dan Australia,  Indonesia mengajak semua pihak untuk aktif bekerja sama dalam menjawab dinamika kawasan dan globalisasi dengan meningkatkan kemitraan bidang kemaritiman

Konferensi kali ini juga membahas inisiatif Samudera Indo-Pasifik (Indo-Pacific Oceans Initiative/IPOI) yang diperkenalkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada Konferenti tingkat Tinggi East Asia ke-14, November 2019 lalu di Bangkok Elemen-elemen kerja sama yang tertuang pada inisiatif Samudera Indo-Pasifik ini ditegaskan sebagai elaborasi dan sejalan dengan ASEAN Outlook on Indo-Pacific  dan  Manila Plan of Action to Advance the Phnom Penh Declaration on the EAS Development Initiative (2018-2022) Pertemuan tingkat Pejabat Senior EAS merupakan pertemuan tahunan ke-4, setelah sebelumnya dilaksanakan di New Delhi (November 2015), Gowa (November 2017), dan di Bhubaneswar (Juni 2018)

Disamping itu pertemuan yang membahas pentingnya keamanan dan keselamatan maritim di bidang pengelolaan laut berkelanjutan, pencemaran sampah plastik, dan manajemen risiko bencana maritim, dinilai strategis karena paska diadopsinya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) di Bangkok pada KTT ASEAN ke-34, Juni 2019 lalu Pertemuan ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk mendorong kolaborasi ASEAN dan mitra wicara melalui kerja sama riset & teknologi maritim, manajemen sumber daya maritim berkelanjutan, dengan ASEAN tetap memainkan peran sentralnya.

10
February

Kementerian Riset dan Teknologi (kemenristek) mengusulkan 6 produk dalam hilirisasi produk unggulan kepada Presiden Joko Widodo. Produk tersebut mulai dari drone untuk kebutuhan militer hingga makanan kaleng dan garam.

Menristek Bambang Brodjonegoro, Kamis di Kantor Presiden, Jakarta, menyampaikan Presiden hendak memberikan fokus kepada beberapa produk inovasi dalam negeri. Seluruhnya telah diperlihatkan kepada Presiden saat Rapat Koordinasi Riset dan Teknologi pekan lalu.

Pertama, soal Drone untuk keperluan militer. Menurut Bambang, Drone tersebut nantinya akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Len Industri (Persero). Pesawat tanpa awak ini akan digunakan untuk menjaga keamanan dalam negeri, terutama di perbatasan.

Kedua, bahan bakar nabati. Produk ini nantinya akan berbeda dengan program B20, karena menggunakan mayoritas bahan baku dari inti sawit dan katalis. Produk ini bisa menghasilkan bensin, diesel, hingga avtur.

Ketiga, stem cell untuk pengobatan patah tulang. Produk ini sudah terbukti bisa menyembuhkan secara instan korban patah tulang hingga kembali normal, meskipun tidak dalam waktu singkat.

Keempat, garam industri terintegrasi. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mendesain suatu mesin produksi yang bisa mengubah garam petani menjadi garam untuk kebutuhan industri. Terkait hal ini, Bambang mengatakan sudah ada pabrik percontohan di Gresik. Presiden telah menugaskan agar pabrik ini diperbanyak di daerah lain terutama yang banyak petani garamnya sehingga nasib mereka jadi lebih baik.

Kelima, makanan kaleng. Saat ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan teknologi tanpa kimia untuk mengembangkan makanan khas Indonesia dalam bentuk kaleng.

Bambang menyampaikan bahwa selama ini makanan kaleng hanya sejenis yaitu sarden atau kornet yang berisikan ikan atau daging saja. Pihaknya mendorong agar Usaha Kecil dan Menengah dapat mengembangkan makanan lokal dalam bentuk kaleng.

Keenam, kapal datar. Kapal ini nantinya bisa digunakan oleh para nelayan dengan harga terjangkau. Proses pembuatan kapal ini pun hanya memakan waktu 60 hari, dan sudah teruji dapat dipakai untuk transportasi antarpulau menghadapi gelombang tinggi.

11
February


Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan jangkar kemitraan Indonesia dan Australia pada tahun 2050 adalah pemuda. Presiden menyampaikan hal ini di  parlemen Australia, Canberra, Senin (10/2), untuk menggambarkan kekuatan 100 tahun Kemitraan Indonesia dan Australia di masa mendatang,   yang menurutnya terletak pada generasi muda sekarang. Berpidato di Parlemen Australia adalah salah satu dari rangkaian agenda kunjungan presiden Joko Widodo ke Australia pada 8 hingga 10 Februari 2020.

Dalam pidatonya, Presiden Joko WIdodo juga menyebut Ausindo (Australia-Indonesia) Wave, tren kedekatan Indonesia-Australia yang harus ditawarkan kepada generasi muda. Kecintaan generasi muda Australia pada Indonesia harus digelorakan, demikian pula sebaliknya. Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan kuatnya, mengapa semangat kedekatan itu harus ditanamkan kepada generasi muda saat ini. Menurut Presiden, tiga dekade ke depan, merekalah yang akan menjadi pemimpin kedua negara. Saat ini, kedua negara sudah memiliki modal yang cukup besar, yaitu kurang lebih 160 ribu siswa Australia belajar bahasa Indonesia dan 21 ribu pemuda Indonesia belajar di Australia.

Investasi pada generasi muda memang harus dikuatkan untuk memperkokoh kemitraan Indonesia dan Australia. Kesamaan masyarakat kedua negara  yang multi kultur dan mengedepankan demokrasi juga menjadi modal kuat untuk mempererat hubungan Indonesia dan Australia melalui pemuda. Kegiatan-kegiatan untuk mengeratkan hubungan pemuda antar kedua negara bisa lebih diintensifkan. Seperti kegiatan yang sudah dilakukan beberapa kementerian, antara lain program pertukaran pelajar (Australia Indonesia Youth Exchange Program) yang sudah dilaksanakan oleh Kementeri Pemuda dan Olahraga Indonesia.

Program-program kolaborasi antara Indonesia dan Australia harus lebih banyak melibatkan pemuda, agar generasi kedua negara memiliki pemahaman yang sama tentang Indonesia dan Australia. Investasi terhadap pemuda  untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam berbagai bidang  harus terus diintensifkan. Persahabatan yang terbina saat ini akan  menciptakan jejaring yang kuat bagi pemuda kedua negara. Seperti yang dikutip presiden Joko Widodo dari musisi Aborigin Australia, “Kita diberkahi kesempatan untuk sukses, namun akan lebih maju bila mengulurkan  persahabatan” (We’re all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship). Persahabatan yang terjalin kini, akan memperkuat posisi Indonesia dan Australia. Seperti yang disampaikan presiden Joko Widodo dalam pidatonya, “Melalui persahabatan yang tulus maka hubungan Indonesia dan Australia bukan saja bermanfaat bagi kesejahteraan kedua negara namun juga bagi kawasan di sekitar dan bagi dunia secara keseluruhan”.