VOInews.id- Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana tanah longsor di Papua Nugini. “KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI. Sejauh ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam bencana tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Minggu.
Judha menyatakan bahwa KBRI akan terus memonitor situasi di lapangan pasca bencana itu. Hotline KBRI Port Moresby dapat dihubungi melalui nomor telepon +67573963011. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Papua Nugini meningkat hingga 670 jiwa. Kepala Misi IOM di Papua Nugini Serhan Aktoprak mengatakan bahwa revisi jumlah korban tewas didasarkan pada penghitungan oleh pejabat Desa Yambali dan Provinsi Enga bahwa lebih dari 150 rumah warga terkubur longsoran tanah, sedangkan perkiraan awalnya terdapat 60 rumah terdampak.
Pejabat lokal pada awalnya menyebut jumlah korban tewas pada Jumat (24/5) yakni sebanyak 100 jiwa atau lebih. Hanya lima mayat dan satu kaki dari korban keenam yang ditemukan pada Minggu, sementara tujuh orang, termasuk seorang anak, telah menjalani perawatan medis.
Antara
VOI News, Jakarta: The Indonesian Navy's Marine Corps is preparing its troops to participate in the 2024 Multilateral Rim of the Pacific (Rimpac) Joint Training held by the United States Navy (USINDOPACOM) in Hawaii, the US.
According to a statement received on Friday from the Navy's Marine Corps Information Service, the preparations included a series of trainings at the Sutedi Senaputra Marine Corps, Karangpilang, Surabaya, East Java, for 14 days, starting from May 19 to June 1, 2024.
As reported by Antara (24/5) Commander of the Marine Task Force for the 2024 Rimpac Joint Training Major Lukman Susanto elaborated that the preparation exercise included checking on personnel and equipment readiness, deepening the material, and conducting several exercises, such as shooting and rappelling practice.
"This preparation exercise must be carried out by the task force participating in the joint training to support the 2024 Rimpac Joint Training in Hawaii next June," he noted.
The training also aims to boost the professionalism, loyalty, and combat skills of the Indonesian Navy Marine Corps soldiers, Susanto said.
In the planning for the exercise presented at a meeting at Fleet II Command Headquarters, Surabaya, last month, the Indonesian Navy prepared 43 soldiers from the Marine Corps and seven soldiers from the Frog Troop Command (Kopaska) for the 2024 Rimpac Joint Training. These troops will later join the 2024 Rimpac Task Force Joint Training led by Commander of navy ship (KRI) Raden Eddy Martadinata-331 Marine Colonel Adam Tjahja Saputra.
For this year's Rimpac Joint Training, the Indonesian Navy deployed the KRI Raden Eddy Martadinata-331, which is a warship from the Indonesian Navy's Second Fleet Command (Satkor) Eskorta Ship Unit.
On May 21, the warship conducted a firing test of the 76 Cannon in the north of Java Sea as part of the preparations.
Rimpac Joint Training is a maritime military exercise held routinely every two years by the United States Navy from the Joint Asia Pacific Defense Area Command (USINDOPACOM), stationed in Pearl Harbor, Hawaii. The exercise, which was first held in 1971, usually takes place from mid-June to July.
Apart from troops from the Indonesian Navy, personnel from the Indonesian Maritime Security Agency (Bakamla) are also prepared to join the training.
Head of Bakamla, Vice Admiral Irvansyah, shed light on the plans for Bakamla's participation in the 2024 Rimpac during his meeting with Deputy Commander of the United States Coast Guard (USGC), Admiral Steven D. Poulin, in Washington, D.C., the United States, on March 9, 2024. (Antara)
VOInews, Oslo: Untuk yang ketiga kalinya, Koperasi Wanita Ikaboga Padang di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengekspor bumbu masakan Minang. Bumbu yang diekspor adalah bumbu rendang dan bumbu kalio, dengan tujuan Norwegia.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, pada Rabu (22/5/2024) menyambangi kediaman Duta Besar Republik Islam Iran di Jakarta, untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian. Kedatangan Retno Marsudi disambut Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, bersama sejumlah rombongan, dinyatakan wafat setelah mengalami kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024) di Jolfa, Provinsi Azerbaijan Timur.
"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan ucapan duka cita yang dalam atas berpulangnya Presiden Raisi kemudian Menteri Luar Negeri Husein dan juga delegasi," kata Retno.
Retno Marsudi menjelaskan, hubungan Indonesia dan Iran berjalan dengan baik. Ia menceritakan saat Presiden Raisi berkunjung ke Indonesia pada Mei 2023 dan bertemu Presiden Joko Widodo.
"Kemudian yang cukup menonjol dari hubungan kita dengan Iran adalah kerja sama di bidang kesehatan termasuk Robotic Telesurgery yang sudah berlangsung di Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung. Kemudian di Rumah Sakit Sarjito di Yogyakarta, dan akan ada beberapa rumah sakit lagi," katanya.
Sebagai seorang Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga menceritakan hubungan erat yang dijalin dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian. Ia menjelaskan bahwa hubungan baik yang dijalin dengan Hossein Amirabdollahian adalah hubungan yang bukan hanya berada di tingkat pemerintahan tetapi juga hubungan pertemanan secara individu.
"Dan saya masih ingat betul beliau selalu mengingatkan adanya standing invitation bagi saya untuk berkunjung ke Teheran dan standing invitation tersebut belum sempat saya penuhi tetapi beliau sudah pergi mendahului kita," katanya.
Dalam satu tahun terakhir, Menlu RI Retno Marsudi telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian sebanyak enam kali. Pertemuan itu dilakukan di tengah agenda internasional yang diikuti oleh keduanya, termasuk dalam pertemuan terakhir di Banjul, Gambia, dimana kedua Menlu menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).