(voinews.id)Pasien sembuh dari COVID-19 mengalami peningkatan setelah pada hari ini 4.843 orang dilaporkan telah pulih yang disertai juga penambahan kasus baru sebesar 4.094 orang, demikian data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Dalam data yang diterima di Jakarta, Kamis, terdapat juga laporan penambahan pasien yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 25 orang. Total terdapat 6.362.902 kasus COVID-19 sejak 2020, dengan 6.160.877 orang telah pulih dan 157.591 meninggal dunia.
Saat ini terdapat 44.434 kasus aktif atau pasien yang terkonfirmasi tertular COVID-19 dan menjalani perawatan serta isolasi. Jumlah itu memperlihatkan penurunan 774 orang dibandingkan Rabu (31/8). Terdapat pula 5.881 orang yang masuk dalam kategori suspek COVID-19.
Laporan kasus baru didapat setelah pada hari ini dilakukan pengujian terhadap 86.950 spesimen dari 41.502 orang di jejaring laboratorium seluruh Indonesia.
Tingkat positif atau positivity rate nasional untuk kategori spesimen harian adalah 8,91 persen dan kategori orang harian 9,86 persen. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan pasien COVID-19 terbesar hari ini dengan 1.702 kasus baru.
Jumlah itu disusul Jawa Barat dengan 816 kasus baru, Banten 466 kasus baru, Jawa Timur 417 kasus baru dan Jawa Tengah yang memiliki 120 kasus baru. DKI Jakarta juga menjadi daerah yang memiliki pasien sembuh harian terbesar yaitu 1.725 orang.
Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 1.381 pasien sembuh, Jawa Tengah 407 pasien sembuh, Jawa Timur 405 pasien sembuh dan Banten dengan 334 pasien sembuh. Sementara itu, Dewan Penasihat Satgas COVID-19 PB IDI Prof. Dr. Zubairi Djoerban mengimbau kepada pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter.
antara
(voinews.id)Ketua Kelompok Kerja Transisi Energi (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan semua negara yang tergabung dalam G20 sepakat mempercepat transisi energi dan mencapai tujuan global terkait pembangunan berkelanjutan serta pengendalian perubahan iklim. "Semua negara G20 sepakat atas tiga pilar transisi energi.
Ini tentu menjadi sinyal positif kepada komunitas global," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat. Yudo menjelaskan G20 mempunyai ambisi dan komitmen sebagai bagian dari solusi atas masalah global untuk mendukung pemulihan ekonomi global dari pandemi, mempercepat kemajuan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih secara berkeadilan; dan mendorong tercapainya akses energi modern yang terjangkau, handal, serta berkelanjutan.
Selain itu, forum 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah organisasi Uni Eropa tersebut juga berupaya menekan emisi global dan meningkatkan ketahanan energi untuk mitigasi berbagai resiko yang menyebabkan terganggunya kehandalan suplai dan ketidakstabilan pasar energi.
Secara konkret, sambung Yudo, persidangan forum ETWG-III juga mendorong adanya pernyataan bersama dari para menteri energi pada Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM).
"Kami sangat bersyukur di ETWG semua negara menunjukkan kesungguhan untuk mencapai konsensus atas berbagai isu sebanyak mungkin. Ini penting untuk memberikan sinyal bagi komunitas global bahwa G20 sebagai economic powerhouse berkomitmen untuk mendukung pemulihan ekonomi global sekaligus melakukan percepatan transisi energi," jelasnya.
Di sisi lain, persidangan transisi energi G20 kali ini juga berhasil merumuskan prinsip-prinsip dasar dalam mempercepat transisi energi yang disebut Bali COMPACT.
Bali COMPACT merupakan prinsip dasar yang disepakati negara G20 dalam melaksanakan percepatan transisi energi. Prinsip dasar percepatan transisi yang dihasilkan di Bali akan menjadi pondasi yang kokoh dan acuan bagi negara G20 dalam percepatan transisi energi yang dilakukan.
Prinsip itu kemudian diterjemahkan dalam Bali Energy Transitions Roadmap melalui kerangka tiga pilar transisi energi dengan dukungan dari organisasi internasional yang menjadi knowledge partners ETWG.
Peta jalan itu akan menjadi kerangka aksi dalam proses percepatan transisi energi yang diinisiasi Indonesia dan diharapkan dapat dilanjutkan dan diperkaya oleh Presidensi G20 berikutnya yang secara berurutan dipegang oleh tiga negara berkembang, yaitu India, Brazil, dan Afrika Selatan.
"Di sini kami membahas bahwa transisi energi jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
Transisi energi dilakukan secara berkeadilan dengan mempertimbangkan keterjangkauan harga, inklusifitas jenis energi dan teknologi, serta memastikan memberikan manfaat bagi semua kelompok masyarakat yang terdampak," kata Yudo.
"Maka dari itu, saat ini kami menyusun kesepakatan bersama dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi masing-masing negara bagaimana kolaborasi di G20 bisa terjadi secara sinergis," imbuhnya.
antara
(voinews.id)Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memantau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Merdeka, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (31/8). Harga ayam ras dan bawang merah terpantau sangat rendah yaitu Rp27 ribu dan Rp30 ribu per kilogram, sementara telur ayam mulai turun menjadi Rp31 ribu per kilogram.
(voinews.id) Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memuji keberhasilan PT PLN (Persero) yang mampu menyediakan sertifikat energi terbarukan atau REC untuk mendukung pelaku usaha dan masyarakat beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Menurut Luhut, langkah PLN itu menunjukkan Indonesia memiliki kemandirian untuk beralih ke energi bersih mengingat sebelumnya REC harus dibeli dari luar negeri.
“Dulu, kalau mau (beli) REC ini adanya di New York. Saya senang Dirut PLN sudah menjual REC dari dalam negeri. Kita (Indonesia, red.) 278 penduduknya punya kekuatan sendiri yang membuat Indonesia lebih hebat,” kata Menko Marves RI usai menyaksikan penyerahan 800 unit REC ke PT Tirta Investama (Danone Indonesia) di Badung, Bali, Rabu.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut pihaknya telah mengembangkan REC bertaraf dunia dalam waktu 2,5 tahun terakhir.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN yang mempermudah pelanggan mendapatkan pengakuan untuk penggunaan energi baru dan terbarukan secara transparan, akuntabel. Tidak hanya itu, kepemilikan REC juga memungkinkan perusahaan tidak mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Oleh karena itu, PLN mendukung langkah Danone Indonesia, yang merupakan jaringan perusahaan multinasional, untuk mewujudkan energi bersih di tempat usahanya melalui pengembangan PLTS atap dan pembelian REC.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah Danone Indonesia menjadi green industry (industri yang ramah lingkungan). Kolaborasi PLN dan Danone berhasil membuat suatu industri yang tadinya emisi karbonnya tinggi menjadi lebih rendah,” kata Darmawan.
Ia lanjut menyampaikan PLN siap memasok REC untuk industri demi memenuhi syarat penggunaan listrik ramah lingkungan.
PLN per Juli 2022 telah menyediakan REC untuk listrik setara 620.378 megawatt per hour (MWh). Angka ini naik dari realisasi pada akhir 2021 yang mencapai 308.201 MWh.
PLN sejauh ini telah memasok REC untuk 186 pelanggan bisnis dan industri.
Direktur Utama Danone Indonesia Connie Ang menyampaikan pembelian REC merupakan wujud komitmen perusahaan untuk 100 persen menggunakan energi bersih.
“(REC) ini mendukung upaya kami berkontribusi menggunakan 100 persen energi dari EBT pada 2040 dan net zero emission kami pada 2050,” kata Connie.
Danone membeli 800 unit REC yang setara dengan 800 megawatt per hour (MWh) untuk listrik berbasis EBT. Danone juga saat ini memasang PLTS atap berkapasitas 704,16 kWp untuk pabrik air minum kemasan di Mambal, Badung.
antara