02
November

 

VOInews, Bandung: Duta Besar Malaysia untuk ASEAN Dato’ Nur Izzah Wong Me Coo mengatakan, secara keseluruhan, setiap negara anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sedang melakukan upaya mempromosikan pariwisata sebagai salah satu faktor pendukung ekonomi. Menurutnya, upaya ini akan memberikan manfaat bukan hanya bagi masing-masing negara, namun juga kepada negara-negara lain di kawasan.

“Malaysia selalu percaya, bahwa jika kita semua sejahtera maka seluruh kawasan akan sejahtera dan masing-masing akan mengambil manfaat darinya,” katanya dalam Diplomatic Forum di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023).

Ia menambahkan bahwa ASEAN sebagai sebuah kesatuan di kawasan, memiliki keunikan dalam hal pariwisata dibandingkan dengan kawasan lain. Terlebih ASEAN juga memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan baik oleh masing-masing negara maupun sebagai sebuah kesatuan.

“Kita tentu punya tantangan, tapi saya percaya kalau kita bisa melakukan lebih banyak hal sebagai sebuah keluarga,” katanya.

Direktur Kerja Sama Sosial-Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Yuliana Bahar, mengatakan dalam upaya mempromosikan pariwisata ASEAN, pihaknya menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral, termasuk koordinasi dan kolaborasi lintas pilar ASEAN. Selain itu menurutnya juga dibutuhkan pemahaman yang sama tentang tantangan dan perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing Negara ASEAN.

“Kita harus memperkuat kerja sama antara ASEAN dengan mitra potensial dan relevan. Tanpa itu, akan sulit mewujudkan ASEAN sebagai sebuah destinasi tunggal pariwisata,” katanya.

Hal ini pula yang menjadi semangat Indonesia dalam Keketuaan ASEAN. Menurut Yuliana Bahar, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 mendorong terwujudnya kerja sama yang lebih luas antara ASEAN dengan seluruh mitra, termasuk Negara-negara di wilayah Indo-Pasifik.

02
November

 

 

VOInews, Bandung: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Visi ASEAN sebagai Destinasi Tunggal Pariwisata mendorong kolaborasi yang kuat antara negara-negara ASEAN. Selain itu, Visi ini juga menitikberatkan pentingnya pertukaran budaya antara masing-masing negara di kawasan Asia Tenggara.

"Visi ASEAN sebagai Destinasi Tunggal mendorong kolaborasi yang kuat dan pertukaran budaya," katanya dalam Diplomatic Forum ke-46 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023).

Ia mengatakan Asia Tenggara merupakan wilayah yang kaya akan keragaman budaya, sejarah dan alam. Menurutnya, ASEAN sudah mendapatkan pengakuan sebagai tujuan tunggal yang terintegrasi bagi wisatawan.

"Salah satu peluang utama terlihat pada kekayaan pengalaman yang ditawarkan ASEAN. Gagasan ASEAN sebagai destinasi tunggal mempromosikan perjalanan lintas batas lebih mudah, memungkinkan wisatawan menjelajahi berbagai negara dalam satu perjalanan," jelasnya.

Namun menurut Sandiaga, upaya ini masih memiliki tantangan harmonisasi perbedaan budaya dan perbedaan tingkat perekonomian antara negara-negara di kawasan. Terutama dalam menyeimbangkan pelestarian tradisi dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan pariwisata.

"Tantangan itu harus diatasi untuk memastikan beragam penawaran menarik dari kawasan dapat dinikmati secara bertanggung jawab dan adil," tutupnya.

02
November

 

 

VOInews, Bandung: Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Hendrasmo berharap Diplomatic Forum dapat berkontribusi dalam mendorong upaya peningkatan konektivitas di ASEAN. Diplomatic Forum yang mengangkat tema tentang peluang dan tantangan ASEAN sebagai destinasi tunggal wisata dihadiri sejumlah pembicara yang berkepentingan, baik dari penyelenggara negara, maupun pelaku wisata dan pelajar di kota Bandung.

"Saya berharap forum ini dapat berkontribusi dalam mewujudkan konektivitas wisata antar negara-negara ASEAN," katanya dalam sambutan yang disampaikan pada Diplomatic Forum ke-46, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023).

Hendrasmo mengatakan selaku Ketua ASEAN 2023, Indonesia mendorong transformasi yang berpusat pada pariwisata berbasis komunitas. Hal ini menurutnya, tercermin dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 dan Presidensi Indonesia G20 tahun 2022.

Ia menambahkan, Visi ASEAN sebagai Destinasi Tunggal Wisata telah digagas pada ASEAN Tourism Forum pada Januari 2023 dan diperkuat dengan keanggotaan Indonesia di Dewan Eksekutif Organisasi Pariwisata Dunia PBB.

"Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong kebangkitan perekonomian dan membuka lapangan kerja di kawasan," tutupnya.

02
November

 

 

VOInews, Bandung: Voice of Indonesia RRI kembali menggelar talkshow Diplomatic Forum. Acara ini mempertemukan para diplomat dan pemangku kepentingan untuk membahas sejumlah isu baik regional maupun internasional.

Diplomatic Forum ke-46 dilaksanakan di Ballroom Hotel Papandayan Bandung, Jawa Barat, pada Rabu 2 November 2023. Tema yang diangkat kali ini adalah “ASEAN as Single Destination : Its Opportunities and Challenges” atau ASEAN sebagai Destinasi Tunggal Wisata, Peluang dan Tantangannya.

Kepala Voice of Indonesia RRI, Soleman Yusuf, mengatakan di tengah situasi global yang sangat dinamis, sektor pariwisata terbukti mampu berkontribusi terhadap perekonomian negara khususnya Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Menurutnya, Indonesia bersama negara-negara ASEAN harus bekerja sama untuk memaksimalkan potensi yang ada.

"Negara-negara ASEAN perlu bekerja sama dalam satu visi ASEAN sebagai tujuan wisata tunggal untuk memaksimalkan potensi yang ada. Hanya dengan kerja sama dalam satu visi ASEAN sebagai tujuan wisata tunggal, kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi negara-negara ASEAN semakin meningkat," katanya.

Soleman Yusuf berharap talkshow Diplomatic Forum kali ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk berbagi pengalaman dalam upaya meraih target pembangunan, khususnya melalui sektor pariwisata.

"Kita berharap, Diplomatic Forum kali ini menjadi ajang untuk berbagi pengalaman, khususnya pengalaman dalam memaksimalkan peluang dan mengatasi tantangan pengembangan pariwisata. Kita juga harapkan, ASEAN Single Destination dapat menjadi salah satu pendorong pengembangan pariwisata kita," tambahnya.

Diplomatic Forum menghadirkan narasumber Deputi Bidang Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Marthini; Direktur Kerja Sama Sosial-Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Yuliana Bahar; serta Duta Besar Malaysia untuk ASEAN, Dato' Nur Izzah Wong Mee Coo.