Akbar

Akbar

18
March

 

VOInews.id- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, menanggapi usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk kemungkinan rencana gencatan senjata dalam konflik Ukraina selama Olimpiade. Zakharova dalam tanggapannya tersebut mendesak Macron untuk berhenti memasok senjata dan "mendukung terorisme," dalam komentarnya kepada Sputnik pada Minggu. Sebelumnya pada Sabtu (16/3), Macron mengatakan kepada media Ukraina bahwa Paris akan meminta Moskow untuk mematuhi gencatan senjata dalam konflik Ukraina selama Olimpiade 2024.“Saya mengajukan proposal balasan kepada Macron: (bahwa dia) menghentikan pasokan senjata, yang digunakan untuk membunuh warga sipil, dan juga berhenti mendukung terorisme,” kata Zakharova.

 

Ia juga mendesak Macron untuk mengajukan usulan serupa kepada pihak-pihak yang berkonflik di Timur Tengah. “Banyak hal yang mungkin bergantung pada pernyataan Perancis di sana,” jelas juru bicara tersebut. Olimpiade Musim Panas Paris 2024 akan diadakan mulai 26 Juli hingga 11 Agustus.

 

Antara

14
March

 

VOInews.id- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa akan ada diskon tarif tol dari badan usaha jalan tol (BUJT) selama momen libur Lebaran 2024. "Insya Allah ada karena diskon itu untuk mengatur lalu lintas," kata Basuki kepada wartawan di Komplek Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu. Beberapa BUJT menyediakan diskon tarif tol pada periode-periode tertentu seperti musim liburan saat Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.

 

Diskon ini diberlakukan di antaranya untuk membantu kelancaran lalu lintas dan meringankan beban biaya perjalanan masyarakat, serta mendorong wisata. Namun, diskon tarif tol biasanya diterapkan di jam-jam tertentu di luar tanggal puncak arus mudik guna mendorong penggunaan jalan tol di luar jam sibuk dan mengurai kemacetan. Basuki mengatakan hingga saat ini belum ada BUJT yang mengajukan pemberlakuan diskon tarif tol.

 

Akan tetapi, dia memastikan diskon tetap akan diberlakukan pada momen Lebaran tahun ini. Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 2024 mencapai 193,6 juta orang. Dalam siaran pers kementeriannya yang dirilis pada Selasa (12/3), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan angka tersebut meningkat dibandingkan pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang. Ia mengatakan pemerintah akan menerapkan strategi komprehensif untuk mengatasi lonjakan pemudik, yang dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan di simpul dan ruas jalan. Strategi ini akan berfokus pada tiga aspek utama: pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

 

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ucap Budi. Perkiraan puncak arus mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang. Sedangkan perkiraan puncak arus balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang.

 

Antara

14
March

 

VOInews.id- Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, bertolak ke Sumatera Utara, Kamis, untuk melakukan kunjungan kerja. Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Kepala Negara bersama rombongan lepas landas sekitar pukul 07.15 WIB melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Tampak melepas keberangkatan Presiden yaitu Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol.

 

Karyoto, Pangkoopsud I Marsda TNI Mohammad Nurdin, dan Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Destianto Nugroho Utomo. Sebelumnya pada Rabu, Presiden telah melakukan kegiatan di Jakarta, salah satunya menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk membahas sejumlah hal dengan para menteri. Presiden juga melakukan penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), bersama-sama dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

 

Antara

14
March

 

VOInews.id- Jika Polandia mengirim pasukan ke Ukraina, maka mereka tidak akan pergi karena ingin mengambil kembali daerah yang mereka anggap milik Polandia, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara dengan Rossiya 1 dan Ria Novosti. “Karena jika, katakanlah, pasukan Polandia memasuki wilayah Ukraina untuk – seperti yang dikatakan – untuk melindungi perbatasan Ukraina-Belarusia, misalnya, atau di beberapa tempat lain untuk membebaskan kontingen militer Ukraina untuk berpartisipasi dalam permusuhan di jalur tersebut. jika terjadi kontak, maka saya pikir pasukan Polandia tidak akan pernah pergi," kata Putin.

 

Putin menjelaskan bahwa Polandia kemudian ingin mengambil kembali daerah yang secara historis dianggap miliknya. "Karena mereka ingin kembali… mereka bermimpi, mereka ingin mengembalikan daerah yang mereka anggap secara historis milik mereka, dan yang diambil dari mereka oleh Bapak Bangsa (Rusia), Joseph Vissarionovich Stalin, dan dipindahkan ke Ukraina. Tentu saja, mereka ingin itu kembali," tambahnya. Untuk itu, jika ada unit resmi dari pasukan Polandia masuk ke Ukraina, maka kemungkinan besar pasukan tersebut tidak akan pergi, ujar Putin lebih lanjut.

 

Sumber: Sputnik