Hari ini kami ajak anda berwisata ke provinsi Sulawesi Utara. Jadi tetaplah bersama kami di RRI World Service Voice of Indonesia.Manado merupakan ibukota dari provinsi Sulawesi Utara. Kota ini terletak di Teluk Manado dan dikelilingi oleh pegunungan. Beberapa tahun terakhir, kegiatan pariwisata di kota ini tumbuh dengan pesat serta menjadi salah satu andalan perekonomian kota Manado. Berbicara mengenai pariwisata, Ekowisata merupakan atraksi terbesar Manado. Selain Taman Nasional bunaken, objek wisata menarik lainnya, antara lain Danau Tondano, Taman Hutan Raya Gunung Tumpa, Gunung Lokon, dan Pulah Lembeh.
Edisi pesona indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda keindahan Taman Hutan Raya Gunung Tumpa. Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Tumpa Hein Victor Worang (HV. Worang) merupakan kawasan konservasi hutan lindung yang berada di Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken. Untuk sampai ke tempat wisata ini, Anda harus menempuh jarak sekitar satu jam dari pusat kota Manado ke arah Kecamatan Bunaken melewati jalan raya Bailang - Tongkeina dengan menggunakan transportasi darat. Jarak tempuhnya sekitar 12 kilometer. Tiba di lokasi, untuk masuk kedalam kawasan hutan, anda diwajibkan untuk melapor terlebih dahulu ke pos penjagaan, kemudian menuliskan nama di buku tamu sambil menyumbang ala kadarnya.
Hutan raya yang berada di perbukitan Tongkaina ini memiliki luas 215 hektar dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Kawasan hutan ini terdiri dari hutan lindung dengan wilayah yang berbukit dan wilayah yang datar serta landai. Didalamnya banyak tumbuh hamparan semak, pohon perdu, pohon kelapa, dan lain sebagainya. Hewan melata yaitu ular dan soa-soa, babi hutan, monyet, tarsius spectrum, dan berbagai jenis burung juga menjadi penghuni hutan raya ini. Berjalan di Hutan Raya ini, keindahan pemandangan hutan lindung yang masih alami dan kesegaran udaranya bisa anda nikmati. Selain itu, anda juga bisa menikmati matahari terbit, bulan purnama, matahari tenggelam, melihat dan mengamati flora dan fauna, hiking dan tracking, serta paragliding.
Di kawasan Hutan Raya Gunung Tumpa juga terdapat taman HV. Worang yang merupakan Gubernur Sulawesi Utara ke 5 periode 1967 hingga 1978 dan juga Wali Kota Manado ke 13 dengan masa jabatan 31 Januari 1975 hingga 23 Agustus 1975. Di dalam taman tersebut, terdapat patung HV Worang dan lukisan di dinding yang menggambarkan perjuangan HV Worrang. Melewati taman HV. Worang ada beberapa bangunan yang disiapkan pemerintah dengan pemandangan luas laut Sulawesi dengan pulau-pulau yang sangat indah. Taman Hutan Raya Gunung Tumpa sendiri sudah dilengkapi dengan kios makanan, toilet dan lahan parker.demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Taman Hutan Raya Gunung Tumpa.// Dora
Hari ini kami ajak anda berwisata ke Bali. Jadi tetaplah bersama kami di RRI World Service Voice of Indonesia. CNN Travel Internasional menobatkan Pantai Nyang Nyang di desa Pecatu, Badung, Bali sebagai salah satu pantai terbaik di dunia dan wajib dikunjungi tahun 2018. Pantai Nyang Nyang menjadi satu-satunya pantai yang mewakili Indonesia dalam daftar tersebut. Pantai Nyang Nyang menawarkan pasir putih dengan kenyamanan dan ketenangan yang sulit ditemui di pantai-pantai populer yang ada di Bali, seperti Pantai Kuta atau Pantai Pandawa. Lokasi tepatnya berada di jalan Uluwatu, Pecatu, Kuta, Badung.
Pantai Nyang Nyang memang belum begitu terkenal dibanding pantai lain di daerah Kuta Selatan. Belum banyak yang tahu akan keberadaan pantai ini. Letak Pantai Nyang Nyang berada sebelum Pura Uluwatu. Akses menuju Pantai Nyang Nyang terbilang sulit. Oleh karena lokasi pantai yang berada di bawah tebing dan bukit, anda harus menuruni ratusan anak tangga dengan kemiringan cukup ekstrem. Anda harus punya stamina yang baik.
Jika ingin berkunjung ke Pantai Nyang Nyang, disarankan anda datang dari bulan Mei sampai Oktober, saat bukan musim hujan. Jika hujan, akses menuju Pantai Nyang Nyang akan licin dan menyulitkan.
Rasa lelah anda menuruni ratusan anak tangga, akan terbanyarkan setelah tiba di bibir pantai Nyang Nyang. Pemandangan laut lepas yang menghubungkan pantai dengan samudera Hindia akan anda jumpai di pantai Nyang Nyang. Kondisi pantainya masih alami, dan sangat sedikit pengunjung di pantai. Bagi anda yang menyukai kesunyian dan ketenangan, pantai ini sangat cocok untuk anda. Karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, pantai Nyang Nyang punya ombak yang cukup besar dan sangat cocok untuk kegiatan surfing. Bahkan pantai ini disebut-sebut sebagai surganya para peselancar. Bagi anda yang bukan peselancar, kurang aman berenang di Pantai Nyang Nyang. Aktivitas lain yang dapat dilakukan adalah berjemur di pantai, mencari kerang, atau berkemah.
Setelah selesai mengeksplor Pantai Nyang Nyang dan naik kembali ke atas tebing, masih ada satu kegiatan seru yang tersisa, yakni paralayang. Jangan lewatkan dan melihat pemandangan matahari terbenam, tebing, dan pantai dari atas udara. Karena lokasi pantai ini terletak di Uluwatu, Kuta Selatan, ketika berkunjung kesini, nikmati juga keindahan objek wisata lainnya, seperti pura Uluwatu. Masih ada pula pantai-pantai indah lainnya yang dekat dengan pantai Nyang Nyang, seperti pantai Karma Kandara dan Green Bowl.Demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Pantai Nyang Nyang.
Destinasi wisata indah di Sulawesi Selatan tidak hanya terdapat di Makassar saja. Kabupaten Barru juga memiliki beragam destinasi wisata dengan emandangan alam yang tak kalah indah dengan tempat lainnya di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Pulau Dutungan.
Pulau Dutungan yang terletak di Desa Cilellang, Kelurahan Palanro ini memiliki sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh rumput ilalang hijau. Selain itu, di sekitar tempat ini juga ada deretan hutan jati. Di pinggir pantainya pun tumbuh pohon bakau yang rimbun. Jika menelusuri lebih jauh, di bagian belakang pulau terdapat gugusan bebatuan yang indah. Saat surut, gua yang tersembunyi pun dapat terlihat.
Pulau Dutungan memiliki pesona bahari yang sangat indah. Air laut di Pulau Dutungan ini begitu jernih. Dari permukaan air, terlihat ikan-ikan kecil yang berenang mengelilingi gugusan terumbu karang yang semakin menambah keeksotisan tempat ini. Jika ingin melihat keindahan tersebut lebih dekat, wisatawan dapat melakukan kegiatan snorkeling. Tidak perlu khawatir jika tidak membawa peralatan snorkeling, sebab di pulau ini disediakan penyewaan alat snorkeling dengan harga terjangkau. Untuk dapat menyewa peralatan snotkeling, wisatawan hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 50.000 saja untuk dipakai seharian.
Pulau Dutungan merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat. Namun di tempat ini sudah ada fasilitas-fasilitas penunjang. Fasilitas seperti toilet dengan air tawar bersih serta kafe dan rumah makan pun sudah tersedia di tempat ini. Selain itu, bagi wisatawan yang ingin berlama-lama di tempat ini bisa menyewa penginapan yang ada di sekitar. Harga sewa penginapan di tempat ini relatif terjangkau, mulai dari Rp 250.000 saja.Demikian edisi Pesona Indonesia kali ini dengan topik Pulau Dutungan.
Bagi anda pencinta kopi, anda wajib mengunjungi Indonesia, karena Indonesia kaya akan kopi lokalnya dengan berbagai kekhasan rasa dan pengolahan. Ada pula cara penyajian kopi yang tidak kalah menarik yang bisa anda temui di berbagai daerah di Indonesia seperti Kopi Joss, Kopi Durian, Kopi Tarik, hingga Kopi Tubruk. Bila Anda berkunjung ke Aceh, cobalah untuk menikmati kopi dengan racikan khas Aceh di kedai-kedai yang tersebar di berbagai daerah di Aceh. Pada umumnya, kedai-kedai kopi di Aceh akan menawarkan anda Kopi Sanger (dibaca Sangeeh), perpaduan kopi hitam dengan susu.
Kopi Sanger adalah awalnya bernama Kopi Sanggeng. Dalam Bahasa Aceh, sanggeng berarti bodoh. Disebut bodoh karena takaran kopi dan susu yang ada di kopi sanggeng jauh lebih sedikit dibanding kopi susu pada umumnya. Takaran yang jauh lebih sedikit pun menyebabkan harganya jauh lebih murah dari kopi susu biasa. Nama Sanggeng berganti ke Sanger, karena di tahun 1990-an, kopi sanggeng populer di kalangan mahasiswa. Cukup populer, karena harganya yang murah. Porsi yang sedikit dan harga yang pas di kantong mahasiswa menjadikan kopi ini sebagai kopi yang “paling mengerti” keadaan mahasiswa masa itu. Dari sanalah istilah sanger muncul yang merupakan singkatan dari “sama – sama ngerti.”
selain memiliki kisah yang unik, Kopi Khas Aceh ini juga punya keunikan dalam penyajiannya. Awalnya bubuk kopi hitam dimasukkan ke dalam saringan kain.
Lalu air yang telah mendidih dituangkan ke dalam saringan tersebut selama beberapa kali. Kopi yang telah disaring tersebut akan ditarik panjang selama beberapa kali, secara bergantian dan akan pindah ke mug atau gelas yang berbeda secara berulang. Secara sederhana mirip dengan cara pembuatan teh tarik. Setelah dirasa pas, kopi kemudian dituang kedalam cangkir yang telah berisi susu kental manis. Takaran susu hanya boleh mencapai garis paling bawah dari dasar gelas. Kopi yang telah bercampur dengan susu lalu dikocok sampai berbusa. Setelah itu, kopi sanger pun siap disajikan.
Meski takarannya lebih sedikit dari kopi susu pada umumnya, kopi sanger memiliki sensasi rasa yang berbeda. Kopi ini juga punya aroma yang khas. Ketika dinikmati, rasa kopinya pun sangat kuat dengan sedikit rasa manis dari susu. Untuk menikmati segelas kopi sanger, anda hanya perlu merogoh kocek antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Harga itu tergantung dari jenis kopi—robusta atau arabika dan penyajiannya, panas atau dingin.
demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topik Kopi Sanger. Besok, akan berjumpa kembali dengan topik- topik menarik lainnya.
Hari ini akan memperkenalkan Tari Jonggan di Kalimantan Barat. Jadi tetaplah bersama kami hanya di RRI World Service Voice of Indonesia.Kalimantan merupakan pulau yang sangat luas yang membuat pulau ini memiliki beragam budaya dan tradisi masing-masing suku yang mendiami pulau ini. Salah satu tradisi yang hingga saat ini masih di lakukan adalah Tari Jonggan dari suku Dayak Kanayant.
Jonggan adalah salah satu kesenian tradisional di Kalimantan barat yang menggambarkan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan masyarakat dayak. Tarian ini berasal dari kebudayaan masyarakat Dayak Kanayant di Kalimantan barat. Nama jonggan di ambil dari bahasa dayak yang berarti joget atau menari. Menurut beberapa sumber, tarian Jonggan mulai muncul sekitar tahun 1950-an di kabupaten Landak, Kalimantan barat. Tarian ini awalnya di gunakan sebagai hiburan masyarakat dayak pada berbagai acara adat di sana. Kemudian, Jonggan sering di tampilkan pada acara besar seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan lain lain.
Sebelum Tari Jonggan di pentaskan, ada sebuah ritual khusus yang harus dilakukan terlebih dahulu. Ritual tersebut disebut nyangahant yang berarti berdoa. Ritual ini di lakukan untuk meminta ijin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan lancar.
Nyangahant diawali dengan bapamang yaitu penyampaian doa oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah di siapkan. Jonggan dimainkan oleh 5 hingga 7 orang penari wanita. Ketika menari, mereka mengenakan busana kebaya, paca dan selendang. Paca merupakan pakaian berbentuk kain batik yang panjang. Kostum yang di gunakan dalam tarian ini sangat sederhana dan tidak banyak menggunakan aksesoris.
Jonggan merupakan salah satu jenis pertunjukan tarian yang memperbolehkan penonton untuk ikut menari dan ikut berbalas pantun, tapi pantunnya harus sesuai dengan tema yang disampaikan. Karenanya, tarian ini pun digolongakan sebagai tarian yang interaktif dan komunikatif.Tarian ini di iringi oleh musik tradisional yang terdiri dari gadobong (gendang), dau (gamelan), dan suling bambu.
demikian Pesona Indonesia edisi kali ini tentang Tari Jonggan dari Kalimantan Barat. Kita akan berjumpa kembali esok dengan topik-topik menarik lainnya.
KOPI KERTUP DARI GAYO, ACEH
VOI PESONA INDONESIA Hari ini akan mengajak anda mengunjungi Aceh yang merupakan ibukota provinsi Aceh, untuk mencicipi kopi khas Aceh. Aceh selain terkenal dengan Serambi Mekkah, juga popular dengan warung-warung kopinya. Di Aceh terdapat dua jenis kopi yang dibudidayakan, yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Untuk kopi jenis Arabika umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo, Aceh Tenggara dan Gayo Lues”, sedangkan di Kabupaten Pidie terutama wilayah Tanse dan Geumpang serta Aceh Barat lebih dominan dikembangkan kopi jenis Robusta.
kopi Gayo memang terkenal dengan rasa pahit gurihnya dan aromanya yang tajam. Di dataran tinggi Gayo Aceh ada cara minum kopi yang diwariskan secara turun temurun disebut Kopi Kartup. Pada dasarnya, kopi kartup adalah minum kopi tubruk yang disajikan bersama dengan potongan gula aren. Gula aren atau gula merah ini menambah kaya rasa kopi di lidah.
kertup berasal dari bahasa Aceh yang berarti digigit. Cara menikmati kopi kertup ini yaitu dengan cara meminum kopi terlebih dulu kemudian memasukkan potongan gula aren ke dalam mulut. Kunyah pelan-pelan gula aren agar tercampur antara rasa kopi dengan gula aren. Rasakan sensasi campuran kopi cair dan lelehan gula aren, dan resapi rasa dari kafein yang bertemu dengan gula aren di langit-langit mulut, rasanya unik sekali. Rasa manis yang dihasilkan oleh gula aren berbeda dengan rasa manis dari gula pasir.saat ini kopi kertup dari Gayo sedikit susah ditemukan. Hanya pengelola dari keturunan Gayo lah yang melestarikan tradisi minum kopi ini. Bagi anda yang ingin mencoba minum kopi ala kopi kertup bisa melakukannya sendiri asalkan mengikuti cara-caranya.
Pilihlah kopi bubuk yang berasal dari Gayo yang sekarang sudah banyak dijual dan dikemas secara apik. Mengapa kopi Gayo? Ini tak lain agar mendapatkan rasa yang tidak jauh berbeda。 Karena Kopi Kertup berasal dari Gayo, Aceh. Sebelumnya anda harus masak air hingga mendidih, kemudian tuang air kurang lebih 100-120 cc untuk 1-2 sendok makan kopi. Jangan tuangkan air panas sekaligus, tapi bagi untuk dua kali tuang. Pertama tuang sebanyak seperempat nya, biarkan bubuk kopi larut terkena air, lalu aduk tanpa menggunakan sendok, caranya dengan memutar gelas. Setelah tercampur, tuang sisa air ke dalam gelas。 Diamkan beberapa saat agar aroma keluar. Bubuk kopi yang kasar akan berada di atas permukaan。 Turunkan atau pinggirkan dengan menggunakan sendok. Tunggu beberapa saat, kopi sudah bisa dinikmati. Jangan lupa untuk menyiapkan gula arennya. Sensasi unik segera anda rasakan.
menikmati kopi kertup adalah cara lain menikmati kopi tubruk. Hadirnya gula merah atau gula aren di jamin menambah kaya rasa kopi di lidah.
demikianlah edisi Pesona Indonesia kali ini, dengan topic Kopi Kertup dari Gayo, Aceh. Kita akan berjumpa kembali esok dengan topik-topik menarik lainnya.
VOI PESONA INDONESIA Bangka merupakan salah satu pulau terbesar di provinsi kepulauan Bangka Belitung. Di pulau inilah, Pangkal Pinang, ibukota provinsi Bangka Belitung berada. Meski sejak lama, pulau Bangka dikenal sebagai kota Timah, pulau ini juga menawarkan beragam objek wisata indah, khususnya objek wisata bahari. Edisi Pesona Indonesia kali ini, mengajak anda untuk mengenal keindahan pantai Tikus Emas yang berlokasi di Kecamatan Parit Pandang, Kota Sungai Liat, Kabupaten Bangka.
Pantai Tikus Emas terletak di sebelah timur kota Sungai Liat, ibukota Kabupaten Bangka. Anda dapat menempuhnya dengan waktu sekitar 15 menit dari pusat kota dan sekitar 51 menit ,jika anda dari kota Pangkal Pinang dengan jarak tempuh 36,1 Kilometer. Diberi nama pantai tikus, menurut cerita masyarakat setempat, pantai ini dulunya merupakan kawasan yang dihuni tikus. Bahkan jika dilihat dari atas bukit, bentuk pantainya tampak menyerupai tikus. Selain itu, pantai ini ini diberi nama pantai tikus, juga karena di sini terdapat banyak sekali jalan tikus atau jalan setapak. Konon pada zaman dahulu jalan setapak ini di buat oleh pencari timah ilegal untuk membawa timah ke sisi pantai. Masuk ke pantai Tikus Emas, anda akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 5.000 untuk mobil dan Rp.2000 untuk sepeda motor. Setibanya di pantai, kita akan disuguhi pemandangan pantai khas Bangka yang menakjubkan. Di pantai ini menawarkan kepada Anda pasir putih, laut yang tenang dan pepohonan cemara yang tertata rapi di pinggir pantai. Karena lautnya yang tenang, sangat aman dan menyenangkan bermain air atau berenang di pantai ini. Tidak hanya berenang saja, ada arena permainan off road mini untuk anak balita juga, namun tetap harus didampingi oleh orang tua supaya aman. Memang pantai ini didesain ramah anak. Selain permainan off road mini, disini juga ada permainan kereta api, mandi bola dan berkuda.Di pantai Tikus Emas, bagi anda yang hobi memancing, anda juga bisa melakukan hobi anda disini. Anda juga bisa mencoba Watersport. Dengan biaya sebesar Rp.200.000, anda bisa menyewa jetski selama 15 menit. Puas bermain di Pantai Tikus Emas, berjalan-jalanlah di sekitar kawasan pantai, karena tak jauh dari kawasan pantai Tikus Emas, ada bangunan megah menjulang tinggi. Bangunan Tersebut merupakan Pagoda Vihara yang disebut-sebut mirip dengan vihara Shaolin di negeri Tirai Bambu.
VOI PESONA INDONESIA Keindahan pantai di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan memang tak ada habisnya. Sebut saja, Pulau Takabonerate. Destinasi wisata ini sudah terkenal hingga ke mancanegara. Namun, di tahun 2017, ada pantai lainnya yang memiliki panorama yang tak kalah eksotis. Namanya adalah Pantai Punagaan.
Pantai Punagaan ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan pada awal tahun 2017. Sejak itu, Pantai yg kerap pula disebut dengan Pantai Ngapaloka ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi.
Pantai Punagaan terletak di pesisir timur Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Pantai ini berjarak sekitar 20 km dari Kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar. Menuju ke destinasi wisata ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan waktu tempuh 30 sampai 45 menit dari kota Benteng. Akses jalan dari Benteng ke Pantai Punagaan relatif baik meski di beberapa titik merupakan jalan untuk pendakian.
Pantai Punagaan tidak seperti pantai pada umumnya. Pantai ini dikelilingi oleh pepohonan hijau nan rindang. Sebagian wilayahnya didominasi oleh tebing dan bukit yang berada di belakang. Di beberapa titik juga terdapat pasir berwarna kelabu.
Selain itu, Pantai Punagaan ini juga memiliki keindahan alam bawah laut. Airnya begitu jernih sehingga wisatawan bisa menikmatinya dari permukaan saja. Namun, jika ingin meilihat lebih dekat, wisatawan bisa melakukan snorkeling. Di alam bawah lautnya terlihat berbagai terumbu karang maupun biota laut seperti lobster dan ikan kerapu. Keunikan-keunikan dari pantai ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga tak sedikit wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan untuk dikunjungi.
di Pantai Punagaan ini terdapat sebuah jembatan kayu. Fungsinya adalah sebagai tambatan perahu. Selain itu, di tengah jembatan ini ada rumah yang dihias hingga berbentuk menyerupai gazebo. Kedua tempat tersebut biasa digunakan oleh wisatawan sebagai spot favorit untuk berswafoto.
Pendengar, berkunjung ke Pantai Punagaan jangan lupa untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah serta membawa peralatan snorkeling jika anda berencana akan melakukan snorkeling. Sebab, destinasi wisata ini belum memiliki fasilitas untuk wisatawan seperti rumah makan dan penyewaan alat snorkeling.
VOI PESONA INDONESIA Kampung Tugu merupakan sebuah kampung yang berlokasi di wilayah kecamatan Koja, Jakarta Utara. Uniknya, sebagian besar warga Kampung Tugu merupakan keturunan orang Portugis, yang dijadikan pekerja dan serdadu di zaman Belanda. Ratusan tahun mereka menetap disana, menikah dan berakulturasi dengan penduduk lokal. Di kampung ini, hinggi kini masih bisa dijumpai berbagai peninggalan masyarakat Portugis, antara lain adalah Gereja Tugu serta tradisi yang diturunkan dari generasi awal. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan hingga sekarang adalah tradisi Rabo-Rabo. Tradisi ini biasanya digelar untuk menyambut Tahun Baru.
tanggal 1 Januari lalu, masyarakat Kampung Tugu menggelar Tradisi Rabo-Rabo. Rabo dalam bahasa Portugis berarti ekor. Saat tradisi ini berlangsung, masyarakat bernyanyi dan bermain musik keroncong Tugu sambil berkeliling ke rumah tetangga. Ketika sampai di rumah warga, mereka akan langsung berciuman pipi kiri dan kanan dengan keluarga rumah yang didatangi, bernyanyi, berjoget, sembari makan camilan, dan minum. Setelah selesai dua sampai empat lagu yang dimainkan, mereka berkunjung ke rumah warga lain.
Uniknya, warga yang rumahnya dikunjungi kemudian harus mengekor pada rombongan. Mereka bergabung untuk ikut menari dan mengunjungi rumah berikutnya. Hal ini terus-menerus dilakukan hingga rumah terakhir, sehingga tak heran jika jumlah rombongan akan semakin bertambah banyak. Dalam rombongan ini tentunya terdiri dari perempuan, laki-laki, tua, maupun muda. Semua berbaur dalam keakraban yang hangat. Memang tradisi ini digelar untuk mempererat tali persaudaraan antar warga. Tradisi inilah yang membuat warga Kampung Tugu hingga kini tetap hangat, kompak dan bersahabat satu sama lainnya.
Sebelum memulai Tradisi Rabo-Rabo biasanya warga akan melaksanakan kebaktian ibadah bersama di gereja. Di Kampung Tugu, semua kegiatan harus diawali dengan berdoa. Selesai berdoa rombongan pemusik akan bergerak mengunjungi rumah pertama yang sudah disepakati sejak awal. Puncak tradisi ini digelar tanggal 7 Januari kemarin, dimana semua warga menggelar kegiatan mandi-mandi. Mereka akan mencoreng bedak ke wajah sebagai tanda saling memaafkan kesalahan-kesalahan sepanjang tahun kemarin. Dora
VOI PESONA INDONESIA Toraja tidak hanya terkenal akan produksi biji kopinya. Namun, Kabupaten ini juga dikenal memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Salah satunya adalah Desa Adat Kete Ke’su yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan local maupun mancanegara.
Desa Kete Ke’su memiliki deretan rumah adat yang disebut Tongkonan. Beberapa bangunan diperkirakan berusia sekitar 300 tahun. Bentuk Tongkonan ini memiliki beberapa keunikan seperti atap yang berbentuk seperti tanduk kerbau. Selain itu, semua Tongkonan dibangun menghadap Utara sebagai lambang asal muasal leluhur Tana Toraja. Harapannya adalah jika ada penduduk setempat yang meninggal, ia dapat berkumpul bersama para leluhurnya di sana.
Tongkonan ini biasanya dihias dengan tanduk kerbau yang disusun secara vertical di halaman depan. Keberadaan tanduk kerbau ini menunjukan status sosial pemilik Tongkonan.
waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Kete Ke’su ini adalah dari bulan Juni hingga Desember. Sebab, biasanya di bulan-bulan tersebut sedang diadakan Rambo Solok yang diadakan hingga seminggu. Rambo Solok merupakan pemakaman tradisional yang rumit sekaligus upacara yang paling penting di Toraja. Biaya untuk melakukan upacara ini pun sangat mahal. Oleh karena itu, upacara ini bisa ditunda hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
menuju Desa Kete Ke’su bisa dicapai melalui perjalanan darat. Dari Makassar, bisa menggunakan bus untuk menuju ke Rantepao, Toraja. Jadwal keberangkatan bus ini biasanya pukul 7 pagi dan 7 malam. Jumlah bus yang beroperasi setiap harinya tergantung pada jumlah penumpang. Setelah sampai di Rantepao, perjalanan ke Desa Kete Ke’su ini akan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan sewaan. Perjalanan ini memakan waktu selama sekitar setengah jam.
Desa Kete Ke’su sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, toko souvenir, warung makanan dan minuman serta area parkir untuk kendaraan roda dua dan empat. Biaya yang diperlukan untuk masuk ke desa ini relatif murah yaitu Rp 10.000 per orang.
Dalam upacara Rambo Solok, puluhan hingga ratusan kerbau dipotong karena kepercayaan suku Toraja, roh-roh hewan merupakan sarana bagi jiwa untuk mencapai Nirvana. Selain itu kerbau juga merupakan simbol kekayaan dan kekuasaan sehingga jumlah hewan yang dipotong dalam upacara ini menjadi lambang status individu. Untuk kelas menengah, dibutuhkan 8 kerbau dan 50 ekor babi untuk upacara. Sedangkan bagi bangsawan dibutuhkan 100 kerbau.