pesona indonesia

pesona indonesia (564)

12
February

Hari ini akan memperkenalkan Lawang Sewu di Jawa Tengah. Semarang adalah ibukota dari provinsi Jawa Tengah. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota ini memiliki banyak destinasi wisata, mulai dari wisata alam, wisata religi hingga wisata sejarah. Salah satu wisata sejarah yang sudah cukup terkenal di Semarang adalah Lawang Sewu yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda.

Lawang Sewu didirikan pada tanggal 27 Februari 1904 sebagai kantor pusat NIS, salah satu perusahaan kereta api di Hindia Belanda. Bangunan ini memiliki jendela yang tinggi dan lebar, menyerupai sebuah pintu sehingga masyarakat sekitar menyebut bangunan ini sebagai “Lawang Sewu” yang memiliki arti “Seribu Pintu”.

Walaupun gedung ini diberi nama Lawang Sewu, kenyataannya bangunan ini hanya memiliki 429 buah pintu saja. Setelah cukup lama bangunan ini seperti tidak terurus, akhirnya Lawang Sewu pada akhir Juni 2011 mengalami pemugaran dan dibuka kembali untuk umum pada tanggal 5 Juli 2011.

karena dibangun sebagai kantor pusat NIS, sejarah Lawang Sewu tidak terlepas dari perkeretaapian di Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, gedung ini digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang bernama PT Kereta Api Indonesia.

Selain itu pernah juga digunakan sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.

Sementara itu pada masa perjuangan, gedung ini menjadi saksi bisu dari peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Oleh karena itu, pemerintah Kota Semarang pada tahun 1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Lawang Sewu berada di Komplek Tugu Muda, Jalan Pemuda, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya, berada di jantung Kota Semarang. Sehingga, akses ke destinasi wisata ini cukup mudah. Lawang Sewu setiap hari dibuka pukul 6.00 sampai 21.00 WIB.

Untuk harga tiket masuknya, dewasa seharga Rp. 10.000/orang, sedangkan pelajar dan anak-anak Rp. 5.000/orang. Jika anda ingin masuk ke ruang bawah tanah, akan dikenakan biaya sebesar Rp. 30.000/orang dan untuk menyewa pemandu wisata anda harus membayar Rp. 30.000.// Ihsan 

11
February

Gili Labak  adalah salah satu pulau terkecil  di antara 127 pulau lain yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura. Secara administratif, Gili Labak masuk ke dalam wilayah Kecamatan Pulau Talango, yang terletak di sebelah timur Madura. Masuknya  Gili Labak ke wilayah Talango karena orang pertama yang menempati  Gili Labak adalah satu keluarga yang berasal dari Talango.  Luas Gili Labak kurang lebih hanya 5 hektar, dengan jumlah penduduk tidak lebih dari  25 kepala keluarga. Pulau ini  bisa dikelilingi dengan berjalan kaki tidak lebih dari satu jam.

Jarak kota Surabaya dan Gili Labak, Sumenep, Madura hanya sekitar 166 km . Melalui jembatan Suramadu ( Surabaya-Madura), perjalanan darat dari kota  Surabaya  menuju pulau Gili Labak dapat ditempuh dengan waktu sekitar 4 jam.  Bagi anda yang tidak menggunakan  kendaraan pribadi, dapat menggunakan bus umum menuju Sumenep, Madura dengan tarif perjalanan Rp. 55.000 sajaBus umum ini melayani 24 jam dan jumlahnya pun cukup banyak sehingga tidak perlu terlalu lama menunggu. Anda bisa berangkat dari terminal Bungurasih dengan tujuan kota Sumenep. Dari Sumenep, Anda bisa menyambung dengan menggunakan  ojek atau bemo ke Pelabuhan  Kalianget. Selanjutnya anda harus menyewa kapal kepulau  Gili Labak. Harga sewa kapal berkisar antara Rp. 350.000 sampai Rp. 400.000 dengan kapasitas antara 15 sampai 18 orang. Oleh karena itu disarankan untuk datang ke Gili Labak secara rombongan, untuk menghemat biaya.

Walau perjalanan menuju pulau Gili Labak agak sukar dijangkau,  tetapi pulau itu  tetap diminati pengunjung dalam dan luar negeri.  Pesona pantainya dan terumbu karang di sini sangat indah. Bentangan pasir yang putih, bersih dan halus dapat memukau setiap orang yang memandangnya. Di Pantai Gili Labak, anda bisa melakukan kegiatan snorkeling untuk menikmati keindahan bawah lautnya. Tetapi anda harus mempersiapkan peralatannya sendiri, karena tidak tersedianya penyewaan perlengkapan snorkeling. Anda bisa dengan aman berenang dan bermain air di pantai ini. 

Pulau Gili Labak biasanya ramai dikunjungi  wisatawan pagi hari  jam 09.00 sampai siang hari jam 13.00.  Tetapi bagi Anda yang suka sensasi yang lain, anda bisa menginap dengan mendirikan tenda di sini.  Anda bisa menunggu matahari terbenam sambil menikmati langit yang indah menjelang matahari terbenam. Air laut yang hampir tanpa ombak menciptakan suasana tenang  dan nyaman, sangat tepat untuk Anda yang ingin melupakan kesibukan sehari-hari.  Di sini Anda juga bisa menikmati makan malam di udara terbuka dengan menu ikan bakar,

Pagi hari di Pulau Gili Labak, anda akan dibangunkan oleh ayam yang berkokok. Kemudian apabila anda berjalan sekitar 300 meter saja ke bagian pantai yang lain yang menghadap matahari terbit, Anda akan bisa menikmati indahnya  pemandangan terbitnya matahari. Anda akan melihat langit yang kemerahan tampak eksotik dan menarik, serta menciptakan bayang siluet pagi hari yang cantik.

Apabila Anda sedang berkunjung ke Surabaya di Jawa Timur atau di Pulau Madura, agendakan lah untuk menikmati indahnya pemandangan pulau Gili Labak .( Edn )

09
February

Jambi merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatera. Lokasinya berada tepat di pesisir timur pulau Sumatera. Sama seperti provinsi lainnya di pulau Sumatera, Jambi juga menawarkan berbagai objek wisata menarik untuk dikunjungi. Selama ini Jambi terkenal dengan Kota Melayu, namun ternyata provinsi ini juga memiliki banyak tempat-tempat wisata yang bernuansa alam maupun buatan. Untuk wisata alam, Jambi punya Gunung Kerinci dan Candi Muaro. Sedang untuk wisata buatannya, Jambi punya Jambi Paradise, objek wisata di Jambi yang kekinian.

Jambi Paradise terletak di simpang Acai, sungai Gelam, Kota Jambi. Objek wisatanya menawarkan berbagai keindahan alam dan aktivitas wisata seru, mulai dari bermain perahu, flying fox, memberi makan ikan di danau dan bermain petak umpet di zona labirin. Untuk beriwsata ke Jambi Paradise, dari Bandara Sultan Thaha, objek wisata ini berjarak 7,5 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit melalui Jalan Soekarno-Hatta. Masuk ke objek wisata ini, anda dikenakan tiket masuk Rp.20.000 pada hari biasa dan Rp. 30.000 pada hari libur. Waktu kunjungannya dari pukul 8 pagi hingga 6 sore.

memasuki Jambi Paradise, anda akan disambut dengan lorong dari tumbuhan merambat dengan burung dan ayam yang dipelihara di sisi kanan dan kirinya. Lorong sepanjang 30 meter ini merupakan salah satu tempat yang instagramable di Jambi Paradise. Anda bisa berswafoto sepuasnya di lorong ini. Tidak jauh dari lorong tersebut, terlihat untaian bambu di sisi kanan dan kiri yang memberikan kesejukan saat duduk dibawahnya. Sedangkan pada bagian atasnya, terdapat jembatan gantung yang membentang. Jambi Paradise ini memiliki wahana wisata utama berupa wisata air yang cukup luas, dengan desain utama berupa danau kecil yang mengelilingi daratan di tengahnya. Jika sudah lelah berkeliling, anda dapat menyewa saung di sekitar tepi danau untuk menikmati makanan ringan atau sekedar minum es kelapa muda.

selain berkeliling dan berfoto di spot-spot instagramble, anda juga bisa mencoba berbagai wahana menarik di Jambi Paradise. Anda bisa mencoba Flying Fox yang merupakan flying fox terpanjang di Jambi dengan harga tiket Rp.30.000 per orang. Persis dibawah Flying Fox, ada pula jembatan gantung. Anda bisa menguji adrenalin anda dengan menaiki jembatan gantung ini. Tiketnya seharga Rp.20.000. Bagi anda yang ingin olah raga, anda juga bisa sewa sepeda di Jambi Paradise untuk berkeliling areal wisata ini. Jika ingin lebih seru, bisa juga menyewa motor ATV yang lokasinya tidak jauh dari pintu masuk Jambi Paradise. Selain itu Jambi Paradise juga masih memiliki wahana menarik lainnya, seperti Boat dan perahu, sepeda air dan juga balon air.

08
February

Gua Sarang

Written by
Published in pesona indonesia

Hari ini kami ajak anda berwisata ke provinsi Aceh. Sabang merupakan salah satu kota di provinsi Aceh. Kota ini berupa kepulauan di seberang utara pulau Sumatera, dengan pulau Weh sebagai pulau terbesarnya. Berbicara mengenai pariwisatanya, Sabang menyimpan berbagai objek wisata indah, mulai wisata pegunungan hingga wisata pesisir pantai. Bagi anda yang suka wisata petualangan, Sabang juga menawarkan wisata Gua Sarang yang sedang hits saat ini. Gua Sarang menawarkan keindahan alam yang masih natural. Dinamakan gua Sarang, karena gua ini menjadi sarang bagi burung walet. Lokasinya berada di di Desa Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang.

untuk menuju Gua Sarang, dari Kota Banda Aceh, ibukota provinsi Aceh, anda harus menumpang kapal lambat, BRR atau kapal cepat, Express Bahari menuju ke Kota Sabang. Merapat di Pelauhan Balohan, berjarak 20 kilometer, anda bisa langsung menuju ke Desa Iboih. Dari desa tersebut, anda bisa melanjutkan perjalanan darat menuju destinasi wisata Gua Sarang dengan jarak tempuh sekitar setengah hingga 1 jam. Sepanjang perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan alam pegunungan, hamparan laut biru, aktivitas ekonomi warga, dan perkampungan penduduk. Tiba di lokasi wisata, udara segar pegunungan akan langsung menyapa anda. Gua ini terletak di kaki tebing dan perbukitan hutan lindung Pulau Weh yang menjorok ke laut biru. Untuk masuk ke kawasan wisata ini, anda diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp.5000. Masuk ke dalam, anda bisa langsung menjajal andrenalin anda dengan menaiki dua oasang ayunan, yang letaknya di ketinggian dengan latar gugusan pulau-pulau kecil.

Jika anda punya nyali lebih, silahkan turuni anak tangga tempat boat atau perahu ditambatkan. Anda bisa menghubungi petugas dan membayar tarif khusus untuk menyusuri gua Sarang. Anda dapat memilih jalur trekking dengan berjalan kaki untuk mencapai beberapa sisi gua atau menyewa perahu bermotor untuk menyaksikan pesona tujuh mulut gua dari arah laut. Jika memilih menyewa perahu bermotor fiberglass, anda dikenai harga Rp 200.000  Uang sewa tersebut bisa dibagi rata di antara para wisatawan karena perahu bermotor itu mampu memuat maksimal 11 orang penumpang, sehingga per orangnya hanya membayar kurang dari Rp 20.000.

dengan menggunakan perahu, anda bisa berkeliling selama kurang lebih setengah jam, mengitari tujuh mulut gua dan bebatuan gunung yang menyembul dari dasar laut serta mengabadikan momen di spot-spot foto yang menarik dan indah. Selain berswafoto/selfi, gua Sarang juga menawarkan aktivitas wisata menarik lainnya seperti berenang, snorkeling, menyelam. Bahkan lokasi wisata ini seringkali dijadikan tempat berkemah. Bagi Anda yang suka berkemah, Anda harus membayar mulai Rp200 hingga Rp300 ribu.

07
February



Wisata alam yang berada di Provinsi Jawa Timur seakan tidak pernah habis untuk dijelajahi. Hampir setiap waktu selalu ada destinasi wisata baru yang mulai naik daun. Terlebih di era teknologi canggih seperti saat ini. Jika ada destinasi wisata yang menarik, wisatawan akan berkunjung dan mengunggah hasil swafoto mereka ke sosial media. Salah satu destinasi wisata baru yang sedang naik daun di Jawa Timur yang sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini adalah Coban Kembar Watu Ondo.

nama Coban Kembar Watu Ondo merujuk pada anak tangga yang tertata rapi menuju lokasi. Terdapat dua air terjun yang saling berhadapan di destinasi wisata ini. Kedua air terjun tersebut sama-sama indah. Air tersebut mengalir diantara belantara Taman Hutan Raya Raden Soeryo yang membuat tempat ini semakin eksotis. Air terjun di sisi kanan memiliki ketinggian 15 meter. Sedangkan di sisi kiri memiliki ketinggian 69 meter.


seiring dengan perkembangan zaman, wisatawan masa kini menginginkan spot untuk berswafoto yang dapat menunjukkan keindahan dari destinasi wisata yang mereka kunjungi. Sebab, setelah berfoto, mereka akan mengunggah dan membagikannya melalui sosial media mereka. Oleh karena itu, Coban Kembar Watu Ondo ini menyediakan spot terbaik untuk wisatawan agar dapat berswafoto dengan latar belakang yang eksotis. Spot untuk berswafoto ini berlatar belakang dua air terjun kembar. Menariknya lagi, tempatnya pun berbentuk hati yang terbuat dari tanaman. Terlbih lagi jika beruntung, dari tempat ini bisa melihat pelangi dan kupu-kupu cantik yang berterbangan.


Coban Kembar Watu Ondo atau yang juga disebut Coban Kembar ini berada di Dusun Sendi, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Rute untuk menuju destinasi wisata ini bisa dilalui dengan kendaraan pribadi atau sewaan. Berangkat dari arah Malang dan Batu menuju ke wisata Selecta. Setelah itu, perjalanan berlanjut hingga wisata Cangar. Dari sana, ikuti petunjuk jalan menuju ke Pacet-Mojokerto. Jika sudah terlihat jembatan kembar, di sebelah kanan ada papan petunjuk menuju Coban Kembar Watu Ondo.


harga tiket masuk ke Coban Kembar Watu Ondo ini sangat terjangkau. Cukup membayar Rp 2.500 per orang atau Rp 8.000 beserta biaya parkir kendaraan. Demikian edisi Pesona Indonesia kali ini dengan topik Coban Kembar Watu Ondo. Besok kita akan berjumpa kembali pada edisi Pesona Indonesia berikutnya dengan topik menarik lainnya.

06
February

Lampung merupakan sebuah provinsi paling selatan di pulau Sumatera. Berjarak 45 menit penerbangan dari Jakarta, Lampung mempunyai destinasi wisatanya lengkap, mulai wisata bahari, adventure, taman nasional, hingga wisata sejarah. Bagi anda yang suka akan wisata sejarah, lampung punya Taman Purbakala Pugung Raharjo yang wajib anda kunjungi. Taman purbakala berstatus cagar budaya itu menyimpan perjalanan waktu pada zaman prasejarah Hindu, Buddha, dan Islam. Lokasinya berada di desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur. Berjarak sekitar 52 kilometer dari kota Bandar Lampung, Taman Purbakala ini bisa ditempuh selama 2 jam dengan transportasi darat.

Tiba di lokasi Taman Purbakala Pugung raharjo, anda bisa langsung masuk ke objek wisata, karena situs purbakala ini tidak memungut tiket masuk. Masuk ke situs seluas 6 hektar ini, anda akan langsung menikmati keasrian alam situs ini yang letaknya berada di tengah perkebunan jagung dan jauh dari pemukiman warga. Berkunjung kesini, anda bisa melihat sejumlah situs purbakala, misalnya benteng parit, enam situs punden berundak, situs Batu Mayat, dan Kolam Megalitik. Benteng parit berbentuk persegi yang memanjang mengitari seluruh areal situs purbakala. Benteng dan parit itu kini hanya tampak seperti gundukan besar, yang tertimbun tanah dan ditumbuhi rerumputan. Dahulu kala, benteng parit ini difungsikan sebagai tempat perlindungan dari gangguan binatang buas atau serangan musuh. Masuk lebih dalam lagi, anda bisa melihat beraneka punden berundak. Ukuran punden bervariasi serta ada yang berundak satu, dua, dan tiga. Diprediksi, punden itu merupakan peninggalan zaman Megalitik sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi.

Pada zaman dulu, punden difungsikan sebagai tempat pemujaan kepada arwah nenek moyang, atau sebagai kuburan. Di kawasan situs tersebut terdapat pula kompleks Batu Mayat. Ada sejumlah batu tersusun tegak dan datar membentuk persegi panjang menyerupai kandang. Terdapat pula batu berbentuk kemaluan laki-laki (lingga), batu bergores, batu bertuliskan huruf T yang melambangkan kesuburan (wanita), dan meja batu. Kompleks Batu Mayat dahulu kala difungsikan sebagai upacara yang berkaitan dengan pemujaan dan kesuburan. Di kompleks situs juga ada Kolam Megalitik. Konon, lokasi ini merupakan tempat untuk mengambil air guna memenuhi kebutuhan hidup dan keperluan ritual. Masyarakat setempat percaya, air di kolam tersebut merupakan air bertuah. Mereka mengambil air dari kolam sebagai pembawa keberuntungan, obat atau obat awet muda.

Benda-benda Peninggalan di Taman Purbakala Pugung Raharjo pertama kali ditemukan pada 14 Agustus 1957 oleh warga lokal. Selang beberapa tahun sejak ditemukan, dilakukankan berbagai penelitian di kawasan situs tersebut. Pada tahun 1977/1978 hingga tahun 1983/1984 dilakukan pemugaran di situs Pugung Raharjo oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala. Kemudian situs ini dikembangkan menjadi objek wisata Taman Purbakala Pugung Raharjo. Hasil penelitian arkeologi menunjukkan, Taman Pugung Raharjo adalah situs yang sangat unik dan menarik. Benda-benda peninggalan di situs ini secara kronologi begitu sangat lengkap, mulai dari masa prasejarah, klasik (Hindu – Budha), hingga ke masa Islam. Punden, kompleks Batu Mayat, dan Kolam Megalitik merupakan peninggalan zaman prasejarah. Adapun peninggalan zaman Hindu dan Buddha yang ditemukan di sekitar Taman Purbakala Pugung Raharjo antara lain arca Budhisatwa, arca Tipe Polinesia, Prasasti Bungkuk, mata uang China, dan keramik. Sementara peninggalan dari zaman Islam dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti Dalung yang bertuliskan huruf arab. 

04
February

Hari ini kami ajak anda berwisata ke provinsi Gorontalo, ke pantai Botubarani untuk menyaksikan dan berinteraksi dengan hiu paus. pantai  Botubarani di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo akhir-akhir ini menjadi terkenal di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Ini karena keberadaan hiu paus  atau yang dalam bahasa latinnya Rhincodon typus yang menetap di pantai tersebut.  Para wisatawan datang  karena ingin menyaksikan dan berinteraksi dengan hiu paus atau yang sering juga disebut dengan whale shark. Spesies  ikan terbesar ini adalah pemakan plankton. Kemunculan hiu paus di pantai Botubarani ini dimulai sejak tiga tahun  lalu seiring dengan beroperasinya pabrik udang  Vaname di Botubarani yang membuang limbahnya ke laut dan menjadi penarik bagi  hiu paus. Sebab limbah tersebut menyuburkan plankton yang menjadi salah satu makanan hiu paus. Selama bulan April sampai dengan Agustus, ada sekitar 18 ekor hiu paus yang muncul. Dan bahkan  akhir-akhir ini ada 4 ekor hiu paus yang muncul bergantian setiap hari dan sudah dipasangi label oleh Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut Makasar dalam rangka mempelajari jalur hiu paus di Gorontalo. Keistimewaan wisata hiu paus di Botubarani Gorontalo   adalah lokasinya yang mudah diakses, yaitu hanya 20-30 meter dari bibir  pantai.  Hiu paus di sini sangat jinak, wisatawan bisa bercengkrama dengan hiu paus ini. Di sini pengunjung juga  bisa memberi makan hiu paus . Untuk melihat hiu paus, wisatawan harus menyewa perahu dengan harga Rp.15.000 per orang.  Sedangkan bagi penyelam dikenakan biaya Rp. 50.000. Untuk  memancing hiu paus keluar ke permukaan air, setiap  perahu yang disewa akan dibekali makanannya, berupa satu atau beberapa bungkus kulit udang  atau kepala udang yang merupakan limbah pabrik, atau ikan-ikan kecil endemik yang hanya ada di Gorontalo pada musim tertentu yang dijual dengan harga Rp. 10.000 per bungkus.Hiu paus ini jinak, wisatawan bisa  bercengkerama atau berenang bersama dekat hiu paus.Tetapi karena makin lama wisatawan yang datang dan ingin bermain dengan hiu paus ini makin banyak, maka oleh pemerintah Gorontalo diambil tindakan.  Perahu yang digunakan untuk melihat  hiu paus ini selain dibatasi juga diberlakukan larangan menggunakan kapal motor. Jumlah  pengunjung  juga  diatur. Wisatawan masih bisa melihat hiu paus tetapi dari luar zona.  Aturan ini diberlakukan demi melindungi jenis ikan terbesar di dunia ini, yang memiliki panjang antara 12 meter hingga 18 meter dari stress dan agar hewan langka  yang berbadan besar dan seluruh kerangkanya terdiri dari tulang rawan ini bisa berusia sampai 100 tahun.

02
February

Indonesia memiliki beragam kuliner dengan bahan pokoknya adalah tumbuhan khas. salah satunya adalah masakan dengan bahan pokok kecombrang.

Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah yang memiliki nama berbeda di setiap daerah di Indonesia. Di Medan, tanaman ini dikenal dengan nama Kincung, masyarakat Minangkabau mengenalnya dengan nama sambuang. Sedang masyarakat Palopo, di Sulawesi Tenggara mengenalnya dengan nama Patikala. Honje berwarna kemerahan seperti jenis tanaman hias pisang-pisangan. Batangnya  bulat, membesar di pangkalnya. Kecombrang atau bunga honje biasanya dijadikan bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai macam masakan di Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama sambal di Jawa Barat. Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari pecel di daerah Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang diiris halus dijadikan campuran pembuatan megana, sejenis urap berbahan dasar nangka muda.

Masyarakat Palopo, di Sulawesi Selatan menggunakan kecombrang atau patikala sebagai rempah untuk kuliner khas mereka bernama Asam Segar Parede. Memberikan rasa asam yang gurih menjadi alasan warga menggunakan patikala sebagai rempah-rempah dalam Parede. Parede merupakan kuliner berkuah bening berwarna kuning-pucat. Kuliner ini menggunakan protein ikan laut, seperti: ikan bandeng, kakap, lamuru, dan sebagainya sebagai bahan utama. Bila ikannya sangat segar, rasa kuah yang dihasilkannya pun sangat segar dengan rasa manis alamiah dari protein hewani laut.

Parede dimasak dengan cara yang sangat sederhana, dan bumbu-bumbunya pun sangat minimalis, hanya dengan cabe rawit dan asam patikala saja. Ketika disantap, aroma harum tercium dari masakan ini yang tercipta dari penggunaan Patikala. Rasanya sangat lezat, perpaduan rasa asam dan segar. Parede cocok dimakan dengan nasi, dan didampingi sambal mangga muda. Namun lebih istimewa lagi bila parede dimakan dengan dange atau kapurung. Dange dan Kapurung terbuat dari sagu.

Selain lezat, kuliner ini juga ternyata sehat untuk tubuh. Disamping kaya akan protein karena berbahan baku utama ikan, Parede juga dipercaya dapat menurunkan kolesterol, karena menggunakan bahan baku kecombrang sebagai rempah-rempahnya. Bagi anda yang tertarik menikmati Asam Segar Parede, berkunjunglah ke Palopo. Kota ini terletak di sebelah utara provinsi Sulawesi Selatan. Tidak sulit menemukan Asam Segar Parede di kota Palopo. Banyak warung makan yang menyediakan Parede beserta Dange dan kapurung. Harganya pun relatif terjangkau, sekitar Rp 17.000 hingga Rp.20.000 per porsi. Sedang harga Dange tiga ribu  rupiah hingga lima ribu rupiah per buah.

01
February

Palai Rinuak

Written by
Published in pesona indonesia

Hari ini kami ajak anda berwisata kuliner ke Sumatera Barat.Maninjau adalah salah satu danau di Sumatera Barat yang terbentuk dari letusan Gunung Sitinjau. Kedalamannya yang mencapai 495 meter dengan ketinggian 461,5 meter dengan luas hampir 99,5 km persegi  mengukuhkan namanya sebagai danau terbesar ke-2 di Sumatera Barat. Sedang Lokasinya berada di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, sekitar 40 kilometer sebelah utara kota Padang, ibukota Sumatera Barat. Danau ini memiliki pemandangan yang indah, tak heran jika Danau Maninjau menjadi salah satu objek wisata favorit wisatawan ketika berkunjung ke Sumatera Barat. Berkunjung ke Danau Maninjau, berbagai macam aktivitas liburan dapat anda nikmati, seperti memancing, melihat area perternakan ikan air tawar dan menikmati indahnya Danau Maninjau dengan menggunakan perahu. Selain itu anda juga dapat berkeliling danau dengan sepeda, menikmati keindahan danau dari puncak tertinggi yang dinamakan puncak lawang. Di sana anda juga  bisa menikmati beragam kuliner khas masyarakat sekitar.

berwisata ke Danau Maninjau, jangan lupa mencicipi kuliner khasnya. Salah satunya Palai Rinuak. Dalam bahasa setempat, Palai berarti pepes.  Pepes adalah cara mengolah makanan (biasanya untuk ikan) beserta bumbunya yang dibungkus dengan daun pisang.  Sedang Rinuak sendiri adalah ikan endemik khas Danau Maninjau.  Ikannya berwarna kekuningan berukuran sebesar batang korek api dengan panjang sekitar 2 centimeter. Rinuak dapat diolah menjadi berbagai macam jenis masakan seperti di Rinuak Goreng, rinuak Gulai, keripik,  namun yang paling terkenal diolah menjadi Palai Rinuak atau pepes rinuak.

untuk membuat Palai Rinuak, ikan Rinuak dicampur dengan parutan kelapa berbumbu, seperti kunyit, cabai dan bawang merah, kemudian dibungkus daun pisang, lalu dibakar. Setelah matang, aroma palai rinuak langsung tercium dari balik daun pisang. Rasanya begitu lezat dan gurih. Palai Rinuak begitu nikmat disantap bersama nasi putih yang panas. Kuliner ini bisa dengan mudah anda temui di warung-warung makan sepanjang Danau Maninjau. Harganya relatif murah, sekitar Rp.3.000 hingga Rp.5.000 per bungkus.

Selain lezat, Palai Rinuak ternyata kaya manfaat. Ikan Rinuak  merupakan salah satu jenis dari keluarga ikan anchovy. Ikan anchovy adalah salah satu makanan yang baik bagi para penderita diabetes, karena ikan ini merupakan sumber protein dengan tingkat lemak jenuh yang rendah dan tidak mengandung karbohidrat. Karena rendah lemak jenuh dan tidak mengandung karbohidrat, maka ikan anchovy tidak akan memengaruhi kadar gula darah penderita diabetes. Kandungan kalsiumnya yang tinggi membuat ikan jenis ini sangat baik untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis. Dora

31
January



Kota Gresik yang berada di Provinsi Jawa Timur ini tak hanya dikenal sebagai kota industri saja. Sebab, Gresik juga memiliki tempat pariwisata yang tak kalah menarik dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Terlebih lagi di Gresik juga ada salah satu tempat wisata alam untuk menikmati kesejukan di kala siang. Tempat wisata tersebut bernama Sendang Banyu Biru.

Sendang Banyu Biru saat ini telah menjadi tempat wisata andalan di Gresik. Terlebih sejak tahun 2013, pemerintah setempat ikut andil dalam pengembangannya, yaitu dengan memberikan dana untuk mempercantik dan menambah fasilitas penunjang kenyamanan wisatawan. Saat ini bagian pinggir danau telah dipercantik dengan tatanan batu bertingkat. Batu tersebut berguna untuk memudahkan wisatawan mendekati danau yang berdiameter 25 meter ini. Selain itu, batu tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat duduk apalagi saat akhir pekan yang memang tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi.

Sesuai dengan namanya, Sendang Banyu Biru memiliki air jernih berwarna kebiruan yang menjadi ikon utama. Air danau ini berwarna biru disebabkan oleh adanya kandungan belerang. Masyarakat setempat percaya bahwa keberadaan Sendang Banyu Biru ini sudah diketahui sejak dulu. Bahkan sebelum masa penjajahan Belanda. Selain itu, air danau ini juga dipercaydapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

Fasilitas di Sendang Banyu Biru yang sudah tersedia saat ini diantaranya seperti area parkir kendaraan, mushola, dan kamar mandi. Selain itu, apabila anda tidak membawa perbekalan makanan dan minuman, tidak perlu khawatir karena tak jauh dari lokasi ada warung makan sederhana milik warga setempat. Ke depan, fasilitas lainnya akan ditambah seperti wahana permainan anak-anak, kolam renang, gazebo, dan tempat kuliner yang menjajakan aneka makanan dan minuman.

Jika dalam waktu dekat anda akan mengunjungi Provinsi Jawa Timur, jangan lupa untuk mampir ke Gresik untuk berkunjung ke Sendang Banyu Biru. Untuk menuju ke tempat wisata ini, anda dapat mengarahkan kendaraan menuju Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur. Demikian edisi Pesona Indonesia kali ini dengan topik Sendang Banyu Biru.