VOInews.idMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebut pemerintah kini sedang membidik calon wirausaha dari kalangan terdidik untuk bisa membuat ekosistem bisnis di Indonesia semakin unggul. Menurut Teten, saat ini persaingan global harus dimenangkan oleh kreativitas dan inovasi.
Untuk itu, menurutnya ekosistem bisnis harus didukung oleh riset dan pengembangan secara akademis.
"Karena itu kita sekarang ingin bekerja sama dengan inkubator di perguruan tinggi untuk menyiapkan entrepreneur muda, di setiap kampus untuk mereka bisa memulai bisnis," kata Teten usai memberi kuliah umum di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Kota Bandung, Jawa Barat.
emi mencapai target Indonesia jadi negara maju pada 2024, selain pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM, menurutnya, pertumbuhan ekonomi pun sangat penting. Menurutnya, kini pemerintah menargetkan tambahan 1 juta wirausaha demi mencapai target tersebut. Di samping itu, menurutnya, kini tren penggunaan produk lokal tengah tinggi di tengah masyarakat. Kemudian kini 40 persen anggaran pemerintah dan BUMN pun ditargetkan untuk dibelanjakan kepada produk UMKM.
"Jadi sekarang saat yang tepat untuk membuat produk lokal, anak-anak muda sekarang ingin bergaya bisa dengan harga murah, saya juga Menteri pakai sepatu lokal, murah tapi gaya," katanya. Menurut Teten, kini 72 persen kalangan milenial pun lebih tertarik untuk berkarir sebagai pebisnis dibandingkan menjadi pegawai atau birokrat, dan yang lainnya. Maka dari itu, dia pun mengajak para mahasiswa untuk mulai berwirausaha.
Setelah itu, menurutnya, produk-produk yang dihasilkan oleh kalangan terdidik itu perlu berbasis kreativitas, inovasi, dan teknologi, dan diintegrasikan dengan riset-riset dari perguruan tinggi. "Saya sudah berbincang dengan para pengusaha besar, ternyata saat memulai bisnis itu produknya bisa apa saja, tapi nanti bisa dikembangkan ide-idenya," katanya.
antara
VOInews.id-Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri mendorong BRIN kembali mengembangkan reaktor nuklir di Indonesia. "Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir. Saya sangat ingat, adanya itu di Bandung, namanya Triga Mark," kata Megawati dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) BRIN dan TVRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin. Adapun Reaktor Triga 2000 di Bandung adalah reaktor pertama di Indonesia.
Reaktor dengan nama asli Reaktor Triga Mark II itu diresmikan operasionalnya oleh Presiden Pertama RI Soekarno pada 1965 sebagai pusat pelatihan, riset, dan produksi radioisotop untuk berbagai keperluan, baik medis, industri atau penelitian.
Menurut Megawati, belum telat bagi BRIN untuk mengembangkan riset soal nuklir dengan memanfaatkan Triga 2000. Bahkan, Presiden Kelima RI ini menyebut Indonesia bisa menyusul negara-negara yang lebih dulu mengembangkan nuklir, seperti Korea Utara (Korut). "Jadi sebenarnya kalau kita bisa mengembangkannya kembali menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka yang telah mempunyainya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa Korut acapkali dianggap sebagai negara yang terbelakang, nyatanya mampu mengembangkan teknologi nuklir yang lebih maju dari kebanyakan negara. Hal ini, kata dia, disebabkan dedikasi rakyat yang sangat tinggi kepada negaranya. Megawati lantas mempertanyakan penyebab Indonesia dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada tidak melakukan hal serupa dengan Korut.
"Saya sering berpikir, kenapa sebuah negara yang sekarang masih, negara begitu Korea Utara itu bisa sampai bisa punya nuklir, artinya itu kenapa? (karena kualitas) manusianya,” ucap dia. Megawati menjelaskan pengembangan riset, termasuk soal reaktor nuklir bukan hanya bergantung pada anggaran.
Menurutnya, pengembangan tersebut harus lahir dari keinginan anak-anak bangsa Indonesia, termasuk BRIN. Dia mencontohkan pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pada saat itu teknologi belum secanggih sekarang. Namun, paparnya, stadion tersebut berhasil dibangun anak bangsa dan menjadi kebanggaan Indonesia.
“Tentu ingat ini ada GBK, yang waktu itu teknologi rentang lingkar itu belum banyak. Jadi kita sudah bisa. Itu juga dibantu anak-anak kita sendiri sehingga bisa membangunnya,” jelas dia.
Oleh karena itu, Megawati menuturkan bahwa Indonesia bisa mengembangkan inovasi dan riset di sektor reaktor nuklir apabila ada keinginan untuk membangunnya. Pasalnya, kata dia, inovasi dan riset bisa dikembangkan tanpa melulu berurusan dengan anggaran. Hal yang terpenting adalah adanya perencanaan yang matang. “Lalu dari mana uangnya? Baru begitu. Bukan uangnya dulu dari mana, lalu buat perencanaan,” pungkasnya.
antara
VOInews, Jakarta : Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menyampaikan pihaknya akan menghadiri secara daring sidang putusan perkara gugatan Undang-Undang Pemilu terkait sistem proporsional terbuka di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (15/06) mendatang.
"KPU hadiri sidang MK secara daring," kata Hasyim kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip ANTARA, Senin (12/06/2023).
Sebelumnya, anggota KPU RI Mochammad Afifuddin telah menyampaikan bahwa apa pun putusan MK terkait dengan sistem pemilu tidak akan mengganggu penyelenggaraan dan pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.
"Insya Allah tidak," ujar Afifuddin.
Ia mengatakan pula, ke depan KPU berkomitmen untuk menjalankan apa pun putusan MK itu. Hal senada juga telah disampaikan oleh Hasyim dalam acara verifikasi administrasi bakal caleg RI, di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (29/05) lalu.
Sembari menunggu putusan MK itu, Hasyim mengatakan, sampai saat ini KPU tetap akan mengacu pada sistem proporsional terbuka dalam menyusun surat suara ataupun logistik lain untuk Pemilu 2024. Jadwal sidang putusan perkara tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono.
"Kamis, 15 Juni 2023, pukul 09.30 WIB,” ujar Fajar Laksono.
Mahkamah Konstitusi telah menerima permohonan uji materi terhadap Pasal 168 ayat (2) UU Pemilu terkait sistem proporsional terbuka yang didaftarkan dengan nomor registrasi perkara 114/PUU-XX/2022 pada 14 November 2022.
Keenam orang yang menjadi pemohon ialah Demas Brian Wicaksono (pemohon I), Yuwono Pintadi (pemohon II), Fahrurrozi (pemohon III), Ibnu Rachman Jaya (pemohon IV), Riyanto (pemohon V), dan Nono Marijono (pemohon VI). Sebanyak delapan dari sembilan fraksi partai politik di DPR RI menyatakan menolak sistem pemilu proporsional tertutup, yakni Fraksi Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai NasDem, PAN, PKB, PPP, dan PKS.
“Hanya satu fraksi yang menginginkan sistem pemilu proporsional tertutup, yakni PDI Perjuangan,” jelasnya.(gus)
VOInews, Jakarta: Aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih terjadi. Gempa letusan dan guguran terjadi selama sepekan terakhir. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Lumajang Mukdas Senin mengatakan selain letusan dan guguran Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa vulkanik dan satu kali gempa tektonik jauh.
Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III. Sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. (rri.co.id)