Presiden RI Joko Widodo berharap, kegiatan Asian Games 2018 di Indonesia tidak hanya sukses di persiapan, tetapi juga di pelaksanaan dan prestasi. Menurut Presiden, perlu dicek dan dikontrol kesiapan venue dan persiapan para atlet untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Hal itu disampaikan Presiden di sela-sela aktivitasnya menemui para atlet pemusatan latihan nasional berkuda di Arthayasa Stable, Kota Depok, Minggu (6/5). Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/5) menyebutkan, Asian Games 2018 merupakan kesempatan emas sekaligus momentum terbaik untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia. Tahun 2018 ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah bagi ajang kompetisi olahraga tertinggi di Asia yang secara resmi akan dibuka pada 18 Agustus mendatang. Bey Machmudin dapat memastikan, semua mata akan tertuju kepada Indonesia selama penyelenggaraan Asian Games yang mempertandingkan 40 cabang olahraga dan diikuti oleh para atlet dari 45 negara peserta itu. Antara
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia AAGN Puspayoga berharap, Asian Games 2018 memberikan dampak positif berupa keuntungan usaha bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah songket di Palembang, sebagai tuan rumah ajang tersebut. Menteri Puspayoga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (6/5) mengatakan, Palembang dan Jakarta akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang diperkirakan dihadiri sekitar 5.000 atlet, para ofisial, termasuk suporter dari berbagai Negara. Menteri menambahkan, para pelaku Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak di sektor usaha kuliner, kerajinan tangan, termasuk para perajin songket di Sumatra selatan, mendapatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari ajang Asian Games 2018. Antara
Planetarium berjalan yang dibawa dari Indonesia diminati ratusan warga Laos yang mengunjungi pameran Usaha Kecil dan Menengah di Vientiane Center, Laos, 5 dan 6 Mei kemarin. Sudah ada sebanyak 425 orang yang masuk ke planetarium berjalan pada hari pertama pameran. Hal itu dikatakan Managing Director Ilmuwan Muda Indonesia, Kartika Oktorina, di Vientiane, Laos, Minggu (6/5). Seperti dilaporkan Antara, planetarium berjalan adalah kubah dengan alat proyektor elektronik berukuran diameter sekitar lima meter yang menampilkan cerita sains terkait perbintangan. Menurut Kartika Oktorina, planetarium berjalan bisa memberikan pengalaman pembelajaran sains ilmu perbintangan yang menyenangkan terutama bagi anak-anak. Ia mengungkapkan, sejumlah pihak di Laos sudah ada yang menunjukkan ketertarikannya. Untuk itu, Ilmuwan Muda Indonesia menjajaki lebih mendalam, antara lain melalui pertemuan antarpebisnis yang digelar Senin (7/5) di Vientiane. Antara
Hujan yang mengguyur Shanghai sejak Sabtu pagi hingga malam tidak menyurutkan minat para pengunjung Indonesia Festival (Inafest) di kota terbesar di China.Antrean para pengunjung terlihat di tiga pintu utama "Oriental Pearl Tower" (OPT) sebagai tempat digelarnya pameran produk-produk Indonesia dan budaya Nusantara sejak pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB).
Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan, pihaknya tidak menduga, mereka terus berdatangan, meskipun hujan.Inafest yang merupakan agenda tahunan KJRI Shanghai tersebut bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Week yang digelar pada 4-13 Mei 2018.Pada tahun lalu Inafest yang juga digelar di OPT, gedung pencakar langit setinggi 468 meter yang merupakan objek wisata terpopuler di Shanghai, yang berlangsung selama dua hari dikunjungi sekitar 29 ribu orang. antara