Akbar

Akbar

31
August

(voinews.id)Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis seruan pengumpulan dana bantuan senilai  160 juta dolar AS (Rp2,4 triliun) guna membantu Pakistan menangani banjir yang menewaskan lebih dari 1.100 orang serta menghancurkan rumah, bisnis, infrastruktur, dan pertanian.

"Pakistan dibanjiri penderitaan," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pesan video untuk peluncuran seruan itu  di Islamabad dan Jenewa, Selasa.

Perkiraan awal pemerintah menyebutkan kerusakan akibat banjir lebih dari 10 miliar dolar AS (sekitar Rp148,4 triliun).

PBB mengatakan bahwa dunia memiliki kewajiban untuk membantu negara Asia Selatan itu mengatasi dampak perubahan iklim akibat ulah manusia.

"Orang-orang Pakistan menghadapi musim hujan akibat steroid---dampak tak henti-hentinya dari tingkat hujan dan banjir yang luar biasa," ujar Guterres.

Guterres meminta tanggapan cepat atas permintaan bantuan Pakistan kepada masyarakat internasional.

"Mari kita semua meningkatkan solidaritas dan mendukung rakyat Pakistan pada saat mereka membutuhkan," kata dia.

"Mari kita berhenti bertindak tanpa sadar menuju kehancuran planet kita oleh perubahan iklim."

Dengan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sekolah dan fasilitas kesehatan hancur, dan mata pencaharian hancur oleh bencana iklim, Guterres mengatakan bahwa skala kebutuhan di Pakistan memerlukan perhatian kolektif dan prioritas dunia.

Hujan deras telah memicu banjir bandang yang melanda pegunungan utara negara itu, menghancurkan bangunan dan jembatan, serta menghanyutkan jalan dan tanaman pertanian.

Volume besar air mengalir ke sungai Indus, yang mengalir di tengah Pakistan dari puncak utara ke dataran selatan, membawa banjir di sepanjang sungai.

Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan ratusan ribu perempuan, anak-anak, dan laki-laki hidup beratapkan langit tanpa akses ke makanan, air bersih, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan dasar.

"Kami sangat membutuhkan tempat berlindung dan tenda, dan kelambu," kata dia.

Bhutto-Zardari mengatakan bahwa Pakistan juga membutuhkan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah yang dilanda banjir. Menurut dia, Pakistan telah menjadi titik nol pemanasan global.

"Situasinya kemungkinan akan semakin memburuk karena hujan lebat terus berlanjut di daerah-daerah yang sudah dibanjiri oleh badai dan banjir lebih dari dua bulan," kata dia.

Pakistan memperkirakan banjir telah mempengaruhi lebih dari 33 juta orang, atau lebih dari 15 persen dari 220 juta penduduknya.

Guterres mengatakan 160 juta dolar AS bantuan yang dia harapkan terkumpul melalui seruan itu akan dapat memberi makan 5,2 juta orang serta menyediakan air, sanitasi, pendidikan darurat, dan dukungan kesehatan.

Kepala badan bencana nasional Pakistan Jenderal Akhtar Nawaz mengatakan setidaknya 72 dari 160 distrik di Pakistan telah dinyatakan terdampak bencana dan lebih dari dua juta hektare lahan pertanian terendam banjir.

Sumber: Reuters

30
August

 

(voinews.id)Menteri BUMN Erick Thohir berencana mensinergikan kereta Commuter Line, Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Rel Terpadu (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

"Saya pada awal-awal langsung berkoordinasi salah satunya dengan Gubernur DKI Jakarta untuk bagaimana menyambungkan yang namanya MRT, Commuter Line, dan kereta antarkota. Ini harus disinergikan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin.

Karena itu pihaknya sedang melakukan perubahan, salah satu contohnya kereta api antarkota tidak berhenti di Stasiun Gambir, tapi akan dibangun fasilitas yang memadai di Stasiun Manggarai sebagai tempat perhentiannya.

"Saya dan bapak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sedang melakukan koordinasi. Supaya kereta Commuter Line bisa benar-benar tersambung ke tengah kota. Sedangkan MRT berperan sebagai moda transportasi umum yang melayani publik tepat di tengah kota Jakarta yang harus juga disambungkan," kata Erick.

Selain itu, Kementerian BUMN juga berencana untuk mensinergikan LRT dan KCJB. LRT nantinya akan tembus ke beberapa titik dan ada yang namanya kereta cepat untuk melayani perjalanan keluar kota. LRT yang keluar kota mungkin untuk melayani perjalanan jarak dekat selain menyambungkan masyarakat yang berada di tengah kota Jakarta.

Namun, untuk kereta cepat tidak mungkin untuk melayani hingga ke tengah kota, KCJB akan melayani perjalanan dari kota satu ke kota lain. "Contoh, nanti ada stasiun di Karawang, saya sudah rapatkan di mana nanti ada jalur exit jalan tol, Jasa Marga kami ajak bicara.

Karena tidak mungkin ada stasiun di Karawang tidak ada exit jalan tol. Ini lagi kami sinergikan. Makanya kita bicara tentang berkesinambungan, ada stasiun di Karawang, Tegal Luar, Padalarang, kami sinergikan," kata Erick.

 

antara

30
August

(voinews.id)Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan keterampilan melaut nelayan di Desa Teluklimau, Bangka Barat, untuk mendukung upaya peningkatan hasil tangkap sekaligus membangun kemandirian warga.

"Dengan adanya kegiatan dari PPN Sungailiat untuk warga nelayan Desa Teluklimau ini, kami berharap materi yang sudah disampaikan dapat dipraktikkan dalam aktivitas sehari-hari para nelayan di desa tersebut," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Wiratmo di Mentok, Senin.

Pelatihan kepada para nelayan yang berlangsung selama sehari penuh tersebut diharapkan bermanfaat bagi nelayan untuk mendukung aktivitas sehari-hari dalam menangkap ikan di laut. Dalam latihan keterampilan itu, kata dia, para narasumber memberikan materi dasar dan materi pendukung lainnya untuk keselamatan nelayan selama melaut dan meningkatkan hasil tangkap.

Materi yang disampaikan antara lain pengetahuan dasar pelayaran dan operasi penangkapan ikan, perlengkapan pendukung keselamatan dalam kapal, keselamatan kerja, dan pertolongan pertama pada kecelakaan.

"Peristiwa kecelakaan di atas kapal, penyebab utamanya ada tiga, yaitu faktor manusia yang mencapai sekitar 70 persen seperti mengambil jalan pintas saat melaut, terlalu percaya diri, tempat kerja tidak rapi, kurang paham informasi pendukung, mengabaikan prosedur keselamatan kerja, gangguan mental, dan kurang persiapan," katanya.

Selain itu, kata dia, ada juga faktor peralatan, seperti mesin utama, generator, dan peralatan kerja lainnya, sedangkan faktor alam biasanya yang ditemui berupa gelombang tinggi, petir, dan badai.

Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para nelayan semakin paham berbagai permasalahan yang dihadapi dan melakukan persiapan yang baik sebelum melaut. Berbagai persiapan yang wajib dilakukan nelayan antara lain ketersediaan alat pelindung diri, seperti kacamata, jaket, jas hujan, sepatu, helm, sarung tangan, jaket pelampung, dan lainnya, sedangkan alat keselamatan kapal berupa alat pemadam api ringan, pelampung pengaman, baju pelampung.

"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah radio komunikasi yang selalu tersedia saat melaut.

Jangan mengandalkan telepon seluler karena di laut ada banyak lokasi yang tidak dijangkau sinyal telepon," katanya.

Dengan pemahaman, kecakapan yang semakin meningkat diharapkan para nelayan di daerah itu secara sadar melakukan berbagai persiapan dan beraktivitas sesuai dengan prosedur operasional yang berlaku sehingga bisa meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau gangguan lain saat melaut.

"Aktivitas di laut memiliki risiko tinggi dan jika butuh pertolongan akan memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu kami berharap dan mengimbau agar para nelayan selalu patuh pada prosedur yang berlaku untuk kepentingan pribadi atau kelompok masing-masing," katanya.

 

antara

30
August

 

(voinews.id)Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin mengatakan bahwa pasukan mereka telah menembak jatuh sebuah drone Ukraina yang berupaya menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir(PLTN) Zaporizhzhia.

Menurut kemenhan, pesawat nirawak itu berhasil ditembak jatuh oleh pasukan Rusia yang diposisikan di atap salah satu gedung PLTN tersebut pada Minggu (28/8). Tidak ada kerusakan yang parah, tingkat radiasi juga normal, katanya.

Reuters belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Rusia dan Ukraina membantah melakukan penyerangan terhadap PLTN Zaporizhzhia dalam beberapa pekan belakangan, meski keduanya saling tuding.

Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin mengirim misi untuk melakukan inspeksi di PLTN Zaporizhzhia, yang dikuasai Rusia sejak Maret. Pengumuman kunjungan misi tersebut disampaikan setelah perundingan selama berbulan-bulan, saat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berupaya untuk mendapatkan akses ke fasilitas itu, yang dioperasikan oleh staf Ukraina atas perintah pasukan Rusia.

Misi yang dipimpin Ketua IAEA Rafael Grossi itu akan menaksir kerusakan akibat gempuran baru-baru ini di dekat PLTN Zaporizhzhia

 

Sumber: Reuters