VOInews, Jakarta: Layanan kesehatan primer sangat dibutuhkan di tempat penampungan informal di Jalur Gaza. Untuk memastikan pengungsi Gaza mendapatkan layanan kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI) bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Medis di Gaza melakukan layanan kesehatan keliling maupun door to door dari tenda ke tenda. Hal ini untuk membantu warga pengungsi yang dalam kondisi sakit untuk mendapatkan akses dan penanganan medis.
“Layanan kesehatan keliling ini merupakan upaya PMI dalam mendekatkan akses kesehatan bagi warga pengungsi yang sakit. Bagi warga yang sakit namun tidak memungkinkan beranjak ke fasilitas kesehatan darurat, mereka mendapatkan layanan door to door dari tenda ke tenda,” kata Arifin Muh Hadi, Kepala Markas Pusat PMI yang juga sebagai Ketua Tim Misi Kemanusiaan PMI untuk Gaza, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (11/2/2024).
Layanan Kesehatan keliling PMI tahap pertama ini ditargetkan untuk 1.000 pasien. Setelah target tercapai, PMI akan terus melanjutkan layanan kesehatan tersebut dan menyasar ke beberapa penampungan darurat lainnya.
"Pendekatan layanan kesehatan keliling ini sangat efektif mengingat jumlah rumah sakit yang beroperasi semakin berkurang, sementara itu kapasitas tampung pasien di rumah sakit yang ada juga sangat terbatas," kata Arifin.
Sementara itu Ridwan Sobri Carman selaku Kepala Penanggulangan Bencana PMI Pusat yang juga berada di El Arish, mengatakan PMI menurunkan tenaga dokter dan perawat dalam menjalankan layanan kesehatan keliling ini.
“Tim Medis mitra PMI di wilayah Gaza yang kami mobilisasi terdiri dari 2 tim, masing-masing tim didukung oleh 1 dokter dan 2 perawat. Kedua tim medis ini terus menyasar beberapa penampungan pengungsi di Rafah Gaza maupun Younis,” jelas Ridwan Sobri.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan fungsi dan akses pelayanan kesehatan sangat terganggu akibat terbatasnya akses listrik dan air. Selain itu jumlah pusat layanan kesehatan UNRWA juga berkurang dari 22 pusat layanan hingga hanya 4 pusat layanan saat ini.
Hal ini menimbulkan bencana kesehatan yang luar biasa. Suhu dingin di wilayah Gaza dan sekitarnya serta tingginya peningkatan angka kematian dan cedera akibat pemboman dan kekerasan sangat mengkawatirkan kondisi pasien.
"Penanganan operasi medis terpaksa harus dilakukan tanpa fasilitas yang memadai serta tidak tersedianya cairan anestesi," tulis PMI dalam keterangannya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menekankan perlunya peningkatan cakupan imunisasi rutin serta penyediaan obat penyakit tidak menular, psikotropika, dan anestesi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit.
VOInews, Kuala Lumpur: Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur Puji Sumarsono mengatakan PPLN melaksanakan persiapan akhir menjelang pencoblosan surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kuala Lumpur. Pemilu Luar Negeri di Kuala Lumpur akan dilaksanakan pada Minggu (11/2/2024) bertempat di gedung World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur. Dalam persiapan itu PPLN melibatkan ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN).
"Pada hari ini mereka kita assign di pos masing-masing. Nanti juga ada simulasi (pencoblosan)," katanya disela persiapan akhir PPLN, di gedung WTC (World Trade Center) Kuala Lumpur, Sabtu (10/2/2024).
Puji menjelaskan didalam simulasi, para petugas akan mengetahui alur yang disiapkan oleh PPLN dalam menerima kedatangan para pemilih yang akan menggunakan hak pilih di Kuala Lumpur.
"Ketika (para pemilih) masuk, kami akan cek siapa yang sudah dan yang belum masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap). Yang sudah masuk DPT akan (diarahkan) menuju ruang sini (ruang Dewan Merdeka) untuk didaftar kemudian langsung ke TPS (Tempat Pemungutan Suara)," katanya.
PPLN Kuala Lumpur menyiapkan 223 TPS yang akan menampung 222.945 pemilih. Untuk memastikan kelancaran proses pencoblosan surat suara, PPLN menghadirkan dua orang petugas dari KPPSLN di tiap TPS.
"Kita butuh banyak karena ini rawan untuk antrian panjang dan potensinya akan menyebabkan kericuhan," kata Puji.
Puji menjelaskan, para petugas mayoritas berasal dari unsur mahasiswa yang memiliki kemampuan operasional komputer pribadi (laptop) guna mendukung proses pencoblosan.
VOInews, Jakarta: Anggota Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Doha Bidang Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Handoko melaporkan bahwa pemungutan suara di Qatar sudah dilaksanakan pada Jumat (09/02/2024) di dua tempat yaitu Doha dan Al Khor. Handoko menjelaskan jumlah tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) di Doha sebanyak 11 TPSLN, sedangkan di Al Khor sebanyak 2 TPSLN.
“Di Doha terdapat 11 TPS dan Al Khor yang terletak 10 kilometer dari Kota Doha sebanyak 2 TPS,” kata Handoko kepada Voice of Indonesia dalam Program Halo Diaspora, Jumat (09/02/2024) di melalui panggilan zoom.
Handoko juga menjelaskan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Qatar seluruhnya sebanyak 7.325 pemilih dengan metode pemungutan suara TPS, Kotak Suara Keliling (KSK) dan Pos.
“13 TPS, 1 KSK dan 1 Pos. Metode KSK telah berjalan pada 5 februari dan 9 februari,” jelasnya.
Di Al Khor, Handoko mengungkapkan, masyarakat Indonesia sangat antusias untuk memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2024.
“Cukup banyak warga yang sudah berdatangan, di sini (Al Khor) kita ada di 2 TPS yang mulai mencoblos, jadi kita mulai, Alhamdulillah, antrian lancar, kita juga sediakan tempat duduk untuk para pemilih saat mengantri,” terangnya.
Terkait tempat pemungutan suara yang luas dan nyaman, ia mewakili PPLN Doha mengapresiasi dukungan pemerintah Qatar dalam ketersediaan layanan tersebut.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan support ya, dari pemerintah lokal sehingga kita dapat tempat yang cukup luas untuk pelaksanaan pemilu ini,” ucap Handoko.
Fasilitas lain yang turut disediakan PPLN Doha, tambah Handoko, adalah beberapa stand bazar yang menyediakan beragam kuliner khas Indonesia di Al Khor, diharapkan dapat menarik bagi para pemilih di TPSLN yang ada di Doha. Ia mengatakan dengan menyediakan bazar, dapat mengobati kerinduan para WNI kepada makanan khas Indonesia.
“Menyediakan bazar sehingga kerinduan terhadap makanan-makanan khas Indonesia itu bisa terobati,” pungkas Handoko.