Akbar

Akbar

29
August


(voinews.id)Taliban mengatakan pada Minggu bahwa Pakistan telah mengizinkan pesawat nirawak (drone) Amerika Serikat (AS) terbang di atas wilayahnya untuk memasuki Afghanistan.

Pemerintah Pakistan sebelumnya membantah terlibat atau mengetahui sebuah serangan drone AS yang dikabarkan dilakukan di Kabul pada Juli dan membunuh pemimpin Al Qaida Ayman Al Zawahiri.

Penjabat Menteri Pertahanan Taliban Mullah Mohammad Yaqoob dalam jumpa pers di Kabul mengatakan bahwa drone AS telah memasuki Afghanistan lewat Pakistan.

"Menurut informasi kami, drone-drone tersebut masuk melalui Pakistan ke Afghanistan, mereka menggunakan wilayah udara Pakistan, kami minta Pakistan, jangan gunakan wilayah udara kalian untuk melawan kami," kata dia.

Juru Bicara CIA, Dinas Rahasia AS, menolak berkomentar.

Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan telah melakukan pemeriksaan setelah serangan udara itu terjadi, dan telah dikabari bahwa wilayah udara Pakistan tidak digunakan.

Dia mengatakan akan memeriksanya lagi, setelah Taliban melempar tuduhan, tetapi memperkirakan hasilnya akan sama.

"Saya benar-benar tidak yakin bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berdebat dengan siapa pun atau melempar tuduhan… terus terang, saya sedang fokus melakukan upaya penanggulangan banjir," kata Bhutto-Zardari dalam sebuah wawancara.

Pakistan sedang dilanda banjir mematikan yang telah membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

"Rezim Afghanistan telah berjanji tidak hanya kepada rakyatnya sendiri, tetapi juga kepada masyarakat internasional bahwa mereka tak akan membiarkan tanah mereka digunakan oleh teroris," kata dia.

Kementerian Luar Negeri Pakistan merilis sebuah pernyataan yang mengungkapkan "keprihatinan mendalam" atas komentar Yaqoob.

"Tanpa adanya bukti, seperti diakui sendiri oleh Menteri Afghanistan, tuduhan menduga-duga seperti itu sangat disayangkan dan melanggar norma-norma diplomatik yang bertanggung jawab," tulis pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengatakan bahwa Taliban "secara kasar melanggar" perjanjian 2020 tentang penarikan pasukan pimpinan AS dari Afghanistan dengan memberi tempat perlindungan bagi Zawahiri.

Taliban mengatakan pihaknya menyelidiki serangan udara pada Juli itu, dan mereka tidak menemukan jasad pemimpin Al Qaida tersebut.

Komentar Yaqoob dapat meningkatkan ketegangan antara Afghanistan dan negara tetangganya itu ketika Pemerintah Taliban sedang memediasi pembicaraan antara Pakistan dan sebuah kelompok bersenjata bentukan Taliban di Pakistan.

Afghanistan, yang didera krisis ekonomi akut, juga sangat mengandalkan perdagangan dengan Pakistan.

Sumber: Reuters

29
August


(voinews.id)Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) berbincang dengan pedagang di Pasar Cicaheum Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022). Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Presiden Joko Widodo berkesempatan untuk membagikan bantuan kepada pedagang di Pasar Cicaheum serta meninjau harga kebutuhan pokok. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr

29
August


(voinews.id)Kementerian Kesehatan menyebutkan penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta pada Ahad hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 1.489 kasus merupakan yang terbanyak di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Ahad, menyebutkan penambahan terbanyak berikutnya Jawa Barat dengan penambahan 582 kasus, diikuti Banten dengan 369 kasus.

Penambahan kasus COVID-19 secara nasional pada Ahad ini mencapai sebanyak 3.228 kasus.

Sementara total kasus COVID-19 di Tanah Air sebanyak 6.346.304 kasus.

Untuk kasus sembuh terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 2.737 kasus, kemudian diikuti dengan Banten dengan 1.105 kasus sembuh dan Jawa Barat dengan 458 kasus sembuh.

Secara keseluruhan, kasus sembuh yang terjadi di Tanah Air bertambah sebanyak 50.44 kasus sembuh. Total kasus sembuh secara keseluruhan sebanyak 6.142.438 kasus.

Sementara untuk kasus meninggal mengalami penambahan sebanyak tujuh kasus, yang terdiri dari DKI Jakarta dan Bali masing-masing dua kasus, kemudian Jawa Timur, Sumatera Utara dan Lampung masing-masing satu kasus.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah untuk kembali memperkuat edukasi kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing tentang manfaat vaksinasi COVID-19 dalam rangka merespons kenaikan kasus COVID-19 belakangan ini.

"Pemda agar kembali memperkuat edukasi tentang vaksinasi COVID-19 guna mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 di daerah," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito beberapa waktu lalu. 

antara

26
August

 

(voinews.id)Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken dalam pernyataan persnya terkait peringatan 31 tahun kemerdekaan Ukraina menyampaikan bahwa AS akan terus berdiri teguh bersama rakyat Ukraina.

"Amerika Serikat telah berdiri bersama rakyat Ukraina selama 31 tahun, dan kami akan terus berdiri teguh bersama mereka saat mereka mempertahankan kebebasan mereka. Dukungan kami untuk Ukraina tak tergoyahkan," kata Menlu Blinken dalam pernyataannya, seperti disampaikan dalam keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat.

Blinken juga menyampaikan ucapan selamat untuk peringatan hari kemerdekaan Ukraina yang jatuh pada 24 Agustus.

"Atas nama Amerika Serikat, saya mengucapkan selamat kepada rakyat Ukraina pada Hari Kemerdekaan mereka, yang memperingatinya pada tanggal ini (24 Agustus) tahun 1991 ketika Ukraina secara resmi memisahkan diri dari Uni Soviet dan menjadi negara demokratis yang berdaulat," ujarnya.

Menlu AS itu pun mengatakan bahwa perayaan peringatan kemerdekaan Ukraina pada tahun ini telah dirusak oleh perang agresi Rusia yang masih berlangsung.

"Enam bulan lalu, Presiden Putin melancarkan invasi berskala penuh ke Ukraina tanpa alasan. Sejak itu, Ukraina melawan balik dengan sengit, gagah berani, dan efektif," ucap Blinken. Dia pun menyatakan keyakinan bahwa Ukraina akan tetap berdaulat dan merdeka, dan menekankan bahwa Amerika Serikat akan mendukung Ukraina selama yang diperlukan.

"Rakyat Ukraina telah menunjukkan bahwa mereka akan melakukan apa pun untuk melindungi rumah mereka, keluarga mereka, sesama warga, negara mereka ... kemerdekaan mereka," kata Blinken.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan persenjataan dan peralatan senilai hampir 3 miliar dolar AS (sekitar Rp44,6 triliun) yang akan disediakan pemerintah AS melalui Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina.

Blinken mengatakan bantuan tersebut akan memungkinkan Ukraina memperoleh apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri dalam jangka panjang.

 

antara