pesona indonesia

pesona indonesia (564)

12
June

Selain Bali, Lombok merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Keindahan pantai-pantainya menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Lombok. Selain Pantai Kute, Tanjung An, Lofster Buy, Pantai Ampenan, Pantai Senggigi, dan Malimbo, yang sudah populer, sebenarnya masih banyak pantai-pantai lainnya yang juga tidak kalah menarik dan indah. Salah satunya pantai Tanjung Kerakat. Lokasinya di Dusun Sukamulia Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Pantai ini sangat luas dengan hamparan pasir hitam yang separuh wilayahnya dipenuhi oleh rumput Jerangjang dan Pohon Rembiga.

Pantai Pondok Kerakat dikenal juga dengan sebutan Pantai Tanjung Gali. Pantai ini lebih dikenal dengan nama Pondok Kerakat, karena banyaknya pondok kerakat yang berjejer di sekitar pantai. Di pondok kerakat inilah para nelayan yang berasal dari Desa Pohgading Timur dan sekitarnya berkumpul sebelum mulai ngerakat (menangkap ikan dengan jaring yang cukup besar) dan di pondok inilah mereka beristirahat dan membagi hasil tangkapan ikan. Daya tarik pantai ini terletak pada ombaknya yang lumayan besar. Banyak wisatawan yang berwisata ke pantai ini menghabiskan waktu mereka untuk berselancar. Selain berselancar, aktivitas wisata berenang juga menjadi kegiatan favorit di pantai ini. Selain itu, wisatawan juga bisa berkemah atau bermain bola di hamparan pasir hitamnya.

Pantai Pondok Kerakat juga dilengkapi dengan berbagai spot poto menarik.Satu spot poto andalan adalah Spot poto Pra Weeding. Spot poto ini dibuat dari bahan kayu dan back ground-nya dibuat dari rangkaian kain sehingga spot poto ini benar-benar menyerupai pelaminan. Spot poto inilah yang paling banyak dikunjungi. Selain Spot Poto Pre Wedding, di Pondok Kerakat juga ada Spot Poto Pengintaian Ikan. Spot poto ini berupa sebuah lelanjon (Menara Pendek) yang dari atasnya para pengunjung dapat melihat hamparan pantai lebih luas dan jauh. Satu lagi spot poto yang menjadi destinasi di Pondok Kerakat, yaitu spot poto Meja Jamur. Spot ini dibuat dari bahan pangkal kayu kelapa dan terdiri dari sebuah meja dengan 4 lempengan pangkal kelapa yang disangga oleh sebuah tiang dari dahan kayu jati. Meja tersebut dikelilingi 4 kursi yang juga dibuat dari lempengan papan pangkal kelapa. Di Meja Jamur ini, anda dapat duduk santai sambil menikmati indahnya suasana pantai.

Kegiatan menarik lainnya yang dilakukan di Pantai ini adalah Betalet. Betalet merupakan kegiatan spa alami, dimana para wisatawan bisa mengubur setengah badannya atau bagian kaki hingga pinggang di dalam pasir. Terapi dengan cara betalet ini diakui dapat menyembuhkan penyakit rematik dan asam urat, karena selama badan dibenamkan di dalam pasir, otot-otot bagian kaki dan pinggang mendapatkan refleksi sehingga peredaran darah menjadi lancar. Umumnya orang yang melakukan trapi dengan teknik ini hanya tahan membenamkan badannya di dalam pasir dalam jangka waktu 10 hingga 30 menit, karena semakin lama badan di benamkan maka pijitannya terasa semakin kuat. Natural Spa (Betalet) paling asyik dilakukan pada malam hari.

11
June

Hari ini akan memperkenalkan Pulau Sombori di Sulawesi Tengah. wilayah perairan Teluk Tolo secara geografis termasuk ke dalam provinsi Sulawesi Tengah. Perairan ini, memiliki biota laut yang sangat besar jumlahnya. Oleh karena itu, Perairan Teluk Tolo dimanfaatkan sebagai objek wisata bahari. Keindahan perairan ini, dapat dinikmati dari Pulau Sombori. Pulau ini terletak di bagian selatan Teluk Tolo, tepatnya di Kabupaten Morowali, di antara Kecamatan Bungku Selatan dan Kecamatan Menui Kepulauan.

Sombori adalah kawasan konservasi yang terdiri dari gugusan pulau-pulau karang yang indah. Sebagian pulau dijadikan tempat tinggal para nelayan, namun lebih banyak yang kosong tanpa disentuh manusia. Untuk menuju kawasan Sombori, dapat ditempuh melalui Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara. Selanjutnya, dapat memilih untuk menempuh perjalanan darat atau laut.

Jika memilih perjalanan darat, perjalanan dilakukan selama 6 jam menuju Pelabuhan Lafeu, Kecamatan Bungku Pesisir. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan laut sekitar 1 jam menuju lokasi pulau Sombori. Sedangkan jika menempuh perjalanan laut, akan memakan waktu setengah hari, jika menggunakan kapal niaga. Sedangkan jika menggunakan speedboat, dapat ditempuh sekitar 4 hingga 5 jam.

memasuki kawasan Pulau Sombori, akan disambut dengan pemandangan yang sangat mengagumkan. Laut yang cukup berombak serta tebing karang tinggi yang mengawal di sisi kiri dan kanan. Masuk lebih dalam lagi, maka pemandangan semakin memesona. Semakin banyak gugusan pulau karang dengan berbagai ukuran dan bentuk. Ada yang hanya serupa karang menonjol tanpa vegetasi, hingga pulau karang raksasa yang diselimuti pepohonan rimbun nan eksotik. Pulau-pulau karang ini punya pantai dengan pasir putih yang bersih.

dengan kawasan konservasi laut seluas sekitar 41.000 hektar, Sombori adalah surga bagi penikmat kegiatan bawah laut. Beraneka macam bentuk dan warna binatang serta karang yang terhampar di lautan yang tenang ini. Anemon laut yang menjadi rumah bagi berbagai ikan warna-warni bergoyang mengikuti arus air. Akropora atau Karang meja yang luas dengan mudah dapat ditemukan di sini. Saat ini, banyak paket wisata yang menawarkan wisata menuju pulau Sombori dengan biaya yang cukup terjangkau.

10
June

 

Di bulan Ramadhan hari ini kami akan mengajak anda ke Riau, untuk mengenal tradisi membangunkan Sahur . Saat ini di seluruh penjuru dunia, umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Umat muslim yang sedang berpuasa tidak boleh makan dan minum mulai matahari terbit sampai matahari terbenam, kurang lebih 12 jam. Untuk menghadapi puasa keesokan harinya, umat muslim harus melaksanakan makan Sahur, biasanya kegiatan sahur ini dilakukan sejak pukul 2 dini hari. Banyak cara dilakukan masyarakat untuk membangunkan Sahur. Tradisi membangunkan warga untuk makan sahur di saat Ramadhan adalah hal yang biasa dilakukan banyak daerah di Indonesia. Salah satunya adalah di Riau, tepatnya di Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Tradisi yang dipertahankan di Riau ini sangat menariK. Karena di sini ada sebuah tradisi membangunkan saat Sahur yang dikenal dengan Arak-arakan Pengantin Sahur.

pengantin Sahur adalah acara untuk mengarak pengantin. Pengantin di sini seperti pengantin yang sebenarnya, tetapi di dalam acara mengarak pengantin sahur ini, yang menjadi pengantin semuanya adalah laki-laki. Satu diantara mereka akan dirias seperti pengantin perempuan.Pengantin yang semuanya pria ini akan memakai baju dan dirias seperti pengantin sesungguhnya.   Di sini ada 3 pasang pengantin.   Sesudah di rias dan memakai baju pengantin , kemudian pengantin sahur ini akan di arak menggunakan gerobak untuk keliling kampung. Yang membuat menarik adalah, sambil mengarak pengantin sahur, dengan menggunakan pengeras suara, music dan penerangan, mereka juga menyanyikan lagu-lagu Islami ..

arak-arakan pengantin sahur ini akan membangunkan warga mulai dari pukul 01.30 WIB sampai pukul 03.00 WIB atau sampai sahur tiba. Warga yang terbangun karena keramaian ini, selanjunya akan turut berkeliling meramaikan arak-arakan ini.Pengantin Sahur ini sudah dimulai sejak puluhan tahun lalu. Acara ini digelar hampir setiap malam selama bulan Ramadhan. Tetapi untuk tidak mengganggu kegiatan warga di hari kerja, maka akhir-akhir ini arak-arakan Pengantin Sahur hanya dilakukan pada hari Sabtu dan MInggu malam.

kegiatan mengarak pengantin sahur yang diadakan setiap akhir pekan, merupakan kegiatan positif bagi Pemuda-pemuda di daerah tersebut dalam mengisi waktu saat Ramadhan . Tidak hanya itu saja, pada pertengahan Ramadhan, biasanya pengantin sahur juga akan dipertandingkan degan berbagai penilaian seperti tata rias, kostum dan kekompakan pasangan pengantin.

06
June



Bantul merupakan salah satu kabupaten di DIY yang terkenal kaya akan wisata alamnya. Beragam tempat wisata dapat anda kunjungi, mulai dari yang sudah popular atau yang masih tersembunyi. Jika anda memilih untuk mencari ketenangan dan jauh dari kawasan perkotaan, ada satu tempat wisata tersembunyi yang masih belum terjamah tetapi memiliki keindahan yang luar biasa. Nama tempat ini adalah Kedung Pengilon. daya tarik utama Kedung Pengilon yaitu air terjunnya dengan nuansa yang alami dan pemandangan yang indah. Memiliki air terjun dengan ketinggian mencapai 10 meter serta kolam air jernih tepat di bawahnya yang dikelilingi pepohonan rindang membuat siapapun yang berkunjung terpesona dan betah berlama-lama. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kedung Pengilon adalah saat musim hujan. Sebab pada musim kemarau, debit air lebih sedikit atau bahkan kering. Sedangkan saat musim hujan, debit air bisa memenuhi kolan hingga mencapai 8 meter.Kedung Pengilon terletak di Dusun Petung, Kecamatan Kasihan Pajangan, Kabupaten Bantul, DIY. Menuju ke lokasi wisata ini, wisatawan disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan. Sebab, masih belum ada kendaraan umum yang dapat membawa anda ke Kedung Pengilon. Saat berkendara wisatawan harus waspada dan berhati-hati karena jalanan yang akan ditempuh setelah memasuki Dusun Petung dipenuhi bebatuan. harga tiket masuk ke Kedung Pengilon relative murah. Wisatawan hanya perlu membayar RP 5.000 per orang. Untuk biaya parkir, yaitu Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 3.000 untuk motor. Kedung Pengilon hingga saat ini masih dikelola oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, tempat wisata ini masih minim fasilitas. Meski sudah ada area parkir dan kamar mandi, namun tak ada warung atau tempat makan. Jadi, jangan lupa untuk membawa perbekalan makanan dan minuman yang cukup jika akan berkunjung ke Kedung Pengilon.

04
June

Hari ini akan memperkenalkan Tari Jepen di Kalimantan Timur. Kalimantan Timur adalah provinsi dimana sungai Mahakam mengalir. Di daerah pinggiran sungai Mahakam ini, berkembang sebuah tarian bernama Tari Jepen. Tari Jepen adalah tarian khas Kalimantan Timur yang dikembangkan oleh Suku Kutai dan Suku Banjar yang berada di pesisir sungai Mahakam. Tarian ini memiliki ragam gerak yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam. Tarian Japen merupakan salah satu tarian yang mempresentasikan kebudayaan Melayu yang dinamis, atraktif, energik dan bersahaja. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita.Seiring perkembangan waktu, Tari Jepen pun mengalami banyak perkembangan, dimana dalam pertenjukannya tari Jepen teridiri dari dua jenis, yakni Tari Jepen Genjoh dan tari Jepen Eroh. Tari Jepen Eroh merupakan tari kreasi jepen yang tidak meninggalkan gerak ragam aslinya, diantaranya ragam penghormatan, ragam gelombang, ragam samba setangan, ragam samba penuh, ragam gengsot, ragam anak, dan lain-lain. Eroh dalam bahasa Kutai berarti ramai, riuh dan gembira. Sedang Tari Jepen Genjoh Mahakam merupakan salah satu tari kreasi dari tari jepen, dimana sebagian besar gerak dalam tari ini bersumber dari tari jepen, misalnya gerak gelombang, samba setengah, samba penuh, ayun anak, jalan kenyak, saluang mudik, dan gerak taktim. Secara umum, dapat dikatakan bahwa tari jepen genjoh mahakam merupakan tari yang merepresentasikan kebudayaan Melayu.Dalam pertunjukan, Tari Jepen diiringi dengan seni musik tingkilan. Musik tingkilan merupakan salah satu seni musik khas Kutai. Dalam musik tingkilan, alat musik yang di gunakan adalah gambus atau semacam alat musik petik, ketipung atau alat musik seperti gendang dengan ukuran yang lebih kecil, kendang, dan juga biola. Saat ini, tarian ini juga diiringi dengan piano. Selain itu, juga diiringi dengan nyanyian yang disebut dengan bertingkilan. Bertingkilan berarti bersahut-sahutan. Nyanyian ini biasanya dibawakan oleh dua orang penyanyi yang saling bersahutan dalam menyanyanyikan syair-syair yang berisi petuah atau pesan moral.Saat pertunjukan, penari Jepen menari dengan balutan busana perpaduan khas melayu yang kental akan nuansa islami dan campuran busana khas Indonesia. Dengan tata rias yang minimalis namun penari terlihat santun dan bersahaja. Saat menari, penari juga di lengkapi dengan selendang. Dahulu, Tari Jepen berfungsi sebagai hiburan dalam rangka penobatan raja dari Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong dan sebagai tari pergaulan muda dan mudi, misalnya untuk memadu janji, berkasih-kasihan, dan sebagainya. Kemudian, sejak tahun 1970-an tarian ini umumnya dipergunakan dalam acara penyambutan tamu daerah, upacara perkawinan, dan untuk mengisi acara dalam hari besar lainnya, seperti HUT Provinsi Kalimantan Timur, dan lain-lain.

04
June

Hari ini akan memperkenalkan Tari Jepen di Kalimantan Timur. Kalimantan Timur adalah provinsi dimana sungai Mahakam mengalir. Di daerah pinggiran sungai Mahakam ini, berkembang sebuah tarian bernama Tari Jepen. Tari Jepen adalah tarian khas Kalimantan Timur yang dikembangkan oleh Suku Kutai dan Suku Banjar yang berada di pesisir sungai Mahakam. Tarian ini memiliki ragam gerak yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam. Tarian Japen merupakan salah satu tarian yang mempresentasikan kebudayaan Melayu yang dinamis, atraktif, energik dan bersahaja. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita.Seiring perkembangan waktu, Tari Jepen pun mengalami banyak perkembangan, dimana dalam pertenjukannya tari Jepen teridiri dari dua jenis, yakni Tari Jepen Genjoh dan tari Jepen Eroh. Tari Jepen Eroh merupakan tari kreasi jepen yang tidak meninggalkan gerak ragam aslinya, diantaranya ragam penghormatan, ragam gelombang, ragam samba setangan, ragam samba penuh, ragam gengsot, ragam anak, dan lain-lain. Eroh dalam bahasa Kutai berarti ramai, riuh dan gembira. Sedang Tari Jepen Genjoh Mahakam merupakan salah satu tari kreasi dari tari jepen, dimana sebagian besar gerak dalam tari ini bersumber dari tari jepen, misalnya gerak gelombang, samba setengah, samba penuh, ayun anak, jalan kenyak, saluang mudik, dan gerak taktim. Secara umum, dapat dikatakan bahwa tari jepen genjoh mahakam merupakan tari yang merepresentasikan kebudayaan Melayu.Dalam pertunjukan, Tari Jepen diiringi dengan seni musik tingkilan. Musik tingkilan merupakan salah satu seni musik khas Kutai. Dalam musik tingkilan, alat musik yang di gunakan adalah gambus atau semacam alat musik petik, ketipung atau alat musik seperti gendang dengan ukuran yang lebih kecil, kendang, dan juga biola. Saat ini, tarian ini juga diiringi dengan piano. Selain itu, juga diiringi dengan nyanyian yang disebut dengan bertingkilan. Bertingkilan berarti bersahut-sahutan. Nyanyian ini biasanya dibawakan oleh dua orang penyanyi yang saling bersahutan dalam menyanyanyikan syair-syair yang berisi petuah atau pesan moral.Saat pertunjukan, penari Jepen menari dengan balutan busana perpaduan khas melayu yang kental akan nuansa islami dan campuran busana khas Indonesia. Dengan tata rias yang minimalis namun penari terlihat santun dan bersahaja. Saat menari, penari juga di lengkapi dengan selendang. Dahulu, Tari Jepen berfungsi sebagai hiburan dalam rangka penobatan raja dari Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong dan sebagai tari pergaulan muda dan mudi, misalnya untuk memadu janji, berkasih-kasihan, dan sebagainya. Kemudian, sejak tahun 1970-an tarian ini umumnya dipergunakan dalam acara penyambutan tamu daerah, upacara perkawinan, dan untuk mengisi acara dalam hari besar lainnya, seperti HUT Provinsi Kalimantan Timur, dan lain-lain.

03
June

Hari ini kami akan memperkenalkan salah satu tempat wisata di Medan Sumatra Utara. Berkeliling Kampung Madras atau Kampung Keling Medan menjadi aktivitas wisata murah yang dapat dilakukan pada saat berada di Sumatra Utara. Tempat ini banyak dikenal sebagai little India nya Kota Medan. Dan seperti halnya perkampungan India di tempat lain, Kampung Madras pun menjadi destinasi wisata budaya yang menarik di Medan.

Keberadaan Kampung Keling ini juga semakin memperkuat reputasi kota Medan sebagai kota multietnis di Indonesia. Terlebih saat ini, Kampung Keling tidak hanya menjadi tempat tinggal orang-orang India saja tetapi tidak sedikit pula masyarakat Medan dari suku lain yang juga turut mendiami wilayah Kampung Madras. Meskipun begitu, sebutan Little India Medan masih tetap melekat di kampung ini.

keberadaan Kampung Keling Medan ini awalnya pada abad ke 19. Pada saat itu banyak orang-orang India Tamil yang didatangkan dari Negara aslinya untuk bekerja sebagai buruh di lokasi perkebunan tembakau Deli. Para pemilik perkebunan lebih suka menggunakan tenaga impor dari India karena mereka dikenal cukup rajin. Semakin lama semakin banyak orang India Tamil yang bekerja di kota Medan. Selain bekerja sebagai buruh perkebunan, orang-orang India itu juga memperoleh pekerjaan di sektor konstruksi, bahkan banyak juga yang berprofesi sebagai pedagang.

kampung Keling Medan ini mempunyai luas mencapai 10 hektar. Dahulu kampung ini sempat disebut dengan nama Patisah. Ada pula yang menyebut Kampung Keling ini dengan nama Kampung Madras. Tetapi dari banyaknya sebutan, nama kampung Keling menjadi sebutan yang paling popular di masyarakat Medan. Kampung Keling di Medan ini berlokasi di sekitar kawasan Zainul Arifin. Awalnya jalan-jalan di area ini juga memakai nama India. Mulai dari jalan Kalkuta, jalan Bombay, jalan Ceylon, jalan Madras dan lain-lain. Namun sekarang sudah banyak nama yang mengalami perubahan.

Para wisatawan yang ingin menuju ke lokasi kampung Keling Medan dijamin tidak akan menemui kesulitan. Karena untuk menuju tempat ini, wisatawan bisa menggunakan sarana transportasi becak motor .Kampung Keling ini dikenal sebagai pusat kebudayaan India di kota Medan. Kampung ini menjadi wilayah administrative dari Kecamatan Madras. Di sini para wisatawan akan bisa menyaksikan banyak bangunan tua yang berarsitektur khas India. Yang paling dikenal di tempat ini adalah keberadaan kuil Shri Mariaman dan Kuil Subramaniem, selain kedua kuil tersebut ada juga masjid Ghaudiyah yang mempunyai desain arsitektur India yang kental. Ini karena warga Tamil yang berada di kampung keling tidak hanya beragama Hindu tetapi juga ada yang memeluk agama Islam

Selain menjadi lokasi wisata budaya, kampung Keling Medan juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk berburu kuliner khas India, seperti yang terkenal adalah martabak India dan juga membeli baju khas India. Bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan di Kampung Keling, bisa menginap   di penginapan atau hotel yang ada di Kampung Keling ini dengan harga bervariasi.

02
June


Masyarakat Osing desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi mempunyai tradisi unik yang dinamakanTradisi Barong Ider Bumi . Tradisi ini rutin digelar pada hari kedua Hari Raya Idul Fitri , atau setiap tanggal 2 Syawal. Ini karena angka dua memiliki makna tersendiri bagi warga Osing. Orang Kemiren selalu mengaitkan tradisi dengan sesuatu yang berpasangan, seperti langit dan bumi, laki-laki dan perempuan, siang dan malam.Selain itu beberapa tradisi masyarakat Desa Kemiren lebih sering diadakan pada hari Selasa dan Kamis.

Tradisi Barong Ider Bumi merupakan ritual upacara adat, tradisi ini merupakan ritual upacara bersih desa. Biasanya upacara ini dimulai pada jam 2 siang. Masyarakat Osing pantang melakukan tradisi ini di luar waktu tersebut, karena di luar waktu yang sudah ditentukan itu dipercaya bisa mendatangkan bencana atau musibah bagi masyarakat.

barong adalah semacam kostum dengan topeng dan pernak-pernik sebagai penggambaran hewan yang menakutkan   . Dalam mitologi masyarakat Osing , Barong dipercaya sebagai lambing kebaikan yang mempunyai kemampuan untuk mengusir roh-roh jahat. Masyarakat suku Osing percaya dengan melakukan upacara Barong Ider Bumi, kehidupan setahun mendatangakan membahagiakan. Upacara adat leluhur ini digelar sebagai bentuk syukur kepada Yang Kuasa atas karuniaNya telah memberikan ketentraman dan kemakmuran kepada warga desa, selain itu, tradisi Barong Ider Bumi juga dipercaya dapat menghilangkan bala bencana atau sebagai tolak bala. Dalam kepercayaan masyarakat Osing, Barong ini bisa dirasuki roh leluhur.

kata Ider bumi merupakan penggabungan dari dua kata yaitu ider dan bumi. Ider berarti berkeliling kemana-mana dan bumi artinya jagat atau tempat berpijak.Sehingga kedua kata tersebut mempunyai arti kegiatan mengelilingi bumi. Jadi sesuai dengan namanya, inti dari ritual Barong Ider Bumi adalah mengarak barong memutari desa. Sebelum Barong diarak keliling desa, para sesepuh desa memainkan angklung di balai desa untuk memulai ritual. Setelah itu, seluruh warga Desa Kemiren keluar rumah lalu mula berbaris mengarak barong Osing yang diawal dari gerbang masuk desa ke arah barat menuju pintu keluar desa , kurang lebih sejauh dua kilometer. Di sepanjang arak-arakan ini, tokoh adat menebarkan koin ,beras kuning dan bunga ke jalan dan diperebutkan anak-anak. Ritual ini dinamakan Sembur utik-utik.

selama diarak warga, barong-barong tersebut juga diikuti para sesepuh desa yang berjalan beriringan sambil membawa dupa serta melafalkan doa-doa untuk keselamatan seluruh warga.Tidak lupa, tabuhan music khas Osing juga mengiringi , sangat meriah tetapi tetap sakral. Di ujung desa, masyarakat dan pemain kesenian barong berebut pisang yang dipajang .Mereka percaya pada waktu memakan pisang tersebut, orang akanselamat dan diberi kemudahan dalam   kehidupan.

Setalah melakukan ritual Barong Ider Bumi, masyarakat menggelar selamatan bersama sebagai penutup upacara. Di sinilah puncak acaranya, yaitu selamatan dengan menggunakan tumpeng pecel pitik yaitu ayam kampung yang dibakar dengan ditaburi parutan kelapa muda dengan bumbu. Ini semua sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan keberkahan. Tumpeng dan pecel pitik untuk selamatan ini digelar di sepanjang jalan desa.

31
May

 

 

Salah satu jenis seni di Bali yang masih digemari oleh masyarakat Bali adalah Arja. Seni ini berbentuk teater atau semacam opera khas Bali yang berupa dramatari yang dialognya ditembangkan secara Macapat. Bagaimana sesungguhnya teater ini memperoleh penamaannya tidak begitu diketahui. Tetapi dugaan adalah dari ungkapan bahasa sansekerta Reja yang kemudian mendapat awalan “a” sehingga menjadi Areja dan akhirnya berubah menjadi Arja yang berarti keindahan atau mengandung keindahan. Ungkapan inilah yang hingga saat ini digunakan untuk menamakan bentuk teater Arja seperti yang kita lihat sekarang .Di Bali Arja muncul pada tahun 1814 yaitu pada jaman pemerintahan I Dewa Agung Sakti di Puri Klungkung. Drama tari Arja mengambil lakon yang bersumber pada cerita-cerita Panji hanya kadangkala mengambil lakon dari cerita lain seperti Jayaprana, Pakang Raras, Sampik, rare Angon . Tari Arja pada awalnya hanya ditarikan oleh satu orang saja dan tanpa diiringi gamelan. Arja ini disebut Arja Doyong. Sejak kemunculannya Arja menjadi hiburan masyarakat Bali.

Menurut fungsinya Arja digolongkan ke dalam kelompok Tari Bali-balihan berbentuk teater. Arja merupakan seni teater yang sangat kompleks karena merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di Bali, seperti seni tari, seni drama, seni vokal, seni instrumentalia, puisi , seni peran, seni pantomim, seni busana dan seni rupa. Sesungguhnya Arja adalah perpaduan antara dua pendukung teater, yaitu gagasan yang datang dari para pendukung (pemain) dan penonton.

Sebagai bentuk seni teater , Arja ini sangat komunikatif dengan masyarakat penikmatnya. Dari perkembangan selama ini dapat dikatakan bahwa Arja masih sangat populer di masyarakat Bali . Hal ini ini dapat dilihat dari kemauan masyarakat untuk berbondong-bondong meramaikan festival yang diadakan setiap tahun . Arja di Bali masih tersebar di banyak wilayah, seperti Bangli, Klungkung, Gianyar, Anlapura, Badung, tabanan, jembrana hingga Singaraja.

Sebagai suatu pertunjukan, Arja mempunyai fungsi untuk pendidikan. Biasanya masyarakat sesudah menonton Arja berhari-hari akan menirukan nyanyian dan lelucon yang ditampilkan oleh kelompok yang baru saja mereka lihat. Gerakan-gerakan lucu atau ungkapan tentang kejadian-kejadian yang menggelitik akan mereka ulangi dalam pergaulan sehari-hari. Dengan demikian Arja merupakan suatu media komunikasi yang sangat ampuh untuk menyampaikan pesan.

30
May

 

 

Suku Bajo memiliki permukiman yang masih tradisional. Letaknya di Desa Bangko, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Desa yang berada di sebelah barat Pulau Muna ini wilayahnya mencakup daratan dan lautan. Permukiman di Desa Bangko dibangun di atas laut yang berjarak kurang lebih 600 meter dari pulau Muna, sehingga nampak seolah-olah sebagai permukiman terapung. Diantara banyaknya permukiman Suku Bajo di Sulawesi Tenggara, Desa Bangko merupakan salah satu desa Suku Bajo yang masih tetap mempertahankan tradisi bermukim diatas laut hingga saat ini. Sementara permukiman Suku Bajo lainnya pada umumnya telah tinggal menetap di tepi pantai atau sudah membangun rumah di atas daratan.

nama Desa Bangko diambil dari nama sebuah pulau dekat permukiman ini dibangun, yaitu Pulau Bangko. Bangko dalam bahasa Bajo berarti Bakau. Pulau ini dinamakan Pulau Bangko sebab pulau ini ditutupi oleh vegetasi mangrove (bakau) dengan presentase 95%.sejak dahulu, suku Bajo merupakan suku yang menggantungkan hidupnya dari laut dan memiliki kehidupan yang tak pernah jauh dari laut. Suku Bajo selalu identik dengan perahu dan permukiman di atas air laut. Hal itu karena dahulu mereka hanya tinggal diatas perahu dan hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kebiasaan hidup berpindah-pindah ini kemudian tergantikan dengan budaya bermukim menetap dan membangun rumah di atas laut dangkal hingga sekarang.untuk menuju ke Desa Bangko, perjalanan dimulai dari Kota Raha (ibu kota Kabupaten Muna), menuju Desa Pajala di Kecamatan Maginti dengan kendaraan pribadi atau sewa. Perjalanan ini berjarak sekitar 70 kilometer. Tiba di Desa Pajala, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu dengan jarak tempuh 7 km. Biaya menaiki perahu untuk pulang pergi ini sekitar Rp 100.00 per orang.