pesona indonesia

pesona indonesia (564)

04
May

Pada edisi kali ini, akan memperkenalkan Pulau Lingayan di Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Propinsi Sulawesi Tengah memiliki 3 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan perairan Malaysia dan Philipina yaitu Lingayan, Salando dan Dolangan. Dari ke-3 pulau tersebut hanya Lingayan yang memiliki penghuni. Pulau Lingian atau disebut juga dengan nama Pulau Lingayan terletak di Desa Ogotua, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Untuk bisa kepulau ini kita dapat menaiki perahu motor dari desa Ogotua dengan waktu tempuh 15 menit.

Terletak di antara Laut Sulawesi dan Selat Makassar, pulau ini tercatat sebagai salah satu dari 92 pulau terluar di Indonesia. Deretan pohon bakau menyambut setiap pengunjung yang menginjakkan kaki di Pulau Lingayan. Selain pulau yang berpasir putih dan panorama indah, perairan sekitar Pulau Lingayan juga kaya akan pemandangan bawah laut yang indah. Ini karena letak Lingayan yang berada di pertemuan Selat Makassar dan Laut Sulawesi.Pulau Lingayan juga memiliki keindahan bawah laut yang indah. Di ini juga hidup habitat penyu sisik yang pada bulan - bulan tertentu naik ke pantai untuk bertelur. Pemerintah akan menjadikan wilayah di sekitar Pulau Lingayan ini menjadi pusat pelestarian Dugong dan padang lamun sebagai habitat mamalia laut yang dilindungi itu karena populasinya makin terancam.

Keindahan pulau berbentuk lonjong ini kian tampak saat berkeliling menggunakan perahu. Pasir putih dan batu-batu karang indah dan besar terhampar di sepanjang lingkaran pesisir pulau. Di bagian lain, terdapat bagian dalam yang cocok untuk memancing maupun menyelam. Jejeran batu karang besar berbentuk bulat maupun lonjong dengan berbagai ukuran dengan tumbuhan di atasnya, terhampar di perairan sekitar pulau, menyerupai batu atau tumbuhan terapung. Jika ingin melihat lebih dekat, perahu bisa lewat di antaranya. Gerombolan ikan kecil yang berloncatan di sekitar perahu menambah pesona Lingayan.Sejumlah pulau di tengah birunya air perairan Selat Makassar akan menjadi bagian pemandangan yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan. Dari Desa Ogotua, banyak perahu yang bisa digunakan untuk menyeberang. Umumnya perahu kecil bermesin hingga 2,5 tenaga kuda ini berkapasitas empat–lima orang. Jarak tempuh berperahu yang hanya sekitar 15 menit dengan air laut yang tenang, membuat perahu kecil lebih nyaman dan cepat.

03
May

Edisi kali ini, akan memperkenalkan Kampung Djowo Sekatul di Kendal Jawa Tengah.

Nuansa pedesaan , penerangan hanya obor , tak ada Televisi , tapi bisa akses internet. Petani, lenguhan kerbau dan ayunan pacul di persawahan, kicau burung, menambah suasana di pagi hari. Suasana itu akan didapat di Kampung Djowo yang berada di Dukuh Sekatul, Desa Margosari , kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kampung Djowo merupakan objek wisata dengan luas sekitar 12 hektar dan teletak tepat di kaki gunung Ungaran. Objek wisata ini meiliki panorama alam yang indah dengan perbukitan Medini yang berhawa sejuk serta hamparan kebun teh mengelilingi Kampung Djowo Sekatul.

Untuk menuju Kampung Djowo Sekatul ini bisa ditempuh 30 menit dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum kira-kira 60 menit,baik dari kota Semarang maupun Ungaran, ibukota kabupaten Semarang. Dari Kendal, objek ini bisa diakses melalui Kaliwungu dengan waktu tempuh yang tak jauh berbeda dari kota Semarang atau Ungaran. Dengan tarif masuk hanya Rp. 2000 (pelajar) dan Rp. 3000 (umum) pengunjung bisa melihat rumah 6 (enam) joglo besar berikut isinya yang antik. Mulai dari pernak-pernik , hiasan, ornamen, ukiran hingga furnitur khas Jawa klasik yang masih terawat rapih. Nuansa pedesaan Jawa akan terasa sangat kental , jika Anda bermalam di Kampung Djowo ini. Tidak ada gemerlap lampu merkuri dan sejenak lupakan televisi. Namun, tersedia beberapa tempat hot spot untuk mengakses internet.

Tak sekedar menawarkan keunikan bangunan klasik dan semua yang berbau Jawa, Kampung Djowo Sekatul juga menawarkan wisata Agro bernuansa pedesaan yang tak kalah menarik. Hamparan sawah , budidaya tanaman obat, bunga hias, perkebunan vanili dan strawberi segar yang bisa dipetik langsung, budidaya buah-buahan serta arena pemancingan bisa anda temukan di obyek wisata ini. Untuk wisata edukasi ditawarkan paket pembuatan gula Jawa serta tahu dan tempe. Kampung Djowo Sekatul juga dilengkapi fasilitas area perkemahan serta fasilitas pesta kebun. Kampung Sekatul bukan sekedar menyuguhkan Joglo Klasik yang unik dan masih terpelihara keasliannya. Keberadaan Kampung Djowo juga merupakan bukti kesetiaan pemilik ,KPH Herry Djojonegoro, pada sejarah sekaligus upaya untuk melestarika kebudayaan Jawa.

03
May

Edisi kali ini, akan memperkenalkan Kampung Djowo Sekatul di Kendal Jawa Tengah.

Nuansa pedesaan , penerangan hanya obor , tak ada Televisi , tapi bisa akses internet. Petani, lenguhan kerbau dan ayunan pacul di persawahan, kicau burung, menambah suasana di pagi hari. Suasana itu akan didapat di Kampung Djowo yang berada di Dukuh Sekatul, Desa Margosari , kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kampung Djowo merupakan objek wisata dengan luas sekitar 12 hektar dan teletak tepat di kaki gunung Ungaran. Objek wisata ini meiliki panorama alam yang indah dengan perbukitan Medini yang berhawa sejuk serta hamparan kebun teh mengelilingi Kampung Djowo Sekatul.

Untuk menuju Kampung Djowo Sekatul ini bisa ditempuh 30 menit dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum kira-kira 60 menit,baik dari kota Semarang maupun Ungaran, ibukota kabupaten Semarang. Dari Kendal, objek ini bisa diakses melalui Kaliwungu dengan waktu tempuh yang tak jauh berbeda dari kota Semarang atau Ungaran. Dengan tarif masuk hanya Rp. 2000 (pelajar) dan Rp. 3000 (umum) pengunjung bisa melihat rumah 6 (enam) joglo besar berikut isinya yang antik. Mulai dari pernak-pernik , hiasan, ornamen, ukiran hingga furnitur khas Jawa klasik yang masih terawat rapih. Nuansa pedesaan Jawa akan terasa sangat kental , jika Anda bermalam di Kampung Djowo ini. Tidak ada gemerlap lampu merkuri dan sejenak lupakan televisi. Namun, tersedia beberapa tempat hot spot untuk mengakses internet.

Tak sekedar menawarkan keunikan bangunan klasik dan semua yang berbau Jawa, Kampung Djowo Sekatul juga menawarkan wisata Agro bernuansa pedesaan yang tak kalah menarik. Hamparan sawah , budidaya tanaman obat, bunga hias, perkebunan vanili dan strawberi segar yang bisa dipetik langsung, budidaya buah-buahan serta arena pemancingan bisa anda temukan di obyek wisata ini. Untuk wisata edukasi ditawarkan paket pembuatan gula Jawa serta tahu dan tempe. Kampung Djowo Sekatul juga dilengkapi fasilitas area perkemahan serta fasilitas pesta kebun. Kampung Sekatul bukan sekedar menyuguhkan Joglo Klasik yang unik dan masih terpelihara keasliannya. Keberadaan Kampung Djowo juga merupakan bukti kesetiaan pemilik ,KPH Herry Djojonegoro, pada sejarah sekaligus upaya untuk melestarika kebudayaan Jawa.

02
May

Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu tradisi dari Provinsi Jawa Barat, yaitu tradisi Nyangku di Desa Panjalu.

upacara adat Nyangku merupakan upacara adat yang telah ada sejak zaman Kerajaan Panjalu. Hingga saat ini, upacara adat tersebut masih rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Panjalu. Upacara adat Nyangku dilakukan pada Hari Senin atau Kamis terakhir Bulan Maulud (Rabiul Awal). Tujuannya untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad s.a.w yang jatuh pada bulan Rabiul Awal. Selain itu, upacara adat Nyangku dilaksanakan untuk mengenang jasa Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan seorang Raja Panjalu yang memeluk dan menyebarkan agama Islam di Panjalu.

 Nyangku berasal dari Bahasa Arab, ‘yanko’, yang berarti membersihkan. Namun, masyarakat Sunda melafalkan kata ‘yanko’ menjadi ‘Nyangku’. Inti dari upacara adat ini yaitu pembersihan benda-benda pusaka yang dimiliki Kerajaan Panjalu.

pada zaman dahulu, keluarga keturunan Panjalu mempersiapkan bahan untuk upacara Nyangku. Seperti menyediakan beras merah yang harus dikupas dengan tangan. Beras merah ini digunakan sebagai bahan untuk membuat tumpeng dan sesajen. Pelaksanaan menguliti gabah merah dimulai sejak tanggal 1 Maulud sampai dengan satu hari sebelum pelaksanaan upacara.

ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja di Situ Lengkong, Panjalu. Upacara biasanya dimulai sekitar pukul 07.30 pagi dengan mengeluarkan benda-benda pusaka dari tempat bernama Bumi Alit. Setelah itu benda-benda pusaka itu dibawa dengan cara digendong oleh keturunan raja Panjalu menuju Nusa Gede. Setibanya di Situ Lengkong, rombongan pembawa benda-benda pusaka yang mengenakan pakaian muslim dan pakaian adat Sunda, menyeberang dengan menggunakan perahu menuju Nusa Larang. Kemudian, benda-benda pusaka itu diarak menuju bangunan kecil yang ada di Nusa Larang.

pembawa benda-benda pusaka diiringi dengan lantunan musik rebana, dan membacakan shalawat menuju panggung utama tempat digelarnya membersihkan benda pusaka. Kemudian, benda-benda pusaka itu diletakan di atas alas kasur khusus. Selanjutnya, benda-benda pusaka itu satu persatu mulai dibuka dari kain putih pembungkusnya.

Setelah itu benda-benda pusaka segera dibersihkan dengan air yang berasal dari tujuh mata air ditambah jeruk nipis. Pencucian dimulai dengan pedang pusaka Prabu Sanghyang Borosngora. Setelahnya dilanjutkan dengan pusaka-pusaka yang lain.

Setelah selesai dicuci, benda-benda pusaka tersebut lalu diolesi dengan minyak kelapa yang dibuat khusus. Selanjutnya dibungkus kembali dengan cara melilitkan janur lalu dibungkus lagi dengan tujuh lapis kain putih dan diikat dengan memakai tali dari benang boeh. Setelah itu baru kemudian dikeringkan dengan asap kemenyan lalu diarak untuk disimpan kembali di Pasucian Bumi Alit.

01
May

Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu tempat wisata dari Provinsi Jawa Timur. Kota Gresik yang berada di Provinsi Jawa Timur ini tak hanya dikenal sebagai kota industri saja. Sebab, Gresik juga memiliki tempat pariwisata yang tak kalah menarik dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Terlebih lagi di Gresik juga ada salah satu tempat wisata alam untuk menikmati kesejukan di kala siang. Tempat wisata tersebut bernama Sendang Banyu Biru.

Sendang Banyu Biru saat ini telah menjadi tempat wisata andalan di Gresik. Terlebih sejak tahun 2013, pemerintah setempat ikut andil dalam pengembangannya, yaitu dengan memberikan dana untuk mempercantik dan menambah fasilitas penunjang kenyamanan wisatawan. Saat ini bagian pinggir danau telah dipercantik dengan tatanan batu bertingkat. Batu tersebut berguna untuk memudahkan wisatawan mendekati danau yang berdiameter 25 meter ini. Selain itu, batu tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat duduk apalagi saat akhir pekan yang memang tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi.

sesuai dengan namanya, Sendang Banyu Biru memiliki air jernih berwarna kebiruan yang menjadi ikon utama. Air danau ini berwarna biru disebabkan oleh adanya kandungan belerang. Masyarakat setempat percaya bahwa keberadaan Sendang Banyu Biru ini sudah diketahui sejak dulu. Bahkan sebelum masa penjajahan Belanda. Selain itu, air danau ini juga dipercaydapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

fasilitas di Sendang Banyu Biru yang sudah tersedia saat ini diantaranya seperti area parkir kendaraan, mushola, dan kamar mandi. Selain itu, apabila anda tidak membawa perbekalan makanan dan minuman, tidak perlu khawatir karena tak jauh dari lokasi ada warung makan sederhana milik warga setempat. Ke depan, fasilitas lainnya akan ditambah seperti wahana permainan anak-anak, kolam renang, gazebo, dan tempat kuliner yang menjajakan aneka makanan dan minuman.

jika dalam waktu dekat anda akan mengunjungi Provinsi Jawa Timur, jangan lupa untuk mampir ke Gresik dan berkunjung ke Sendang Banyu Biru. Untuk menuju ke tempat wisata ini, anda dapat mengarahkan kendaraan menuju Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.

30
April

 

Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis dan terdiri atas lembah-lembah yang curam dan pegunungan yang tinggi. Bahkan sebagian pegunungannya diselimuti oleh salju. Diantara lembah-lembah tersebut, terdapat sebuah gua yang misterius dan penuh pesona. Gua tersebut bernama Gua Lokale.

Gua Lokale terletak di desa Woslimo, Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Gua ini pertama kali dibuka pada tahun 1992. Gua Lokale dipercaya sebagai gua terpanjang di dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan ujung dari gua ini. Perjalanan paling jauh di dalam gua ini baru mencapai 3 km. Karena panjangnya gua ini, banyak kaum akademisi memperkirakan Gua Lokale dapat menembus hingga wilayah Jayapura.

meskipun gua ini tidak diketahui ujungnya, gua ini bukanlah tempat yang menyeramkan. Kesan menyenangkan akan mudah kita peroleh ketika kita memasuki gua ini. Salah satu yang membuat gua ini menyenangkan adalah beberapa titik pada dinding gua yang berongga menghasilkan suara yang merdu ketika diketuk.

Hanya dengan ketukan lembut saja, suara akan muncul. Suara yang terdengar adalah nada-nada yang beraturan dan dapat membentuk sebuah komposisi musik yang unik. Selain itu, karena di dalam gua ini sangatlah gelap, ketika masuk ke gua ini sangat disarankan untuk membawa senter.

Gua Lokale berjarak sekitar 25 Km dari kota Wamena. Akses menuju gua ini sudah cukup mudah karena jalan telah diaspal. Gua ini dapat diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda 4. Gua Lokale ini terletak di tepi jalan poros Kabupaten, jadi tidak perlu berjalan jauh ataupun mendaki untuk sampai ke Gua Lokale.

Letaknya yang cukup strategis ini membuat Gua Lokale tempat wisata keluarga yang baik dan sering dikunjungi oleh berbagai kalangan.

29
April

 

Sumatra Barat terkenal dengan keindahan alamnya Keindahannya tersebar di setiap kabupaten maupun kota. Salah satunya yang dijuluki “Negeri Seribu Danau”, yaitu Kabupaten Solok. Di sini terdapat beberapa danau dengan keindahan yang luar biasa, contohnya: Danau Kembar. Danau Kembar terletak di daerah Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Indah sekali pemandangan di sini karena Danau Kembar berlatar belakang Gunung Talang dan bertahtakan rimbunnya kebun teh di Solok. Karena letaknya di dataran tinggi, maka daerah wisata ini memiliki udara yang sangat dingin.

di katakan Danau Kembar adalah karena letaknya saling berdekatan dan ke dua danau yang tampak identik ini berada di kawasan Bukit Barisan. Masyarakat Sumatra Barat mengenalnya dengan nama Danau Diateh yang berarti danau di atas dan Danau Dibawah. Jarak dari kota Padang, Sumatra Barat sekitar 60 Km. Jika anda ingin melihat kemiripan kedua danau tersebut, naiklah ke atas puncak bukit di antara Danau di Atas dan Danau di Bawah. Bukit tersebut masih bagian dari Bukit Barisan. Sedangkan bila anda ingin mengelilingi Danau di Atas, anda bisa ikut kapal motor yang disebut Kapal Motor Antarnagari yang biasa digunakan petani setempat. Pada hari Minggu atau libur nasional, kapal secara khusus melayani rute wisata. Sedangkan untuk Danau di Bawah, anda tidak bisa mengelilinginya.

seperti apakah danau Diatas dan danau Dibawah itu? Bagaimana posisinya? Apakah ada yang di atas dan ada yang di bawah? Yang jelas kedua danau ini saling berdekatan dan bisa dinikmati sekaligus. Ketika kita ada di Danau Dibawah, Danau Diatas seperti ada diatas bukit. Ketika kita ingin melihat Danau Diatas, kita bisa melihatnya di atas bukit atau titik yang sudah ada di sana. Memang agak susah untuk dimengerti. Olah karena itu , untuk menghilangkan rasa penasaran anda, lebih baik suatu saat anda langsung datang dan membuktikan sendiri keajaiban yang ada di tempat ini. Kedua danau ini memiliki air yang sangat jernih. Dari dekat kita seolah-olah bisa bercermin. Sedangkan dari kejauhan, airnya seperti berwarna biru.

apabila dari Kota Padang ingin berwisata ke Danau Kembar, diperlukan waktu kurang lebih hanya 1,5 jam . Dengan bus travel jurusan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Wisatawan akan dibawa menyusuri jalan berkelok-kelok sepanjang 60 Km. Sepanjang perjalanan, anda dapat melihat jurang terjal di kawasan Hutan Raya Bung Hatta. Menjelang Danau Kembar, panorama pedesaan dan kebun teh yang indah akan menyambut anda. Di sekitar danau Kembar anda juga bisa menemukan banyak penjual markisa, kesemek, strawberry dan terong belanda juga pedagang bunga dalam pot. Dan yang semakin membuat wisatawan akan betah berlama-lama adalah suara musik saluang. Saluang adalah alat musik tiup khas Minang.

26
April

 

 

Gunung Salak yang terletak di Bogor, Jawa Barat menawarkan banyak tempat eksotis dan berkesan serta bisa menjadi referensi untuk para wisatawan yang mempunyai hobi menelusuri alam . Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat mengenai misteri kawah Ratu gunung Salak yang terkenal angker . Di luar mitos , taman nasional gunung Salak sampai saat ini masih menjadi tempat wisata favorit dan menjadi icon wisata alam kota Bogor, Jawa Barat. Salah satu tempat yang memiliki pesona eksotis di area gunung Salak adalah pesona kawah Ratu dan menjadi incaran para pecinta alam.

Untuk menuju Kawah Ratu harus menelusuri hutan dan sungai yang cukup jauh. Terdapat 3 alternatif rute untuk sampai kawah Ratu dari Bogor melalui Sukabumi yang bisa anda pilih . Jalur pertama melalui gunung Bunder lewat pasir Reungit dengan jarak sekitar 3,5 Km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih sekitar 2,5 jam. Jalur berikutnya masih melalui arah bumi perkemahan Cidahu-Sukabumi dengan panjang jalur sekitar 4,5 Km. Akses menuju Kawah Ratu memang cukup menantang walupun tidak terlalu terjal karena berada di ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut. Tingkat kerapatan pepohonan masih sangat natural dengan berbagai jenis pepohonan. Dan anda akan mendapati jalur sungai dan lumpur yang menjadi tantangan tersendiri untuk menuju kawah ini.  

Kawasan wisata Kawah Ratu masih aktif mengeluarkan asap. Waktu yang tepat untuk mengunjungi kawah ini sebaiknya di pagi hari ketika asap belerang tidak begitu kuat. Jika di sore hari asap yang dikeluarkannya biasanya akan semakin tebal dan kuat. Namun pada kenyataannya masih banyak orang yang ingin berwisata ke kawah Ratu ini , untuk menikmati keindahan alamnya yang memukau.

25
April

 

 

Banyuwangi memiliki banyak wisata yang potensial. Saat ini, Kabupaten yang berasal di Provinsi Jawa Timur ini sedang memperbanyak fasilitas di beberapa tempat wisata. Tujuannya adalah untuk menjadi kota favorit wisatawan untuk berwisata. Tak hanya itu, Banyuwangi juga mengenalkan banyak kuliner khas mereka yang istimewa. Salah satunya adalah kuliner yang diperkenalkan dalam acara Festival Banyuwangi Kuliner (Bakul) 2018 pada tanggal 12 April lalu. Dalam acara yang digelar rutin setiap tahun sejak 2013 itu, mereka memperkenalkan Ayam Kesrut.

Ayam Kesrut juga biasa disebut dengan Uyah Asem. Kata kesrut sendiri diambil dari cara makan masakan ini yang diseruput atau masyarakat setempat menyebutnya kesrut. Sementara nama Uyah Asem diambil dari rasanya yang asin dan segar asam serta bumbu yang digunakan. Sesuai dengan namanya, kuliner Ayam Kesrut ini berbahan dasar ayam. Kuliner khas Banyuwangi ini umumnya memakai ayam kampung yang masih muda agar rasa yang didapat lebih istimewa.

Ayam Kesrut sebenarnya sudah populer sejak tahun 1950-an. Setelah kedatangan penjajah Jepang, isi makanan ini menjadi semakin beragam. Saat itu Ayam Kesrut tak hanya berisi daging, tapi juga ditambahkan balungan (tulangan) ayam seperti ceker dan sayap. Hal itu karena saat zaman Jepang, masyarakat sulit mencari bahan makanan sehingga mereka membuat masakan dengan bahan makanan yang ada.

Ayam Kesrut memiliki rasa kuah yang gurih dan pedas asam. Rasa gurih ini didapat dari kuah kaldu ayam, sedangkan rasa pedas asamnya dari bumbu yang digunakan. Bumbu-bumbu untuk membuat Ayam Kesrut antara lain cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, terasi, dan belimbing wuluh. Cara memasaknya tidak terlalu sulit. Mula-mula, rebus ayam hingga empuk. Kemudian tumis bumbu-bumbu hingga harum. Setelah itu, masukan rebusan ayam dalam tumisan bumbu tersebut. Terakhir, masukan belimbing wuluh yang dipotong kecil-kecil agar mendapatkan rasa kuah yang asam.Ayam Kesrut biasany disajikan bersama dengan nasi, lauk puk seperti tahu, tempe atau pepes tahu. 



24
April

 

Pulau Jawa ini sebenarnya memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi, seperti Geopark Ciletuh di Sukabumi misalnya. Jadi, buat yang ingin merasakan ketenangan alam yang damai, namun tidak punya waktu yang banyak, sebenarnya tidak perlu bingung. Ada yang namanya Geopark Ciletuh yang bisa kalian kunjungi ketika akhir pekan tiba.

Geopark Ciletuh Sukabumi ini adalah salah satu lokasi liburan keren yang patut untuk anda pertimbangkan. Terutama untuk kalian yang ingin berwisata alam dengan tantangan. Geopark Ciletuh Sukabumi atau taman alam batuan tua yang ada di Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat ini adalah tempat wisata alam yang keren di Jawa Barat.

Narator: Pendengar, Sebenarnya seperti apa yang namanya Geopark Ciletuh itu? Disebutkan kalau menurut para ahli geologi yang pernah meneliti Geopark Ciletuh Sukabumi, tempat ini adalah salah satu kawasan wisata di Sukabumi dengan batuan tertua yang ada di Pulau Jawa.Geopark Ciletuh Sukabumi, Masuk Ke Kawasan Batuan Tertua Di Pulau JawaDisebutkan juga kalau tempat ini dulunya adalah laut. Namun kini telah terangkat dari bawah laut, dan kemudian terkenal sebagai Geopark Ciletuh. Bentang alam di Teluk Ciletuh ini memang menarik. Lansekap yang membentang berbentuk menyerupai amfiteater raksasa yang mirip seperti tapal kuda yang menghadap langsung ke arah Samudera Hindia.

Idealnya, ketika kalian mengunjungi Geopark Ciletuh ini akan memerlukan waktu 3-4 hari jika ingin menikmati sebagian besar wisata alam yang ada di geopark. Tapi jika kalian mungkin hanya punya waktu terbatas, kalian masih bisa mengunjungi beberapa lokasi utama di Geopark Ciletuh yang bisa dijangkau dalam waktu satu hari. Misalnya seperti Panenjoan, Pantai Palangpang, Curug Cimarinjung, Curug Awang, Curug Sodong, dan Puncak Darma.

Geopark Ciletuh ini memang tempat wisata keren di jawa yang menawarkan pemandangan hamparan batu karang laut serta beberapa air terjun pegunungan yang cantik. Jadi geopark yang ada di Sukabumi ini bisa anda nikmati pemandangan alami yang ditawarkan. Lengkap dari gunung, air terjun dan lansekap indah yang berlatar belakang laut.