Akbar

Akbar

26
May

(voinews.id)Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan teknologi, Sumber Daya Manusia (SDM), dan pembiayaan yang memadai dapat meningkatkan ketahanan kesehatan global yang dapat dicapai dengan teknologi.

"Di bidang teknologi, ada kebutuhan mendesak untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara sektor publik dan swasta untuk melipatgandakan investasi dalam R&D vaksin dan pusat manufaktur vaksin," kata Airlangga dalam workshop bertema “Equitable Global Vaccine Manufacturing” di pertemuan tahunan WEF sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis. Pengembangan vaksin juga harus mempertimbangkan karakteristik khusus suatu negara, misalnya vaksin berbasis mRNA akan lebih murah jika diproduksi di negara dengan bahan baku yang melimpah dan mudah didapat seperti Indonesia.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga berbicara mengenai pentingnya SDM kesehatan dunia. Menurutnya saat ini negara maju sulit meregenerasi talenta kesehatan karena penurunan pertumbuhan penduduk dan fenomena silver economy.

Sementara itu sekolah kedokteran di negara berkembang masih mahal, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata, dan kekurangan pelatihan berbasis kompetensi. Terakhir, Menko Airlangga menggarisbawahi biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat secara global, hingga pemangku kepentingan harus didorong untuk menerapkan pembagian biaya dan perbedaan biaya.

“Kita juga perlu bersiap menghadapi pandemi di masa depan. Oleh karena itu, melalui Joint Finance and Health Task Force, G20 sepakat untuk tidak mengabaikan kesenjangan pembiayaan dalam kesiapsiagaan dan respons pandemi (pandemic preparedness and response) dan menjajaki pembentukan mekanisme pembiayaan baru,” pungkas Menko Airlangga.

 

antara

26
May

(voinews.id)Direktur Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB mengapresiasi penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Menurut Dirhamka Kemlu Achsanul Habib pada Kamis(26/5), walaupun banyak event internasional terselenggara di Indonesia, namun penanganan pandemi masih tetap berlanjut. Itu sebabnya terselenggaranya GPDRR ke-7 di Indonesia harus memprioritaskan kerangka kerja Sendai

 

antara

26
May

(voinews.id)Amerika Serikat (AS) secara aktif merekrut anggota organisasi teroris internasional, termasuk ISIS, sebagai tentara bayaran untuk berperang di Ukraina, kata Dinas Intelijen Asing Rusia (SVR).

"Fakta di atas sekali lagi menegaskan bahwa Amerika Serikat siap menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan geopolitiknya, tidak terkecuali mensponsori kelompok teroris internasional," katanya.

 

antara

25
May

 

(voinews.id)Presiden Joko Widodo memaparkan keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menurunkan bencana kebakaran hutan dan lahan hingga mengendalikan pandemi COVID-19 dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, Rabu. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut membuka secara resmi perhelatan konferensi yang membahas pengurangan risiko bencana serta komitmen dunia dalam resiliensi berkelanjutan itu. "Indonesia berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektare hanya menjadi 358.000 hektare di tahun 2021," kata Presiden dalam sambutan pembuka The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang disaksikan secara virtual, Rabu. Di hadapan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta 30 menteri dari luar negeri, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara yang rawan terjadi bencana. Sepanjang 2022, bencana di Indonesia terjadi sebanyak 1.613 dengan rata-rata 500 kali gempa baik skala kecil maupun besar setiap bulannya.

Bencana gempa besar disertai tsunami di Indonesia terakhir kali terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 silam yang merenggut 2.113 nyawa. Indonesia yang memiliki 139 gunung api aktif, juga berulang kali mengalami letusan sebanyak 121 kejadian sepanjang 2015-2021. Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan juga tak kalah menjadi ancaman, salah satu yang terbesar terjadi pada 1997-1998 yang menghanguskan lebih dari 10 juta hektare lahan di Indonesia. "Dengan berbagai upaya, kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminim mungkin, dan tahun 2021 Indonesia berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektare," ujar Presiden. Selain bencana alam, pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir juga menjadi bencana terbesar dunia yang menginfeksi hingga 527 juta orang, merenggut korban 6,3 juta orang, termasuk 7,5 juta anak yang kehilangan orang tua.

Dengan menerapkan kebijakan gas dan rem seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Indonesia berupaya menjaga keseimbangan dari aspek kesehatan maupun pertumbuhan ekonomi. Saat ini, kasus aktif harian COVID-19 di Indonesia menjadi 345 kasus, turun tajam dibandingkan saat puncak kasus mencapai 64 ribu kasus. Dari populasi penduduk sebanyak 270 juta orang, Indonesia juga telah menyuntikkan 411 juta dosis vaksin. Presiden pun mengajak kesiapsiagaan dunia dalam menghadapi bencana alam sehingga kerugian akibat bencana dapat terukur. "Daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ditanggung. Semakin tidak siap, semakin besar kerugiannya, apalagi saat ini dunia sedang menghadapi perubahan iklim," kata Presiden.

 

antara